Anda di halaman 1dari 7

Fisiologi Tidur

Tidur adalah suatu proses aktif, bukan sekedar hilangnya keadaan terjaga.
Tingkat aktivitas otak keseluruhan tidak berkurang selama tidur. Selama tahap-
tahap tertentu tidur, penyerapan O2 oleh otak bahkan meningkat melebihi tingkat
normal sewaktu terjaga. Ada 2 jenis tidur berdasarkan pola EEG, yaitu Tidur
gelombang lambat dan tidur paradoksal atau bisa juga disebut tidur non-rapid eye
movement (NREM) dan tidur rapid eye movement (REM). (SHERWOOD)

Gambar . Perbandingan tidur gelombang lambat dan paradoksal

Tidur dimulai dengan periode pendek tidur NREM kemudian dilanjutkan


menjadi tidur REM. Selama semalam terdapat siklus antara tidur NREM dan tidur
REM. Tidur NREM berkontribusi sebanyak 75 hingga 80 persen dari total waktu
tidur manusia. Sedangkan pada tidur REM hanya 20 hingga 25 persen. Pada awal
tidur, rata-rata siklus NREM-REM adalah 70 sampai 100 menit. Untuk siklus
selanjutnya rata-ratanya menjadi lebih panjang, yaitu 90-120 menit. Tidur REM
meningkat biasanya terjadi pada sepertiga akhir dari episode tidur. (COLTEN)
Gambar. Siklus tidur NREM-REM

Tidur NREM adalah keadaan aktif yang dipertahankan sebagian melalui


osilasi antara thalamus dan korteks. (STEVEN). Tidur jenis ini dikarakterisasi
dengan reduksi aktivitas fisiologi. Ketika tidur lebih dalam, gelombang otak yang
ditangkap EEG jauh lebih lambat dan memiliki amplitudo yang lebih besar.
Pernapasan dan denyut nadi juga menjadi lebih lambat. Tekanan darah pun menjadi
jauh lebih turun. (SLEEPFOUNDATION).
Gambar. Aktivitas EEG pada tidur NREM-REM

Tidur NREM dibagi menjadi stadium 1, 2, 3, dan 4 sebagai berikut :


(BRAINBASIC)
Selama stadium 1, yang merupakan tidur ringan, kita bisa terbangun dengan
mudah. Mata kita bergerak sangat lambat dan aktivitas otot juga melambat.
Orang terbangun dari tidur tahap 1 sering mengingat gambar visual yang
terfragmentasi. Banyak juga yang mengalami kontraksi otot mendadak yang
disebut myoclonia hypnic, yang sering didahului oleh sensasi yang
dirasakan saat kita akan jatuh dari suatu tempat. Gerakan mendadak ini
mirip dengan "lompatan" yang kita buat saat dikejutkan.
Stadium 2 dari tidur NREM membuat gerakan mata kita berhenti dan
gelombang otak kita (fluktuasi aktivitas listrik yang dapat diukur dengan
elektroda) menjadi lebih lambat, dengan sesekali semburan gelombang
cepat disebut gelendong tidur.
Pada stadium 3, gelombang otak yang sangat lambat, disebut juga
gelombang delta, mulai muncul dan diselingi dengan gelombang yang lebih
kecil dan lebih cepat.
Stadium 4 pada tidur NREM, otak menghasilkan gelombang delta hampir
secara eksklusif. Sangat sulit untuk membangunkan seseorang selama
stadium 3 dan 4, yang bersama-sama disebut tidur nyenyak. Tidak ada
gerakan mata atau aktivitas otot. Orang yang terbangun saat tidur nyenyak,
tidak segera menyesuaikan diri dan sering merasa grogi dan bingung selama
beberapa menit setelah mereka bangun tidur. Beberapa anak mengalami
mengompol, teror malam, atau berjalan dalam tidur saat tidur nyenyak.
Setelah stadium 4 tidur NREM, fase selanjutnya akan masuk ke tidur REM.
Tidur REM didefinisikan oleh adanya aktivitas gelombang otak yang disinkronkan
(tegangan rendah, frekuensi campuran), pernapasan menjadi lebih cepat, tidak
teratur, dan dangkal, atonia otot, dan semburan pergerakan mata yang cepat. Denyut
jantung meningkat, tekanan darah meningkat, dan pria mengembangkan ereksi
penis. Bentuk gelombang "gigi gergaji", aktivitas theta (3 sampai 7 hitungan per
detik), dan aktivitas alfa yang lambat juga menjadi ciri tidur REM. Selama siklus
awal, periode REM hanya bisa berlangsung selama 1 sampai 5 menit. Namun,
periode itu makin lama makin panjang saat episode tidur berlangsung. Ketika orang
terbangun saat tidur REM, mereka sering menggambarkan cerita aneh dan tidak
masuk akal, yang disebut mimpi.(COLTEN DAN BRAIN BASIC)
Refrensi
1 Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 6th Edition. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2011
2 Colten HR, Altevogt BM. Sleep disorders and sleep deprivation: an unmet
public health problem. Washington DC: National Academies Press(US).
2006
3 Steven MS. Normal sleep, sleep physiology, and sleep deprivation. J
Neurology 2015. 1-6
4 National Sleep Foundation. Sleep-wake cycle: its physiology and impact on
health. 2006
5 National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Brain basics:
understanding sleep. Available at:
https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-
Education/Understanding-Sleep
Anatomi Respirasi

Sistem respirasi dibagi menjadi 4 kelompok yaitu


Fisiologi Respirasi

Fungsi utama respirasi adalah memperoleh O2 untuk digunakan oleh sel


tubuh dan untuk mengeluarkan CO2 yang diproduksi oleh sel. Selain fungsi
utamanya, sistem pernapasan juga memiliki fungsi lain yaitu,(SHERWOOD)
1. Pengeluaran air dan panas
2. Meningkatkan aliran balik vena
3. Membantu mempertahankan keseimbangan asam-basa
4. Memungkinkan kita berbicara, menyanyi dan vokalisasi lain
5. Sistem pertahanan terhadap benda asing yang terhirup
6. Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan atau menginaktifkan berbagai
bahan yang mengalir melewati sirkulasi paru.
7. Hidung, bagian dari sistem respirasi, berfungsi sebagai organ penciuman

Anda mungkin juga menyukai