Anda di halaman 1dari 26

Yoseph A. N.

13.144
Liquor of cerebrospinal adalah cairan bening
yang menempati ventrikel pada otak, cisterns
di sekeliling luar otak, dan subarachnoid
space di sekeliling otak serta spinal cord
1. Memberikan physical support pada otak
2. Memberikan perlindungan terhadap
perubahan mendadak pada tekanan darah
venous (respiratory dan postural) dan arteri
3. Memberikan excretory waste function
karena otak tidak mempunyai sistem
limfatik
4. Jalan transportasi bagi faktor-faktor yang
dikeluarkan hipotalamus
5. Menjaga central nervous system ionic
homeostasis
2/3 dari total keseluruhan diproduksi oleh
choroid plexus pada keempat ventrikel,
terutama lateral ventrikel
Sejumlah kecil oleh ependymal surface pada
semua ventrikel oleh arachnoideal
membranes
Sebagian kecil oleh otak sendiri, disekresi
melalui perivascular spaces
Kira-kira 500ml LCS diproduksi tiap harinya
(0,30,4mL/min)
Total volume pada orang dewasa = 90
150mL, pada neonatus = 1060mL
Total LCS volume diganti setiap 57jam



David Browser, Pengantar Kepada Ilmu Urai dan Faal
Susunan Syaraf, edisi ke-tiga, PT. Dian Rakyat Blackwell
Scientific Publications, Jakarta, 1974 : 14-18.
Jack de Groot, Neuroanatomi Korelatif (Correlative
Neuroanatomy) edisi ke-21, Penerbit Buku Kedokteran,
EGC, Jakarta, 1997 : 119-126.
Stephen G. Waxman, MD,PhD, A Lange Medical Book,
Clinical Neuroanatomy, twenty-fifth edition, International
Edition. Singapore, 2003 : 298-300.
Werner Kahle, Atlas Berwarna & Teks Anatomi Manusia :
Sistem Syaraf dan Alat-alat Sensoris. Jilid 3, edisi 6 yang
direvisi, Penerbit Hippocrates, Jakarta, 2000 : 262-271.
Werner Spalteholtz, Hand atlas of Human anatomy,
seventh edition in English, J.B. Lippincott Company.

Disebut juga Sawar Darah Otak
Sawar Darah Otak merupakan
wilayah/permukaan/antarmuka yang
memisahkan liquor of cerebrospinal dengan
pembuluh darah
Terdiri dari sel-sel endotelial yang saling
mengikat dengan ikatan dimer

Mempunyai transporter hampir di seluruh
bagian, contoh:
OATP14
GLUT1
MCT8 dan MCT 10
ABC (ATP-binding cassette)
Efflux
Keadaan fungsi normal dari kedua hemisfer
otak, RAS bekerja dengan baik, tampak
dengan kondisi pasien yang mengerti dan
paham
Merupakan suatu
bagian otak yang
berupa struktur
longgar neuron,
menghubungkan
saraf tulang
belakang dan
seluruh bagian
otak
Mengontrol siklus tidur-terjaga
Koordinasi respon terhadap stimuli dunia luar
Pengatur fokus
Filter (memilah, menggeneralisasi, atau
membuang) informasi yang diperoleh oleh
kelima panca indera

Untuk menyaring stimuli dari dunia luar,
digunakan kriteria RAS:
1. Belief System
Keyakinan, citra diri, nilai yang dianut, cita-cita, dan
keragu-raguan
2. Social-Animal Needs
Naluri bertahan hidup, rasa takut, tanda vital tubuh,
naluri teritorial
Komposmentis. Sadar sepenuhnya, baik terhadap
dirinya maupun lingkungannya. Pasien dapat
menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik.
Apatis. Pasien tampak segan dan acuh tak acuh
terhadap lingkungannya.
Delirium. Penurunan kesadaran disertai
kekacauan motorik dan siklus tidur-bangun yang
terganggu. Pasien tampak gaduh, gelisah, kacau,
disorientasi, dan meronta-ronta
Somnolen (letargie). Keadaan mengantuk yang
masih dapat pulih bila dirangsang, tapi bila
rangsang berhenti, pasien akan tertidur kembali.

Sopor (Stupor). Keadaan mengantuk yang dalam.
Bisa dibangunkan dengan rangsang kuat
(rangsang nyeri), tapi pasien tidak bangun
sempurna dan tidak dapat memberikan jawabab
verbal dengan baik.
Semi Koma. Penurunan kesadaran yang tidak
memberikan respon terhadap rangsang verbal,
dan tidak dapat dibangunkan sama sekali, tapi
reflex (kornea, pupil) masih baik. Respon nyeri
tidak adekuat.
Koma. Penurunan kesadaran yang sangat dalam,
tidak ada gerakan spontan dan tidak daa respon
terhadap rangsang nyeri.

1. Non-Rapid Eye Movement (NREM)
2. Rapid Eye Movement (REM)
Non-rapid eye movement terbagi menjadi 4 tahap: N1
N4, yang masing-masingnya lebih dalam dari yang
lainnya:
1. N1 dimulai saat kita mulai tertidur dan berlangsung
dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 5 menit. Mata
bergerak sangat lambat di bawah kelopak, aktifitas otot
menurun, dan pada tahap ini kita sangat mudah
terbangun. Banyak orang yang merasakan sensasi
seperti terjatuh pada tahap ini, yang menyebabkan
kontraksi otot secara tiba-tiba (disebut hypnic
myoclonia).
2. N2 tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap awal saat
kita benar-benar tidur, dan berlangsung antara 10-30
menit. Pada tahap ini otot tubuh menjadi sangat rileks,
aktifitas otak lebih lambat, gerakan mata berhenti, detak
jantung melambat dan temperatur tubuh menurun.
Seseorang agak susah terbangun di tahap ini.

3. N3 & N4 kedua tahap ini merupakan tahap
paling dalam dari tidur NREM. Sangat sulit
untuk terbangun pada tahap ini, dan jika
terbangun kita akan mengalami disorientasi
serta membutuhkan penyesuaian selama
beberapa menit. Pada bagian terdalam dari
tahap ini, aktifitas otak sangat lambat, dan
aliran darah lebih banyak diarahkan ke otot,
mengisi energi fisik tubuh.

Selama tahap tidur lelap (deep sleep) pada fase
NREM, tubuh akan meregenerasi dan
memperbaiki sel-sel tubuh, serta memperkuat
sistem imun tubuh.
Fase REM biasanya terjadi 70 90 menit setelah
kita tertidur. Fase tidur ini lebih dalam dari
NREM. Selama fase REM ini, biasanya mata
bergerak-gerak/berkedut (itulah mengapa fase
ini disebut rapid eye movement) dan napas
menjadi lebih tidak teratur, aktifitas otak dan
ritme detak jantung juga meningkat.
Umumnya mimpi terjadi saat fase tidur REM.
Namun otak melumpuhkan otot-otot tubuh,
khususnya tangan dan kaki, sehingga kita tidak
ikut bergerak saat bermimpi.

Anda mungkin juga menyukai