KELENJAR HIPOFISIS
Disusun Oleh :
1. Bonifansia Lola
2. Nanda Wulandari
3. Novianti
4. Rizky Aldicandra Lauren
5. Suci Ameliya
6. Susi Novita Mayang Sari
7. Trisna Surya Ramadhan
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kelenjar Hipofisis Dan
Kelenjar Pankreas ” ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang kelenjar Hipofisis
dan kelenjar pankreas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Iga Dewi Purnama selaku guru Mata
Kuliah Ilmu Biomedik Dasar . Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar Isi
B. Tujuan ……………………………………...………………………………
C. Metode Penulisan…..………………………………….……………….……
E. Sistematika Penulisan………………………………………………………..
A. Kelenjar Hipofisis…………………………………………………...…….
1. Pengertian Kelenjar Hipofisis……………………………………………..
2. Anatomi Kelenjar Hipofisis………………………………………………..
3. Fisiologi Kelenjar Hipofisis………………...………………………………
4. Kelainan Kelenjar Hipofisis………………………………………………
A. Kesimpulan…………………………………………………….……..
B. Saran ……………………………………………...…………………..
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan kumpulan dari berbagai organ yang sangat
penting dalam melangsungkan kehidupan manusia. Organ-organ pada manusia
tersebut tidak bisa bekerja sendiri,dalam tubuh manusia terdapat sebuah system
yang berfungsi untuk mengontrol kerja organ-organ tersebut. System tersebut
yaitu system endokrin merupakan sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
(ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran
darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai
"pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh,
yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu
tindakan. Ada beberapa kelenjar yang berfungsi menghasilkn hormone di
dalam tubuh antara lain : kelenjar hipotalamus, kelenjar hipofisis, kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar thymus, kelenjar suprarenal, kelenjar
pancreas, ovarium, dan testis. Salah satu kelenjar yang berperan dalam system
endokrin yaitu kelenjar pancreas. Kelenjar pancreas mempunyai 2 fungsi
penting yaitu sebagai penghasil ezim-enzim pencernaan dn juga sebagai
produksi hormone. Pancreas juga memproduksi berbagai hormone yang di
butuhkan oleh tubuh. Dalam makalah ini akan dibahas tentang kelenjar
pancreas dan juga hormonehormon yang di hasilkan oleh kelenjar pancreas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam makalah ini adalah untuk mencari:
C. Metode Penulisan
Data dan informasi yang mendukung penulisan makalah ini dikumpulkan
dengan melakukan penelusuran pustaka, pencarian sumber-sumber yang
relevan dan pencarian data melalui internet. Data dan informasi yang
digunakan yaitu data dari media elektronik.
D. Ruang Lingkup
Pada pembahasan penulisan makalah kali ini berfokus pada ruang lingkup:
1. Kelenjar Hipofisis.
2. Kelenjar Pankreas.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini disusun dalam 3 bab, dimana di tiap bab
tersebut akan dibagi lagi menjadi sub-bab yang akan dibahas secara terperinci.
Bab 1 : Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penulisan makalah, tujuan
umum dan tujuan khusus penulisan makalah, metode penulisan makalah, ruang
lingkup makalah, dan juga sistematika penulisan makalah.
Bab 2 : Tinjauan Teori
Pada bab ini akan berisikan pemahaman tentang kelenjar Hipofisis dan kelenjar
Pankreas.
Bab 3. Metodologi Penelitian
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan penutup dari penulisan makalah tentang
kelenjar Hipofisis dan kelenjar Pankreas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kelenjar Hipofisis
1. Pengertian Kelenjar Hipofisis
Definisi Kelenjar Hipofisis Hipofisis (Yunani hypo, dibawah, + physis,
pertumbuhan), atau Kelenjar Pituitaria, beratnya sekitar 0.5 gram, dan
dimensi normalnya pada manusia sekitar 10 x 13 x 6 mm. Kelenjar ini
berada di rongga tulang sphenoid. Selama embriogenesis, hipofisis
berkembang sebagian dari ectoderm oral dan sebagian lagi dari jaringan
saraf. Komponen neural muncul sebagai sebuah evaginasi dari dasar
diencephalon dan tumbuh ke arah caudal sebagai batang tanpa melepaskan
diri dari otak. Hipofisis merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong,
yang terletak di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela
tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil
untuk mengembang. Jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke
atas, seringkali menekan daerah otak yang membawa sinyal dari mata dan
mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan penglihatan.
Hipofisis mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin
lainnya. Hipofisa dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang
terletak tepat diatas hipofisa. Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda,
yaitu lobus anterior (depan) dan lobus posterior (belakang). Hipotalamus
mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan cara melepaskan
faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang
secara langsung menghubungkan keduanya. Pengendalian lobus posterior
(neurohipofisa) dilakukan melalui impuls saraf.
Kelenjar hipofisis atau yang biasa dikenal sebagai kelenjar pituitari,
merupakan kelenjar berukuran kecil di otak yang berperan dalam
memproduksi hormon-hormon penting di dalam tubuh.
2. Anatomi Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitary adalah suatu struktur kecil sebesar
kacang ercis yang terletak di dasar otak. Kelenjar ini berada dalam lekukan
tulang sella tursica. Pada bagian atas ditutupi oleh lembaran durameter, dan
dihubungkan oleh hipotalamus oleh infundibulum hipofisis. Kelenjar ini
terbagi menjadi dua lobus, yaitu lobus anterior dan lobus posterior. Lobus
anterior terdiri dari kolom sel-sel yang bercabang tidak teratur dan
dipisahkan oleh sinusoid tempat darah bersirkulasi. Di dalam lobus anterior
terdapat tiga jenis sel yang masing-masing dapat dibedakan melaului metode
pewarnaan, yaitu asidofil yang berwarna merah, basofil berwarna biru dan
kromofob yang tidak berwarna. Sedangkan lobus posterior memiliki ukuran
yang kecil dari lobus anterior. Lobus ini terdiri dari serat saraf, neuroglia
dan pembuluh darah. Serat saraf berjalan menuju lobus ini dari hipotalamus.
Berikut merupakan bagian-bagian dari kelenjar hipofisis
Adenohipofisis
Neurohipofisis
Hormon Oksitosin
Fungsi dari hormon oksitosin ini sangat berhubungan dengan persiapan organ
reproduksi pada proses kehamilan. Mampu menghadapi proses persalinan
pada wanita. Target utamanya adalah sel otot rahim dan sel kelenjar
mamae.Sedangkan pada pria, berfungsi untuk merangsang tumbuhnya organ
yang seksual sekunder. Selain itu, hormon ini juga bisa mempengaruhi
perasaan seseorang. Sehingga fungsi kelenjar hipofisis juga menghasilkan
hormon cinta.
Hormon Vasopresin
d. Hormon Gonadotropin
2. Lobus Posterior
Fungsi pankreas dilaksanaka oleh populasi sel khusus. Karena pankreas adalah
organ endokrin dan eksokrin, maka pankreas menghasilkan banyak enzim
pencernaan dan hormon. Sekresi pankreas diatur oleh rangsangan hormonal
maupun vagal. Dua hormon intestinal, yaitu sekretin dan kolesistokinin yang
disekresi sel enteroendokrin dari mukosa duodenum ke aliran darah, mengatur
sekresi pankreas. Pankreas menghasilkan cairan alkalis dan banyak enzim
pencernaan yang merombak protein, lemak, dan karbohidrat menjadi
molekulmolekul lebih kecil agar diabsorpsi di usus halus. Sebagai respon atas
adanya chymus asam di usus halus (duodenum), sekretin merangsang sel
pankreas mensekresi banyak cairan berair yang kaya ion Na- bikarbonat.
Cairan ini yang tidak atau sedikit mempunyai aktivitas enzimatik, dihasilkan
terutama oleh sel-sel sentroasinar dn sel-sel yang melapisi duktus interkalaris
yang lebih halus. Fungsi cairan ini adalah untuk menetralkan chymus asam
tadi dan menciptakan lingkungan optimal bagi aktivitas enzim pankreas.
Sebagai respon atas lemak dan protein di dalam usus halus, kolesistokinin
merangsang sel-sel asinar di pankreas untuk menyekresi sejumlah besar enzim
pencernaan. Enzim pankreas yang diproduksi sel-sel asinar memasuki
duodenum dalam bentuk tidak aktif dan kemudian diaktifkan oleh sebuah
hormon yang disekresi mukosa usus.
§ Amylolytic: amylase
Ada dua mekanisme utama yang melindungi pankreas dari aksi degradative
enzim pencernaannya sendiri:
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebaiknya pembaca menjaga pola hidup agar kesehatan tetap terjaga terutama
kesehatan kelenjar hipofisis dan kelenjar pankreas, sehingga hormon yang
dihasilkan oleh pankreas tetap stabil dan bekerja dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA