Anda di halaman 1dari 6

RESUME LECTURE

PHYSIOLOGY OF NERVOUS SYSTEM

ditulis oleh

Ayu Meylianawati Santoso_1902511007 Resume ini disusun untuk memenuhi


kebutuhan akademis mahasiswa PSSKPD FK
UNUD dan tidak diperjualbelikan

Penyalahgunaan resume oleh pihak di luar


PSSKPD FK UNUD berada di luar tanggung
jawab HMKU FK UNUD

dengan berada di bawah tanggungjawab

HMKU Medical Library

HMKU FK UNUD

Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana

2021
LECT PHYSIOLOGY OF NERVOUS SYSTEM smooth muscle in the gut, cardiac

• Sistem syaraf berfungsi dalam proses berpikir muscle)

dan mengontrol tindakan yang dilakukan FUNGSI OTAK


seseorang.
• Otak mengatur motor output: sensory,
• Sistem syaraf memberikan sarana komunikasi
cognitive, behavioral state.
internal yang cepat dan memungkinkan untuk
• Kemampuan otak yang lebih tinggi ada pada
kita berbicara, bergerak, dan
mengkoordinasikan aktivitas banyak sel. cerebral cortex dimana mengatur sensory,
motor maupun association area.
• Sensory area mendapatkan informasi dari
sensory receptor
• Primary somatic sensory cortex ->
sentuhan, temperatur dan sensasi somatic
lainnya.
• Visual, Auditory, Gustatory, Olfactory
cortex -> penglihatan, pendengaran,
rasa, maupun penciuman/bau
• Informasi sensory ini akan dilanjutkan ke
persepsi.
• Yang duluan bekerja adalah afferent lalu
dilanjutkan dengan efferent misal ketika
dipegang tangannya rangsangan akan
dihantarkan ke otak lalu dari otak akan
memberikan perintah apakah menarik tangan
tersebut atau tidak.

ORGANIZATION OF CENTRAL NERVOUS


SYSTEM

Secara anatomi dibagi menjadi:

• CNS (Central nervous system):


- Brain
Cerebrum, Diencephalon, Midbrain,
Cerebellum, Pons, Medulla oblongata
- Spinal cord
• PNS (Peripheral nervous system):
- Afferent: - sensory
- Efferent: - motoric
o Somatic motor division (innervates
skeletal muscle)
o Autonomic motor (innervates
involuntary effector organ like
Secara sederhana kerja otak sebagai berikut:
• Secara sederhana, stimulus didapat dari dunia masukan dari Acetylcholine-releasing neuron
luar dengan berbagai bentuk (pendengaran, yang terletak di basal otak depan. Percikan
penglihatan, perabaan) dan diperhalus di asetilkolin inilah yang diduga memungkinkan
korteks asosiasi parieto-oksipitalis (fungsi pembentukan suatu memori. Hilangnya
perseptuospasial). masukan asetilkolin yang dilepas oleh neuron
• Informasi ini lalu dibawa menuju korteks basal otak inilah, misalnya pada penderita
asosiasi frontalis yang memiliki peran dalam penyakit Alzheimer, yang mengganggu proses
perencanaan. Pintu masuk informasi melalui pembentukan memori baru dan pengambilan
sistem limbik dapat melalui amygdala atau memori lama. Memori akan dapat ditarik
secara tidak langsung melewati formasi kembali – diingat kembali – apabila
hipokampal, melalui area entorhinal (suatu seperangkat neuron yang sama seperti yang
area di medial lobus temporal 11 yang terlibat dalam pembentukan memori tersebut
berfungsi sebagai penghubung di antara terstimulasi.
jaringan memori dan navigasi yang luas).
• Informasi yang masuk ke formasi hipokampal
memungkinkan adanya kaitan dengan
pengalaman-pengalaman terdahulu karena
formasi hipokampal penting dalam proses
ingatan dan pembelajaran (ingatan episodik).
• Bagaimana kerja otak dalam menyimpan
memori?
Perubahan-perubahan saraf yang berperan
dalam penyimpanan ingatan disebut dengan
jejak ingatan. Sedangkan proses pemindahan
dan fiksasi jejak ingatan jangka pendek
menjadi simpanan ingatan jangka panjang
disebut dengan konsolidasi, dimana apabila
seseorang mempelajari suatu hal yang baru
maka akan terbentuk jejak ingatan atau jalur Ini gambar tentang rangsangan (stimulus)
saraf yang baru pula dalam otak. sensoris, yang akan diterima oleh saraf
sensoris yang berada di seluruh tubuh.
Ketika input sensorik diproses oleh korteks- Kemudian akan dihantarkan oleh jaras-jaras
korteks asosiasi, neuron kortikal mengirimkan tsb ke atas (otak) untuk melihat memori-
impuls menuju lobus temporal medial yang memorinya baru ke pons, lalu semua
meliputi hipokampus dan daerah korteks rangsangan itu tergantung derajat rangsangan
temporal sekitarnya. Daerah lobus temporal yang di terima (spasial dan temporal). Untuk
ini memainkan peran utama dalam konsolidasi yang spasial itu seberapa jaras yang di
memori dan akses memori dengan menerima rangsangan, sedangkan yang
berkomunikasi dengan thalamus dan korteks temporal itu apakah di tekan atau di raba.
prefrontal. Korteks prefrontal dan lobus Nanti jika kulit hanya disentuh maka itu
temporal medial menerima input atau namanya di raba, lalu di tusuk itu ditekan
kemudian jika jaringan nya rusak maka itu SPINAL CORD

akan menimbulkan nyeri. Rangsangan inilah


• Dorsal root -> membawa informasi sensoris
yang membedakan keduanya.
• Ventral root -> membawa informasi dari CNS
• Informasi yang masuk ke CNS lewat peripheral
ke otot dan kelenjar.
nerves akan terkonduksi langsung oleh
• Ascending tracts -> membawa informasi
beberapa sensor area seperti Spinal Cord,
sensoris ke otak
Reticular substance (medulla, pons,
• Descending tracts -> membawa informasi
mesencephalon), cerebellum, thalamus,
efferent dari otak
area dari cerebral cortex.
• Pada spinal reflex, informasi sensoris masuk
ke spinal cord dan langsung ditangani disana
tanpa perlu ke otak. Stimulusnya yang bisa
saja dikirim ke otak.
• Informasi sensoris diintegrasi di otak dan
spinal cord.
• Simple reflex bisa cukup diintegrasi di spinal
cord tanpa perlu ke otak.

• Setelah rangsangan diterima oleh sensoris


maka area motoris akan memberikan
‘jawaban’ apakah rangsangan tersebut
diterima dengan baik atau tidak.
• Nervous system berperan dalam mengontrol
aktivitas tubuh (skeletal muscles, smooth
muscles in internal organ, secretion by
SOMATIC SENSES
both exocrine and endocrine organs)
• Motor output dibagi menjadi 3 yaitu Skeletal • Mendapatkan informasi dari seluruh tubuh,

muscles movements, neuroendocrine diklasifikasikan menjadi 3

signal, Visceral responses. (Mechanoreceptive somatic senses,


Thermoreceptive, Pain)

• Basic functional unit -> Neuron (Neuron


membawa electrical signal)
• Arahnya dari Dendrite – Soma – Axon
• Synapse punya 2 bagian:
- Axon terminal of presynaptic cell
- Membrane ogf of the postsynaptic cell
• Synapse dibagi menjadi 2: Chemical • Neuropeptides, slowly acting transmitters
Synapse (Neurotransmitter) dan growth factors (Prolong actions)
Electrical Synapse (Open fluid channel
that conduct electricity)
• Presynaptic membrane contains voltage-gated
calcium channels
• Presynaptic terminals: lie on the surfaces of
the dendrites & soma of the motor neuron

3 STATES OF NEURON
• Resting Membrane
- Normal Interneuronal Potential: -65 mV
• Nervous system mensekresi neurocrine (ACH, - 3 ion yang penting: Na, K, Cl
Amines, Amino Acids, Purine, Gases, Peptides, • Excited State
Lipids). - Presynaptic terminal secretes an excitatory
transmitter ! into the cleft; acts on the
membrane excitatory receptor ! ↑ the
membrane permeability to Na+.
- The resting membrane potential has
increased in the positive direction ( -45
mV)
- Called The excitatory postsynaptic
potential (EPSP) ! initiates an action
potential in neuron.
• Inhibited State
- More negative intraneuronal membrane
potential (- 70mV)
Chemical Substances as Synaptic Transmitter
- The inhibitory synapses open the chlorides
• Small Molecules, rapidly acting channels ! allow chloride influx into the
neurotransmitter (acute responses) cell & potassium efflux out of the cell !
hyperpolarization
- Called an inhibitory postsynaptic potential
(IPSP)

When a modulatory neuron terminates on or close


to an axon terminal of a presynaptic cell, ! EPSP
or IPSP can alter the action potential ! reaching
the terminal & create presynaptic modulation.

Anda mungkin juga menyukai