Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

KELENJAR HIPOFISIS POSTERIOR

Dosen Pembimbing :
Ns. Maulani, M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4


1. VENI ASNA DEWI (1948201021)
2. GHINA NABILA DWI SAPUTRI (1948201022)
3. RAIHANA SALSABILA (1948201023)
4. RIFDATUL HASANAH (194820125)
5. APRILIA WULANDARI (1948201028)
6. MAYA RAHMADANI (1948201029)
7. SAGITA PUTRI ARMELIA (1948201030)
8. MIFTAHUL ILMI (1948201031)
9. M. PUTRA YANDI (1948201032)
10. NR. UMIL HASANAH (1948201033)
11. FITRA WATI (1948201037)
12. SEPRIANI (1948201039)
13. MIFTAHUL JANNAH (1948201040)
14. ZAHRATUL FARAH (1948201041)
15. ECI YESTIN (1948201042)
16. RATUMAS SHAFA MUAZZAH (1948201043)
17. PUTRI APRILIA (1948201044)
18. M. HAERUL AFDAL MUBARAK (1948201045)

STIKES HARAPAN IBU KOTA JAMBI


PROGRAM STUDI FARMASI
ANGKATAN 2019/2020

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas
izin dan kehendak-Nya jualah makalah ini dapat kami rampungkan. Penulisan dan pembuatan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia II.
Adapun yang kami bahas dalam makalah ini adalah tentang Kelenjar Hipofisis Posterior.
Dalam penulisan makalah ini, kami berterimakasih kepada dosen pembimbing kami
yakni Ibu Ns. Maulani, M. Kep yang telah memberikan limpahan ilmu yang berguna kepada
kami. Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih kurang dalam pembuatan makalah
ini. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan kami mengharapkan
saran beserta kritik agar lebih baik di masa yang akan datang. Kami berharap agar makalah
ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.

Jambi, 12 Maret 2020

Penulis

II
DAFTAR ISI

Judul …………………………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar …………………………………………………………………………. ii
Daftar Isi …………………………………………………….......................................... iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang. …………………………….……………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………...................................... 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………… 2
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Kelenjar Pituitari dan Kelenjar Hipofisis Postarior ……………… 3
2.2 Fungsi Kelenjar Pituitari ……………………………………………………. 3
2.3 Anatomi Kelenjar Pituitari ………………………………………………. .… 3
2.4 Mekanisme Kerja Kelenjar Pituitari ………………………………………… 4
2.5 Hormon Produksi Kelenjar Pituitari ……………………………………….. 5
2.6 Gangguan Pada Kelenjar Pituitari …………………………………………. 6
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….. 7
3.2 Saran ……………………………………………………………………... 7
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….. 8

III
IV
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perantara kimiawi tubuh (hormon) dibuat oleh kelenjar endokrin. Kelenjar ini tidak
memiliki saluran, tapi mensekresi hormon langsung ke dalam darah, sehingga dapat
mencapai setiap sel di dalam tubuh. Hormon bekerja pada sasaran jaringan atau organ
tertentu dan mengatur aktivitas mereka.

Sistem endokrin terdiri atas badan-badan jaringan kelenjar. Sistem endokrin


menggunakan hormon untuk mengendalikan dan mengatur fungsi tubuh sama seperti sistem
saraf menggunakan sinyal listrik kecil.

Hormon membawa data kimiawi yang mengendalikan tingkat kerja kelenjar dan
organ lain. Sel penghasil hormon ditemukan di sekeliling tubuh. Sebagian besar sel-sel itu
mengelompok di dalam kelenjar yang memiliki fungsi khusus.

Kelenjar pituitary atau hipofisis merupakan kelenjar yang paling berpengaruh dalam
sistem endokrin. Kelenjar ini sebenarnya adalah dua kelenjar berbeda yang menjadi satu.
Bagian depan atau lobus anterior, disebut juga adenohipofisis, membentuk sebagian besar
massa kelenjar ini. Bagian belakang ada lobus posterior atau neurohipofisis. Hipofisis
anterior membentuk enam hormon utama di dalam kelenjar dan melepas hormon tersebut ke
dalam aliran darah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kelenjar pituitary dan hipofisis posterior ?


2. Apa saja fungsi kelenjar pituitary ?
3. Bagaimana anatomi dari kelenjar pituitary ?
4. Bagaimana mekanisme kerja kelenjar pituitary?
5. Apa saja hormone yang diproduksi kelenjar pituitary

6. Apa saja kemungkinan gangguan pada pituitary ?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kelenjar pituitary dan kelenjar hipofisis posterior


2. . Untuk mengetahui fungsi kelenjar pituitary
3. Untuk mengetahui anatomi dari kelenjar pituitary
4. Untuk mengetahui mekanisme kerja kelenjar pituitary
5. Untuk mengetahui hormone yang diproduksi kelenjar pituirari
6. Untuk mengetahui gangguan pada pituitari

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelenjar Pituitari dan Kelenjar Hipofisis Postarior

Kelenjar hipofise atau pituitari adalah kelenjar master disebut juga master of glands,
kelenjar yang dirangsang oleh hipotalamus dan mengontrol semua fungsi hormonal. Kelenjar
ini mengatur banyak produksi hormon besar diseluruh tubuh termasuk gonad,
kelenjar adrenal, dan kelenjar tiroid. Kelenjar hipofisis posterior merupakan hasil dari
perluasan otak. Tepatnya berasal dari perkembangan tonjolan hipotalamus ke arah bawah, ke
arah lipatan mulut yang membentuk bagian anterior hipofisis.

2.2 Fungsi Kelenjar Pituitari

 Menghasilkan hormon pertumbuhan


 Mengatur sistem endokrin
 Menghasilkan hormon yang berpengaruh terhadap fungsi otot dan ginjal
 Menghasilkan hormon yang mengontrol kelenjar endokrin lain
 Sebagai penyimpanan hormon yang dihasilkan hipotalamus

2.3 Anatomi Kelenjar Pituitari

Secara garis besar, kelenjar hipofise terbagi menjadi 3 lobus ( bagian ) yaitu:

1. Hipofisis anterior ( adenohypofisis), dibagi lagi menjadi:

a. Pars distalis :

Pars distalis merupakan bagian utama adenohipofisa. Bagian ini mengandung sel-sel
pesekresi hormon. Sel-sel tersebut adalah sebagai berikut :

- sel somatotrop yang menghasilkan hormon pertumbuhan,


- laktotrop (yang juga disebut mamotrop), yang mensekresikan
prolaktin,
- kortikotrop, yang mengeluarkan ACTH,
- tirotrop, yang mensekresikan TSH, dan,
- gonadotrop, yang mensekresikan LH dan FSH.
3
b.Pars intermedia

Pada manusia diduga membentuk melanocyte stimulating hormon (MSH) yang akan
merangsang kerja sel melanocyte untuk membentuk pigmen lebih banyak. Tetapi hal ini
masih dalam penelitian lebih lanjut.

c.Pars tuberalis

Pars tuberalis merupakan juluran dari pars anterior, pars tuberalis meluas keatas
sepanjang permukaan anterioar dan lateral tangkai hypofisis

2. Hipofisis posterior (neurohypofisis), terdiri dari 2 macam struktur :

a.Pars Nervosa

infundibular processus yang berfungsi mensekresikan hormon pada hipofisis posterior

b.Tangkai Infundibulum

tangkai yang menghubungkan hipofise dengan hypotalamus

3. Hipofisis pars intermedia

2.4 Mekanisme Kerja Kelenjar Pituitari

Mekanisme yang terjadi pada kelenjer hipofise adalah mekanisme umpan balik, dimana :

1. Sintesa dan sekresi hormon hipofisis dikontrol oleh hipotalamus, kemudian hormon
hipofisis mengatur sintesa dan sekresi hormon pada organ target, sebaliknya hormon
yang disekresi organ target mengatur juga sekresi hipotalamus dan/atau hipofisis.
2. Hubungan antara hipofisis dengan jaringan perifer (organ target) adalah feed back
mechanisme atau mekanisme umpan balik. juga antara hipofisis dengan hipotalamus.

Semua perintah dan kendali berawal dari kelenjar hipotalamus, kemudian perintah
dan informasi akan disampaikan ke seluruh tubuh dengan bantuan kelenjar Hipofisis.
Sinyal saraf hipotalamus akan mengirim releasing hormon kebagian hipofisis, Hormon
–hormon ini dilepaskan kedalam pembuluh darah system portal dan akhirnya
mencapai sel – sel dalam kelenjar hipofisis. Dalam rangkaian kejadian tersebut hormon-

4
hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis diangkat bersama darah dan merangsang
kelenjar-kelenjar lain, menyebabkan pelepasan hormon – hormon ke sel target.

2.5 Hormon Produksi Kelenjar Pituitari

Hormon dari bagian depan kelenjar, atau dikenal sebagai Lobus Anterior

 Hormon adrenokortikotropik (ACTH): Hormon ini merangsang produksi hormon


adrenal.
 Hormon perangsang folikel (FSH) dan Luteinizing hormone (LH): Hormon-
hormon ini bekerja sama satu sama lain sebagai regulator atas fungsi ovarium dan testis.
 Hormon pertumbuhan (GH): Hormon ini sangat penting dalam pertumbuhan tubuh
manusia, terutama di tahun-tahun awal. Untuk anak-anak, hormon ini membantu menjaga
komposisi tubuh yang sehat. Untuk orang dewasa, GH bertindak sebagai penyeimbang
distribusi lemak serta menjaga kesehatan tulang dan otot.
 Prolaktin: Fungsi utama hormon ini adalah menstimulasi produksi ASI pada wanita.
Hormon ini juga memiliki efek pada aktivitas seksual yang berbeda pada pria dan wanita.
 Hormon perangsang tiroid (TSH): Hormon ini merangsang kelenjar tiroid untuk
memproduksi hormonnya sendiri.

Hormon dari bagian belakang kelenjar pituitari, atau dikenal sebagai Lobus Posterior

 Hormon anti diuretik (ADH): Hormon ini merangsang ginjal untuk meningkatkan
penyerapanair dalam darah, mengurangi jumlah air yang keluar dalam urin.
 Oksitosin: Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses
melahirkan dan membantu menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke putting susu
selama pengisapan. Sekresi oksitosin dipengaruhi oleh refleks-refleks yang berasal dari jalan
lahir waktu persalinan dan oleh refleks yang dipicu oleh tindakan bayi yang menghisap
putting payudara.

5
2.6 Gangguan Pada Kelenjar Pituitari

Tumor pituitari dibagi menjadi 2 kategori: sekresi dan non-sekretorik. Tumor non-
sekretorik disebabkan oleh kurangnya jumlah hormon pituitari yang dihasilkan. Sementara
itu, tumor sekretorik disebabkan oleh produksi hormon yang berlebihan. Tumor bisa
disebabkan oleh cedera, obat-obatan tertentu, perdarahan internal, dan gangguan kesehatan
lainnya.

Tumor ini jarang menyebabkan kanker, meski begitu tumor ini dapat menyebabkan
gangguan pada fungsi normal kelenjar. Dalam beberapa kasus, tumor ini bahkan dapat
bertumbuh besar sehingga menekan bagian-bagian otak yang berdekatan, yang mungkin
mempengaruhi pengelihatan dan indra lainnya.

Selain tumor pituitari, ada gangguan lain yang dikenal sebagai apopleksi pituitari.
Dalam kasus yang parah, hilangnya fungsi kelenjar secara tiba-tiba dapat mengancam jiwa
karena kekurangan hormon-hormon vital yang mendadak.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kelenjar pituitary (hipofisis) berukuran kurang lebih 1 cm dengan berat 500 mg.
Terletak di sella tursica dari tulang sphenoid. Sella tursica dekat dengan chiasma opticum.
Kelenjar hipofisis merupakan sekerat daging kecil berwarna merah jambu, dengan ukuran
sebesar buncis, dan dihubungkan ke hipotalamus dalam otak oleh sebuah batang.

Kelenjar hipofisis sebenarnya terdiri dari dua kelenjar, pituitary anterior yang
berukuran lebih besar terletak di anterior disebut juga adenohipofise, dan pituitary posterior
atau neurohipofise.

Hormon yang dihasilkan hipofisis anterior yaitu Growth Hormone (Somatotropik


/GH), Adrenocorticotropic Hormone (ACTH), Thyroid Stimulating Hormone (Thyrotropin,
TSH), Prolactin (PRL), dan Hormone gonadotropin (Follicle Stimulating Hormone/FSH,
Luteinizing Hormone/LH, dan Iterstitial Cell Stimulating Hormone/ICSH).

3.2 Saran

Berdasarkan pengalaman dan pembahasan materi tentang hukum newton ini maka
kami akan memberikan beberapa saran kepada para pembaca agar mampu memahami dan
mendalami materi secara menyeluruh. Kami harap pembaca dapat mengerti tentang
materi yang kami sajikan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Guyton dan Hall.1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta: EGC.

Parker, Steve.2007.Ensiklopedia Tubuh Manusia.Jakarta: Erlangga.

Windiasari Dinna.2010.Hipofisis.http://dinna-windiasari.blogspot.com/2010/02/ bab-ii-


hipofisis.html.

Anonim.2010.Gangguan Kelenjar Hipofise.http://www.scribd.com/doc/ 39579702/askep-


Gangguan-Kelenjar-Hipofise.

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Kedokteran dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC

8
9
10

Anda mungkin juga menyukai