(BUKU COKLAT)
NIM:20109011008
FAKULTAS KEDOKTERAN
STEP 1
1. Stroke
Stroke adalah gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf akibat
terhambatnya aliran darah yang menuju ke otak ataupun karena pecahnya
pembuluh darah.
Stroke adalah keadaan diamana ditemukan tanda tanda klinis yang berkembang
cepat berupa deficit neorulogik fokal dan global yang memberat dan mengembang
selama 24 jam.
Kesimpulan: Stroke adalah gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf
akibat terhambatnya aliran darah menuju otak dengan ditemukannya tanda klinis
yang berkembang cepat berupa deficit neorulogik fokal dan global yang memberat
dan mengembang selama 24 jam.
2. Electro Encepalo Gram
Electro Encepalo Gram adalah salah satu tes yang dilakukan untuk mengukur
aktivitas kelistrikan dari otak untuk mendeteksi adanya kelainan dari otak
direpresentasikan dalam bentuk garis gelombang.
3. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah organ tubuh yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke
seluruh tubuh.
Pembuluh darah adalah suatu cairan yang terdiri dari plasma darah, eritrosit,
leukosit, trombosit, dan unsur penyusun lainnya sebagai jalur darah dari jantung
ke seluruh tubuh manusia.
Kesimpulan: Pembuluh darah adalah organ tubuh yang terdapat suatu cairan yang
terdiri plasma darah, eritrosit, leukosit, trombosit, dan unsur penyusun lainnya
yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
4. Kelainan
Kelainan adalah suatu keadaan abnormal dari struktur atau fungsi organ tertentu.
5. Klinik
Klinik adalah suatu fasilitas kesehatan public kecil yang didirikan untuk
memberikan perawatan kepada pasien.
6. Konsultasi
Konsultasi adalah pertukaran fikiran untuk mendapatkan kesimpulan berupa
nasihat, saran, dan sebagainya yang sebaik-baiknya.
Konsultasi adalah sebuah dialog, yang di dalamnya ada aktifitas berbagai dan
bertukar informasi dalam rangka untuk memastikan pihak yang berkonsultasi agar
mengetahui lebih dalam tentang suatu tema. Konsultasi juga merupakan suta hal
yang educatief dan inclusive.
Kesimpulan: Konsultasi adalah sebuah dialog yang di dalamnya ada aktifitas
berbagai dan bertugas informasi untuk mendapatkan kesimpulan berupa
nasihat,saran, dan sebagainya yang sebaik-baiknya.
7. Otak
Otak adalah sebuah organ yang berada di kepala sebagai pengendali semua fungsi
tubuh manusia.
Otak adalah suatu organ yang paling kompleks dalam tubuh manusia yang
tersusun dari sejumlah jaringan pendukung dan miliaran sel saraf yang saling
terhubung dilindungi oleh selaput otak (meninges).
Otak adalah organ vital yang terdiri dari 100-200 milyar sel aktif yang saling
berhubungan dan bertanggung jawab atas fungsi mental dan intelektual.
Kesimpulan: Otak adalah organ vital yang terdiri 100-200 milyar sel aktif yang
saling berhubungan berada di kepala sebagai pengendali semua fungsi tubuh
manusia yang dilindungi oleh selaput otak (meninges).
STEP 2
MENGANALISIS MASALAH
STEP 3
MENGKLARIFIKASI MASALAH
STEP 4
PETA KONSEP
RPD
System saraf
Otak Sumsum tulang belakang System saraf somatis System saraf otonom
STEP 5
LEARNING OBJECTIVE
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang anatomi system saraf pusat
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang fisiologi system saraf pusat
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami histologi sitem saraf pusat
4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang adanya kelainan system saraf
pusat yang mempengaruhi indra berbicara.
STEP 6
SKENARIO PEMAHAMAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang anatomi system saraf pusat
Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkaitan dengan kepandaian
(intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar terletak di
bagiandepan otak.
Terdiri atas :
Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas, dingin, sentuhan,
tekanan.
Antara bagian tengah dan belakang →pusat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan,
dan sikap
Otak kecil (Cerebellum)
Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol (menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang). Di depan otak tengah
(diencephalon) Talamus (Pusat pengatur sensoris)
- dura mater
- arachnoid mater Meningens
- pia mater
Neuroglia
Neuroglia ( berasal dari nerve glue ) mengandung berbagai macam sel yang secara
keseluruhan menyokong, melindungi dan sumber nutrisi sel saraf ( Neuron ) pada otak dan
Medulla spinalis; sedangkan sel Schwann merupakan pelindung dan penyokong neuron –
neuron di luar system saraf pusat. Neuroglia menyusun 40 % volume otak dan medulla
spinalis. Neuroglia jumlahnya lebih banyak dari sel – sel neuron dengan perbandingan sekitar
sepuluh banding satu. Ada empat sel Neuroglia yang berhasil diidentifikasi yaitu :
Oligodendroglia, Ependima, Astroglia dan Microglia. Masing – masing mempunyai fungsi
yang khusus. Oligodendroglia merupakan sel glia yang bertanggungjawab menghasilkan
myelin dalam susunan saraf pusat. Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak
mengelilingi penonjolan atau sepanjang sel saraf sehingga terbentuk selubung mielin. Mielin
pada susunan saraf tepi dibentuk oleh sel Schwann. 3,4 Sel Schwann membentuk myelin
maupun neurolemma saraf tepi. Tidak semua neuron ssusunan saraf tepi bermielin.
Neurolema adalah membran sitoplasma halus yang dibentuk oleh sel – sel Schwann yang
membungkus semua neuron SST ( bermielin atau tidak bermielin ). Neurolema merupakan
struktur penyokong dan pelindung bagi tonjolan saraf Mielin merupakan suatu kompleks
protein lemak bewarna putih yang mengisolasi tonjolan saraf. Mielin menghalangi aliran ion
Natrium dan Kalium melintasi membran neuronal dengan hampir sempurna. Selubung
myelin tidak kontinu di sepanjang tonjolan saraf, dan terdapat celah – celah yang tidak
memiliki myelin, dinamakan nodus Ranvier. Tonjolan saraf pada susunan saraf usat dan tepi
dapat bermielin atau tidak bermielin. Serabut saraf yang mempunyai selubung myelin
dinamakan serabut bermielin, dan dalam SSP dinamakan massa putih (Substansia Alba).
Serabut – serabut yang tak bermielin dinamakan serabut tak bermielin dan terdapat dalam
massa kelabu (Substansia Grisea) SSP. Transmisi impuls saraf di sepanjang serabut bermielin
lebih cepat dari transmisi di sepanjang serabut tak bermielin, karena impuls berjalan dengan
cara “ meloncat “ dari nodus ke nodus yang lain di sepanjang selubung myelin. Cara
transmisi seperti ini dinamakan konduksi saltatorikEpendima berperanan dalam produksi
Cerebro Spinal Fluid. Ependima adalah neuroglia yang membatasi system ventrikel SSP. Sel
- sel inilah yang merupakan epithel dari Plexus Coroideus ventrikel otak. 4 Microglia
mempunyai sifat - sifat phagocyte yang menyingkirkan debris – debris yang dapat berasal
dari sel – sel otak yang mati, bakteri dan lain – lain. Sel jenis ini ditemukan di seluruh SSP
dan dianggap berperanan penting dalam proses melawan infeksi. 3,4 Astrocytes atau
Astroglia berfungsi sebagai “ sel pemberi makan “ bagi neuron yang halus. Badan sel
Astroglia berbentuk bintang dengan banyak tonjolan
Batang otak merupakan struktur pada bagian posterior(belakang) otak. Padagerak volunter,
batang otak merupakan jalur yang dilalui impuls rangsang sebelummencapai cerebrum.
Impuls rangsang diantarkan oleh traktus ascendentes ( serat-seratsaraf yang menghantarkan
impuls ke otak) untuk diolah diotak, lalu impuls responsdihantarakan oleh traktus
descendentes. Pada perbatasan antara batang otak dansumsum tulang belakang medulla
spinalis terjadi deccusatio (penyilangan) serat-serat kortikospinal (serat-serat saraf
descendentes) dari cerebrum ke modulla spinalis.Serat-serat kortokospinal dari otak kiri
menyilang kebagian kanan medula spinalisdan serat dari otak kanan menyilang kebagian kiri.
Penyilangan ini menyebabkan bagian tubuh kanan di kendalikan oleh otak kiri dan bagian
tubuh kiri dikendalikanoleh otak kanan.Batang otak merupakan tempat melekatnya seluruh
syaraf kranial, kecualisyaraf I dan II yang menempel pada cerebrum (otak besar)
Fungsi Brainstem
1. Sebagai tempat lewatnya traktus asendens dan desendens keberbagai pusatyang lebih
tinggi diotak depan.
2. Pusat-pusat refleks penting yang mengatur sistem respirasi dan sistemkardiovaskular serta
pengendali kesadaran.
3. Melekatnya nuclei saraf kranial III sampai XII yang penting. Namun batang otak juga
memiliki fungsi lainnya, meliputi:kewaspadaan,gairah, pernapasan, tekanan darah,
pencernaan, tingkat jantung, fungsi otonomlainnya, menyampaikan informasi antara saraf
perifer dan sumsum tulang belakangke atas bagian otak
(Grant, Allison. Anne Waugh. 2011. Ross and Wilson Anatomy andPhysiology in Health and
Illness. Singapore: Elseiver Pte Ltd)
3.Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami histologi sitem saraf pusat
Sel purkinje terletak di dalam lapisan molekular. Badan selnya berada pada batas antara
lapisan molekular dan granular, sedangkan percabangan sitoplasmanya, yaitu dendrit,
banyak terlihat mengarahkan kelapisan molekular. Aksonnya (tunggal) masuk ke dalam
lapisan granular
Kornu anterior pada sajian tampak sebagai bagain sayap yang gemuk dan merupakan daerah yang
paling banyak mengandung neuron. Sel saraf multipolar. Badan sel dan dendrit mengandung
badan Nissl sedang akson atau neurit tidak. Pangkal akson menyatu pada bagian perikarion yang
disebut dengan Akson Hillock. Pada medulla spinalis terdapat central kanal. Pada kanal ini
disekitarnya dapat ditemukan sel ependim. Namun sel ependim dibagian ini ‘diketahui’ tidak
memproduksi CSS. Hanya sel ependim di ventrikular saja yang mengproduksi CSS
3. Sel Glia (Sel Penyokong) Pada Sajian Cerebrum.
Sel Glia terdiri atas 4 jenis, yaitu Astrosit, Oligodendrosit, Mikroglia, dan Sel ependim.
– Astrosit merupakan sel jaringan ikat SSP. Terdapat 2 jenis astrosit, yaitu; Astrosit
protoplasmatis (banyak ditemukan di substansi kelabu otak dan sedikit di substansi putih.
Prosesus sitoplasmanya bercabang, pendek, dan tebal. Setiap cabang tersebut beberapa kali
bercabang lebih kecil sehingga gambarannya mirip lumut. Astrosit fibrosa memiliki posisi yang
sama seperti astrosit protoplasmatis, bedanya percabangan sitoplasmanya banyak tetapi kurus-
kurus atau tipis, Panjang
– Oligodendrosit merupakan sel glia yang berfungsi untuk ‘menyelubungi’ axon sistem saraf
pusat. Sel ini terdapat pada substansi kelabu dan putih. Badan selnya tampak seperti kacang
kedelai dengan percabangan sitoplasmanya kurus-kurus dan hanya sedikit.Sediaan di bawah ini
dipotong secara melintang. Yang berwarna biru adalah axon, dan lingkaran berwarna bening yang
mengelilingi axon tersebut adalah Oligodendrosit.Jika pada SSP oligodendrosit yang
menyelubungi sel saraf, maka pada SST sel Schwan yang menyelubunginya
–Mikroglia merupakan sel glia yang paling kecil. Terdapat disubstansi abu dan putih. Badan sel
agak gepeng, inti sukar dilihat
4.Sel Ganglion
Sel ganglion adalah sebuah sel saraf (neuron) yang umumnya tampak berbentuk poligonal.
Percabangan sitoplasmanya tidak terlihat jelad dan hanya terlihat pangkalnya. Di sekitar ganglion
terlihat banyak potongan serat saraf dan sel satelit.
(Histologi jaringan saraf dr rita halim universitas kedokteran jambi 2010)
4.Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang adanya kelainan system saraf pusat
yang mempengaruhi indra berbicara
Apraksia lisan= Disebabkan gangguan mengolah program motorik untuk menggerakkan organ wicara.
Kesulitannya pada meran-cang/memprogram wicara, atau sebagai gangguan tutur khusus, tidak
sekedar kesulitan menggerakkan otot wicaraLesi pada otak di wilayah Broca atau Brodmann 44 di
lapisan ketiga lobus frontal hemisfer kiri sebagai akibat rusaknya sistem syaraf otak pusat.
Disatria= Disebabkan gangguan mengalirkan pesan pengendali otot wicara karena lesi pada sistem
syaraf pusat atau periferal.Kesulitannya pada masalah menggerakkan otot wicara saja sehingga
termasuk gangguan neuromotorik.Jika terjadi lesi pada sistem syaraf pusat, muncul disatria kaku atau
kakunya pergerakan otot wicara. Jika lesi pada sistem syaraf permukaan/periferal, terjadi disatria
lemas, atau lemasnya gerak otot wicara
Dari skenario di atas dapat disimpulkan bahwa kelainan fungsi tubuh yang terjadi pada
penderita stroke tergantung pada struktur dan bagian otak yang mengalami ganguan
fungsional otak berupa kelumpuhan saraf akibat terhambatnya aliran darah yang menuju ke
otak ataupun karena pecahnya pembuluh darah. Adapun jenis kelainan yang terjadi didalam
otak selain stroke terdapat kelainan epilepsy. Sistem saraf tersusun dari sistem saraf pusat
dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari medula spinalis dan otak. Sedangkan
sistem saraf tepi terdiri dari saraf somatik dan otonom. Didalam otak terdapat mekanisme
saraf secara motorik maupun sensorik yang dapat menimbulkan sebuah respon tubuh berupa
respon dari panca indera seperti contoh menggerakkan anggota badan tertentu, berbicara dan
mendengar
DAFTAR PUSTAKA
(Histologi jaringan saraf dr rita halim universitas kedokteran jambi 2010)
(Grant, Allison. Anne Waugh. 2011. Ross and Wilson Anatomy andPhysiology in Health
and Illness. Singapore: Elseiver Pte Ltd)