Anda di halaman 1dari 11

FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

NAMA : DEWI M NUR


NIM : 16143010009
SEMESTER : 1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE


PRODI D-IV KEPERAWATAN
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur hanya milik Allah SWT, Karena berkat rahmat, karunia serta hidayah-
Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “FISIOLOGI SISTEM
PERNAPASAN’’
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi fisiologi.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Makalah
ini.
Semoga Makalah ini dapat berguna bagi Penulis, pihak-pihak yang telah membantu dan
kepada siapa saja yang ingin memanfaatkannya sebagai referensi keilmuanya. Amiin..
DAFTAR ISI
Kata pengantar...................................................................................................................... i
Daftar isi.............................................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan
1.1  Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2  Rumusan masalah......................................................................................................... 1
1.3  Tujuan penulisan.......................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
2.1  Pengertian sistem endokrin.......................................................................................... 3
2.2  Hormon........................................................................................................................ 3
2.3  Kelenjar Hipofisis........................................................................................................ 6
2.4  Kelenjar Tiroid............................................................................................................. 9
2.5  Kelenjar Paratiroid...................................................................................................... 10
2.6  Kelenjar Suprarenalis................................................................................................. 10
2.7  Kelenjar Epifise.......................................................................................................... 10
2.8  Kelenjar Pankreas....................................................................................................... 11
2.9  Kelenjar Kelamin........................................................................................................ 11
BAB III Penutup
3.1  Kesimpulan................................................................................................................. 13
Daftar pustaka.................................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Tubuh manusia tersusun dari molekul zat, jaringan, organ, dan sistem organ dan
khususnya organ-organ dalam tubuh manusia yang menghasilkan hormon-hormon yang
memicu terjadinya suatu tindakan.
Organ-organ yang menghasilkan hormon merupakan organ utama yang termasuk dalam
kelenjar endokrin yang terdiri dari kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid,
kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
Endokrin merupakan zat kimia yang merangsang organ utama dalam tubuh untuk
menghasilkan hormon. Hormon tersebut tersirkulasi ditubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ lain dengan membawa pesan ke sel-sel tubuh untuk diterjemahkan
sehingga menghasilkan tindakan.
Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan diatas, kami akan membahas lebih dalam
mengenai sistem endokrin

1.2  Tujuan
a. Mengetahui dan memahami tentang sistem endokrin
b. Mengetahui tentang hormon
c. Mengetahui mengenai kelenjar hipofisis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia
(hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar
buntu yang mengirim hasil sekresinya langsung kedalam darah dan cairan limfe. Permukaan
sel kelenjar menempel pada dinding stenoid atau kapiler darah. Hasil sekresi dari kelenjar
endokrin tersebut disebut dengan hormon.
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar endokrin yang bekerja sama dengan
sistem saraf yang mempunyai peranan penting dalam pengendalian kegiatan-kegiatan organ
tubuh.
2.2    Pengertian hormon
Hormon adalah bahan kimia yang disekrsikan oleh sel atau organ yang akan
mempengaruhi sel atau organ lainnya. Fungsi hormon adalah berbagai fungsi metabolik atau
transport suatu zat. Sruktur kimiawi hormon dapat digolongkan menjadi beberapa bagian,
yaitu:
a.       Derivat asam amino
Dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan nervus medula supraren
dan neurohipofisis, yang termasuk dalam hormon ini adalah epinefrin dan noorepinefrin
hasil modifikasi dari asam amino tyrosin.
b.      Peptida atau derivat peptide
Derivat peptide dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan alat pencernaan
yaitu, hipofisis bagian depan (adenohipofisis), tiroid, paratiroid, dan pankreas. Peptide
bersikulasi bebas dalam plasma kurang lebih 5-10 menit.
c.       Steroid
Hormon steroid mempunyai inti cyclo-pentano perhidro phenantren, dibuat oleh
kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium testis, ovarika, dan korteks supraren, lalu
bersikulasi dalam plasma dan terikat pada transpor protein kira-kira 60-100 menit.
d.      Asam lemak
Hormon prostaglandin satu-satunya hormon yang masuk kategori ini yang merupakan
biosintesis dari dua asam lemak yaitu, asam lemak arachidonic dan di-homo-gama-
linolenik.
e.       Hormon perkembangan
Hormon yang memegang peranan dalam perkembangan dan pertumbuhan serta dalam
biologi reproduksi, mulai dari kandungan sampai usia remaja. Hormon ini dihasilkan
oleh kelenjar gonade.
f.       Hormon metabolisme
Proses homeostasis gula (glukosa) alam tubuh diatur oleh bermacam-macam hormon
diantaranya, glucocorticoid, glucagon, dan katekolamin.
g.      Hormon trofik
Hormon yang dihasilkan struktur khusus dalam pengaturan fungsi kelenjar endokrin
yaitu kelenjar hipofisis yang dikategorikan sebagai hormon perangsang pertumbuhan
yaitu, folikel stimulating hormon (FSH)
h.      Hormon pengatur
Metabolisme air dan mineral kelasitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur
metabolisme kalsium fosfor dalam darah sehingga terjadi peningkatan eksresi kalsium,
fosfat, natrium, kalium, dan magnesium melalui ginjal.
i.        Hormon pengatur sistem kardiovaskuler
Epinefrin (epinephrine) dihasilkan oleh kelenjar adrenal bagian medula, efek dari
hormon itu tergantung dari reseptor setiap organ. Tujuan sebagai contoh pada jantung
mengakibatkan peningkatan konduksi dan kontraksi jantung.

2.3  Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis adalah suatu kelenjar endokrin yang terletak di dasar tenggorokan,
fossa pituitariaos sphenoid. Kelenjar ini memegang peranan penting dalam mengatur sekresi
hormon dari semua organ endokrin, kegiatan hormon yang lain, dan mempengaruhi
pekerjaan kelenjar yang lain. Fungsi hipofisis dapat diperoleh oleh susunan saraf pusat
melalui hipotalamus yang dilakukan oleh sejumlah hormon yang dihasilkan hipotalamus
akibat rangsangan susunan saraf pusat. Hormon-hormon yang mengatur fungsi hipofisis
disebut hypophysiotropic hormone yang dihasilkan oleh sel-sel neuro sekretoris yang
terdapat dalam hipotalamus. Kelenjar hipofisis mempunyai 3 lobus, yaitu:
a.       Lobus anterior (Adenohipofisis)
Beasal dari kantong rathke (2 tulang rawan) yang menempel pada jaringan otak lobus
posterior menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai pengendali produksi dari
semua organ endoktrin yang lain.
b.      Somatotropik hormon (Growth hormone)
Hormon somatotropik adalah hormon pertumbuhan yang berfungsi merangsang
pertumbuhan tulang. Jaringan lemak dan visera penting pada individu yang masih muda
untuk pertumbuhan. Efek tidak langsung merangsang hati untuk membentuk
somatomedin (sekelompok peptida) untuk meningkatkan pertumbuhan tulang rawan dan
kerangka serta meningkatkan sintesis protein, dan meningkatkan proliperasi sel.
Fungsi GH:
1)      Metabolisme lemak, menyebabkan peningkatan asam lemak bebas dan peningkatan
osksidasi asam lemak dalam hati.
2)      Metabolisme karbohidrat, menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah.
3)      Metabolisme protein, meningkatkan sintesis protein dan transport asam amino ke
dalam sel otot.

Faktor-faktor yang meningkatkan sekresi GH adalah sebagai berikut:


1)      Keadaan yang memerlukan energi (menurunkan glukosa darah)
2)      Keadaan yang meningkatkan asam amino tertentu dalam darah
3)      Rangsangan stres
4)      Tidur
c.       Hormon Tirotropik (thyroid stimulating hormon / TSH)
Hormon TSH mengendalikan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin.
Fungsinya merangsang pembesaran tiroid, menambah ambilan yodium dan menambah
sintesis tiroglobulin.
d.      Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)
Mengendalikan kelenjar suprarental dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari
korteks kelenjar suprarental. Selnya mengandung secretory granules berdiameter 375-
550nm, merupakan sel terbesar yang dapat ditemukan dalam sel-sel hipofisis. Sel ini
menyintesis hormon ACTH dan betaliprotein, diproduksi dan disimpan dalam sel
basofil hipofisis anterior, dan mempunyai efek terhadap suprarental dan ekstra adrenal.
e.       Hormon Gonadothropyn
Menghasilkan hormon-hormon berikut ini:
1)      Folicle stimulating hormone (FSH)
Sel-selnya berbentuk angular terdapat diseluruh hipofisis, mengandung secretory
granula diameter 275-375nm. FSH merangsang perkembangan folikel dalam
ovarium, pembentukkan spermatozoa pada testis, dan merangsang gametogenesis
laki-laki.

2)      Luteinizing hormone (LH)


Mengendalikan sekresi estrogen dan progresteron dalam ovarium, memengaruhi
luteinisasi pada wanita. Hormon ini pada laki-laki disebut sebagai interstisial cell
stimulating hormone (ICSH) yang mempengaruhi produksi testosteron dalam testis.

2.4  Kelenjar Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar yang terletak di dalam leher bagian bawah. Melekat pada
tulang laring, sebelah kanan depan trakea, dan melekat pada dinding laring. Memiliki berat
kurang lebih 15-40 gram. Pada wanita lebih besar daripada pria.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin. Pembentukan hormon tiroid tergantung
dari jumlah yodium eksogen yang masuk ke dalam tubuh. Sumber utama untuk memelihara
keseimbangan yodium.
Kelenjar hipofise memproduksi TSH yang merangsang kelenjar tiroid untuk
memproduksi hormon tiroid. TSH sendiri dipacu oleh TRH yang dihasilkan oleh
hipotalamus sedang sekresi TRH dipengaruhi oleh kadar T3 dan T4.

2.5  Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid terletak diatas selaput yang membungkus kelenjar tiroid. Kelenjar
paratiroid terdiri atas dua pasang yang terletak dibelakang tiap lobus dari kelenjar tiroid.
Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroksin. Hormon paratiroksin adalah suatu
kesatuan yang diperlukan untuk menaikkan kalsium serum. Osteoblast dan fibroblast
mempunyai reseptor untuk hormon paratiroid secara tidak langsung.
Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon, suatu protein yang terdiri atas sebuah
rantai polipeptida tunggal penting dalam pengaturan metabolisme kalsium. Hilangnya
aktivitas kelenjar paratiroid mengakibatkan peningkatan kadar fosfat dalam darah.
2.6  Kelenjar Suprarenalis
Kelenjar suprarenalis berbentuk ceper dan terdapat pada bagian atas dari ginjal.
Kelenjar ini terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) yang berasal dari sel-sel
mesodermal dan bagian dalam disebut medula yang berasal dari sel-sel ektodermal.
Berdasarkan perbedaan dari zat yang dihasilkan, fungsi dan peranan dalam mengatur
kehidupan sel dalam tubuh juga berbeda. Bagian korteks menghasilkan hormon-hormon
yang dikategorikan sebagai hormon steroid, sedangkan bagian medula menghasilkan
katekolamin.

2.7  Kelenjar Pienalis (Epifise)


Kelenjar pienalis terdapat di ventrikel otak, berbentuk kecil. Kelenjar ini menghasilkan
sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin berperan penting dalam
mengatur aktivitas seksual reproduksi manusia. Glandula pienalis diatur oleh rangsangan
saraf yang ditimbulkan oleh cahaya yang terlihat oleh mata, menyekresi melatonin, dan zat-
zat lain yang serupa lalu melewati aliran darah ke glandula hipofisis anterioir, menghambat
sekresi hormon gonadotropin dan gonad lalu berinovasi.

2.8  Kelenjar Pankreas
Pankreas adalah suatu alat tubuh yang berbentuk agak panjang terletak retropitoneal
dalam abdomen bagian atas, di depan vertebrata lumbalis I dan II.  Pankreas menghasilkan
kelenjar endokri yang terdiri atas kelompok sel yang membentuk pulau-pulau langerhans.

2.9  Kelenjar Kelamin
Kelenjar Gonad
Kelenjar gonad adalah testis pada pria dan ovarium pada wanita. Kelenjar ini
mempunyai fungsi endokrin dan reproduksi. Sebagai kelenjar endokrin, testis menghasilkan
hormon seks yaitu androgen dan sperma, sedangkan ovarium menghasilkan estrogen dan
progesteron untuk memproduksi sel telur.
Pada masa pubertas kelenjar gonad menjadi lebih aktif dan sifat kelamin sekunder mulai
nampak. Selain itu, juga terjadi peningkatan (FSH dan LH) yang merangsag perkembangan
dan produksi kelenjar gonad. Peningkatan sekresi FSH dan LH disebabkan oleh kepekaan
hipotalamus.
BAB III
PENUTUP

3.1.     Kesimpulan
Sistem endokrin semula tampak sebagai sistem sederhana yang terdiri atas
kelenjar yang mengeluarkan hormon ke dalam darah tempat hormon akan diangkut ke sel
sasaran spesifik ditempat jauh dan memacu timbulnya reaksi. Namun, sekarang jelas
bahwa produksi hormon relatif rumit. Dan secara keseluruhan sistem endokrin bekerja
sama dengan sistem saraf.
DAFTAR PUSTAKA

Syaifudin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperwatan. Jakarta: Salemba
medika

Jane Coad, Melvyn Dustall. 2007. Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai