3 Neuroendokrin WEEK 1
Daftar isi
1
2 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Cerebrum : bagian terbesar dari otak, terbagi menjadi 2 bagian hemisphere dan
mempunyai 4 lobus
Cerebral Cortex: Lapisan terluar gray matter menjadikannya sebagai bagian superficial
dari cerebrum
- Gyri : tonjolan
- Sulci : lekukan
Sulcus centralis : memisahkan lobus frontalis dan lobus parietalis
- Fissure : lekukan yang lebih dalam dari sulci
a. Longitudinal Fissure : membagi cerebral menjadi 2 bagian hemisphere
b. Transverse Fissure : memisahkan cerebrum dengan cerebellum
c. Sylvian/Lateral Fissure : membagi lobus temporalis menjadi lobus frontalis
dan parietalis
Gyri
(tonjolan)
Sulci (lekukan)
2
3 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
1. Lobus Frontal
- Terletak di dalam os.frontalis (tengkorak bagian depan)
- Fungsi: pembentukan memori, emosi, penentu keputusan, personalitas
Daerah Cortical
Primary Motor Cortex (Precentral Gyrus) sebagai pengontrol pergerakan
tubuh
Bronca’s Area sebagai pengontrol facial neurons, berbicara, dan berbahasa.
Terletak di bagian KIRI dari Lobus Frontalis
Broca’s Aphasia – Hasil dalam kemampuan untuk memahami perkataan,
tetapi penurunan kemampuan motorik (atau ketidakmampuan) untuk
berbicara dan merangkai kata-kata.
Orbitofrontal Cortex – Site of Frontal Lobotomies
* Efek yang diinginkan: * Kemungkinan Efek Samping:
- Hilangnya Kemarahan - Epilepsi
- Penurunan Agresi - Tanggapan emosional Miskin
- Tanggapan emosional lebih - Perseverasi (tidak terkendali, tindakan
sedikit berulang-ulang, gerak tubuh, atau
kata-kata)
3
4 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
2. Lobus Parietalis
- Terletak di dalam os. Parietalis
- Fungsi: kesadaran spasial dan persepsi
(Proprioception - Kesadaran bagian tubuh dalam ruang dan dalam hubungan satu
sama lain), merasakan dan mengintegrasi
- Primer somatosensori Cortex (postsentralis gyrus) - bagian aktif yang terlibat dengan
pengolahan rabaan dan informasi proprioseptif.
- Somatosensori Asosiasi Cortex - Membantu dengan integrasi dan interpretasi sensasi
relatif terhadap posisi tubuh dan orientasi dalam ruang. Dapat membantu dengan
koordinasi visuo-motor.
- Cortex Gustatory Primer - bagian utama yang terlibat dengan interpretasi dari
sensasi rasa.
4
5 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
4. Lobus Temporalis
- Terletak di sisi otak, didalam pada bagian Temporal Bones/ Os.Temporalis dari
tengkorak.
- Memainkan peran integral dalam fungsi-fungsi berikut:
Mendengar
Organisasi / Pemahaman bahasa
Penerimaan informasi (Memori dan Bentuk Memori)
- Primary Auditory Cortex – Bertanggungjawab terhadap proses pendengaran
- Primary Cortex Olfactory - Menginterpretasikan indera penciuman setelah
mencapai korteks melalui olfactory bulbs. (Tidak terlihat di korteks superfisial)
- Wernicke’s Area – pemahaman bahasa. Terletak pada bagian kiri dari Temporal
Lobe.
- Afasia Wernicke - pemahaman Bahasa yang terhambat. Kata dan kalimat yang
tidak jelas dipahami, dan pembentukan kalimat dapat terhambat atau tidak
dinalar.
- Cerebrum (Frontal lobes, Parietal lobes, Occipital lobes, Temporal lobes, Insula)
- Diencephalon
- Cerebellum
Fungsi Cerebrum
Menafsirkan impuls, Memulai gerakan secara sadar (bukan reflek), Menyimpan informasi
ke dalam memori, mengambil informasi yang tersimpan, Penalaran, Sebagai penentu
kecerdasan dan kepribadian
5
6 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
6
7 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Area Aosiasi
- Daerah yang bukan merupakan penggerak utama atau daerah sensorik utama.
- Luas di seluruh Cerebral Cortex.
- Menganalisis dan menginterpretasikan kejadian sensorik.
- Menyediakan memori, penalaran, verbalisasi, penilaian, emosi.
7
8 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Broca’s area
- Anterior sampai ke primary motor cortex
- Biasanya di sisi kiri hemisphere
- Mengontrol otot apa saja yang diperlukan untuk berbicara
8
9 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
9
10 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Tractus Motorik
Transmiter motorik CNS memerintah dalam bentuk respon menjadi informasi sensorik
Perintah motorik dihantarkan oleh:
a. Somatic nervous system (SNS): memerintah/mengatur kontaksi musculo skeletal
b. Autonomic nervous system (ANS): mengatur aktivitas kelenjar-kelenjar, otot polos,
dan otot jantung
PENGENALAN
Tractus Motorik
10
11 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
a. Vestibulospinal tracts
- Mengirimkan informasi dari dalam telinga ke posisi monitor di kepala
-Nukleus vestibular merepon dengan mengubah tonus otot, kontraksi otot
leher, dan tubuh untuk postur dan keseimbangan
b. Tectospinal tracts
- mengirim informasi ke kepala, leher, dan upper limbs dalam
dalam menanggapi gerakan langsung dan tiba-tiba dan suara keras
- tectum area terdiri dari colliculi superior dan inferior
12
13 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
KONTROL MOTORIK
CORTICOSPINAL SYSTEM
Serabut dari corticospinal system kiri akan memengaruhi otot di tubuh bagian kanan,
begitu pula sebaliknya
Hal ini disebut motor decussation
Jadi, saat bagian corticospinal kiri yang rusak, bagian tubuh kanan yang terganggu
dan sebaliknya (contralateral)
Akson terbesar pada corticospinal system: bermielin, diameter 2-15 μm, kecepatan
konduksi 70m/s, menyusun 10% populasi corticospinal
Serabut corticospinal menembus corona radiata dan masuk ke limbus posterior dari
kapsula interna
Ciri-ciri dari capsular yang infark:
- weakness (lemah)
- transient flaccid paralysis
- spastic paralysis
13
14 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
- Terdapat cell Betz di lapisan 5 (bagian kecil dari neuron motorik primer)
- Merupakan area kontrol tertinggi dalam kontrol gerakan volunter
14
15 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Klasifikasi
- Alpha motor neurons: menginervasi serat otot extrafusal (serabut yang
berpartisipasi dalam kontraksi otot)
- Gamma motor neurons: menginervasi serat otot intrafusal (berperan
dalam pengaturan posisi tubuh)
Lokasi lower motor neuron: batang otak dan korda spinalis
Lower motor neuron pada korda spinalis dikenal juga dengan nama anterior horn
cells
- ventral anterior horn: menginervasi otot proksimal pada ekstremitas
- dorsal anterior horn: menginervasi otot distal pada ekstremitas
Gangguan pada lower motor neuron akan menyebabkan:
Loss of Muscle Strength
- Jumlah motor units yang fungsional berkurang
Atrophy dan Hyporeflexia
- Refleks otot menjadi berkurang bahkan tidak ada refleks
Hipotonicity dan Flaccidity
- kehilangan resistansi yang normal dari gerakan otot
- merupakan kebalikan dari spasticity
Fasciculations
- Kontraksi otot yang spontan
- Timbul pada permukaan otot
- Bukan penentu utama terjadi gangguan pada lower motoric neuron
Muscle cramps
Hasil laboratorium pada gangguan lower motor neuron:
- Hilangnya amplitudo maksimal pada muscle action potential (CMAP)
- Sensory nerve conduction masih normal
- Jarum penunjuk pada pemeriksaan EMG (electrode examination)
merupakan petunjuk penting dalam mengetahui ada tidaknya
gangguan
- terdapat fibrilasi dan gelombang tajam positif
ACCUTE POLIOMYELITIS
Merupakan salah satu menyebab disfungsi lower motoric neuron akut
Disebabkan oleh poliovirus
Poliovirus= Enterovirus yang tersusun atas RNA (bagian dari picornavirus family)
Pada pemeriksaan fisik: menunjukkan kelemahan otot, berkurangnya tonus otot,
dan fasciculations (seperti pada gangguan lower motoric neuron)
16
17 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Preganglionic
neuron
Visceral Effectors
Smooth
muscle Autonomic
Autonomic nuclei in
Glands ganglia brain stem
Ganglionic
Cardiac SPINAL
neurons
muscle CORD
Adipocytes
Autonomic
nuclei in
spinal cord
Preganglionic
neuron
Figure 15.5 The Corticospinal Tracts and Other Descending Motor Tracts in the Spinal Cord
To
skeletal Corticobulbar
muscles tract
Motor nuclei
of cranial
nerves Dorsal root Lateral corticospinal tract
Cerebral peduncle
To MESENCEPHALON Dorsal root
skeletal ganglion
muscles
Motor nuclei
of cranial
nerves
MEDULLA
OBLONGATA
Rubrospinal
Decussation tract
of pyramids Pyramids
Lateral
corticospinal
Ventral root
tract
Anterior Vestibulospinal tract
To corticospinal
Anterior Reticulospinal tract
skeletal tract
corticospinal
muscles SPINAL CORD Tectospinal tract
tract
17
18 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Nervous System
Embriologi
Anatomis
Diencephalon
Cerebrum
Mesencephalon
Encephalon Truncus cerebri
Pons
SNC Cerebellum
Medulla oblongata
Medulla spinalis
SN
SNP C–8
Nervi spinales T – 12
L–5
S–5
Fungsional
SN Somatis
SN SN Parasimpatis
SN Otonom/Visceral
SN Simpatis
18
19 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
e
Prosencephalon
Epithalamus
r
Thalamus
Diencephalon e
Hypothalamus
Subthalamus b
19
20 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Osteologi Meninges
Calvaria cranii
20
21 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
V. emisaria occipitalis
Facies basalis
22
23 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Gyrus subcallosus
Lobus temporalis– inferior fissura lateralis
Gyrus cinguli
dan rostral linea parieto-occipitalis
Isthmus
Gyrus temporalis superior Gyrus parahippocampus – uncus
Gyrus temporalis medius Formatio hippocampi:
Gyrus temporalis infor – Hippocampus
Gyrus temporalis transversus – Gyrus dentatus
Sulcus temporalis superior – Gyrus fasciolaris
Sulcus temporalis medius – Indusium griseum (rudimenter
Sulcus temporalis infor hippocampus)
Beberapa struktur lainnya pada facies
medialis hemispherium cerebri:
Lobus centralis (lobus insularis/insula Reil)
– terkubur dalam lobus temporalis, terlihat Gyrus fusiformis
jika operculum disisihkan Gyrus lingualis
Cuneus
Gyrus brevis Precuneus
Gyrus longus Lobulus paracentralis
Limen insulae Sulcus cinguli
Sulcus centralis Sulcus hippocampalis
Sulcus circularis Sulcus collateralis
Fissura parieto-occipitalis
Fissura calcarina
23
24 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
AREA BROADMANN
Area Nama area Cortex cerebri Fungsi
3 Sensibilitas kutan
Area somatik
3, 4 Sensoris umum, termasuk nyeri
sekunder
Area auditoris primer Gyrus temporalis Akhiran radiatio auditiva dari corpus
41
transversus(convolutio geniculatum mediale (CGM)
Area auditoris
42 Heschl)
sekunder = pusat pendengaran
Area asosiasi
auditoris
Gyrus temporalis
22 (area Wernicke)
superior
Area bahasa
sensoris
24
25 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
39 Gyrus angularis
40 Gyrus supramarginalis
Pengatur depth of
Bagian depan gyrus feeling(afek/perasaan)
9-12 Cortex prefrontalis frontalis superior – gyri
orbitales “Prefrontal cortex is the neocortical
representative of the limbic system”
25
26 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
1. Serabut asosiasi:
Menghubungkan daerah-daerah cortex cerebri pada hemispherium cerebri yang sama.
Misal cingulum (terdapat dalam gyrus cinguli), fasciculus uncinatus, fasciculus arcuatus, dll
2. Serabut proyeksi:
Menghubungkan daerah-daerah cortex cerebri dengan nukleus subkortikal
3. Serabut komisural:
Menghubungkan daerah-daerah cortex cerebri yang sama pada hemispherium cerebri
kanan–kiri
26
27 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
27
28 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
A. communicans posterior
Menghubungkan a. cerebri posterior –
A.carotis interna
28
29 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
SOAL PRETEST
(Confluens sinuum)
Apa nama lubang yang ditunjuk? (Foramen Apa nama daerah yang ditunjuk?
interventricular)
(Cisterna cerebellomedularis)
Apa nama struktur yang dimaksud? Apa nama vaskularisasi yang ditunjuk?
(Corpus callosum)
30
31 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Gyrus yang ditunjuk merupakan area Apa nama struktur yang dimaksud (pada
Broadman berapa? (39) Corpus callosum)? (Splenium)
(Falx cerebri)
31
32 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
32
33 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
A B
Setelah 28 hari, lamina Neuralis membentuk suatu invaginasi (mengerucut ke dalam). Tepi
lempeng membentuk sel mesoderm. (Gelap = Kristal Neuralis) menjadi satu (3 lapisan ).
Sel krista neuralis berasal dari ektoderm dan meluas ke seluruh panjang tabung saraf.
Ektoderm pada tepi lipatan saraf diinduksi oleh tabung saraf untuk membentuk
neuroepitelium. Selanjutnya sel krista neuralis ini bermigrasi dan membentuk banyak
turunan dewasa dan berdiferensiasi menjadi 6 sel : ( Sel ganglion sensoris kranial, sel
ganglion radiks posterior, sel ganglion otonom, Sel medulla suprarenalis, Sel schwann ,
Melanosit ).
PERKEMBANGAN OTAK
Ujung sefalik tabung saraf selanjutnya berdilatasi membentuk 3 vesikel otak primer :
(Prosencephalon/otak depan/forebrain, Mesencephalon/otak tengah/midbrain,
33
34 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Korda spinalis memiliki epitel semu berlapis dan nempel di basalis. Dibagi menjadi 3 zona (
Zona ventrikularis, zona intermedia,dan zona marginalis). Zona ventrikularis terletak paling
dalam, bergerak ke arah tabung dan membelah ( zona ventrikularis ) yang lain bergerak
ke arah perifer. Hingga terbentuk neuroblast yang tidak bisa membelah sehingga
ujungnya keluar menuju ke zona media menjadi zona intermedia. Di zona intermedia
membentuk substansia grisea yang warnanya ungu. Membentuk serabut perifer lalu
membentuk zona marginalis. Dan selanjutnya membentuk substansia alba korda spinalis
yang akan membuat zona marginal jadi putih diakibatkan mielinasi serabut saraf. Zona
marginal juga mengandung serabut saraf yang keluar dari neuroblas.
34
35 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Sel matriks
akan berdiferensiasi menjadi astrosit yang disusun oleh neuroglia dan isinya adalah sel
Oligodendrosit. Dan sel eppendim membentuk suatu matriks yang melapisi tuba. Zona
intermedia membentuk penebalan, dan penebalan membentuk lamina basalis, lamina
alaris( zona intermedia) . Lamina basal (lempeng basal) merupakan penebalan ventral
yang mengandung sel-sel kornu motorik ventral,membentuk area motorik korda spinalis
dan lamina alaris (lempeng alar) merupakan penebalan dorsal dan membentuk area
sensorik. Neurabasalis menjadi sel motoris, lamina basalis dan lamina alaris dipisah oleh
sulkus limitans. Sulcus limitans ini menandai batas antara keduanya. Tuba neuralis
menyempit dan terjadilah lempeng lantai dan lempeng atap. Kedua lempeng ini tidak
mengandung neuroblas; keduanya terutama berfungsi sebagai jalur untuk serabut saraf
yang melintas dari satu sisi ke sisi lain. Selain kornu motorik ventral dan kornu sensorik
dorsal,sekelompok neuron berkumpul di antara dua area tersebut dan membentuk kornu
intermediat kecil. Kornu ini yang mengandung neuron-neuron bagian simpatis sistem saraf
otonom. Perkembangan neuromotorik ; berada di thorakal 1 hingga lumbal 3. Neuron
yang berasal dari krista neuralis berawal dari bermigrasinya sel-sel krista ke lateral dan
menghasilkan ganglion sensorik (ganglion radiks dorsal). Posterior lateral, bila dijadikan
satu namanya postolateral. Selama perkembangan selanjutnya, neuroblas ganglion
sensorik berdiferensiasi menjadi 2 processus ; satu ke arah sentral dikenal sebagai radiks
sensorik dorsal saraf spinal dan satu ke arah perifer dikenal sebagai neuron radiks dorsal
35
36 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
(ke akson saraf). Berakhir sebagai cornu (glisera) posterior. Cornu glisera posteriro naik ke
zona marginalis ke pusat otak. Girus sentralis 2 (posterior ; anterior) . Serabut perifer
membentuk saraf zona (saraf radiks anterior). Bisa memasuki zona marginalis sisi yang
sama.
Perkembangan Meninges
Otak ada 2 selubung : pia mater dan dura mater. Selubung ini berasal dari mesenkim yang
mengelilingi tuba neuralis. Mesenkim memiliki perkembangan dari tuba tersebut.
NICE TO KNOW!!!
Lumbal spinalis saat lahir mencapai lumbal 3. Pada saat dewasa medula spinalis di lumbal
1 terlihat akar-akarnya saja. Untuk memasukan jarum harus masuk diantara (tulang
vertebrae). Medulla Spinalis tertusuk maka akan lumpuh. Supaya ada lubang antar
vertebra maka antara vertebra ditekuk, dan tanda jarum udah masuk adalah ada
tidaknya hambatan dengan tulang. Ujung medulla spinalis masih berada di cornus
medularis [analogi permen karet] sehingga memanjang ke konus terminalis. Kornus
terminalis merupakan perpanjangan dari medula spinalis.
36
37 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Pada gambar diatas dilihat bahwa dari minggu ke 6 dan seterusnya,tabung saraf
membentuk tiga vesikula primer otak yang membentuk lima vesikula sekunder. Vesikula
sekunder ini berkembang menjadi berbagai struktur pada otak dewasa dan rongga terkait
yang terisi LCS (liquor cerebro spinal). Terlihat vesikulus optikus akan jadi mata.
Tiga vesikula primer itu adalah : Otak depan (prosensefalon), Otak tengah
(mesensefalon),Otak belakang (rombensefalon).
MIELENSEFALON
Mielensefalon adalah vesikel otak yang menghasilkan medula oblongata. Dipisah oleh
Sulcus limitans (ventriculus quartus dan lamina basalis . Fossa rhomboidea berisi saraf-saraf.
Neuron lamina alaris membentuk sensor 5, 8, 9, 10 . Lempeng terdapat dua piamater,
biaamater (mesenkim vaskular (mesoderm vaskular). Foramen 2 kanan kiri membnetuk 4
foramen dialiri oleh cairan cerebrospinal. Pada bagian ini dinding lateralnya mengalami
eversi dilihat pada gambar diatas. Lempeng alar dan basal yang dipisahkan oleh sulcus
limitans bisa dibedakan dengan nyata. Lempeng basal disini mengandung nukleus-nukleus
motorik sama dengan di korda spinalis. Nukleus-nukleus ini ada 3 kelompok : Kelompok
eferen somatik medial,kelompok eferen viseral khusus intermediat,dan kelompok eferen
viseral umum lateral. Kelompok pertama adalah kelompok eferen somatik medial. Di
mielensefalon ini mencakup neuron hipoglosus yang mempersarafi lidah. Dan di
metensefalon dan mesensefalon,kolumna masing-masing mengandung neuron nervus
abdusens,nervus troklearis,dan nervus okulomotorius. Saraf ini mempersarafi mata.
37
38 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
METENSEFALON
38
39 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
SEREBELUM
Pada awalnya lempeng serebelum terdiri dari zona ventrikularis, intermedia dan marginalis.
Pada perkembangan selanjutnya, sejumlah sel yang terbentuk bermigrasi ke permukaan
serebelum membentuk lapisan granular eksterna. Sel-sel ini mempertahankan
kemampuan untuk membelah dan membentuk suatu zona proliferatif di permukaan
serebelum. Kortex cerebri dari matriks zona ventrikularis bermigrasi ke
cerebelum,berdiferensiasi jadi nucleus dentatus seperti bentuk gigi yang karies.
a. Zona ventrikularis
Zona dengan epitel tebal, terletak dibagian paling dalam, bergerak ke arah tabung
yang gunanya membelah.
b. Zona marginalis
Bergerak ke arah luar (perifer) sampai siklus sel selesai, neuroblast yang bulat penuh tidak
bisa membelah maka keluar menjadi zona intermedia.
c. Zona intermedia
39
40 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Di mesensefalon ini
masing-masing
lempeng basal
mengandung 2
kelompok nukleus
motorik :
Pada awalnya, lempeng alur mesensefalon tampak sebagai dua elevasi longitudinal yang
dipisahkan oleh sebuah cekungan dangkal di garis tengah. Selanjutnya terbentuk suatu
alur transversal yang membagi masing-masing elevasi menjadi kolikulus yang sebelumnya
tektum. Kolikulus anterior (superior) yang berfungsi sebagai pusat korelasi dan refleks untuk
impuls penglihatan. Kolikulus posterior (inferior) yang fungsinya sebagai stasiun pemancar
sinaptik untuk refleks auditorik. Kolikulus dibentuk oleh neuroblas yang bermigrasi secara
bergelombang menuju zona marginal diatasnya.
40
41 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
DIENSEFALON
Lempeng
atap diensefalon
terdiri satu
lapisan sel
ependim
yang ditutupi
oleh mesenkim
vaskular.Bagian paling kaudal lempeng atap berkembang jadi korpus pineale,atau epifisis.
41
42 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Korpus ini berasal dari penebalan epitel garis tengah,tapi minggu 7 struktur ini mengalami
evaginasi. Lempeng alar membentuk dinding lateral diensefalon. Sulkus hipotalamikus
membagi lempeng jadi bagian dorsal (talamus) dan ventral (hipotalamus).
TELENSEFALON
Telensefalon,
bagian paling rostral dari vesikel otak,terdiri dari dua penonjolan lateral,hemisferium serebri
dan satu di bagian tengah,lamina terminalis. Rongga-rongga hemisfer,ventrikel
lateral,berhubungan dengan lumen diensefalon melalui foramen interventrikulare monro.
Terdapat serabut yang menggabungkan kanan dan kiri oleh serabut komisura.
42
43 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Mielinasi ketika sel schwann membentuk selubung mielin untuk saraf tepi. Selubung mielin
yang mengelilingi serabut saraf di korda spinalis memiliki asal yang berbeda adalah sel
oligodendroglia. Ketika mielinasi serabut saraf di korda spinalis berawal sekitar bulan
keempat kehidupan intrauterus,sebagian dari serabut motorik yang turun dari pusat otak
tidak mengalami mielinasi sampai tahun pertama kehidupan pascanatal. (Analogi : Anak
diajari mendengar (sensorik) dulu baru belajar gerak (motorik) Kalau tidak ada mielin di
saraf maka,impuls pergi kemana-mana. Bak jalan yang tidak ada selokan maka terjadi
banjir. Hal itu diakibatkan karena AIR ITU BUTA.
Medula oblongata
Lamina aralis ada di bagian belakang dengan inervasi nervus sensoris (N.V, N.VIII, N.IX,
N.X)
Lamina basalis ada di bagian depan dengan inervasi nervus motoris (kranialis) (N.IX, N.X,
N.XI, N.XII)
Dikorteks cerebri terdapat struktur pyramid berupa tonjolan yang berfungsi untuk jalan
saraf yang ke arah bawah.
Lamina basalis di korteks cerebri berupa neuron motorik (N.V, N. VI, N.VII)
43
44 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
PREVIEW
unsur terkecil susunan saraf : sel saraf : sitoplasma & nucleus. Memiliki lanjutan disebut :
neurit dan dendrit. Neurit hanya satu sedangkan dendrit lebih dari satu. Pada satu rangkai
neurit terdapat dendrit yang lebih dari satu. Penamaan dari dendrites sendiri ditentukan
oleh banyaknya Dendrites dalam 1 Neurit yang disebut :
44
45 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Seraf sendiri terdiri dari saraf pusat dan menerima dan mengeluarkan saraf
perifer. Susunan saraf pusat dibagi impuls sehingga pada struktrunya saraf
encephalon dan medulla spinalis perifer keluar dari susunan saraf pusat.
terdapat di dalam rongga cranium Saat keluar terdapat kumpulan saraf-
dan canalis vertebralis. Susunan saraf saraf yang disebut Ganglion
perifer keluar dari susunan saraf pusat.
Dimana susunan saraf perifer berfungsi
untuk
Didalam susunan saraf pusat terdapat sel penyokong yang disebut neuroglia
(glial cells) :
45
46 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
A B
C D
Sel saraf sendiri tidak mengalami mitosis yang artinya tidak ber regenerasi.
Begitupun neurit pada susunan saraf pusat. Kecuali pada neurit bagian distal dan perifer
yang masih berhubungan dengan sel saraf.
Di dalam dinding pipa terdapat sel-sel saraf, serabut saraf dan sel saraf penyokong
(neuroglia), pembuluh darah.
Medulla Spinalis
Medulla Spinalis terletak di dalam canalis vertebralis. Meluas dari foramen Occipitale
magnum sampai Vertebra Lumbalis (VL) I/II. Ujung meruncing hingga conus medullaris
yang berlanjut sebagai filum terminale yang melekat pada os.coccygeus. Pada servikal
46
47 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
dan lumbal terjadi penebalan yang disebut dengan intumesentia cervicalis dan
lumbalis
Filum terminale dikelilingi akar n. Spinalis namun mulai VL I disebut dengan kauda
ekuina hingga coccyx. Pada medulla terdapat organ pipa yang melapisi disebut
Canalis centralis (Canal spinal)
Substansia
Grisea (abu-abu)
dan Substansia
alba. Substansia
grisea berbentuk
“H” berisi sel saraf.
Serabut nya memiliki
sedikit myelin bahkan tidak sama sekali.
47
48 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Review bagian
anatomi medulla
spinalis
Encephalon (otak)
48
49 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Berada di pusat nn. Craniales V s.d XII. Berfungsi sebagai penerima serabut aferen
dari alat keseimbangan dan pendengaran (nucleus vestibularis dan nucleus cochlearis).
Dilalui serabut dari cortex cerebri ke serabut saraf perifer (melalui medulla oblongata ke
medulla spinalis). Dilalui serabut dari medulla spinalis ke otak/cerebrum.
49
50 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
50
51 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
51
52 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
CEREBELLUM
a. Dentatus c. Emboliformis
b. Globosus d. Fastigii
52
53 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
53
54 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
54
55 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Thalamus opticus
- Menerima serabut sensibel atau sensorik dari impuls sakit, panas, dingin, taktil
tekanan kinestesi, impuls gustus
- Serabut keluar dari thalamus opticus pergi ke gyrus centralis posterior
Gambar potongan
1. Lobus frontalis
2. Girus frontalis medius
3. Lobulus parasentralis
4. Lobus oksipitalis
5. Thalamus
6. Hypothalamus
7. Vermis cerebella
8. Hemisferium serebelli
9. Medulla oblongata
10. Pons
11. Lobus temporalis
12. Hypofisis
13. Chiasma opticum
14. n. opticus
15. Bulbus olfactorius
55
56 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Hypothalamus
Dibagi dalam:
- nucleus hypothalamicus
ventromediali
- nucleus paraventricularis
- nucleus hypotalamicus
- nucleus hypothalamicus ant.
dorsomedialis
- nucleus supraopticus
penghasil hormon → neurohormon :
56
57 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Fungsi hypothalamus :
pengatur panas → pusat kelakuan seksual
vasodilatasi, berkeringat, pusat ekspresi emosional
mempercepat pernafasan pusat susunan saraf otonom
pusat pengambilan makan
Hemispherium cerebri
● facies basalis/orbitalis
(dari samping)
1. Sulkus sentralis
2. Sulkus lateralis
3. Margo inferior serebri
4. Mesensefalon
5. Pons
6. Cerebellum
7. Medulla oblongata
lobus frontalis
lobus parietalis
lobus occipitalis
57
lobus temporalis
58 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
58
59 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
- Serabut proyeksi yang menghubungkan medula spinalis, batang otak dan cortex
cerebri terdapat di substansia grisea hemispherium cerebri membentuk pita padat
disebut capsula interna.
- Di medial dibatasi oleh nucleus caudatus dan thalamus di lateral oleh nucleus
lentiformis. Capsula dibedakan crus anterius, genu dan crus posterius.
- Sentrum koordinasi gerakan mengucapkan perkataan orang cukup dengan tangan
kanan di pars triangularis sebelah kiri, kerusakan aphasia motoris/verbal.
- Sentrum di area parastrentes = tidak dapat mengenal kembali apa yang dilihat =
agnosia visual.
- Sentrum di daerah preocipital = tidak dapat membayangkan kembali kejadian-
kejadian yang pernah di lalui.
- Daerah di kelilingi gyrus temporalis transversus = gyrus transversus superior. Bila rusak
tidak mengenal kembali hal yang di dengar = agnosia auditif
- Daerah lobulus parietalis superior oksipital centrum somestesi rusak = tidak dapat
melakukan gerakan dipelajari = mis. Mengenakan baju, ingatan terhadap kinesthesi
terganggu = aproxia
1. Centrum somatomotoris
2. Centrum somaesthesi
3. Centrum pendengaran
4. Centrum penglihatan
7. Centrum menulis
59
60 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
60
61 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
61
62 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
62
63 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Piamater
selaput tipis, melekat di otak — mengikuti sulkus dan fissura
membentuk tela chorioidea ventriculi quarti dan tela chorioidea ventriculi tertii
63
64 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Arachnoidea
di antara duramater dan piamater
celah antara duramater dan arachnoidea = cavum subdurale
arachnoidea mengikuti duramater
celah antara arachnoidea dan piamater disebut spatium subarachnoidale
di tempat ada sulkus dan fissura, spatium subarachnoidale membesar
membentuk cisterna
64
65 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
65
66 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
66
67 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Ganglion Basalis
Nucleus caudatus berbentuk huruf C, dimulai sebelah rostral, penebalan, caput dan
ke bawah sebagai cauda. Sebagai derivat telencephalon berbatasan dengan
dinding lateral ventriculus lateralis.
Dalam ontogeni, nucleus caudatus dan putamen berasal dari tonjolan ganglionar,
terdapat di medial basal telencephalon. Tractus naik atau turun dari pallium,
capsula interna membagi tonjolan menjadi 2 bagian (nucleus)
Globus pallidus derivat diencephalon dipisah dari putamen oleh capsula interna.
Claustrum, substansia grissea dari ganglion basalis, sebelah lateral putamen di batasi
oleh 2 lamela putih. dari putamen oleh capsula externa dan dari cortex insula oleh
capsula extrema.
Corpus amydalae, mengikuti akhir nucleus caudatus dan terletak sebelah dalam
lobus temporalis di depan cornu inferior ventriculus lateralis di hubungkan dengan
cortex paleopallium.
67
68 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Striatum menerima serabut aferen dari cortex cerebri, thalamus dan substansia
migra.
Didalam ansa lenticularis kelompok serabut eferen medial dan bawah thalamus ke
formatio reticularis, terus ke tractus tegmentalis centralis dan fasciculus longitudinalis
medialis.
68
69 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Sistem ekstrapiramidal
Impuls dari cortex cerebri sampai di medulla spinalis selain melalui tractus
Sistem ini dibagi dalam: pars descendens, pars ascendens, dan hubungan cortico-
corticalis
Pars descendens.
Serabut dari cortex: lobus frontalis, dan lobus parietalis ke putamen, dan globus
pallidus, sebagian melalui capsula interna sebagian melalui capsula externa.
Yang melalui capsula externa masuk ke putamen, dan globus pallidus, ditempat
melekatnya nucleus lentiformis pada pallidum. Semula membentuk dasar ventriculus
lateralis, dan ansa lenticularis. Dari ansa lenticularis ada yang langsung ke nucleus ruber,
dan formatio reticularis di tegmentum pedunculi. Dari centrum medianum, dan nuclei
intralaminares thalami , serabut pergi ke globus pallidus
Dari nucleus medialis dorsalis thalami serabut pergi ke nucleus caudatus dan terus ke
putamen. Dari putamen dan globus pallidus serabut melewati capsula interna atau
membentuk ansa lenticularis ke nucleus ruber dan formatio reticularis tegmenti pedunculi.
Dari nucleus ruber dan formatio reticularis di tegmetum pedunculi ada serabut membentuk
tractus rubrospinalis, tractus reticulospinalis berakhir di cornu anterius, dan fasciculus
longitudinalis medialis, berakhir di nuclei motorii nn. craniales.
Pars ascendens
serabut pergi ke globus pallidus. Dari globus pallidus, serabut ke nucleus ventralis anterior
thalami. Dari nucleus ventralis anterior thalami serabut ke cortex gyrus centralis anterior dan
cortex sebelah frontalnya.
69
70 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Dari sulcus precentralis, serabut ke nucleus caudatus. Dari nucleus caudatus, serabut ke
globus pallidus. Dari globus pallidus serabut ke nucleus ventralis anterior thalami. Dari
nucleus ventralis anterior thalami serabut ke gyrus centralis anterior dan cortex sebelah
ventralnya.
70
71 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Rhinencephalon
berakhir di :
71
72 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Lobus limbicus
Terdiri dari :
72
73 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Formatio Reticularis
Kumpulan banyak nuclei yang berbeda dari yang kecil sampai terkecil.
3. Pembagian fisiologis
Sitoarsitektonik dibagi :
Pendarahan intrakranial
A. Perdarahan ekstra cerebral
a. hematom epidural
b. hematom subdural akut
c. perdarahan
subarachnoidale
73
74 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
A. Perdarahan intracerebral
- Perdarahan di substansia otak.
74
75 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Serabut descendeni
75
76 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
Jaras Ekstrapiramidal
Pyramidal
76
77 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
A. vertebralis
77
78 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
78
79 | 2.3 Neuroendokrin WEEK 1
80