Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mengembangkan hard skill adalah jawaban utama di dalam
keberhasilan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Namun demikian
tidaklah cukup hanya kemampuan hard skill saja, tetapi harus diimbangi
dengan kemampuan soft skill dalam menghadapi berbagai tantangan saat
melakukan pekerjaan tersebut. Menurut Admin, dunia kerja percaya bahwa
sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki
kemahiran hard skill saja, tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya.
Ditambahkan juga, bahwa dunia pendidikanpun mengungkapkan dengan
berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata
kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan
kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola
diri dan orang lain (soft skill).
Banyak faktor mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan banyak
aspek yang harus kita lihat sebagai indikator keberhasilan pendidikan kita, di
antaranya aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun, pendidikan di
negera kita ini masih berorientasi pada pendidikan berbasis hard skills semata
yang lebih bersifat mengembangkan Intelligence Quotient (IQ), kurang
mengembangkan kemampuan soft skill yang tertuang dalam Emotional
Intelligence (EQ) dan Spiritual Intelligence (SQ). Dalam implementasi
kurikulum pembelajaran di berbagai sekolah bahkan di perguruan tinggi,
pendidikan masih lebih banyak menekankan pada perolehan nilai hasil
ulangan maupun nilai hasil ujian.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian hard skill ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengertian soft skill ?
3. Apa saja peran ahli gizi ?
1.3. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang hard skill.
2. Untuk mengetahui tentang soft skill.
3. Untuk mengetahui tentang peran ahli gizi.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Hard Skill

Anda mungkin juga menyukai