Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

"PRILAKU REPRODUKSI"
Mata Kuliah: Biopsikologi
Dosen Pengampu: Aliffia Ananta, S.Psi., Psi

Disusun Oleh:

Naura Sella Sabilla (1512200374)


Dewi Rukmana (1512200380)
Febri Andriani Putri (1512200381)
Amanda Claudiana Putri (1512200387)
Rahmad Bintang Samudra (1512200391)
Ammar Hariyadi (1512200392)
Mochamad Hariyanto (1512200395)
Elys Qinanti (1512200411)
KELAS H
FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2022/2023
DAFTAR ISI

COVER........................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................2

KATA PENGANTAR................................................................ 3

BAB 1 : PENDAHULUAN.........................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................4

C. Tujuan.....................................................................................4

BAB 2: PEMBAHASAN.............................................................5

A. Perilaku Reproduksi............................................................5

-Perkembangan dan Pengaktifan Hormon Seks......................5

-Sistem Neuroendokrin...............................................................6

1.2 KOntrol Hormon Perilaku Laki-laki dan Perempuan…...10

A.Hormon dan Perkembangan Seksual Tubuh.......................10

B.Hormon dan Perkembangan Seksual Otak dan Perilaku…14

C.Efek Hormon Gonad Pada Orang Dewasa..........................19

D.Mekanisme Otak Perilaku Seksual.......................................22

E.Orientasi Seksual dan Identitas Gender...............................24

BAB 3: PENUTUP......................................................................26
Kesimpulan..................................................................................26
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah
mengajarkan suri tauladan yang baik, bagaimana hidup beriringan dengan cahaya kebenaran.
Semoga keselamatan tercurahkan pula kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada seluruh
kaum muslimin hingga akhir zaman.

Atas berkat rahmat dan karunia Allah SWT, makalah dengan judul “Konsep Dasar Perilaku
Reproduksi” dapat terselesaikan dengan baik dan selesai pada waktunya. Makalah ini kami susun
dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah
BiopsikoIogi yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Surabaya, 17 November 2022

Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Asumsi Mamawawa (Man are man and women are women) atau pria adalah pria dan
wanita adalah wanita adalah asumsi yang sangat sering kita dengar, dan terlihat benar sehingga
kita terus tertarik padanya tanpa mempertimbangkan pandangan Alternatif. Sayangnya, asumsi
tersebut tidaklah sepenuhnya benar.

Asumsi Mamawawa ialah kecenderungan untuk berpikir tentang keperempuanan dan


kejantanan sebagai kategori yang terpisah, saling eksklusif, dan berlawanan. Dalam hal
Hormon dan Seks, hal ini membuat khalayak umum beramsumsi bahwa perempuan memiliki
hormone seks perempuanyang memberi mereka tubuh perempuan dan melakukan hal-hal
“perempuan”. Sedangkan laki- laki memiliki hormone seks laki-laki dan membuat mereka
melakukan hal-hal “laki-laki” yang berlawanan. Sedangkan kenyataannya pendekatan ini
tidaklah sesuai dengan bukti, dan implikasi social yang sebenarnya. Maka dari itu di dalam
makalah ini kami akan membahas hormon dan seks dengan cara baru yang lebih konsisten.

1.2 Rumusan Malasah

A. Konsep Dasar Perilaku Reproduksi

1) Kontrol Hormon Perilaku Perempuan

2) Kontrol Hormon Perilaku laki-laki

1.3 Tujuan Penulisan

A. Memahami konsep Dasar perilaku Reproduksi

B. Dapat Menjelaskan Kontrol Hormon Perilaku Laki-laki

C. Dapat menjelaskan Kontrol Hormon perilaku Wanita


BAB II
PEMBAHASAN
A.Perilaku Reproduksi
Apa gunanya seks? Ya tentu saja, kita menikmatinya. Kita berevolusi untuk menikmatinya,
karena aktivitas seksual terkadang mengarah ke reproduksi, yang kemudian mewariskan gen. Tetapi,
mengapa kita bereproduksi secara seksual, bukan secara individual? Padahal Reproduksi Aseksual
juga akan menghasilkan keturunan persis seperti kita. Apa kemudian keuntungan yang diberikan
seks?

Menurut ahli biologi adalah bahwa reproduksi seksual meningkatkan variasi dan dengan
demikian memungkinkan adaptasi evolusi yang cepat terhadap perubahan dalam lingkungan,
teutama terhadap virus dan parasite baru .Seks juga dapat menghindari penyebaran gen yang tidak
menguntungkan. Misalkan anda memiliki mutasi baru yang bermanfaat dan juga mutasi yang
berbahaya. Jika anda bereproduksi secara aseksual, beberapa akan mendapatkan yang baik tanpa
yang buruk

Perkembangan dan pengaktifan Hormon Seks

Hormon mempengaruhi seks dalam dua cara yang berbeda secara mendasar.

(1) Mempengaruhi perkembangan dari konsepsi hingga kematangan dari segi Anatomi, Fisiologi,
dan perilaku.

(2) Dengan mengaktifkan perilaku terkait reproduksi orang dewasa yang matang secara seksual.

Sistem Neuroendokrin

1. Kelenjar Endokrin

Kelenjar Endokrin (kelenjar Tanpa Saluran) melepaskan bahan kimia mereka yang disebut
Hormon, langsung kedalam system peredaran darah. Setelah dilepaskan oleh kelenjar Endokrin,
Hormon berjalan melalui system peredaran darah hingga mencapai target yang diinginkan.

2. Gonad

Gonad, ialah inti dari setiap diskusi tentang Hormon, Jenis Kelamin, dan Kelenjar. Adalah
Gonad –Testis laki-laki dan Ovarium perempuan- Fungsi utama testis dan ovarium adalah untuk
memproduksi sperma dan del telur. Dimana setelah proses persetubuhan satu sel sperma dapat
membuahi satu sel telur untuk membentuk satu sel yang disebut zigot, yang berisi semua informasi
yang diperlukan untuk pertumbuhan khas Organisme dewasa lengkap.
Program genetik itu sendiri dibawa oleh kromoson. Dan untuk program genetic yang
mengarahkan pada perkembangan seksual itu dibawa oleh sepasang kromoson yang disebut
kromoson seks. Sel-sel wanita memiliki dua kromosom seks besar, yang disebut kromosom X. pada
laki-laki, satu kromosom seks adalah kromoson x dan satunya lagi ialah kromosom Y.

Akibatnya kromosom seks setiap ovum adalah kromosom X sedangkan setengah dari sel
sperma memiliki setangah dari kromosom x dan setangahnya lagi adalah kromosom Y. Jenis
kelamin ditentukan oleh sel sperma ayah yang memenangkan sel telur dulunya. Jika sel sperma
dengan kromosom seks X menang, anda adalah perempuan, jika sperma dengan kromosom Y
menang, maka yang terlahir ialah laki-laki.

3. Hormon

Hormon-hormon yang mempengaruhi perkembangan seksual dan pengaktifan perilaku


seksual ialah hormone-hormon seks. Bekerja dengan cara mempengaruhi sel dengan cara mengikat
reseptor di membrane sel, namun, karena kecil dan larut dalam lemak, mereka dapat dengan mudah
menembus membrane sel dan molekul hormone jenis steroid ini dapat mengikat reseptor di
Sitoplasma atau Nukleus, dengan demikia, secara langsung mempengaruhi ekspresi gen

Steroid sex

melakukan lebih dari sekedar membuat sperma dan sel telur. mereka juga memproduksi dan
melepaskan hormon steroid. Kebanyakan orang terkejut mengetahui bahwa testis dan ovarium
melepaskan hormon yang sama, 2 kelas utama hormon gonad adalah androgen dan estrogen, dan
testosteron adalah endogen yang paling umum dan estradiol adalah estrogen yang paling umum.
fakta ovarium orang dewasa cenderung melepaskan lebih banyak ekstrogen daripada androgen dan
bahwa testis orang dewasa melepas lebih banyak androgen daripada estrogen telah menyebabkan
praktiknya umum tetapi menyesatkan mengacu pada asumsi sebagai androgen adalah hormon seks
pria dan estrogen sebagai jenis kelamin wanita.praktik ini harus dihindari karena implikasinya
adalah MamaWawa

Asumsi bahwa androgen menghasilkan kejantanan dan estrogen menghasilkan


keperempuanan hal itu tidak benar. ovarium dan testis juga melepaskan hormon steroid kelas ketiga
yaitu disebut progestin progestin. yang paling umum adalah progesteron yang pada wanita
mempersiapkan rahim dan payudara untuk kehamilan, fungsinya pada peta tidak jelas, tetapi
mungkin berperan dalam metabolisme sel sperma.
4. Hipofisis

kelenjar pituitari sering disebut sebagai Master Gland karena sebagian besar hormonnya
adalah hormon tropis. fungsi utama hormon tropis adalah untuk mempengaruhi hormon dari kelenjar
lain (tropis berarti mampu merangsang atau mengubah sesuatu) misalnya gonadotropin adalah
hormon tropis hipofisis yang berjalan melalui sistem peredaran darah dimana ia merangsang
pelepasan hormon kelenjar hipofisis, benar adalah 2 kelenjar hipofisis posterior dan hipofisis
anterior yang menyatu selama perkembangan embriologi hipofisis posterior berkembang dari
pertumbuhan jaringan hipotalamus yang akhirnya menjuntai dari hipotalamus diujung angka
hipofisis sebaliknya hipofisis anterior dimulai sebagai bagian dari jaringan embrionik yang akhirnya
berkembang menjadi langit-langit mulut selama perkembangan. Adalah hipofisis anterior yang
melepaskan hormon tropis dengan demikian hipofisis anterior pada khususnya daripada hipofisis
pada umumnya yang memenuhi syarat sebagai kelenjar utama.

-Hormon gonad pada wanita bersiklus dan tingkat hormon gonad pada pria stabil

meskipun pria dan wanita memiliki hormon yang sama, hormon-hormon ini tidak selalu
melakukan fungsi yang sama pula. perbedaan utama antara fungsi endokrin wanita dan pria adalah
bahwa pada wanita tingkat hormon gonad dan gonadotropic melewati siklus yang berulang setiap 28
hari atau lebih fluktuasi hormon yang kurang lebih teratur. Inilah yang mengendalikan siklus
menstruasi wanita. sebaliknya laki-laki dari perspektif neuro endokrin adalah makhluk yang agak
membosankan dan gonadotropic pria sedikit berubah dari hari ke hari karena hipofisis anterior
adalah kelenjar utama banyak ilmuwan awal berasumsi bahwa perbedaan yang melekat antara
hipofisis anterior pria dan wanita adalah dasar untuk perbedaan pola peepasan hormon gonadotropin
dan zona pria pada wanita. Namun hipotesis ini ditolak oleh serangkaian sesuai ditransplantasi pintar
yang dilakukan oleh Geoffrey Harris pada tahun 1950-an. dalam studi ini hipofisis bersepeda
dikeluarkan dari tikus betina menjadi hipofisis lunak ketika ditransplantasikan di tempat yang tepat
pada jantan.

5. Kontrol Hipofisis

Bagaimanakah hipofisis anterior dan posterior dikendalikan?

sistem saraf terlibat dalam kontrol hipofisis anterior oleh penelitian perilaku pada burung dan hewan
lain yang berkembangbiak hanya selama waktu tertentu dalam setahun ditemukan varian solusi
dalam siklus terang gelap memiliki banyak perubahan terkait pemulihan hormon.
6. Pengaturan tingkat hormon

Bagaimanakah tiga jenis sinyal berbeda yang mengatur pelepasan hormon? dan juga
bagaimana sih hormon dilepaskan dari waktu ke waktu? dan bagaimana efek pola pelepasan ini
terhadap tingkat hormon yang bersirkulasi? pelepasan hormon diatur oleh tiga jenis yang berbeda
satu sinyal dari sistem saraf dua senyawa dari hormon yang bersirkulasi 3 sinyal dari bahan kimia
non hormonal yang bersirkulasi regulasi oleh sel saraf semua kelenjar endokrin kecuali hipofisis
anterior diatur oleh secara langsung oleh sinyal dari sistem saraf kelenjar endokrin yang terletak di
otak yaitu kelenjar pituitari dan pineal diatur oleh neuron cerebral yang terletak di luar SSP.
Dipersarafi oleh sistem saraf otonom biasanya oleh cabang simpatis dan parasimpatis yang sering
memiliki efek berlawanan pada pelepasan hormon efek, biasanya dimediasi oleh sinyal dari sistem
saraf. sangat

penting untuk diingat bahwa pelepasan hormon dapat diatur oleh pengalaman, misalnya banyak
spesies yang berkembang biak hanya di musim semi sering dipersiapkan untuk reproduksi dengan
pelepasan hormon seks yang dipicu oleh meningkatnya hari berpikir kreatif. Setiap harinya ini
berarti bahwa setiap fenomena perilaku dalam mekanisme hormonal tidak selalu mengesampingkan
penjelasan dalam hal mekanisme pengalaman.

kadar hormon gonad yang tinggi biasanya memiliki efek pada hipotalamus dan hipofisis
yang menurunkan pelepasan hormon gonad berikutnya dan kadar rendah biasanya memiliki efek
yang meningkatkan pelepasan hormon zat kimia yang beredar selain hormone, berperan dalam
mengatur kadar hormon kadar glukosa kalsium dan natrium dalam darah semuanya mempengaruhi
pelepasan hormon tertentu, misalnya peningkatan glukosa darah meningkatkan pelepasan insulin
dari pankreas sebaiknya insulin menurunkan kadar glukosa darah .Tingkat hormon dalam darah
diatur oleh perubahan frekuensi dan durasi denyut hormon salah satu konsekuensi pelepasan hormon
yang berdenyut adalah sering terjadi fluktuasi besar dari menit ke menit dalam kadar hormon yang
bersirkulasi dengan demikian ketika pola pelepasan hormon gonad pria disebut sebagai stabil itu
berarti bahwa tidak ada perubahan sistematis besar dalam kadar hormon gonad yang bersirkulasi
dari hari ke hari bukan berarti kadarnya tidak pernah bervariasi.
1.2 Kontrol Hormon Perilaku Laki-laki dan Perempuan

A. Hormon dan perkembangan seksual tubuh

Bagaimana perkembangan karakteristik tubuh perempuan dan laki-laki diarahkan oleh


hormon?

1. Diferensiasi seksual

Diferensiasi seksual pada mamalia dimulai pada pembuahan dengan produksi salah satu dari
dua jenis zigot yang berbeda baik satu dengan pasangan kromosom seks x x atau 1 dengan pasangan
kromosom seks Y aksi ini adalah informasi genetik pada kromosom seks yang biasanya menentukan
apakah perkembangan akan terjadi di sepanjang garis atau laki-laki? Tapi hati-hati di sini. Janganlah
terjerumus ke dalam rangkuman berpikir Mamawawa. Jangan mulai dengan berasumsi bahwa ada
dua program genetik yang pararel tetapi berlawanan untuk perkembangan seksual, satu
perkembangan wanita dan setelah itu perkembangan pria .

Perkembangan seksual tampaknya berkembang menurut prinsip yang sama sekali berbeda
prinsip ini adalah bahwa secara umum kita semua diprogram secara genetik untuk mengembangkan
tubuh wanita. laki-laki genetik mengembangkan tubuh laki-laki, hanya ketika program
pengembangan perempuan mereka telah ditolak.

-Hormon janin dan perkembangan organ

Setelah 6 minggu pembuahan munculah gonad. Pada tahap perkembangan ini setiap janin
tanpa memandang jenis kelamin kinetiknya memiliki pasangan struktur gonad yang sama, yang
disebut gonad primordial. Setiap gonad primordial memiliki penduduk luar atau korteks yang
berpotensi berkembang menjadi ovarium dan masing-masing memiliki inti internal atau medula
yang berpotensi berkembang menjadi testis. Pada minggu ke-7 setelah pembuahan gen SRY pada
kromosom Y memicu sintesis protein SRY, dan protein ini menyebabkan medula Tumbuh dan
berkembang menjadi testis. Dengan tidak adanya protein sry, Sel-sel korteks gonad primordial
berkembang menjadi ovarium. dengan demikian Jika protein SRY yang disuntikkan ke dalam janin
perempuan genetik 6 minggu setelah pembuahan hasilnya adalah perempuan genetik dengan testis.
Atau jika obat yang mengalami efek protein disuntikkan ke janin laki-laki hasilnya adalah laki-laki
genetik dengan ovarium.
-Saluran reproduksi internal

6 minggu setelah pembuahan jantan dan betina memiliki dua set lengkap saluran reproduksi
mereka memiliki sistem wolffian jantan yang memiliki kapasitas untuk berkembang menjadi saluran
reproduksi pria misalnya vesikula seminalis yang memegang cairan di mana sel sperma di ejakulasi
dan khas deferens yang dilalui sperma menuju vesikula seminalis. Dan mereka memiliki sistem
Lerian wanita yang memiliki kapasitas untuk berkembang menjadi saluran wanita misalnya rahim
bagian atas vagina dan saluran tuba dimana ovum berjalan dari ovarium ke rahim pada bulan ke-3
perkembangan janin laki-laki testis mensekresi testosteron dan zat penghambat mula Ryan cara
merangsang perkembangan sistem dan zat menghambatmu Lerian menyebabkan sistem Lerian
merosot dan testis turun ke dalam skrotum kantung yang menahan tesis 2 rongga tubuh karena
testeran bukan kromosom seks yang memicu perkembangan Poppy anak perempuan kinetik yang
disuntik dengan testosteron selama periode janin yang dapat mengembangkan saya reproduksi laki-
laki bersama dengan saluran reproduksi perempuan mereka

- Organ reproduksi internal

Ada dasar perbedaan antara diferensiasi organ reproduksi eksternal dan depresi organ
reproduksi internal setiap janin mengembangkan prekusor terpisah untuk gonad jantan dan betina.
Ada juga untuk saluran reproduksi jantan dan betina, sebaliknya alat kelamin laki-laki dan
perempuan. Dalam hal organ reproduksi eksternal berkembang dari prekursor yang sama, prekursor
bipotensial ini dan deferensi selanjutnya pada akhir bulan kedua kehamilan. Prekusor bipotensial
organ reproduksi eksternal terdiri dari 4 bagian, kelenjar, lipatan uretra, badan lateral, dan
pembengkakan labioskrotum. kelenjar tumbuh menjadi kepala penis pada pria dan klitoris pada
wanita lipatan uretra menyatu pada pria dan membesar menjadi labia minora pada wanita. Badan
lateral membentuk batang penis pada pria dan jadi tudung klitoris pada wanita, dan pembengkakan
labioskrotum membentuk skrotum pada pria dan labia Mayora pada wanita.

Seperti perkembangan saluran reproduksi internal perkembangan alat kelamin eksternal


dikendalikan oleh ada tidaknya testosteron. Jika testosteron hadir pada tahap perkembangan janin
alat kelamin eksternal pria berkembang dari prekursor bipotensial, jika testosteron tidak ada
perkembangan alat kelamin luar berlangsung di sepanjang garis wanita.
2. Pubertas hormon dan perkembangan karakteristik seks sekunder

Kali ini kita akan menjelaskan karakteristik seks sekunder pria dan wanita dan peran
hormon dalam perkembangannya. Selama masa anak-anak tingkat sirkulasi gonad rendah organ
reproduksi belum matang dan jantan dan betina sedikit berbeda dalam penampilan umum. Periode
ini berakhir dengan permulaan pubertas, yaitu periode transisi antara masa kanak-kanak menjadi
dewasa. Dimanakah suburan tercapai percepatan pertumbuhan remaja terjadi dan karakteristik seks
sekunder berkembang?

Ciri-ciri perkembangan seks sekunder ialah organ reproduksi yang membedakan jantan dan
betina dewasa secara seksual beberapa perubahan tubuh yang terjadi selama masa pubertas
ditunjukkan pada masa ini.

Pubertas dikaitkan dengan peningkatan pelepasan hormon oleh hipofisis anterior.


Peningkatan pelepasan hormon ini adalah pelepasan hormon pertumbuhan satu-satunya. Hormon
hipofisis anterior yang tidak memiliki kelenjar sebagai target utamanya bertindak langsung pada
tulang dan jaringan otot untuk menghasilkan percepatan pertumbuhan pubertas. Peningkatan
pelepasan hormon gonadotropin dan hormon adrenokortikotropik menyebabkan gonad dan korteks
adrenal meningkatkan pelepasan hormon gonad dan adrenal yang pada gilirannya memulai
pematangan electramine dan perkembangan karakteristik seks sekunder. Prinsip umum yang
memandu kematangan seksual pubertas tipikal adalah sederhana pada pria kadar androgen lebih
tinggi daripada kadar estrogen dan hasilnya adalah maskulinisasi pada wanita estrogen yang
mendominasi dan hasilnya adalah feminisasi

individu yang dikebiri sebelum pubertas tidak menjadi dewasa secara seksual, Kecuali
mereka menerima suntikan androgen atau estrogen pengganti. membantah asumsi MamaWawa,
terlihat bahwa androstenedion androgen yang dilepaskan terutama oleh korteks adrenal biasanya
bertanggung jawab atas pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak pada wanita. Maka hal ini
membuktikan bahwa asumsi MamaWawa yang menyebutkan androgen sebagai hormon pria adalah
keliru, karena mereka bertanggung jawab atas perkembangan pola pertumbuhan rambut kemaluan
wanita. Dan pola yang muncul ialah pola jantan adalah piramida dan pola betina adalah piramida
Tengah terbalik.
B.Hormon dan perkembangan seksual otak dan perilaku

Ahli biologi sangat tertarik pada efek hormon pada diferensiasi seksual otak dan efek yang
dihasilkan pada perilaku

1.Perbedaan jenis kelamin di otak

Otak laki-laki dan perempuan mungkin terlihat sama pada pemeriksaan biasa. Namun
ternyata otak laki-laki cenderung sekitar 15% lebih besar daripada otak perempuan dan banyak
perbedaan anatomi lainnya .

Semua hormon seks gonad dan adrenalin adalah hormon steroid dan karena semua hormon
steroid diturunkan dari kolesterol mereka memiliki struktur yang serupa dan siap diubah dari satu ke
yang lain. Misalnya sedikit perubahan pada molekul testosteron yang terjadi di bawah pengaruh
enzim aromatase mengubah testosteron menjadi estradiol. Proses ini disebut aromatisasi.

Menurut hipofisis aromatisasi testosteron perinatal tidak secara langsung membuat otak
menjadi maskulin. Otak dan maskulinisasi oleh estradiol yang telah di aromatisasi dari sasaran
prenatal meskipun ide bahwa estradiol yang diduga sebagai hormon wanita memasuki organisasi
otak mungkin tampak berlawanan dengan intuisi itu.

Sejauh ini tidak ada hubungan otak-otak dan perilaku yang diidentifikasi dengan jelas,
meskipun penelitian tentang perkembangan perbedaan jenis kelamin di otak masih dalam tahap
awal, 1 Prinsip penting telah muncul. Otot tidak maskulin atau feminin secara keseluruhan
perbedaan jenis kelamin berkembang secara independen di berbagai bagian otak pada titik waktu
yang berbeda dan dengan mekanisme yang berbeda pula. Misalnya aromatase ditemukan hanya di
beberapa area otak Pada tikus misal hipotalamus dan hanya di area inilah aromatisasi sangat penting
untuk efek maskulinisasi testosteron. Juga beberapa perbedaan jenis kelamin di otak tidak di manis
prestasikan sampai pubertas dan perbedaan ini tidak mungkin menjadi produk hormon prenatal.

Mekanisme diferensiasi otak apa jauh lebih kompleks dan selektif? dan pandangan
konvensional bahwa program perkembangan wanita adalah program standar melakukan pekerjaan
yang baik untuk menjelaskan diferensiasi organ reproduksi dan hipotalamus. Pandangan dan itu
sangatlah salah bila menyangkut diferensiasi bagian otak lainnya.
2.Perkembangan perbedaan jenis kelamin dalam perilaku

Bagaimana sih perbedaan jenis kelamin dalam perilaku pada manusia? perkembangan
perilaku reduksi pada hewan laboratorium Phoenix dan rekan pada tahun 1995 termasuk diantara
yang pertama untuk menunjukkan bahwa injeksi prenatal dasar cara mekanisasi dan definisi
berperilaku reproduksi dewasa perempuan genetic. Karena tidak etis untuk melakukan eksperimen
tentang perkembangan perbedaan jenis kelamin pada manusia sebagian besar penelitian tentang
tropic ini berfokus pada pengembangan perilaku reproduksi pada hewan laboratorium.

pertama mereka menyuntik kelinci percobaan dengan testosteron kemudian ketika telah
lahir para peneliti melakukan ovariektomi pada anak betina. Akhirnya ketika Mamot betina yang di
ovariektomi mencapai kedewasaan para peneliti menyuntik mereka dengan teh sasaran dan menilai
perilaku sanggama mereka. Phoenix dan rekan-rekannya menemukan bahwa perempuan yang
terpapar testosteron prenatal menunjukkan perilaku lebih mirip laki-laki dan menanggapi suntikan
testosteron di masa dewasa daripada perempuan dewasa tidak terpapar testosteron pada masa
prenatal. Dan ketika betina dewasa disuntik dengan progesteron dan estrogen dan dipasang oleh
jantan mereka menunjukkan lebih sedikit lordosis atau poster punggung melengkung yang
memfasilitasi penerimaan hewan pengerat pada betina.

dalam sebuah penelitian yang melengkapi penelitian Phoenix rekan- rekannya mereka
menemukan bahwa kurangnya paparan testosteron awal pada tikus jantan membuat perilaku
reproduksi mereka menjadi feminism. Saat dewasa tikus jantan yang diberi segera setelah lahir gagal
menunjukkan pola kopulasi jantan yang khas yaitu intromisi atau penis instruction dan ejakulasi.
Ketika sebagai orang dewasa mereka diperlakukan dengan testosteron dan diberi akses ke betina
yang resesif secara seksual dan ketika mereka disuntik dengan estrogen dan progesteron saat dewasa
menunjukkan lebih banyak lordosis daripada kontrol yang tidak dikebiri. efek testosteron prenatal
pada perkembangan perilaku sangatlah penting. Kemampuan suntikan tunggal testosteron untuk
maskulinisasi dan defenisi Sasi tikus perilaku reproduksi tampaknya terbatas pada 11 hari pertama
setelah lahir.

Dan perlu digaris-bawahi Bahwa Kebanyakan ahli biopsikologi yang mempelajari


perkembangan perbedaan perilaku pria wanita selalu mengukur maskulinisasi secara terpisah dan
difermentasi dan feminisasi secara terpisah dari Maskulinisasi.

Seolah-olah membenarkan asumsi mamawa yaitu jebakan berpikir bahwa kelaki-lakian dan
keperempuanan sebagai kategori yang terpisah saling eksklusif. Dan faktanya perilaku-perilaku
wanita dapat berpikir berlawanan dalam hidup berdampingan dalam individu yang sama dan mereka
tidak selalu berubah dalam arah yang berlawanan. Jika individu menerima perawatan fisiologis
seperti hormon atau kotak misalnya perilaku jantan telah diamati pada betina dari banyak spesies
mamalia berbeda dan perilaku betina telah diamati pada jantan. Selain itu lesi di daerah preoptik
media atau terbukti menangkap pelaku kejahatan Pada tikus jantan dan betina tanpa pengaruh
perilaku betina.

-Perkembangan perbedaan seks pada perilaku manusia

Ada banyak penelitian tentang perkembangan perbedaan perilaku pada manusia perempuan
dan laki-laki. Namun karena penyelidikan eksperimental dari proses ini tidak etis hampir semua
penelitian didasarkan pada studi kasus Dan studi korelasional yang sulit untuk ditafsirkan. Namun 3
kesimpulan umum telah muncul. Pertama, beberapa perbedaan jenis kelamin dalam perilaku
manusia tampaknya merupakan dimorfisme seksual dimorfisme seksual adalah contoh di mana
perilaku atau struktur desa datang dan dua kelas yang berbeda antara laki- laki maupun perempuan
di mana sebagian besar individu dapat ditetapkan secara jelas. Dalam kasus manusia tampaknya
hanya berlaku terkait reproduksi dan jelas termasuk dalam kategori ini ada atau tidak adanya tes
sasaran prenatal tampaknya menjadi faktor utama dalam perkembangan perilaku ini.

Kedua sebagian besar perbedaan antara perilaku manusia dan perempuan ditandai dengan
tumpang tindih substansial antara individu dari kedua kelompok tersebut misalnya ada perbedaan
perilaku seks manusia dalam bermain interaksi sosial reaksi terhadap rasa sakit bahasa community
emosionalitas tivitas obat dari respon terhadap stres ada atau tidaknya paparan testosteron prenatal
telah terbukti berkontribusi pada perkembangan jenis perbedaan jenis kelamin ini secara umum
mereka hanya menjelaskan sebagian dari setiap perbedaan kesimpulan ketika yang muncul ialah
perbedaan perilaku seks manusia adalah sering terjadi perbedaan perencanaan pada laki-laki dan
perempuan.

Untuk gangguan perilaku misalnya disleksia atau kesulitan membaca kizo frenia, Dini gagap
dan gangguan spektrum autisme masing-masing sekitar 3 banyak terjadi pada laki-laki dan
gangguan hiperaktif defisit perhatian 10 kali lebih mungkin terjadi pada laki-laki. Juga sebaliknya
perempuan 2 kali lebih mungkin didiagnosis dengan depresi gangguan kecemasan dan penyakit
Alzheimer dan sekitar 10 kali lebih banyak wanita yang didiagnosis dengan gangguan makan
tertentu. Mekanisme yang mengarah pada perkembangan salah satu perbedaan
jenis kelamin ini dalam keadaan tangan terhadap gangguan Perilaku tidak jelas dan pada
kesimpulan akhir ingin kami tekankan bahwa temuan bahwa paparan teh secara merata
mempengaruhi perkembangan perbedaan jenis kelamin tidak mengalami faktor lain, misalnya faktor
budaya telah terbukti memainkan peran utama dalam perkembangan banyak perbedaan jenis
kelamin. Mungkin dengan bertindak pada mekanisme otak yang sama yang dipengaruhi oleh
hormon prenatal.

C. Efek hormon gonad pada orang dewasa

Begitu seseorang mencapai kematangan seksual hormon gonad mulai berperan dalam
mengaktifkan perilaku reproduksi, baik itu Perilaku seksual dan perilaku seksual wanita.

1.Perilaku seksual pria dan testosteron

Kali ini kita akan menjelaskan peran testosteron dalam perilaku seksual pria. peran penting
yang dimainkan oleh hormon gonad dalam aktifasi perilaku seksual pria jelas ditunjukkan oleh efek
aseksual dari orchidectomy. Ada dua jenis transaksi penting dalam hal ini yang pertama adalah
bahwa orkidektomi mengarah ke penurunan minat dan perilaku seksual. Yang kedua adalah bahwa
tingkat kerugian adalah variabel sekitar setengah dari laki-laki menjadi benar-benar aseksual, dalam
beberapa Minggu setelah operasi yang dengan cepat kehilangan kemampuan untuk mencapai ereksi
tetapi terus mengalami ketertarikan dan kesenangan seksual dan beberapa terus berhasil
bersenggama meskipun agak kurang. Beberapa pria tetap aktif secara seksual selama berbulan-bulan
setelah orkidektomi meskipun faktanya hormon testis dikeluarkan dari tubuh mereka dalam
beberapa hari.

Dikemukakan bahwa androgen adrenal mungkin memainkan beberapa peran dalam


pemilihan aktivitas seksual pada beberapa lelaki tetapi tidak ada bukti langsung untuk hipotesis ini .

Fakta bahwa testosteron diperlukan untuk perilaku seksual pria telah menyebabkan dua
asumsi yang tersebar luas. Bahwa tingkat seksualitas pria adalah fungsi dari jumlah testosteron yang
ada dalam darahnya dan bahwa dorongan seksual pria dapat ditingkatkan dengan meningkatkan
kadar testosterone. Kedua asumsi tersebut tidak benar. Dorongan seks dan kadar testosteron tidak
berkorelasi pada pria dan testosteron tidak meningkatkan gairah seks.

Kesimpulannya jelas sehubungan dengan efek testosteron pada perilaku seksual lebih
banyak belum tentu lebih baik.
2.Perilaku Seksual Wanita dan Hormon Gonad

kali ini kami akan menjelaskan peran testosteron dalam perilaku seksual wanita. Hormon
ovarium mana Yang bertanggung jawab atas hasrat seksual pada wanita Apakah itu estradiol
progesteron atau testosteron?

Ronney dan simmons (2013) menemukan bahwa hanya kadar estradiol yang tinggi yang
berhubungan dengan hasrat seksual pada wanita. beberapa Penelitian terhadap wanita pasca
menopause menemukan bahwa terapi estrogen memperbarui minat seksual penelitian lain tidak.
Demikian juga beberapa penelitian menemukan bahwa testosteron memperbarui minat seksual
sedangkan penelitian lain tidak.

Masih penelitian lain menemukan bahwa testosteron meningkatkan hasrat seksual pada
wanita pasca menopause, tetapi hanya pada tingkat Supra fisiologis ) yaitu tingkat di atas tingkat
alami jadi Para ahli masih belum mengetahui apakah estradiol atau testosteron bertanggung jawab
atas dorongan seksual wanita?

3.Penyalahgunaan Steroid Anabolik

Saat ini kita berada di tengah-tengah epidemi penyalahgunaan steroid anabolik, banyak atlet
kompetitif dan binaragawan yang mengelola sendiri dan besar yang mengerikan dan banyak lainnya
menggunakan untuk tujuan kosmetik karena secara ilegal perkiraan jumlah yang menggunakannya
kemungkinan diremehkan namun hasil dan berbagai survei telah meresahkan atlet mulai
menggunakan pada 1950-an untuk meningkatkan kinerja atletik mereka tetapi pada tahun 1980-an
mereka digunakan secara luas oleh populasi umum seringkali untuk alasan kosmetik yang paling
merasakan adalah skala penggunaan steroid anabolik perkiraan Global tingkat prevalensi seumur
hidup untuk steroid anabolik adalah 6,4% untuk pria dan 1,6% untuk wanita, meskipun sekitar 40
tahun sejak steroid anabolik mulai digunakan oleh masyarakat umum kami masih belum sepenuhnya
memahami semua resikonya ini karena penggunaannya memiliki lebih dari 100 turunan testosteron
yang berbeda.

Steroid anabolik telah terbukti memiliki berbagai efek kardiovaskular yang telah dikaitkan
dengan kematian ini juga secara oral telah terbukti memiliki efek samping pada hati termasuk tumor
hati kurang berbahaya tetapi masih mengganggu adalah kejang otot nyeri otot darah dalam urin
jerawat pembengkakan umum dari retensi air pendarahan udah mual muntah dan serangan depresi
dan kemarahan.
Pada pria umpan balik negatif dari steroid anabolik tingkat tinggi mengurangi pelepasan
gonadotropin. Hal ini menyebabkan penurunan aktivitas testis yang dapat mengakibatkan atrofi
testis atau penghilangan testis dan kemandulan. Dan juga dapat menyebabkan ginekomastia atau
pertumbuhan payudara pada laki-laki pada wanita steroid anabolik dapat menghasilkan A minor atau
berhentinya menstruasi kemandulan hirsutisme atau pertumbuhan rambut tubuh yang berlebihan
pertumbuhan clitoris perkembangan bentuk maskulin, kebotakan,payudara menyusut, dan
pendalaman dan pengerasan suara. Sayangnya beberapa efek maskulinisasi Story anabolik pada
wanita tampaknya tidak dapat diubah.

D.Mekanisme otak perilaku seksual

Perilaku seksual manusia itu kompleks dan beragam praktik seksual bervariasi dari budaya
kebudayaan dan dari orang-orang dalam setiap budaya. Selanjutnya preferensi perilaku individu
sering diubah oleh pengalaman namun ada empat struktur otak yang perannya dalam perilaku
seksual telah mapan. Korteks hipotalamus, amigdala dan striatum ventral.

1.Cortex dan Aktivitas Seksual

karena peran fundamentalnya dalam reproduksi juga dalam kelangsungan hidup spesies kit,
perilaku seksual pernah diasumsikan diatur oleh sirkuit kuno ini. ternyata asumsi ini tidak dapat lagi
dipertahankan. Aktivitas Kortikal luas telah dicatat secara rutin selama studi pencitraan otak
fungsional dari sukarelawan yang terpapar rangsangan yang membangkitkan gairah seksual pada
pria dan wanita. Area berikut sering diaktifkan oksipito temporal inferior temporal, parietal,
orbitofrontal prefrontal medial insular, simulate dan premotor menariknya aktivitas di korteks visual
sekunder terjadi selama gairah seksual bahkan ketika mata tertutup. Agaknya aktivitasnya kortikal
memediasi aspek yang paling kompleks dari pengalaman seksual ini mungkin termasuk perasaan
pelepasan dan kehilangan kendali berbangsa dan diri gangguan persepsi ruang dan waktu dan
perasaan cinta hipotalamus dan aktivitas seksual.

2.Hipotalamus dalam perilaku seksual

Didorong oleh penemuan perbedaan struktural spesifik pada hipotalamus pria dan wanita
area preoptik medial yang mencakup nukleus dimorfik seksual adalah salah satu area hipotalamus
yang memainkan peran kunci dalam perilaku seksual pria. Penghancuran seluruh area menandakan
perilaku seksual pejantan, penghancuran seluruh area meniadakan perilaku seksual pejantan dari
semua spesies mamalia yang telah dipelajari. Sebaliknya Lesi area preoptik media tidak perilaku
seksual wanita dari wanita tetapi mereka menghilangkan perilaku seksual pria.
Inti ventromedial PMN dari tikus dari hipotalamus tikus mengandung sirkuit yang tampak
yang penting untuk perilaku seksual wanita tikus betina dengan Lesi bilateral pada PMN tidak
menampilkan lordosis dan Mereka cenderung menyerang pelamar yang menjadi terlalu bersemangat
pengaruh PMN pada perilaku seksual tikus betina tampaknya dimediasi oleh saluran yang turun ke
Saluran ini, menghilangkan perilaku seksual wanita dan aktivitas seksual yang lain terletak di lobus
temporal media kiri dan kanan memegang peran umum dalam pengalaman emosi dan kondisi sosial
evolusioner dengan perilaku seksual mereka. Tampaknya memainkan peran dalam identifikasi pasar
potensial kawin berdasarkan sinyal sosial sensorik yang terutama yang terutama visual pada manusia
dan penciuman Pada tikus .

3.Amygdala dan Perilaku Seksual

Fase pertama bukti melibatkan studi Lesi amigdala bilateral pada primata jantan dan betina
termasuk manusia reaksi tersebut memiliki berbagai efek pada perilaku primate, misalnya manusia
menunjukkan afek datar hiperseksualitas dan ketidakmampuan total untuk membatasi kemajuan
seksual mereka pada pasangan. Dan bukti ketiga berasal dari sudut antara manusia laki-laki dan
perempuan terhadap gambar erotis, laki-laki lebih mungkin untuk teransang secara seksual
dibandingkan wanita . Dan perbedaan ini tercermin dalam perbedaan aktivitas anak dalar dalam
beberapa penelitian gambar erotis yang disajikan kepada alam pria dan wanita menghasilkan
aktivitas amigdala yang lebih besar pada pria stratum sentra dan aktivitas seksual.

4. Striatum Ventral

karena organisme dikaitkan dengan kesenangan tidak mengherankan bahwa striatum ventral
diaktifkan pada sukarelawan manusia oleh gambar visual provokatif secara seksual dan menunjukan
reaksi terhadap hal itu. Membuktikan bahwa Striatum Ventral berkaitan jelas pada perilaku
Reproduksi.

E.Orientasi Seksual dan Daya Tarik gender

1.Orientasi Seksual

Orientasi Seksual atau kecenderungan seksual adalah pola ketertarikan seksual, romantic,
atau emosional kepada orang-orang dari lawan jenis atau gender.Banyak orang yang beranggapan
bahwa Orientasi seksual adalah pilihan, nyatanya tidak

.
2.Daya Tarik Seksual

Apa yang memicu perkembangan daya tarik seksual? Kali ini kita akan menjelaskan
hipotesis peran steroid korteks adrenal dalam munculnya ketertarikan seksual. McClintock dan
Herdt (1996) telah menyarankan bahwa munculnya ketertarikan seksual seksual dapat dirangsang
oleh steroid korteks adrenal.

Identitas gender identitas gender adalah jenis kelamin laki-laki perempuan beberapa
kombinasi perempuan dan laki-laki bukan laki-laki atau perempuan atau beberapa kategori kategori
gender lainnya yang paling diidentifikasi oleh seseorang. Identitas gender biasanya bertepatan
dengan jenis kelamin anatomi, seseorang tetapi tidak selalu transeksualisme adalah suatu kondisi di
mana seseorang memiliki identitas gender yang tidak sesuai dengan jenis kelamin anatominya.
Secara halus orang transeksual menghadapi konflik yang kuat “Saya seorang wanita yang terjebak di
dalam tubuh seorang laki-laki” atau sebaliknya.

Kemandirian orientasi seksual dan identitas gender daya tarik seksual, identitas gender dan
tipe tubuh bersifat independen.

Sebagai contoh pertimbangan, orang transeksual menurut definisi memiliki tipe tubuh tidak
sesuai dengan identitas gender mereka tetapi Orientasi Siswa mereka adalah Hal ini terkait dengan
tipe tubuh laki-laki tertarik secara seksual pada perempuan yang lain tertarik pada laki-laki dan tidak
tertarik secara seksual dan ini tidak diubah oleh pergantian seksual.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk menyelesaikan bab ini, maka hal yang dapat disimpulakan dan merupakan point
penting dan utama “Bahwa asumsi mamawawa adalah cacat dan keliru, kita telah melihat bahwa
laki-laki dan perempuan serupa dalam beberapa hal dan berbeda dalam hal lain. Tetapi mereka
Tentu saja tidak perlawanan dan program pembangunan mereka tidak paralel atau perlawanan serta
orientasi seksual identitas gender dan tipe tubuh terkadang tidak berhubungan.
DAFTAR PUSTAKA

1.Biopsikologi J.W. Kalat

https://tirto.id/eibJ?utm_source=CopyLink&utm_medium=Share.

Anda mungkin juga menyukai