Disusun Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan Tutorial LBM 1 “KESADARAN” Blok
Neuromuskuloskeletal I dan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan laporan dengan baik.
2. dr. Dian Rahadianti, M.Biomed selaku fasilitator dalam SGD kelompok 7 atas
segala masukan, bimbingan dan kesabaran dalam menghadapi keterbatasan kami.
3. Keluarga dan teman yang saya cintai yang senantiasa memberikan dorongan
dan motivasi.
Saya menyadari bahwa dalam proses pembuatan laporan ini sampai dengan
selesai masih banyak kekurangannya, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
1.1 Skenario
LBM 1
KESADARAN
Seorang mahasiswa FK UNIZAR diajak menjenguk teman ayahnya di RS
yang sedang tidak sadar. Dokter yang merawat mengatakan penyebab tidak
sadar adalah adanya perdarahan di otak. Seminggu kemudian, dia diajak
menjenguk lagi dan kondisi teman ayahnya sekarang sudah sadar, tapi
dikatakan sering lupa. Melihat hal ini, mahasiswa tersebut bertekad untuk
mempelajari tentang kesadaran, vaskularisasi dan fungsi otak.
4
inilah berasal sagala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan
gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi
respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari sistem
saraf yang puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.
Jutaan sel-sel saraf bergabung membentuk suatu sistem yang
dinamakan sistem saraf. Sistem saraf manusia terdiri dari susunan saraf pusat
dan susunan saraf tepi. Susunan saraf pusat terdiri atas otak dan medulla
sedangkan susunan saraf tepi tersusun atas serabut-serabut saraf yang menuju
ke susunan saraf pusat dan dari susunan saraf pusat ke seluruh tubuh.
Terdapat 4 bagian utama otak, yaitu batang otak, serebrum, serebellum
dan diensefalon. 1). Batang otak terdiri dari 3 komponen, yaitu Midbrain (otak
tengah), Pons dan Medulla spinalis. 2). Serebrum ukurannya akan semakin
membesar dan lebih berlekuk-lekuk seiring dengan semakin berkembangnya
spesies vertebrata. Serebrum terdiri dari nukleus basalis dan korteks serebri.
Nukleus basalis berfungsi sebagai inhibisi tonus otot, sebagai koordinasi
gerakan lambat menetap, dan menekan pola gerakan yang tidak bermanfaat.
Korteks serebri berfungsi sebagai persepsi sensorik, kontrol gerakan volunter,
Bahasa, sifat dan kepribadian. 3). Serebellum melekat di atas bagian belakang
batang otak yang berkaitan dengan pemeliharaan posisi tubuh yang tepat
dalam ruang dan koordinasi bawah sadar aktivitas motorik. 4). Diensefalon
terdiri dari 3 komponen, yaitu Hipotalamus, Thalamus dan Epitalamus.
Otak memiliki banyak fungsi, diantaranya: 1). Otak berfungsi untuk
mengatur berbagai sistem di dalam tubuh. Contohnya pada sistem respirasi,
kardiovaskular, dll. Ketika terdapat masalah pada tubuh maka sistem tersebut
nantinya akan mengirimkan pesan ke otak lalu otak akan mengirimkan
perintah sehingga terjadinya rasa sakit. 2). Otak berperan penting Ketika
seseorang berpikir, mengingat sesuatu, merencanakan sesuatu, dll. 3). Otak
membantu merespon terhadap rangsangan dan mengarahkan tubuh untuk
menjalankan atau mengambil keputusan
5
bagian korteks serebrum yang berfungsi sebagai pengingat, baik ingatan
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Kesadaran terdiri dari
dua aspek yaitu bangun (wakefulness) dan ketanggapan (awareness).
Kesadaran diatur oleh kedua hemisfer otak dan ascending reticular activating
system (ARAS), yang meluas dari midpons ke hipotalamus anterior. RAS
terdiri dari beberapa jaras saraf yang menghubungkan batang otak dengan
korteks serebri. Proyeksi neuronal berlanjut dari ARAS ke talamus, dimana
mereka bersinaps dan diproyeksikan ke korteks. Kesadaran ditentukan oleh
interaksi kontinu antara fungsi korteks serebri (kualitas) dengan Ascending
Reticular Activating System (ARAS) (kuantitas) yang terletak mulai dari
pertengahan bagian atas pons. ARAS menerima serabut-serabut saraf
kolateral dari jaras-jaras sensoris dan melalui thalamicrelaynuclei
dipancarkan secara difus ke kedua korteks serebri. ARAS bertindak sebagai
suatu tombol off-on, untuk menjaga korteks serebri tetap sadar (awake).
6
BAB II
Otak memiliki 4 bagian utama, diantaranya: 1). Batang otak terdiri dari
Otak tengah, Pons dan Medulla spinalis. batang otak adalah penghubung vital
antara medulla spinalis dan bagian-bagian otak yang lebih tinggi. Semua
serabut masuk dan keluar yang berjalan antara perifer dan pusat-pusat yang
lebih tinggi di otak harus berjalan melalui batang otak, dengan serabut masuk
menyampaikan informasi sensorik ke otak dan serabut keluar membawa
sinyal perintah dari otak untuk keluaran eferen. Sebagian besar serabut
bersinaps di dalam batang otak untuk pemrosesan penting. Karena itu batang
otak adalah jalur penghubung penting antara bagian otak lain dan medulla
spinalis. Batang otak berfungsi sebagai asal dari Sebagian besar saraf
kranialis perifer dan sebagai pusat kontrol kardiovaskular, respirasi dan
pencernaan. 2). Serebelum melekat di atas bagian belakang batang otak yang
berkaitan dengan pemeliharaan posisi tubuh yang tepat dalam ruang dan
koordinasi bawah sadar aktivitas motorik. Serebelum berfungsi untuk
mempertahankan keseimbangan dan meningkatkan tonus otot. 3).
Diensefalon (terletak di atas batang otak, di dalam interior serebrum).
Diensefalon terdiri dari 3 komponen, yaitu: a. Hipotalamus adalah kumpulan
nucleus-nukleus spesifik dan serabut-serabut terkaitnya yang terletak di
bawah thalamus. Hipotalamus adalah pusat integrasi bagi banyak fungsi
homeostatik serta merupakan bagian otak yang paling terlibat dalam
pengaturan langsung lingkungan internal. Hipotalamus berfungsi untuk
meregulasi banyak fungsi homeostatik, misalnya kontrol suhu, haus,
pengeluaran urine dan asupan makanan serta sebagai penghubung penting
antara sistem saraf dan endokrin. b. Talamus adalah pemancar sensorik dan
penting dalam kontrol motorik. semua masukan sensorik bersinaps di
thalamus dalam perjalanannya ke korteks. Thalamus akan menyaring sinyal
tak-signifikan dan meneruskan impuls sensoring penting ke daerah korteks
somatosensorik yang sesuai serta ke bagian otak lainnya. Bersama dengan
7
batang otak dan daerah asosiasi korteks, thalamus membantu mengarahkan
perhatian ke rangsangan yang menarik. c. Epitalamus adalah pita sempit pada
jaringan saraf yang membentuk atap diensefalon yang berfungsi dalam
pengaturan irama sirkadian tubuh dan menghambat hormon gonadotropik. 4).
Serebrum ukurannya akan semakin membesar dan lebih berlekuk-lekuk
seiring dengan semakin berkembangnya spesies vertebrata. Serebrum terdiri
dari nukleus basalis dan korteks serebri. Nukleus basalis berfungsi sebagai
inhibisi tonus otot, sebagai koordinasi gerakan lambat menetap, dan menekan
pola gerakan yang tidak bermanfaat. Korteks serebri berfungsi sebagai
persepsi sensorik, kontrol gerakan volunter, Bahasa, sifat dan kepribadian.
(Sherwood, 2018).
Susunan saraf pusat bersifat sangat halus. Sel saraf yang rusak nantinya
tidak dapat diganti, menyebabkan jaringan ini harus dilindungi dengan baik.
Terdapat 4 hal yang membantu melindungi SSP dari cedera, yaitu: 1). SSP
dibungkus oleh struktur tulang yang keras. Tulang cranium yang
membungkus otak dan kolumna vertebra yang mengelilingi medulla spinalis.
2). Antara tulang pelindung dan jaringan saraf terdapat 3 membran protektif
dan nutritif, yaitu meningen. 3). Otak mengapung dalam suatu bantalan cairan
serebrospinal. 4). Terdapat sawar darah otak yang selektif yang membatasi
8
akses bahan-bahan di dalam darah masuk ke jaringan otak yang rentan.
(Sherwood, 2018).
9
1. Jaras kortikopontoserebelaris (dari korteks-pons-kontralateral
serebellum dari korteksnya melalui badan gulus serebellum medial)
2. Jaras kortkoretikularserebelaris (dari korteks-retikular formation-
ipsilateral serebellum dari korteksnya melalui badan gulus serebellum
medial)
3. Jaras kortikoolivariserebelaris (dari korteks-nukleus olivarius inferior
bilateral-serebellum melalui badan gulus inferior)
Dari medulla spinalis ke serebellum
1. Spinoserebelaris anterior, jaras ini ada yang menyilang dan ada yang
tidak akan tetapi sebagian besar dari jaras ini menyilang.
10
belakang kepala), yang berperan untuk melaksanakan pemrosesan awal
masukan penglihatan. 2). Lobus Temporalis terletak di lateral (di samping
kepala) yang berperan untuk melaksanakan pemrosesan sensasi suara atau
auditorik. 3). Lobus Parietalis terletak di bagian di belakang sulkus sentralis
di masing-masing sisi. Lobus parietalis berperan untuk menerima dan
memproses masukan sensorik dan 4). Lobus Frontalis terletak di depan sulkus
sentralis. Lobus frontalis berperan dalam 3 fungsi utama, yaitu: Aktivitas
motoric volunteer, kemampuan bicara dan elaborasi pikiran. Lobus parietalis
dan frontalis, yang terletak di kepala bagian atas akan dipisahkan oleh lipatan
dalam yang berjalan kira-kira ke bagian tengah permukaan lateral masing-
masing hemisfer yang dinamakan dengan sulkus sentralis. (Sherwood, 2018)
11
dihasilkan oleh otot rangka. Seperti pada pemrosesan sensorik, korteks
motorik di masing-masing belahan otak terutama mengontrol otot di bagian
tubuh yang berlawanan. Jaras-jaras saraf yang berasal dari korteks motorik
hemisfer kiri menyeberang sebelum turun menyusuri medula spinalis untuk
berakhir di neuron motorik eferen yang memicu kontraksi otot rangka di sisi
kanan tubuh. Oleh karena itu, kerusakan korteks motorik di sisi kiri otak
menyebabkan paralisis sisi kanan tubuh, dan demikian pula sebaliknya.
(Sherwood, 2018)
12
namun pasien tidak bisa mengatakannya atau mengucapkannya. Sebaliknya,
pasien dengan lesi di daerah wernicke tidak dapat memahami kata yang
mereka lihat atau dengar. Mereka dapat berbicara dengan lancar tetapi kata-
kata yang mereka ucapkan dengan sempurna tidak memiliki arti. (Sherwood,
2018)
Fungsi
luhur adalah
fungsi yang
13
memungkinkan manusia dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani
sesuai dengan nilai moral yang berlaku dan merupakan hasil pengolahan
fungsi kortikal (korteks), dimana tiap bagian korteks berintegrasi baik antar
lobus dalam satu hemisfer maupun antar hemisfer. Fungsi luhur terdiri dari
Kognisi (pengenalan), Memori, Bahasa, Emosi dan Visuospatial.
14
Memori memiliki beberapa tahapan yaitu atensi (perhatian), encoding
(menyimpan) dan retrevial (mengingat kembali). Dalam pembentukan sebuah
memori, terdapat sebuah sirkuit untuk mengirimkan sinyal ke bagian bagian
tertentu di otak. Sirkuit tersebut adalah sirkuit papez. Pembentukan memori
berawal dari hippocampus menuju mammillary body melalui fornix.
Kemudian dari hippocampus akan diteruskan dan bersinaps di nucleus
anterior thalamus melalui jaras mamillothalamus. Dari nuckelus anterior
thalamus akan menuju ke gyrus cingulatus melalui tractus thalamocingulatus
dan kembali lagi ke hippocampus melalui cingulum.
BAB III
15
3.1 Kesimpulan
Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan-jalinan saraf yang kompleks,
sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu
dengan lingkungan sekitarnya. Terdapat 4 bagian utama otak, yaitu batang
otak, diensefalon, serebelum dan serebrum. Otak dilapisi oleh meningen yang
terdiri dari dura mater, araknoid mater dan pia mater. Cairan serebrospinal
mengelilingi dan menjadi bantalan bagi otak dan medulla spinalis. Kesadaran
adalah kondisi sadar terhadap diri sendiri dan lingkungan serta mampu
mengingat sesuatu. Kesadaran terdiri dari dua aspek yaitu bangun
(wakefulness) dan ketanggapan (awareness). Kesadaran diatur oleh kedua
hemisfer otak dan ascending reticular activating system (ARAS), yang
meluas dari midpons ke hipotalamus anterior. Pendarahan otak adalah suatu
kejadian ketika otak atau area di sekitarnya mengalami pendarahan. Terdapat
beberapa penyebab pendarahan otak, yaitu tekanan darah tinggi, pembuluh
darah bocor, penyalahgunaan obat dan trauma karena benturan. Hal tersebut
dapat menyebabkan pengidap mengalami koma atau tidak sadar.
DAFTAR PUSTAKA
16
Euis Heryati. 2016. Antomi Otak: Fungsi Luhur. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Tortora, Gerard J 2020, Dasar Anatomi & Fisiologi Volume 1 Edisi 13,
Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran: EGC
17