Anda di halaman 1dari 27

KONSEP DASAR PERILAKU REPRODUKSI

MANUSIA

DOSEN PENGAMPU :
SUCI ZAHRATUL LIZA, S.PSI.,M.PSI PSIKOLOG
NIP : 199201262021022001

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 6


LULU HAPSARI HALIM (2107101130037)
GEBRINA RAIHAN (2107101130037)
AULIA NISYA (2107101130037)

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH 2021

1
DAFTAR ISI

COVER........................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................2
KATA PENGANTAR................................................................ 3
BAB 1 : PENDAHULUAN.........................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................4
BAB 2: PEMBAHASAN.............................................................5
A. Perilaku Reproduksi..............................................................5
-Perkembangan dan Pengaktifan Hormon Seks…………….5
-Sistem Neuroendokrin……………………………………..…6
1.2 KOntrol Hormon Perilaku Laki-laki dan Perempuan....10

A.Hormon dan Perkembangan Seksual Tubuh.....................10


B.Hormon dan Perkembangan Seksual Otak dan Perilaku. 14
C.Efek Hormon Gonad Pada Orang Dewasa.........................19
D.Mekanisme Otak Perilaku Seksual......................................22
E.Orientasi Seksual dan Identitas Gender..............................24
BAB 3 : PENUTUP...................................................................26
A. Kesimpulan...........................................................................26
B. Saran......................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA................................................................27

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita yakni Nabi
Muhammad SAW, yang telah mengajarkan suri tauladan yang baik, bagaimana
hidup beriringan dengan cahaya kebenaran. Semoga keselamatan tercurahkan pula
kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada seluruh kaum muslimin hingga
akhir zaman.
Atas berkat rahmat dan karunia Allah SWT, makalah dengan judul “Konsep
Dasar Perilaku Reproduksi” dapat terselesaikan dengan baik dan selesai pada
waktunya. Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan
semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini tentu tidaklah sempurna. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama
Dosen Mata Kuliah BiopsikoIogi yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk
kami.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Sabang, 17 september 2021

Kelompok 6

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Asumsi Mamawawa (Man are man and women are women) atau pria adalah
pria dan wanita adalah wanita adalah asumsi yang sangat sering kita dengar, dan
terlihat benar sehingga kita terus tertarik padanya tanpa mempertimbangkan
pandangan Alternatif. Sayangnya, asumsi tersebut tidaklah sepenuhnya benar.
Asumsi Mamawawa ialah kecenderungan untuk berpikir tentang
keperempuanan dan kejantanan sebagai kategori yang terpisah, saling eksklusif,
dan berlawanan. Dalam hal Hormon dan Seks, hal ini membuat khalayak umum
beramsumsi bahwa perempuan memiliki hormone seks perempuanyang memberi
mereka tubuh perempuan dan melakukan hal-hal “perempuan”. Sedangkan laki-
laki memiliki hormone seks laki-laki dan membuat mereka melakukan hal-hal
“laki-laki” yang berlawanan. Sedangkan kenyataannya pendekatan ini tidaklah
sesuai dengan bukti, dan implikasi social yang sebenarnya. Maka dari itu di dalam
makalah ini kami akan membahas hormon dan seks dengan cara baru yang lebih
konsisten.
2. RUMUSAN MALASAH
A. Konsep Dasar Perilaku Reproduksi
1) Kontrol Hormon Perilaku Perempuan
2) Kontrol Hormon Perilaku laki-laki
3. TUJUAN PENULISAN
A. Memahami konsep Dasar perilaku Reproduksi
B. Dapat Menjelaskan Kontrol Hormon Perilaku Laki-laki
C. Dapat menjelaskan Kontrol Hormon perilaku Wanita

4
BAB II
PEMBAHASAN

A.Perilaku Reproduksi
Apa gunanya seks? Ya tentu saja, kita menikmatinya. Kita berevolusi untuk
menikmatinya, karena aktivitas seksual terkadang mengarah ke reproduksi, yang
kemudian mewariskan gen.
Tetapi, mengapa kita bereproduksi secara seksual, bukan secara individual?
Padahal Reproduksi Aseksual juga akan menghasilkan keturunan persis seperti
kita. Apa kemudian keuntungan yang diberikan seks?
Menurut ahli biologi adalah bahwa reproduksi seksual meningkatkan variasi
dan dengan demikian memungkinkan adaptasi evolusi yang cepat terhadap
perubahan dalam lingkungan, teutama terhadap virus dan parasite baru .Seks juga
dapat menghindari penyebaran gen yang tidak menguntungkan. Misalkan anda
memiliki mutasi baru yang bermanfaat dan juga mutasi yang berbahaya. Jika anda
bereproduksi secara aseksual, beberapa akan mendapatkan yang baik tanpa yang
buruk.

Perkembangan dan pengaktifan Hormon Seks


Hormon mempengaruhi seks dalam dua cara yang berbeda secara mendasar.
(1) Mempengaruhi perkembangan dari konsepsi hingga kematangan dari segi
Anatomi, Fisiologi, dan perilaku. (2) Dengan mengaktifkan perilaku terkait
reproduksi orang dewasa yang matang secara seksual.

5
Sistem Neuroendokrin

1.Kelenjar Endokrin
Kelenjar Endokrin (kelenjar Tanpa Saluran) melepaskan bahan kimia
mereka yang disebut Hormon, langsung kedalam system peredaran darah. Setelah
dilepaskan oleh kelenjar Endokrin, Hormon berjalan melalui system peredaran
darah hingga mencapai target yang diinginkan.
2. Gonad
Gonad, ialah inti dari setiap diskusi tentang Hormon, Jenis Kelamin, dan
Kelenjar. Adalah Gonad –Testis laki-laki dan Ovarium perempuan- Fungsi utama
testis dan ovarium adalah untuk memproduksi sperma dan del telur. Dimana
setelah proses persetubuhan satu sel sperma dapat membuahi satu sel telur untuk
membentuk satu sel yang disebut zigot, yang berisi semua informasi yang
diperlukan untuk pertumbuhan khas Organisme dewasa lengkap.
Program genetik itu sendiri dibawa oleh kromoson. Dan untuk program
genetic yang mengarahkan pada perkembangan seksual itu dibawa oleh sepasang
kromoson yang disebut kromoson seks. Sel-sel wanita memiliki dua kromosom
seks besar, yang disebut kromosom X. pada laki-laki, satu kromosom seks adalah
kromoson x dan satunya lagi ialah kromosom Y.
Akibatnya kromosom seks setiap ovum adalah kromosom X sedangkan
setengah dari sel sperma memiliki setangah dari kromosom x dan setangahnya lagi
adalah kromosom Y. Jenis kelamin ditentukan oleh sel sperma ayah yang
memenangkan sel telur dulunya. Jika sel sperma dengan kromosom seks X

6
menang, anda adalah perempuan, jika sperma dengan kromosom Y menang, maka
yang terlahir ialah laki-laki.

3. Hormon
Hormon-hormon yang mempengaruhi perkembangan seksual dan
pengaktifan perilaku seksual ialah hormone-hormon seks. Bekerja dengan cara
mempengaruhi sel dengan cara mengikat reseptor di membrane sel, namun, karena
kecil dan larut dalam lemak, mereka dapat dengan mudah menembus membrane
sel dan molekul hormone jenis steroid ini dapat mengikat reseptor di Sitoplasma
atau Nukleus, dengan demikia, secara langsung mempengaruhi ekspresi gen

Steroid sex
melakukan lebih dari sekedar membuat sperma dan sel telur. mereka juga
memproduksi dan melepaskan hormon steroid. Kebanyakan orang terkejut
mengetahui bahwa testis dan ovarium melepaskan hormon yang sama, 2 kelas
utama hormon gonad adalah androgen dan estrogen, dan testosteron adalah
endogen yang paling umum dan estradiol adalah estrogen yang paling umum. fakta
ovarium orang dewasa cenderung melepaskan lebih banyak ekstrogen daripada
androgen dan bahwa testis orang dewasa melepas lebih banyak androgen daripada
estrogen telah menyebabkan praktiknya umum tetapi menyesatkan mengacu pada
asumsi sebagai androgen adalah hormon seks pria dan estrogen sebagai jenis
kelamin wanita.praktik ini harus dihindari karena implikasinya adalah MamaWawa

Asumsi bahwa androgen menghasilkan kejantanan dan estrogen


menghasilkan keperempuanan hal itu tidak benar. ovarium dan testis juga
melepaskan hormon steroid kelas ketiga yaitu disebut progestin progestin. yang
paling umum adalah progesteron yang pada wanita mempersiapkan rahim dan

7
payudara untuk kehamilan, fungsinya pada peta tidak jelas, tetapi mungkin
berperan dalam metabolisme sel sperma

4. Hipofisis
kelenjar pituitari sering disebut sebagai Master Gland karena sebagian besar
hormonnya adalah hormon tropis. fungsi utama hormon tropis adalah untuk
mempengaruhi hormon dari kelenjar lain (tropis berarti mampu merangsang atau
mengubah sesuatu) misalnya gonadotropin adalah hormon tropis hipofisis yang
berjalan melalui sistem peredaran darah dimana ia merangsang pelepasan hormon
kelenjar hipofisis, benar adalah 2 kelenjar hipofisis posterior dan hipofisis anterior
yang menyatu selama perkembangan embriologi hipofisis posterior berkembang
dari pertumbuhan jaringan hipotalamus yang akhirnya menjuntai dari hipotalamus
diujung angka hipofisis sebaliknya hipofisis anterior dimulai sebagai bagian dari
jaringan embrionik yang akhirnya berkembang menjadi langit-langit mulut selama
perkembangan. Adalah hipofisis anterior yang melepaskan hormon tropis dengan
demikian hipofisis anterior pada khususnya daripada hipofisis pada umumnya yang
memenuhi syarat sebagai kelenjar utama.

-Hormon gonad pada wanita bersiklus dan tingkat hormon gonad pada pria
stabil
meskipun pria dan wanita memiliki hormon yang sama, hormon-hormon ini
tidak selalu melakukan fungsi yang sama pula. perbedaan utama antara fungsi
endokrin wanita dan pria adalah bahwa pada wanita tingkat hormon gonad dan
gonadotropic melewati siklus yang berulang setiap 28 hari atau lebih fluktuasi
hormon yang kurang lebih teratur. Inilah yang mengendalikan siklus menstruasi
wanita. sebaliknya laki-laki dari perspektif neuro endokrin adalah makhluk yang
agak membosankan dan gonadotropic pria sedikit berubah dari hari ke hari karena
8
hipofisis anterior adalah kelenjar utama banyak ilmuwan awal berasumsi bahwa
perbedaan yang melekat antara hipofisis anterior pria dan wanita adalah dasar
untuk perbedaan pola peepasan hormon gonadotropin dan zona pria pada wanita.
Namun hipotesis ini ditolak oleh serangkaian sesuai ditransplantasi pintar yang
dilakukan oleh Geoffrey Harris pada tahun 1950-an. dalam studi ini hipofisis
bersepeda dikeluarkan dari tikus betina menjadi hipofisis lunak ketika
ditransplantasikan di tempat yang tepat pada jantan.

5. Kontrol Hipofisis
Bagaimanakah hipofisis anterior dan posterior dikendalikan?
sistem saraf terlibat dalam kontrol hipofisis anterior oleh penelitian perilaku pada
burung dan hewan lain yang berkembangbiak hanya selama waktu tertentu dalam
setahun ditemukan varian solusi dalam siklus terang gelap memiliki banyak
perubahan terkait pemulihan hormon

6. Pengaturan tingkat hormon


Bagaimanakah tiga jenis sinyal berbeda yang mengatur pelepasan hormon?
dan juga bagaimana sih hormon dilepaskan dari waktu ke waktu? dan bagaimana
efek pola pelepasan ini terhadap tingkat hormon yang bersirkulasi? pelepasan
hormon diatur oleh tiga jenis yang berbeda satu sinyal dari sistem saraf dua
senyawa dari hormon yang bersirkulasi 3 sinyal dari bahan kimia non hormonal
yang bersirkulasi regulasi oleh sel saraf semua kelenjar endokrin kecuali hipofisis
anterior diatur oleh secara langsung oleh sinyal dari sistem saraf kelenjar endokrin
yang terletak di otak yaitu kelenjar pituitari dan pineal diatur oleh neuron cerebral
yang terletak di luar SSP. Dipersarafi oleh sistem saraf otonom biasanya oleh
cabang simpatis dan parasimpatis yang sering memiliki efek berlawanan pada
pelepasan hormon efek, biasanya dimediasi oleh sinyal dari sistem saraf. sangat
9
penting untuk diingat bahwa pelepasan hormon dapat diatur oleh pengalaman,
misalnya banyak spesies yang berkembang biak hanya di musim semi sering
dipersiapkan untuk reproduksi dengan pelepasan hormon seks yang dipicu oleh
meningkatnya hari berpikir kreatif. Setiap harinya ini berarti bahwa setiap
fenomena perilaku dalam mekanisme hormonal tidak selalu mengesampingkan
penjelasan dalam hal mekanisme pengalaman.
kadar hormon gonad yang tinggi biasanya memiliki efek pada hipotalamus
dan hipofisis yang menurunkan pelepasan hormon gonad berikutnya dan kadar
rendah biasanya memiliki efek yang meningkatkan pelepasan hormon zat kimia
yang beredar selain hormone, berperan dalam mengatur kadar hormon kadar
glukosa kalsium dan natrium dalam darah semuanya mempengaruhi pelepasan
hormon tertentu, misalnya peningkatan glukosa darah meningkatkan pelepasan
insulin dari pankreas sebaiknya insulin menurunkan kadar glukosa darah .
Tingkat hormon dalam darah diatur oleh perubahan frekuensi dan durasi
denyut hormon salah satu konsekuensi pelepasan hormon yang berdenyut adalah
sering terjadi fluktuasi besar dari menit ke menit dalam kadar hormon yang
bersirkulasi dengan demikian ketika pola pelepasan hormon gonad pria disebut
sebagai stabil itu berarti bahwa tidak ada perubahan sistematis besar dalam kadar
hormon gonad yang bersirkulasi dari hari ke hari bukan berarti kadarnya tidak
pernah bervariasi.

1.2 Kontrol Hormon Perilaku Laki-laki dan Perempuan

A.Hormon dan perkembangan seksual tubuh


Bagaimana perkembangan karakteristik tubuh perempuan dan laki-laki
diarahkan oleh hormon?

10
1.Diferensiasi seksual
Diferensiasi seksual pada mamalia dimulai pada pembuahan dengan
produksi salah satu dari dua jenis zigot yang berbeda baik satu dengan pasangan
kromosom seks x x atau 1 dengan pasangan kromosom seks Y aksi ini adalah
informasi genetik pada kromosom seks yang biasanya menentukan apakah
perkembangan akan terjadi di sepanjang garis atau laki-laki? Tapi hati-hati di sini.
Janganlah terjerumus ke dalam rangkuman berpikir Mamawawa. Jangan mulai
dengan berasumsi bahwa ada dua program genetik yang pararel tetapi berlawanan
untuk perkembangan seksual, satu perkembangan wanita dan setelah itu
perkembangan pria .
Perkembangan seksual tampaknya berkembang menurut prinsip yang sama
sekali berbeda prinsip ini adalah bahwa secara umum kita semua diprogram secara
genetik untuk mengembangkan tubuh wanita. laki-laki genetik mengembangkan
tubuh laki-laki, hanya ketika program pengembangan perempuan mereka telah
ditolak.

-Hormon janin dan perkembangan organ


Setelah 6 minggu pembuahan munculah gonad. Pada tahap perkembangan
ini setiap janin tanpa memandang jenis kelamin kinetiknya memiliki pasangan
struktur gonad yang sama, yang disebut gonad primordial. Setiap gonad primordial
memiliki penduduk luar atau korteks yang berpotensi berkembang menjadi
ovarium dan masing-masing memiliki inti internal atau medula yang berpotensi
berkembang menjadi testis. Pada minggu ke-7 setelah pembuahan gen SRY pada
kromosom Y memicu sintesis protein SRY, dan protein ini menyebabkan medula
Tumbuh dan berkembang menjadi testis. Dengan tidak adanya protein sry, Sel-sel
korteks gonad primordial berkembang menjadi ovarium. dengan demikian Jika
protein SRY yang disuntikkan ke dalam janin perempuan genetik 6 minggu setelah
11
pembuahan hasilnya adalah perempuan genetik dengan testis. Atau jika obat yang
mengalami efek protein disuntikkan ke janin laki-laki hasilnya adalah laki-laki
genetik dengan ovarium.

-Saluran reproduksi internal


6 minggu setelah pembuahan jantan dan betina memiliki dua set lengkap
saluran reproduksi mereka memiliki sistem wolffian jantan yang memiliki
kapasitas untuk berkembang menjadi saluran reproduksi pria misalnya vesikula
seminalis yang memegang cairan di mana sel sperma di ejakulasi dan khas
deferens yang dilalui sperma menuju vesikula seminalis. Dan mereka memiliki
sistem Lerian wanita yang memiliki kapasitas untuk berkembang menjadi saluran
wanita misalnya rahim bagian atas vagina dan saluran tuba dimana ovum berjalan
dari ovarium ke rahim pada bulan ke-3 perkembangan janin laki-laki testis
mensekresi testosteron dan zat penghambat mula Ryan cara merangsang
perkembangan sistem dan zat menghambatmu Lerian menyebabkan sistem Lerian
merosot dan testis turun ke dalam skrotum kantung yang menahan tesis 2 rongga
tubuh karena testeran bukan kromosom seks yang memicu perkembangan Poppy
anak perempuan kinetik yang disuntik dengan testosteron selama periode janin
yang dapat mengembangkan saya reproduksi laki-laki bersama dengan saluran
reproduksi perempuan mereka

- Organ reproduksi internal

Ada dasar perbedaan antara diferensiasi organ reproduksi eksternal dan depresi
organ reproduksi internal setiap janin mengembangkan prekusor terpisah untuk
gonad jantan dan betina. Ada juga untuk saluran reproduksi jantan dan betina,
sebaliknya alat kelamin laki-laki dan perempuan.

12
Dalam hal organ reproduksi eksternal berkembang dari prekursor yang sama,
prekursor bipotensial ini dan deferensi selanjutnya pada akhir bulan kedua
kehamilan. Prekusor bipotensial organ reproduksi eksternal terdiri dari 4 bagian,
kelenjar, lipatan uretra, badan lateral, dan pembengkakan labioskrotum. kelenjar
tumbuh menjadi kepala penis pada pria dan klitoris pada wanita lipatan uretra
menyatu pada pria dan membesar menjadi labia minora pada wanita. Badan lateral
membentuk batang penis pada pria dan jadi tudung klitoris pada wanita, dan
pembengkakan labioskrotum membentuk skrotum pada pria dan labia Mayora pada
wanita.
Seperti perkembangan saluran reproduksi internal perkembangan alat kelamin
eksternal dikendalikan oleh ada tidaknya testosteron. Jika testosteron hadir pada
tahap perkembangan janin alat kelamin eksternal pria berkembang dari prekursor
bipotensial, jika testosteron tidak ada perkembangan alat kelamin luar berlangsung
di sepanjang garis wanita.

2. Pubertas hormon dan perkembangan karakteristik seks sekunder


Kali ini kita akan menjelaskan karakteristik seks sekunder pria dan wanita
dan peran hormon dalam perkembangannya. Selama masa anak-anak tingkat
sirkulasi gonad rendah organ reproduksi belum matang dan jantan dan betina
sedikit berbeda dalam penampilan umum. Periode ini berakhir dengan permulaan
pubertas, yaitu periode transisi antara masa kanak-kanak menjadi dewasa.
Dimanakah suburan tercapai percepatan pertumbuhan remaja terjadi dan
karakteristik seks sekunder berkembang?
Ciri-ciri perkembangan seks sekunder ialah organ reproduksi yang
membedakan jantan dan betina dewasa secara seksual beberapa perubahan tubuh
yang terjadi selama masa pubertas ditunjukkan pada masa ini.

13
Pubertas dikaitkan dengan peningkatan pelepasan hormon oleh hipofisis
anterior. Peningkatan pelepasan hormon ini adalah pelepasan hormon pertumbuhan
satu-satunya. Hormon hipofisis anterior yang tidak memiliki kelenjar sebagai
target utamanya bertindak langsung pada tulang dan jaringan otot untuk
menghasilkan percepatan pertumbuhan pubertas. Peningkatan pelepasan hormon
gonadotropin dan hormon adrenokortikotropik menyebabkan gonad dan korteks
adrenal meningkatkan pelepasan hormon gonad dan adrenal yang pada gilirannya
memulai pematangan electramine dan perkembangan karakteristik seks sekunder.
Prinsip umum yang memandu kematangan seksual pubertas tipikal adalah
sederhana pada pria kadar androgen lebih tinggi daripada kadar estrogen dan
hasilnya adalah maskulinisasi pada wanita estrogen yang mendominasi dan
hasilnya adalah feminisasi
individu yang dikebiri sebelum pubertas tidak menjadi dewasa secara
seksual, Kecuali mereka menerima suntikan androgen atau estrogen pengganti.
membantah asumsi MamaWawa, terlihat bahwa androstenedion androgen yang
dilepaskan terutama oleh korteks adrenal biasanya bertanggung jawab atas
pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak pada wanita. Maka hal ini
membuktikan bahwa asumsi MamaWawa yang menyebutkan androgen sebagai
hormon pria adalah keliru, karena mereka bertanggung jawab atas perkembangan
pola pertumbuhan rambut kemaluan wanita. Dan pola yang muncul ialah pola
jantan adalah piramida dan pola betina adalah piramida Tengah terbalik.

B.Hormon dan perkembangan seksual otak dan perilaku


Ahli biologi sangat tertarik pada efek hormon pada diferensiasi seksual otak
dan efek yang dihasilkan pada perilaku.

14
1.Perbedaan jenis kelamin di otak
Otak laki-laki dan perempuan mungkin terlihat sama pada pemeriksaan
biasa. Namun ternyata otak laki-laki cenderung sekitar 15% lebih besar daripada
otak perempuan dan banyak perbedaan anatomi lainnya .

Semua hormon seks gonad dan adrenalin adalah hormon steroid dan karena
semua hormon steroid diturunkan dari kolesterol mereka memiliki struktur yang
serupa dan siap diubah dari satu ke yang lain. Misalnya sedikit perubahan pada
molekul testosteron yang terjadi di bawah pengaruh enzim aromatase mengubah
testosteron menjadi estradiol. Proses ini disebut aromatisasi.
Menurut hipofisis aromatisasi testosteron perinatal tidak secara langsung
membuat otak menjadi maskulin. Otak dan maskulinisasi oleh estradiol yang telah
di aromatisasi dari sasaran prenatal meskipun ide bahwa estradiol yang diduga
sebagai hormon wanita memasuki organisasi otak mungkin tampak berlawanan
dengan intuisi itu.
Sejauh ini tidak ada hubungan otak-otak dan perilaku yang diidentifikasi
dengan jelas, meskipun penelitian tentang perkembangan perbedaan jenis kelamin
di otak masih dalam tahap awal, 1 Prinsip penting telah muncul. Otot tidak
maskulin atau feminin secara keseluruhan perbedaan jenis kelamin berkembang
secara independen di berbagai bagian otak pada titik waktu yang berbeda dan
dengan mekanisme yang berbeda pula. Misalnya aromatase ditemukan hanya di
beberapa area otak Pada tikus misal hipotalamus dan hanya di area inilah
aromatisasi sangat penting untuk efek maskulinisasi testosteron. Juga beberapa
perbedaan jenis kelamin di otak tidak di manis prestasikan sampai pubertas dan
perbedaan ini tidak mungkin menjadi produk hormon prenatal.
Mekanisme diferensiasi otak apa jauh lebih kompleks dan selektif?

15
dan pandangan konvensional bahwa program perkembangan wanita adalah
program standar melakukan pekerjaan yang baik untuk menjelaskan diferensiasi
organ reproduksi dan hipotalamus. Pandangan dan itu sangatlah salah bila
menyangkut diferensiasi bagian otak lainnya.

2.Perkembangan perbedaan jenis kelamin dalam perilaku


Bagaimana sih perbedaan jenis kelamin dalam perilaku pada manusia?
perkembangan perilaku reduksi pada hewan laboratorium Phoenix dan rekan pada
tahun 1995 termasuk diantara yang pertama untuk menunjukkan bahwa injeksi
prenatal dasar cara mekanisasi dan definisi berperilaku reproduksi dewasa
perempuan genetic. Karena tidak etis untuk melakukan eksperimen tentang
perkembangan perbedaan jenis kelamin pada manusia sebagian besar penelitian
tentang tropic ini berfokus pada pengembangan perilaku reproduksi pada hewan
laboratorium.
pertama mereka menyuntik kelinci percobaan dengan testosteron kemudian
ketika telah lahir para peneliti melakukan ovariektomi pada anak betina. Akhirnya
ketika Mamot betina yang di ovariektomi mencapai kedewasaan para peneliti
menyuntik mereka dengan teh sasaran dan menilai perilaku sanggama mereka.
Phoenix dan rekan-rekannya menemukan bahwa perempuan yang terpapar
testosteron prenatal menunjukkan perilaku lebih mirip laki-laki dan menanggapi
suntikan testosteron di masa dewasa daripada perempuan dewasa tidak terpapar
testosteron pada masa prenatal. Dan ketika betina dewasa disuntik dengan
progesteron dan estrogen dan dipasang oleh jantan mereka menunjukkan lebih
sedikit lordosis atau poster punggung melengkung yang memfasilitasi penerimaan
hewan pengerat pada betina.

16
dalam sebuah penelitian yang melengkapi penelitian Phoenix rekan-
rekannya mereka menemukan bahwa kurangnya paparan testosteron awal pada
tikus jantan membuat perilaku reproduksi mereka menjadi feminism. Saat dewasa
tikus jantan yang diberi segera setelah lahir gagal menunjukkan pola kopulasi
jantan yang khas yaitu intromisi atau penis instruction dan ejakulasi. Ketika
sebagai orang dewasa mereka diperlakukan dengan testosteron dan diberi akses ke
betina yang resesif secara seksual dan ketika mereka disuntik dengan estrogen dan
progesteron saat dewasa menunjukkan lebih banyak lordosis daripada kontrol yang
tidak dikebiri. efek testosteron prenatal pada perkembangan perilaku sangatlah
penting. Kemampuan suntikan tunggal testosteron untuk maskulinisasi dan defenisi
Sasi tikus perilaku reproduksi tampaknya terbatas pada 11 hari pertama setelah
lahir.
Dan perlu digaris-bawahi Bahwa Kebanyakan ahli biopsikologi yang
mempelajari perkembangan perbedaan perilaku pria wanita selalu mengukur
maskulinisasi secara terpisah dan difermentasi dan feminisasi secara terpisah dari
Maskulinisasi.
Seolah-olah membenarkan asumsi mamawa yaitu jebakan berpikir bahwa
kelaki-lakian dan keperempuanan sebagai kategori yang terpisah saling eksklusif.
Dan faktanya perilaku-perilaku wanita dapat berpikir berlawanan dalam hidup
berdampingan dalam individu yang sama dan mereka tidak selalu berubah dalam
arah yang berlawanan. Jika individu menerima perawatan fisiologis seperti hormon
atau kotak misalnya perilaku jantan telah diamati pada betina dari banyak spesies
mamalia berbeda dan perilaku betina telah diamati pada jantan. Selain itu lesi di
daerah preoptik media atau terbukti menangkap pelaku kejahatan Pada tikus jantan
dan betina tanpa pengaruh perilaku betina.

-Perkembangan perbedaan seks pada perilaku manusia


17
Ada banyak penelitian tentang perkembangan perbedaan perilaku pada
manusia perempuan dan laki-laki. Namun karena penyelidikan eksperimental dari
proses ini tidak etis hampir semua penelitian didasarkan pada studi kasus Dan studi
korelasional yang sulit untuk ditafsirkan. Namun 3 kesimpulan umum telah
muncul. Pertama, beberapa perbedaan jenis kelamin dalam perilaku manusia
tampaknya merupakan dimorfisme seksual dimorfisme seksual adalah contoh di
mana perilaku atau struktur desa datang dan dua kelas yang berbeda antara laki-
laki maupun perempuan di mana sebagian besar individu dapat ditetapkan secara
jelas. Dalam kasus manusia tampaknya hanya berlaku terkait reproduksi dan jelas
termasuk dalam kategori ini ada atau tidak adanya tes sasaran prenatal tampaknya
menjadi faktor utama dalam perkembangan perilaku ini.
Kedua sebagian besar perbedaan antara perilaku manusia dan perempuan
ditandai dengan tumpang tindih substansial antara individu dari kedua kelompok
tersebut misalnya ada perbedaan perilaku seks manusia dalam bermain interaksi
sosial reaksi terhadap rasa sakit bahasa community emosionalitas tivitas obat dari
respon terhadap stres ada atau tidaknya paparan testosteron prenatal telah terbukti
berkontribusi pada perkembangan jenis perbedaan jenis kelamin ini secara umum
mereka hanya menjelaskan sebagian dari setiap perbedaan kesimpulan ketika yang
muncul ialah perbedaan perilaku seks manusia adalah sering terjadi perbedaan
perencanaan pada laki-laki dan perempuan.
Untuk gangguan perilaku misalnya disleksia atau kesulitan membaca kizo
frenia, Dini gagap dan gangguan spektrum autisme masing-masing sekitar 3
banyak terjadi pada laki-laki dan gangguan hiperaktif defisit perhatian 10 kali lebih
mungkin terjadi pada laki-laki. Juga sebaliknya perempuan 2 kali lebih mungkin
didiagnosis dengan depresi gangguan kecemasan dan penyakit Alzheimer dan
sekitar 10 kali lebih banyak wanita yang didiagnosis dengan gangguan makan
tertentu. Mekanisme yang mengarah pada perkembangan salah satu perbedaan
18
jenis kelamin ini dalam keadaan tangan terhadap gangguan Perilaku tidak jelas dan
pada kesimpulan akhir ingin kami tekankan bahwa temuan bahwa paparan teh
secara merata mempengaruhi perkembangan perbedaan jenis kelamin tidak
mengalami faktor lain, misalnya faktor budaya telah terbukti memainkan peran
utama dalam perkembangan banyak perbedaan jenis kelamin. Mungkin dengan
bertindak pada mekanisme otak yang sama yang dipengaruhi oleh hormon
prenatal.
C.Efek hormon gonad pada orang dewasa
Begitu seseorang mencapai kematangan seksual hormon gonad mulai
berperan dalam mengaktifkan perilaku reproduksi, baik itu Perilaku seksual dan
perilaku seksual wanita.
1.Perilaku seksual pria dan testosteron
Kali ini kita akan menjelaskan peran testosteron dalam perilaku seksual pria.
peran penting yang dimainkan oleh hormon gonad dalam aktifasi perilaku seksual
pria jelas ditunjukkan oleh efek aseksual dari orchidectomy. Ada dua jenis
transaksi penting dalam hal ini yang pertama adalah bahwa orkidektomi mengarah
ke penurunan minat dan perilaku seksual. Yang kedua adalah bahwa tingkat
kerugian adalah variabel sekitar setengah dari laki-laki menjadi benar-benar
aseksual, dalam beberapa Minggu setelah operasi yang dengan cepat kehilangan
kemampuan untuk mencapai ereksi tetapi terus mengalami ketertarikan dan
kesenangan seksual dan beberapa terus berhasil bersenggama meskipun agak
kurang. Beberapa pria tetap aktif secara seksual selama berbulan-bulan setelah
orkidektomi meskipun faktanya hormon testis dikeluarkan dari tubuh mereka
dalam beberapa hari.
Dikemukakan bahwa androgen adrenal mungkin memainkan beberapa peran
dalam pemilihan aktivitas seksual pada beberapa lelaki tetapi tidak ada bukti
langsung untuk hipotesis ini .
19
Fakta bahwa testosteron diperlukan untuk perilaku seksual pria telah
menyebabkan dua asumsi yang tersebar luas. Bahwa tingkat seksualitas pria adalah
fungsi dari jumlah testosteron yang ada dalam darahnya dan bahwa dorongan
seksual pria dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kadar testosterone. Kedua
asumsi tersebut tidak benar. Dorongan seks dan kadar testosteron tidak berkorelasi
pada pria dan testosteron tidak meningkatkan gairah seks.

Kesimpulannya jelas sehubungan dengan efek testosteron pada perilaku


seksual lebih banyak belum tentu lebih baik

2.Perilaku Seksual Wanita dan Hormon Gonad


kali ini kami akan menjelaskan peran testosteron dalam perilaku seksual
wanita. Hormon ovarium mana Yang bertanggung jawab atas hasrat seksual pada
wanita Apakah itu estradiol progesteron atau testosteron?
Ronney dan simmons (2013) menemukan bahwa hanya kadar estradiol yang
tinggi yang berhubungan dengan hasrat seksual pada wanita. beberapa Penelitian
terhadap wanita pasca menopause menemukan bahwa terapi estrogen memperbarui
minat seksual penelitian lain tidak. Demikian juga beberapa penelitian menemukan
bahwa testosteron memperbarui minat seksual sedangkan penelitian lain tidak.
Masih penelitian lain menemukan bahwa testosteron meningkatkan hasrat
seksual pada wanita pasca menopause, tetapi hanya pada tingkat Supra fisiologis )
yaitu tingkat di atas tingkat alami jadi Para ahli masih belum mengetahui apakah
estradiol atau testosteron bertanggung jawab atas dorongan seksual wanita?

3.Penyalahgunaan Steroid Anabolik

20
Saat ini kita berada di tengah-tengah epidemi penyalahgunaan steroid
anabolik, banyak atlet kompetitif dan binaragawan yang mengelola sendiri dan
besar yang mengerikan dan banyak lainnya menggunakan untuk tujuan kosmetik
karena secara ilegal perkiraan jumlah yang menggunakannya kemungkinan
diremehkan namun hasil dan berbagai survei telah meresahkan atlet mulai
menggunakan pada 1950-an untuk meningkatkan kinerja atletik mereka tetapi pada
tahun 1980-an mereka digunakan secara luas oleh populasi umum seringkali untuk
alasan kosmetik yang paling merasakan adalah skala penggunaan steroid anabolik
perkiraan Global tingkat prevalensi seumur hidup untuk steroid anabolik adalah
6,4% untuk pria dan 1,6% untuk wanita, meskipun sekitar 40 tahun sejak steroid
anabolik mulai digunakan oleh masyarakat umum kami masih belum sepenuhnya
memahami semua resikonya ini karena penggunaannya memiliki lebih dari 100
turunan testosteron yang berbeda.
Steroid anabolik telah terbukti memiliki berbagai efek kardiovaskular yang
telah dikaitkan dengan kematian ini juga secara oral telah terbukti memiliki efek
samping pada hati termasuk tumor hati kurang berbahaya tetapi masih
mengganggu adalah kejang otot nyeri otot darah dalam urin jerawat pembengkakan
umum dari retensi air pendarahan udah mual muntah dan serangan depresi dan
kemarahan.
Pada pria umpan balik negatif dari steroid anabolik tingkat tinggi
mengurangi pelepasan gonadotropin. Hal ini menyebabkan penurunan aktivitas
testis yang dapat mengakibatkan atrofi testis atau penghilangan testis dan
kemandulan. Dan juga dapat menyebabkan ginekomastia atau pertumbuhan
payudara pada laki-laki pada wanita steroid anabolik dapat menghasilkan A minor
atau berhentinya menstruasi kemandulan hirsutisme atau pertumbuhan rambut
tubuh yang berlebihan pertumbuhan clitoris perkembangan bentuk maskulin,
kebotakan,payudara menyusut, dan pendalaman dan pengerasan suara. Sayangnya
21
beberapa efek maskulinisasi Story anabolik pada wanita tampaknya tidak dapat
diubah.

D.Mekanisme otak perilaku seksual


Perilaku seksual manusia itu kompleks dan beragam praktik seksual
bervariasi dari budaya kebudayaan dan dari orang-orang dalam setiap budaya.
Selanjutnya preferensi perilaku individu sering diubah oleh pengalaman namun ada
empat struktur otak yang perannya dalam perilaku seksual telah mapan. Korteks
hipotalamus, amigdala dan striatum ventral.

1.Cortex dan Aktivitas Seksual


karena peran fundamentalnya dalam reproduksi juga dalam kelangsungan
hidup spesies kit, perilaku seksual pernah diasumsikan diatur oleh sirkuit kuno ini.
ternyata asumsi ini tidak dapat lagi dipertahankan. Aktivitas Kortikal luas telah
dicatat secara rutin selama studi pencitraan otak fungsional dari sukarelawan yang
terpapar rangsangan yang membangkitkan gairah seksual pada pria dan wanita.
Area berikut sering diaktifkan oksipito temporal inferior temporal, parietal,
orbitofrontal prefrontal medial insular, simulate dan premotor menariknya aktivitas
di korteks visual sekunder terjadi selama gairah seksual bahkan ketika mata
tertutup. Agaknya aktivitasnya kortikal memediasi aspek yang paling kompleks
dari pengalaman seksual ini mungkin termasuk perasaan pelepasan dan kehilangan
kendali berbangsa dan diri gangguan persepsi ruang dan waktu dan perasaan cinta
hipotalamus dan aktivitas seksual.

2.Hipotalamus dalam perilaku seksual


22
Didorong oleh penemuan perbedaan struktural spesifik pada hipotalamus
pria dan wanita area preoptik medial yang mencakup nukleus dimorfik seksual
adalah salah satu area hipotalamus yang memainkan peran kunci dalam perilaku
seksual pria. Penghancuran seluruh area menandakan perilaku seksual pejantan,
penghancuran seluruh area meniadakan perilaku seksual pejantan dari semua
spesies mamalia yang telah dipelajari. Sebaliknya Lesi area preoptik media tidak
perilaku seksual wanita dari wanita tetapi mereka menghilangkan perilaku seksual
pria.

Inti ventromedial PMN dari tikus dari hipotalamus tikus mengandung sirkuit
yang tampak yang penting untuk perilaku seksual wanita tikus betina dengan Lesi
bilateral pada PMN tidak menampilkan lordosis dan Mereka cenderung menyerang
pelamar yang menjadi terlalu bersemangat pengaruh PMN pada perilaku seksual
tikus betina tampaknya dimediasi oleh saluran yang turun ke Saluran ini,
menghilangkan perilaku seksual wanita dan aktivitas seksual yang lain terletak di
lobus temporal media kiri dan kanan memegang peran umum dalam pengalaman
emosi dan kondisi sosial evolusioner dengan perilaku seksual mereka. Tampaknya
memainkan peran dalam identifikasi pasar potensial kawin berdasarkan sinyal
sosial sensorik yang terutama yang terutama visual pada manusia dan penciuman
Pada tikus .
3.Amygdala dan Perilaku Seksual
Fase pertama bukti melibatkan studi Lesi amigdala bilateral pada primata
jantan dan betina termasuk manusia reaksi tersebut memiliki berbagai efek pada
perilaku primate, misalnya manusia menunjukkan afek datar hiperseksualitas dan
ketidakmampuan total untuk membatasi kemajuan seksual mereka pada pasangan.
Dan bukti ketiga berasal dari sudut antara manusia laki-laki dan perempuan
terhadap gambar erotis, laki-laki lebih mungkin untuk teransang secara seksual
23
dibandingkan wanita . Dan perbedaan ini tercermin dalam perbedaan aktivitas anak
dalar dalam beberapa penelitian gambar erotis yang disajikan kepada alam pria dan
wanita menghasilkan aktivitas amigdala yang lebih besar pada pria stratum sentra
dan aktivitas seksual.

4. Striatum Ventral
karena organisme dikaitkan dengan kesenangan tidak mengherankan bahwa
striatum ventral diaktifkan pada sukarelawan manusia oleh gambar visual
provokatif secara seksual dan menunjukan reaksi terhadap hal itu. Membuktikan
bahwa Striatum Ventral berkaitan jelas pada perilaku Reproduksi.

E.Orientasi Seksual dan Daya Tarik gender

1.Orientasi Seksual
Orientasi Seksual atau kecenderungan seksual adalah pola ketertarikan
seksual, romantic, atau emosional kepada orang-orang dari lawan jenis atau
gender.Banyak orang yang beranggapan bahwa Orientasi seksual adalah pilihan,
nyatanya tidak.

2.Daya Tarik Seksual


Apa yang memicu perkembangan daya tarik seksual? Kali ini kita akan
menjelaskan hipotesis peran steroid korteks adrenal dalam munculnya ketertarikan
seksual. McClintock dan Herdt (1996) telah menyarankan bahwa munculnya
ketertarikan seksual seksual dapat dirangsang oleh steroid korteks adrenal.
Identitas gender identitas gender adalah jenis kelamin laki-laki perempuan
beberapa kombinasi perempuan dan laki-laki bukan laki-laki atau perempuan atau

24
beberapa kategori kategori gender lainnya yang paling diidentifikasi oleh
seseorang. Identitas gender biasanya bertepatan dengan jenis kelamin anatomi,
seseorang tetapi tidak selalu transeksualisme adalah suatu kondisi di mana
seseorang memiliki identitas gender yang tidak sesuai dengan jenis kelamin
anatominya. Secara halus orang transeksual menghadapi konflik yang kuat “Saya
seorang wanita yang terjebak di dalam tubuh seorang laki-laki” atau sebaliknya.
Kemandirian orientasi seksual dan identitas gender daya tarik seksual,
identitas gender dan tipe tubuh bersifat independen.
Sebagai contoh pertimbangan, orang transeksual menurut definisi memiliki
tipe tubuh tidak sesuai dengan identitas gender mereka tetapi Orientasi Siswa
mereka adalah Hal ini terkait dengan tipe tubuh laki-laki tertarik secara seksual
pada perempuan yang lain tertarik pada laki-laki dan tidak tertarik secara seksual
dan ini tidak diubah oleh pergantian seksual.

25
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menyelesaikan bab ini, maka hal yang dapat disimpulakan dan
merupakan point penting dan utama “Bahwa asumsi mamawawa adalah cacat dan
keliru, kita telah melihat bahwa laki-laki dan perempuan serupa dalam beberapa
hal dan berbeda dalam hal lain. Tetapi mereka Tentu saja tidak perlawanan dan
program pembangunan mereka tidak paralel atau perlawanan serta orientasi
seksual identitas gender dan tipe tubuh terkadang tidak berhubungan.

B. Saran
Manusia tidak luput dari kesalahan dan apabila ada kesalahan penulisan
maupun penyusunan dalam makalah ini kami mohon kritik dan saran dari Dosen
dan para pembaca. Terimah kasih atas partisipasinya dan mohon maaf atas
kesalahan dalam penulisan makalah ini, karena kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT.

26
DAFTAR PUSTAKA
1,Biopsychology John P.J Pinel
2.Biopsikologi J.W. Kalat

27

Anda mungkin juga menyukai