“Muskuloskeletal”
SKENARIO 1
\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1/B1
TUTOR : dr. Arni Isnaini Arfah, M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatnya dan kemampuan yang kami miliki, penyusunan laporan hasil diskusi
“Muskuloskeletal” Blok Biomedik 1 dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pertanyaan
1. Jelaskan mekanisme kontraksi otot
2. Jelaskan jenis serabut otot yang dipakai oleh pelari
3. Jelaskan jenis nergi kontraksi otot dan sumber energi yang dipakai oleh atlet
4. Jelaskan mekanisme terbentuknya asam laktat pada otot
5. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis kontraksi otot
6. Bagaimana proses yang terjadi pada sistem kardiovaskuler dan metabolic
7. Bagaimana proses atlet tersebut tiba-tiba jatuh
8. Secara fisiologis Bagaimana upaya yang dilakukan sebelum lari agar tidak
terjadi hal di atas
9. Carilah video interaktif yang berkaitan dengan mekanisme kerja otot dan
kenapa terjadi lelah
PEMBAHASAN
1. Mekanisme kontraksi otot
a. Sebuah potensial aksi yang tiba di tombol taut neuromuscular
merangsang pelepasan asetikolin yang berdifusi menembus cela dan
memicu potensial aksi diserat otot
(Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedoktera Edisi 11.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.)
Asam Asetat
(Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedoktera Edisi 11.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.)
PEMBAHASAN :
Jalur metabolisme glikolisis merupakan langkah awal metabolisme
glukosa dan terjadi pada sitoplasma sel. Produk akhir dari proses ini
adalah asam piruvat, yang selanjutnya berdifusi ke dalam mitokondria
dan dimetabolisme menjadi karbondioksida melalui siklus krebs.
Metabolisme glukosa menjadi piruvat juga terjadi sebagai akibat reduksi
dari kofaktor enzim yang mengoksigenasi bentuk NAD+ menjadi NADH,
bentuk tereduksi (Lubis, 2006).
Laktat diproduksi melalui proses glikolisis dan bentuk didalam
sitosol yang dikatalisasi oleh enzim laktat dehidrogenase. NADH/NAD+
merupakan kofaktor pertukaran atom hidrogen yang dilepaskan atau yang
dipakai. Oleh karena itu, rasio laktat/piruvat selalu sebanding dengan
rasio NADH/NAD+ di sitosol. Konsentrasi laktat yang tinggi juga disertai
konsentrasi yang tinggi dari piruvat atau NADH disitosol, atau keduanya.
Ini merupakan reaksi reversibel yang membantu sintesis laktat dengan
rasio normal laktat menjadi piruvat adalah 25:1.
Sintesis laktat meningkat bila pembentukan piruvat di sitosol
melebihi penggunaannya oleh mitokondria. Ini terjadi bila didapati
peningkatan metabolik yang cepat atau bila hantaran oksigen ke
mitokondria menurun, seperti pada keadaan hipoksia jaringan. Sintesis
laktat juga dapat terjadi bila metabolisme glukosa melebihi kapasitas
oksidatif mitokondria (Gunnerson, dkk., 2006). Laktat berdifusi keluar
dari sel dan dikonversi menjadi piruvat dan selanjutnya dimetabolisme
secara aerob menjadi karbondioksida dan ATP. Jantung, hati, dan ginjal
menggunakan laktat dengan cara ini. Sebagai alternatif, jaringan hati dan
ginjal dapat menggunakan laktat untuk menghasilkan glukosa melalui
jalur gluconeogenesis.
(Lubis. 2006.)
(Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedi Pustaka
Utama; 2005.)
5. Jenis-jenis kontraksi otot
- Kontraksi isometric (iso berarti tetap, metric berarti jarak) adalah
kontraksi dimana otot-otot tidak memanjang atau memendek sehingga
tidak tampak suatu gerakan yang nyata tetapi didalam otot ada
tegangan dan semua tenaga yang dikeluarkan dalam otot akan diubah
menjadi panas. Kontraksi demikian disebut juga kontraksi statis (static
contraction). Contoh gerakan isometric, misalnya latihan mendorong
tembok seolah hendak merobohkannya.
(Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedi Pustaka
Utama; 2005.)
8. Secara fisiologis bagaimana upaya yang harus dilakukan sebelum lari
agar tidak terjadi hal di atas
- Kelelahan otot terjadi diakibatkan oleh penumpukan Asam Laktat.
Asam laktat dapat diubah lagi menjadi glukosa dengan bantuan
enzim-enzim yang ada di hati. Akan tetapi hanya sekitar 70% asam
laktat yang dapat diubah kembali menjadi glukosa oleh enzim-enzim
dalam hati. Cara lain untuk mengurangi penimbunan asam laktat
adalah dengan menambah pasokan oksigen ke dalam darah.
Kebutuhan oksigen yang tinggi akan mengakibatkan seseorang
bernapas dengan terengah-engah.
- Melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai lari maupun
olahraga berat lainnya
- Mengetahui kemampuan dan kapasitas tubuh.
(Patellongi I. Fisiologi Olahraga. Bagian Ilmu Faal Universitas Hasanuddin. Ed.
1. 2000.)
DAFTAR PUSTAKA