DAN CEREBELLUM
Pengantar Praktikum Fisiologi
Oleh : Zulkhah Noor
Tujuan Praktikum
• Tujuan umum
Mahasiswa dapat menjelaskan fisiologi kesadaran
dan fungsi cerebellum
• Tujuan khusus
– Mahasiswa dapat menjelaskan dasar teori
pemeriksaan saraf pusat untuk fungsi kesadaran
– Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai fungsi
serebelum dan cara menyelidiki ada/tidaknya
gejala-gejala kerusakan fungsi serebelum
Kesadaran
Meliputi :
• kemampuan sensoris dan perhatian
• Kesiagaan
• Pengetahuan: memori-mengingat tentang
– Diri sendiri
– Lingkungan
– Dunia luar
– Kebaruan berfikir: inovatif – kreatif
• DLL
Kesadaran
• Keadaan awas waspada tingkahlaku manusia
tergantung pada integritas korteks serebri.
• Bagian dikorteks memiliki organisasi neuron tegak
lurus dgn permukaan.
• Keadaan ini membentuk organisasi modular
• struktur neokortikal dgn menerima aferen dari
berbagai daerah
– * inti thalamus dorsalis,
– * korteks hemisferium yg sama dan berseberangan,
– * nukleus thalamus spesifik.
Tes Kesadaran Glasgow Coma Scale = GCS
• Substantia Nigra
• Proyek ke striatum
• Memfasilitasi inisiasi gerakan sukarela
(Penyakit Parkinson)
• Area tegmental ventral
• Mengalami daerah telecephalon yang
terbatas
• Sistem dopamin mesokortikolimbik: proyeksi
dopaminergik dari otak tengah
• Cholinergic Systems
Cholinergic Systems
– Kompleks otak depan basal
• Inti dari telencephalon, medial dan ventral ke
basal ganglia
• Fungsi: Tidak Diketahui, berpartisipasi dalam
pembelajaran dan memori
– Kompleks Pontomesencephalotegmental
• Merilis ACh
• Fungsi: Mengatur rangsangan inti relai sensorik
thalamik
koma
• Berlawanan dengan aktivasi otak
• Semua faktor tang mengurangi/menghentikan
aktivasi bagian mesensefalik sistem retikuler
a. Tumor
b. Lesi
c. Hipoksia
d. Infeksi/proses infeksi
e. toksin
Aktivitas/ketegangan
Terjaga tenang
Kelainan otak
Tidur nyenyak
Tidur
• Tidur merupakan proses normal yang bersifat aktif,
teratur, berulang, reversibel yang dibutuhkan oleh otak
untuk menunjang proses fisiologisnya.
• Tidur memiliki fungsi restorasi yang penting untuk
termoregulasi dan cadangan energi tubuh. Pada saat tidur
tenaga yang hilang dipulihkan dan terjadi pelemasan otot.
• Tidur adalah suatu fenomena kehidupan yang berlangsung
dalam suatu siklus tidur-bangun berupa siklus sirkadian
yang secara langsung diatur oleh pusat sirkadian di
nukleus suprakiasmatikus hipotalamus regio
anteroventral, yang mempengaruhi siklus endokrin dan
pola sikap/behavior secara langsung atau tak langsung.
Teori Tidur: tidur merupakan proses aktif
Penilaian
Tes Kesadaran Glasgow Coma Scale = GCS
1. Kemampuan membuka mata, terdapat 4
tingkatan
• dapat membuka mata sendiri secara spontan :
4
• dapat membuka mata atas perintah : 3
• dapat membuka mata atas rangsang nyeri : 2
• tak dapat membuka mata dengan rangsang : 1
2. Kemampuan bicara, terdapat 5 tingkatan
Dinilai anggota gerak yang memberikan reaksi paling baik dan tidak
dinilai pada anggota gerak dengan fraktur/kelumpuhan. Biasanya dipilih
lengan karena gerakannya lebih bervariasi daripada tungkai.
• mengikuti perintah : 6
• adanya gerakan untuk menyingkirkan rangsangan yang diberikan
pada
• beberapa tempat : 5
• gerakan fleksi cepat disertai dengan abduksi bahu (menjauhi tubuh):
4
• fleksi lengan disertai adduksi bahu (mendekati tubuh):3
• ekstensi lengan disertai adduksi:2
• tidak ada gerakan:1
Kasus
• Seorang laki-laki usia 30 tahun mengalami
kecelakaan lalu lintas dibawa ke IGD RS dalam
keadaan tidak sadar dan mata tertutup
• Pemeriksaan GCS
1. panggilan dan tepukan lengan tidak direspon
2. Rangsang nyeri pijatan pada kuku tangan : terjadi
gerakan fleksi cepat menjauhi tubuh, membuka mata,
mengeluarkan suara tidak jelas, dan tertidur kembali
Berapa Nilai GCS?
Mohon Instruktur Praktikum menyediakan
kasus tambahan
• Glasgow Coma Scale Video - Bing video
• https://www.bing.com/videos/search?
q=test+gcs&ru=%2fvideos%2fsearch%3fq%3dtest
%2520gcs%26qs%3dn%26form%3dQBVR%26sp%3d-
1%26pq%3dtest%2520gcs%26sc%3d8-8%26sk%3d
%26cvid
%3d410B79272EF7487CB49208DBED695ED1&view=
detail&mid=EE8FCDD711B823A6784FEE8FCDD711B
823A6784F&rvsmid=1E1B4DB9AA6431F4AD4B1E1B
4DB9AA6431F4AD4B&FORM=VDQVAP
Penilaian
• Nilai tingkat kesadaran secara umum (gangguan sistemik) dapat
dijumlahkan dari ketiga aspek respon mata, bicara, dan
motorik.
• Untuk keperluan klinik tertentu nilai masing-masing aspek
ditulis sendiri-sendiri.
• Contoh cara penulisan: GCS 9 = E2V4M3 pada jam 07.35.
• Test Romberg
Dengan mata tertutup dan kaki dirapatkan, tangan diluruskan ke depan bila ada kerusakan serebelum maka orang tersebut
akan jatuh ke belakang.
• Test Disartri
Mengucapkan kalimat yang hampir sama dan disebut secara berulang-ulang dan intensitas suara yang tetap, kadang-kadang
keras, kadang-kadang lemah, kadang-kadang cepat, kadang-kadang lambat.
• Test Adiodokokinesis
Secara normal orang dapat melakukan gerakan pronasi dan supinasi secara berulang-ulang dan cepat atau orang dapat
menaikkan tangannya dan menurunkan tangannya berulang-ulang dan cepat. Bila ada kerusakan dari serebelum maka
kemampuan untuk mengetahui posisi dari bagian tubuhnya yang bergerak tidak ada akibatnya gerakannya tidak teratur.
• Test rebound
Pada orang dengan kerusakan serebelum disuruh mengkontraksikan lengannya kuat-kuat: sementara orang lain menahannya
tetapi kemudian dilepaskan, maka lengan itu akan melayang dengan kuat sampai memukul mukanya sendiri. Ini karena
kontraksi otot-otot antagonisnya tidak terjadi oleh karena kerusakan serebelum.
Nama Probandus :
Umur :
Jenis Kelamin :
Bangsa :
Tingi Badan :
Berat Badan :