Anda di halaman 1dari 72

SISTEM SARAF

PUSAT
Dr. Nuraiza Meutia, Ph.D
Dept. Fisiologi FK USU
2018
ORGANIZATION OF THE NERVOUS SYSTEM

BRAIN CENTRAL
SPINAL CORD NERVOUS
SYSTEM (CNS)

AFFERENT EFFERENT PERIPHERAL


NERVES NERVES NERVOUS
SYSTEM
EXTERO- INTERO- SOMATIC AUTONOMIC
RECEPTORS RECEPTORS

EFFECTOR SKELETAL SMOOTH AND


ORGANS MUSCLES CARDIAC MUSCLES
AND GLANDS
Fungsi :

• Sensory input: memonitor berbagai


stimuli dari dalam dan luar tubuh

• Integration: interpretasi dari masukan


oleh stimulus

• Motor output: merespon berbagai


stimulus dengan mengaktifkan organ
efektor
Contoh:
Bagian bagian Otak:
Ventrikel ventrikel Otak
Sirkulasi cairan serebrospinal (Cerebrospinal Fluid, CSF)
Fungsi bagian bagian otak
Sel saraf: Neuron (Nerve Cells)
Hantaran sinyal pada akson secara konduksi Saltatory:
Sinap: hubungan antar neuron
Struktur sinap
Klasifikasi neuron:
Struktur Medulla spinalis (Spinal Cord)
PENGATURAN
GERAK MOTORIK
Materi :

• Jenis gerakan motorik

• Mekanisme pengaturan gerak motorik

• Mekanisme pengaturan postur

• Mekanisme refleks dan jenis refleks


Klasifikasi pergerakan motorik:
Pusat integrasi pengaturan gerak
• Cerebral cortex dan basal ganglia: mengatur
gerakan volunter

• Brain stem dan cerebellum: mengatur refleks


postur serta gerakan tangan dan mata

• Spinal cord (medulla spinalis):


mengintegrasikan refleks spinal
Kontrol Motorik Volunter

Fungsi kontrol motorik pada korteks serebri terbagi


atas fungsi sebagai :

A. Pengendali
B. Pelaksana
(untuk melangsungkan perintah motorik.)
Area-area pengendali korteks motorik primer :

1) Area motorik suplementer, mempersiapkan


program rangkaian gerakan kompleks.

2) Korteks pramotorik, mengorientasikan tubuh dan


lengan ke arah sasaran tertentu.

3) Korteks parietalis posterior, memproses masukan


sensorik untuk menuntun korteks pramotorik.
Area pelaksana:

Area korteks motorik primer: mengatur


gerakan volunter otot rangka, korteks motorik
di tiap-tiap sisi otak mengontrol otot di sisi
tubuh yang berlawanan
Selain korteks serebri, peran berbagai bagian lain SSP:
• Serebellum : merencanakan, mengawali, dan menentukan
waktu jenis-jenis gerakan tertentu dengan mengirim masukan ke
daerah-daerah motorik korteks.

• Ganglia basal (nukleus basal) : memodifikasi / modulasi


aktivitas yang sedang berlangsung menghasilkan aktivitas
motorik yang bertujuan.

• Talamus : memperkuat perilaku motorik volunter yang dimulai


oleh korteks serebri.

• Medulla spinalis : membawa informasi motorik dari korteks ke


neuron eferen motorik yang mempersarafi otot rangka.
Jalur
Kortikospinalis
Kontrol SSP untuk terjadinya pergerakan volunter
Any question?
Pengaturan Postur

Brain stem (batang


otak) dan
serebellum
mengontrol refleks
postur
REFLEKS

• Refleks adalah respon yang cepat dan otomatis

terhadap suatu stimulus

• Gerak refleks diawali adanya stimulus, terutama

stimulus eksternal melalui reseptor sensori (pada


kulit, muscle spindle dan organ tendon Golgi).
Pathway refleks (lengkung refleks)

reseptor  saraf aferen  pusat integrasi  saraf


eferen  otot.
Contoh:

Figure 13.16
Refleks Monosinaptik dan polisinaptik
Contoh refleks monosinaptik
Contoh reflex polisinaptik: tarik & ekstensi

Figure 13.22
• Batang otak terdiri dari :
medula oblongata, pons, dan
otak tengah.

• Semua serat yang menuju


ke/dari perifer - dari/ke otak
harus melalui batang otak.
 Di seluruh batang otak dan ke dalam talamus terdapat
suatu jaringan luas neuron yang saling berhubungan yang
disebut formasio retikularis (Reticular formation).

 Serat-serat asenden (ascending) yg berasal dari RF


membawa sinyal ke atas untuk membangunkan dan
mengaktifkan korteks serebrum. Serat-serat ini
menyusun sistem aktivasi retikuler (RAS, reticular
activating system)
 Mengacu pada kesadaran subjektif mengenai dunia
luar dan diri.

Koma : ketidaktanggapan total seseorang yg masih


hidup terhadap rangsangan eksternal, yg
disebabkan oleh kerusakan batang otak yg
mengganggu RAS atau depresi luas korteks
serebrum, misalnya karena kekurangan oksigen.
• Tidur: tidak secara sadar waspada akan dunia luar, tapi
tetap memiliki pengalaman kesadaran dalam batin,
misalnya mimpi. Selain itu dapat dibangunkan oleh
rangsangan eksternal, misalnya suara.

• Tidur adalah suatu proses aktif, selama stadium tidur


tertentu, penyerapan O2 oleh otak bahkan meningkat
melebihi tingkat terjaga normal.
• Terdapat 2 jenis tidur :
– Tidur gelombang lambat
– Tidur paradoksikal (REM, rapid eye movement)
Tidur gelombang lambat Tidur paradoksikal (REM)
 Dari tidur ringan stad. 1 ke Berlangsung setelah setiap
stad.4 berlangsung selama siklus gelombang lambat
30-45 mnt. berakhir
 Siklus berulang kembali  Berlangsung selama 10-15
diselingi tidur paradoksikal mnt
 Dianggap tidur yg paling
dalam, sulit dibangunkan,
atau paling ringan karena
mudah terbangun sendiri
 Individu msh memiliki tonus  Otot relaksasi total, tanpa
otot dan sering menggeser gerakan
posisi tubuh  Ditandai gerakan mata cepat
(REM), bolak-balik
Tidur gelombang lambat Tidur paradoksikal (REM)
 HR, RR, dan TD sedikit menurun  HR dan RR ireguler
 Mudah dibangunkan  TD berfluktuasi
 Jarang bermimpi  Mengalami mimpi
 Aktivitas mental bersifat
konseptual dan masuk akal,
perpanjangan pikiran sewaktu
terjaga yg berkaitan dgn kejadian
sehari-hari – dan lebih sulit diingat
kembali.
 Kecuali , mimpi buruk , yg terjadi
pada stadium 3 dan 4
 Melakukan bicara atau berjalan
ketika tidur.
• Siklus normal dapat diganggu, arousal system lebih
mudah mengalahkan sistem tidur.

• Arousal system dapat diaktifkan oleh masukan


sensorik aferen
• Misalnya: suara ribut membuat sulit tidur

• Atau oleh masukan yg turun ke batang otak dari


daerah-daerah yg lebih tinggi
• Misalnya: konsentrasi penuh, keadaan emosional
kuat, atau aktivitas motorik dapat mencegah
seseorang jatuh tertidur atau membangunkan yg
mengantuk.
Korteks Serebri
BELAJAR

 Belajar: akuisisi pengetahuan atau keterampilan


sebagai konsekuensi dari pengalaman, instruksi, atau
keduanya.

 Penghargaan dan hukuman merupakan bagian


integral dari berbagai jenis belajar.

 Jika respon perilaku yg memberi kepuasan (reward)


diperkuat atau yg disertai hukuman (punishment)
dihindari  proses belajar telah terjadi  belajar
adalah perubahan perilaku yg terjadi karena
pengalaman.
Ingatan adalah simpanan pengetahuan yg didapat ,
untuk sewaktu waktu dapat dipanggil kembali.

 Belajar dan ingatan membentuk dasar bagi individu


untuk mengadaptasi perilaku pada keadaan lingkungan
tertentu  merencanakan interaksi yg berhasil dan
menghindari secara sengaja keadaan-keadaan yg
diperkirakan tidak menyenangkan.

 Perubahan saraf yg berperan dalam retensi atau


penyimpanan pengetahuan dikenal sebagai memory
trace (jejak ingatan).
PENYIMPANAN INGATAN

• Neuron yg terlibat dalam jejak ingatan tersebar


luas di seluruh korteks dan subkorteks.
• Lobus temporalis dan sistem limbik penting
untuk memindahkan ingatan baru ke simpanan
jangka panjang.
• Hipokampus (bagian yg memanjang di lobus
temporalis dan merupakan bagian sistem
limbik) berperan penting dalam ingatan jangka
pendek
 Hipokampus hanya sesaat menyimpan ingatan
jangka panjang baru dan kemudian mengirim ingatan
tersebut ke daerah-daerah korteks untuk disimpan
secara lebih permanen.
Complex Pathways of Learning and Memory
• Mengingat: proses memperoleh kembali
informasi spesifik dari ‘gudang ingatan’.
• Lupa: ketidakmampuan memperoleh kembali
informasi yg telah disimpan.

• Informasi yg hilang dari ingatan jangka pendek


secara permanen dilupakan, tapi informasi dari
ingatan jangka panjang sering dilupakan dalam
waktu singkat kemudian dapat muncul kembali.
Berdasarkan bentuknya ingatan dibagi 2 yaitu :
1. Ingatan eksplisit ; ingatan deklaratif .
Berkaitan dengan kesadaran atau paling tidak
awareness.
Ingatan kejadian (episodik)
Ingatan semantik (kata-kata, hukum, bahasa, dsb)

2. Ingatan implisit ; non deklaratif / refleksif, tidak


melibatkan kesadaran, yaitu keterampilan,
kebiasaan, & refleks – refleks terkondisi.
FISIOLOGI BAHASA

Kemampuan berbicara dan berbahasa diatur oleh


korteks serebri.

Hemisfer korteks terbagi 2 yaitu:


• hemisfer kategoris; untuk proses sekuensial
analitik, dan bahasa/bicara.
• hemisfer representasional; untuk menilai
hubungan visuospasial, mengindentifikasi bentuk
dan pengenalan musik.
 Area otak yg berperan untuk bahasa terletak di
sepanjang dan di dekat sulkus lateralis serebri hemisfer
kategoris, yaitu:

– Area Wernicke, berperan dalam pemahaman


mengenai informasi penglihatan dan pendengaran.
– Area Broca, mengolah informasi dari area Wernicke
menjadi pola yg terinci dan terkoordinasi untuk
vokalisasi lalu memproyeksikan pola tersebut ke
korteks motorik  mencetuskan gerakan bibir dan
lidah serta laring yg tepat.
Emosi dan Motivasi
• Emosi dan motivasi adalah 2 aspek fungsi otak
yang diatur dan dihubungkan bersama melalui
hipotalamus, sistem limbik dan korteks serebri

• Motivasi : sinyal internal yang mempengaruhi


perilaku volunter
• Motivasi berkaitan dengan emosi dan upaya
untuk survival (bertahan hidup)
Sistem limbic
Hubungan antara emosi dan fungsi fisiologis
Brain Chemistry
Sistem Neurohormon di Otak Manusia

•Terdapat 4 sistem neurohormon di area batang


otak manusia, sbb:
1. Dopamine
2. Acetylcholine
3. Norepinephrine
4. Serotonin
1. The dopamine system

• Substantia nigra mensekresi dopamine.


• Dopamine diketahui berefek sebagai
inhibitory transmitter di ganglia basalis,
namun di beberapa bagian otak dapat bersifat
eksitatori.

•Destruksi neuron dopaminergic di substansia


Nigra merupakan proses dasar yang
menyebabkan Parkinson’s disease.
2. The norepinephrine system.

• Locus ceruleus mensekresi norepinephrine


(NE).
• Norepinephrine secara umum menyebabkan
eksitasi aktivitas otak.

•Sistem ini diduga berperan dalam


menimbulkan mimpi, dan juga terjadinya tipe
tidur REM.
3. The serotonin system

•Raphe nuclei di midline pons dan medulla


mensekresi serotonin.
•The serotonin yang disekresikan ke
diencephalon dan cerebrum menyebabkan
fungsi penghambatan yang mendorong
terjadinya tidur.

•Serotonin yang disekresikan di ujung serat


spinal juga berperan dalam menghilangkan
nyeri (suppress pain).
•Sistem norepinephrine dan serotonin juga
mempengaruhi area limbik otak.
• Area yang berperan dalam kepuasan,
kebahagiaan, dan ‘reward centres’ di
hypothalamus dan sekitarnya menerima
sejumlah besar ujung saraf dari system
norepinephrine and serotonin.
• Hal ini menghasilkan efek perasaan diterima,
bahagia, nafsu makan, dan keseimbangan
psikomotor .

• Namun, eksitasi berlebihan pada system ini


dapat menyebabkan mania.
4. The acetylcholine system.

• Neuron gigantocellular mensekresi


acetylcholine.

• Secara umum acetylcholine berfungsi sebagai


eksitatori neurotransmitter.
• Aktivasi neuron acetylcholine menyebabkan
terbangun dan tereksitasinya system saraf.
REFERENSI :

• Price SA, Wilson LM. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed 4. Buku 2. EGC.
1995.

• PsychEducation.org

• WF. Ganong , Fisiologi Kedokteran, Ed 22. EGC.2008

• Marieb EN. Human Anatomy and Physiology. 6th Ed. Pearson Educ.2004.

• Martini FH. Fundamentals of Anatomy and Physiology, 6th Ed. Pearson Educ.2004.

• Silverthorn DU. Human Physiology an Integrated Approach. 3rd Ed. Pearson Educ.2004.

Anda mungkin juga menyukai