Anda di halaman 1dari 37

Konsep Dan Prinsip Kebutuhan

Istirahat Dan Tidur


Muhammad Arief Wijaksono, S.Kep., Ns
Hierarki Maslow:
1) Kebutuhan fisiologis, meliputi masalah respirasi, sirkulasi, suhu, nutrisi,
     

nyeri, cairan, perawatan kulit, mobilitas, eliminasi.


2) Kebutuhan keamanan dan keselamatan, meliputi masalah lingkungan,
     

kondisi tempat tinggal, perlindungan, pakaian, bebas dari infeksi dan rasa
takut.
3) Kebutuhan mencintai dan dicintai, meliputi masalah kasih sayang,
     

seksualitas, afiliasi dalam kelompok, hubungan antar manusia.


4) Kebutuhan harga diri, meliputi masalah respect dari keluarga, perasaan
     

menghargai diri sendiri.


5) Kebutuhan masalah aktualisasi diri, meliputi kepuasan terhadap
     

lingkungan.
 Istirahat merupakan keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan
emosional dan bebas dari kegelisahan (ansietas).
Istirahat  Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah
menurun yang berakibat badan menjadi lebih segar
Sebagian besar orang dapat istirahat sewaktu mereka :
Merasa bahwa segala sesuatu dapat diatasi
Merasa diterima
Mengetahui apa yang sedang terjadi
Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan
Mempunyai rencana-rencana kegiatan yang memuaskan
Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan
 Tidur berasal dari kata bahasa latin “somnus” yang berarti alami
periode pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh
dan pikiran.
 Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan
periodik (Lanywati, 2001)
 Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh
Definisi ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang
berulang-ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan
otak dan badaniah yang berbeda (Tarwoto, 2006).
 Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang di alami
seseorang, yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau
rangsangan yang cukup (Guyton 1981 : 679)
 Secara jelas tujuan tidur tidak diketahui, namun diyakini tidur
diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental emosional dan
Tujuan Tidur kesehatan. Selam tidur seseorang akan mengulang (review)
kembali kejadian-kejadian sehari-hari, memproses dan
menggunakan untuk masa depan.
Seseorangan dapat dikategorikan sedang tidur apabila terdapat
tanda-tanda sebagai berikut:
Aktivitas fisik minimal.
Tingkat kesadaran yang bervariasi.
Tanda – tanda
Terjadi perubahan-perubaahan proses fisiologis tubuh, dan
Penurunan respons terhadap rangsanan dari luar.
 Hipotalamus : Hipokreatin (oreksin)
 SAR : Katekolamin (terjaga)
Fisiologi Tidur  SBR : Serotonin (tidur)
 Pusat tidur yang utama terletak di hipotalamus. Hipotalamus
mensekresi hipokreatin (oreksin) yang menyebabkan seseorang
terjaga juga mengalami tidur  rapid eye movement. Prostaglandin
D2, L –triptopan, dan faktor pertumbuhan membantu mengatur
tidur (Mc Cance and Huether, 2006 cit Potter & Perry, 2009)
 Pusat tidur di Medula Oblongata
1. Reticular Activating System (RAS)
 mempertahankan kewaspadaan dan terjaga
2. Bulbar Synchronizing Region (BSR)
 menyebabkan tidur
 Tergantung kepada keseimbangan dari :
1. Impuls yang diterima dari pusat otak
2. Reseptor sensorik perifer
3. Sistem limbik;mengatur emosi, perilaku,
memori jangka panjang dan penciuman.
 Pusat tidur di Medula Oblongata
1. Reticular Activating System (RAS)
 mempertahankan kewaspadaan dan terjaga
2. Bulbar Synchronizing Region (BSR)
 menyebabkan tidur
 Tergantung kepada keseimbangan dari :
1. Impuls yang diterima dari pusat otak
2. Reseptor sensorik perifer
3. Sistem limbik;mengatur emosi, perilaku,
memori jangka panjang dan penciuman.
 Pada saat sadar  RAS melepaskan katekolamin. Contoh katekolamin
adalah norepineprin, berkurang pada saat tenang dan suasana gelap.
 Pada saat tidur  BSR melepaskan serotonin
 Irama sirkandian/ diural berasal dari bahasa latin circa, “tentang”
dan dies, “hari”. Irama sirkandian berarti siklus 24 jam/ siang dan
malam.
mempengaruhi fungsi biologik utama dan prilaku
Irama dipengaruhi cahaya, suhu, aktivitas sosial dan rutinitas pekerjaan
Sirkadian Home & Ostberg (1976) membagi 2 klmpok :
1. Orang pagi
2. Orang malam
 jika siklus berubah, kualitas tidur akan buruk  fisiologis tubuh
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang
berbeda. Pada manusia,bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan
disesuaikan dengan factor lingkungan (mis; cahaya, kegelapan,
gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang
paling umum adalah ritme sirkadian yg melengkapi siklus selama 24
jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut jantung,tekanan
darah,temperatur,sekresi hormon,metabolisme dan penampilan
serta perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya.
Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat
kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola
tidur-bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun
pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan
tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.
Selama tidur, dalam tubuh seseorang terjadi perubahan proses
fisiologis. Perubahan tersebut, antara lain:
Penurunan tekanan darah, denyut nadi.
Dilatasi pembulih darah perifer.
 Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktur
gastrointestinal.
 Relaksasi otot-otot rangka.
 Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%.
 Pada waktu tidur terjadi perubahan tingkat kesadaran yang
berfluktuasi. Tingkat kesadaran pada organ-organ pengindraan
berbeda-beda. Organ pengindraan yang mengalami penurunan
kesadaran yang paling dalam selama tidur adalah indra
penciuman. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kasus
kebakaran yang terjadi pada malam hari tanpa disadari oleh
penghuninya yang sedang tidur. Organ pengindraan yang
mengalami penurunan tingkat kesadaran yang paling kecil adalah
indra pendengaran dan rasa sakit. Ini menjelaskan mengapa
orang-orang yang sakit dan berada dalam lingkungan yang bising
sering kali tidak dapat tidur.
 Tiap kejadian tidur dapat diidentifikasi atau direkam dengan :
1. EEG(Elektro Encephalo Graph) 
aktifitas listrik otak
2. EMG (Elektromiografi)  pengukuran
tonus otot
3. EOG(Elektrooculografi)  pergerakan
mata
Tahapan Tidur
a. Tidur NREM (Non Rapid Eye Movement)
 terdiri dari 4 tahap
 berlangsung + selama 60 menit
b. Tidur REM (Rapid Eye Movement)
 berlangsung selama 20-30 menit
 Tidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur
paradoksial. Hal tersebut berarti tidur REM ini sifatnya nyenyak
sekali, namun fisiknya yaitu gerakan kedua bola matanya bersifat
sangat aktif. Tidur REM ditandai dengan mimpi, otot-otot kendor,
tekanan darah bertambah, gerakan mata cepat (mata cenderung
Tidur REM bergerak bolak-balik), sekresi lambung meningkat, ereksi penis
pada laki-laki, gerakan otot tidak teratur, kecepatan jantung, dan
pernafasan tidak teratur sering lebih cepat, serta suhu dan
metabolisme meningkat.
Ciri-ciri Tidur REM :
1. Kedua bola mata bergerak kembali dgn kec. yg lebih tinggi
2. Sifat tidur nyenyak
3. Mimpi dapat diingat
4. Muncul setiap 90 menit, selama 5-20 menit
5. Terjadi penurunan tonus otot/otot relaksasi penuh
6. Terjadi fluktuasi jantung, kec.pernafasan, dan TD serta
bekerjanya sistem saraf simpatis.
7. Terjadi proses penyimpanan memory
Apabila seseorang mengalami kehilangan tidur REM, maka akan
menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
Cenderung hiperaktif
Kurang dapat mengendalikan diri dan emosi (emosinya labil)
Nafsu makan bertambah
Bingung dan curiga.
 Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam. Pada tidur
NREM gelombang otak lebih lambat dibandingkan pada orang
yang sadar atau tidak tidur. Tanda-tanda tidur NREM antara lain:
Tidur NREM mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun,
kecepatan pernafasan turun, metabolisme turun, dan gerakan
bola mata lambat.
 Tahap I :
- merupakan tingkat dangkal dari tidur
- seseorang baru saja terlena
- otot mulai menjadi lemas / relaksasi
- pengurangan aktivitas fisiologis : TTV dan metabolisme
mulai menurun scr bertahap
- kedua bola mata bergerak ke samping kiri
dan kanana
- mudah terbangun o/ stimulus sensoris
- pada EEG :  voltasi gel. Alpha menuju gel. Betha
lambat
- berlangsung selama 3-5 menit
 Tahap II
- fase tidur lebih dalam dari tahap
- kedua bola mata masih bergerak
- tonus otot lebih berkurang (tubuh jadi
lamban)
- pada EEG timbul gelombang Tetha, tdp
gelombang tidur (sleep spindles)
- tahap ini berlangsung 10-20 menit
Tahap III
merupakan tahap awal tidur terdalam
- agak sulit dibangunkan
- tonus otot lenyap menyeluruh
- pada EEG : perubahan gel. dasar Betha dengan
gel. Delta yang lambat, sekali2 timbul
sleep spindles
- tahap ini berlangsung 15-30 menit
Tahap IV
merupakan tahap tidur terdalam
- sangat sulit untuk dibangunkan
- pada EEG : terlihat gel. Deltha lambat, tanpa
sleep spindles
- dapat terjadi mimpi tapi tidak dapat diingat
- otot2 relax, jarang bergerak
- tahap penting  melepaskan hormon
pertumbuhan
- berlangsung selama 15 – 30 menit
 Perbedaan antara mimpi-mimpi yang timbul sewaktu tahap tidur
NREM dan tahap tidur REM adalah bahwa mimpi yang timbul
pada tahap tidur REM dapat diingat kembali, sedangkan mimpi
selama tahap tidur NREM biasanya tak dapat diingat. Jadi selama
tidur NREM tidak terjadi konsolidasi mimpi dalam ingatan.
 Syaraf-syaraf simpatik bekerja selama tidur REM. Dalam tidur
REM diperkirakan terjadi proses penyimpanan secara mental yang
digunakan sebagai pelajaran, adaptasi psikologis dan memori
(Hayter, 1980:458). Fase tidur REM (fase tidur nyenyak) ini
berlangsung selama ± 20 menit. Dalam tidur malam yang
berlangsung selama 6 – 8 jam, kedua pola tidur tersebut (REM dan
NREM) terjadi secara bergantian sebanyak 4 – 6 siklus.
Disomnia
adalah :suatu keadaan susah untuk jatuh tidur, gangguan selama
tidur, bangun terlalu dini atau kombinasi diantaranya.
1). Insomnia (kesulitan tidur kronis, dan sering
Gangguan terbangun)
Tidur 2). Narkolepsi (serangan tidur mendadak)
3). Sindrom apnea/ obstr. Sal. nafas
4). Gangguan gerakan ekstremitas
Parasomnia
Masalah pada saat tidur atau pd waktu antara bangun dan tidur, yang
sering terjadi pada anak2.
1). Somnambulisme
(sleep walking)
2). Teror tidur
(mimpi buruk )
3). Berbicara dalam tidur
(sleep talking)
4). Bruksisme tidur (menggeretakkan gigi
saat tidur
5). Enuresis tidur (ngompol)
6). Nocturnal ereksi
Gangguan tidur yang berhubungan dengan gangguan medis /
psikiatrik
1). Gangguan alam perasaan
2). Gangguan kecemasan
3). Dimensia
4). Iskemia jantung
5). PPOM
 0 bulan –1 bulan  Masa neonatus  14-18 jam/hari
 1 bulan – 18 bulan  Masa bayi  12-14 jam/hari
 18 bulan – 3 tahun  Masa anak  11-12 jam/hari
 3 tahun – 6 tahun  Masa pra sekolah  11 jam/hari
Kebutuhan  6 tahun – 12 tahun  Masa sekolah   10 jam/hari

Tidur  12 tahun – 18 tahun  Masa remaja  8,5 jam/hari


 18 tahun – 40 tahun  Masa dewasa muda  7 jam/hari
 40 tahun – 60 tahun  Masa paruh baya  7 jam/ hari
 60 tahun ke atas  Masa dewasa tua  6 jam/ hari
1. Penyakit fisik
2. Obat2an
3. Gaya hidup
Faktor – faktor 4. Stress emosional
Yang 5. Lingkungan
Mempengaruhi 6. Latihan fisik dan kelelahan
7. Asupan makanan
 Tengkurap = seluruh berat tubuh akan menekan paru – paru
 Telentang = mulut akan terbuka karena peregangan pada rahang
bawah. Beresiko terjadi batuk dan flu.
Posisi Tidur  Miring kiri = posisi aorta lebih tinggi dari bilik kiri, posisi aorta akan
(Normal) membengkok
 Miring kanan = posisi jantung dalam kondisi yang terbaik untuk
mengedarkannya ke seluruh tubuh.
 Jam 21.00 – 23.00 : waktu dimana tubuh membuang racun (detoksifikasi)
di bagian kelenjar getah bening.
 Jam 23.00 – 01.00 : waktu bagi tubuh untuk melakukan detoksifikasi di
Waktu Yang bagian hati.

Tepat Untuk  Jam 01.00 – 03.00 : waktu untuk membuang racun di bagian empedu
 Jam 03.00 – 05.00 : waktu untuk membuang racun di bagian paru-paru.
Tidur  05.00 – 07.00 : waktu bagi tubuh untuk buang air besar (BAB), karena
pada waktu-waktu ini sedang terjadi proses detoksifikasi pada bagian
usus besar.
Selesai

Anda mungkin juga menyukai