Anda di halaman 1dari 15

Gangguan

motorik
Anggota Kelompok
Jauharin Insi (1512200383)
Elsya Kurnia Rahmalia Fitri
(1512200390)
Nikmatul Aprilia (1512200402)
Yanuar Ilham A. (1512200410)
Soraya Zen (1512200419)
DEFINISI MOTORIK

Motorik adalah semua gerakan yang didapatkan


oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan
motorikdapat disebut sebagai perkembangan dari
unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh.
Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan
perkembangan pusat motorik di otak.
Keterampilan motorik berkembang sejalan
dengan kematangan syaraf dan otot. motorik
anak dibagi menjadi dua, yaitu gerak motorik
kasar dan gerak motorik halus
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Motorik
2. Faktor Lingkungan
1. Faktor Genetik Lingkungan merupakan faktor yang
Faktor genetik merupakan sangat menentukan tercapai atau 3. Psikosial
tidaknya potensi bawaan. Lingkungan a. Stimulasi
modal dasar dalam mencapai yang cukup baik akan memungkinkan
hasil akhir proses tumbuh tercapainya potensi bawaan,
b. Motivasi
kembang anak. Melalui sedangkan yang kurang baik akan Belajar
instruksi genetik yang menghambatnya. Lingkungan ini c. Ganjaran Atau
terkandung dalam sel telur merupakan lingkungan “bio-fisiko-
psiko-sosial” yang mempengaruhi Hukuman Yang
yang telah dibuahi, dapat
individu setiap harinya. Wajar
ditentukan kualitas dan
kuantitas pertumbuhan.
4. Keluarga

b. Pendapatan Orang tua


a. Pendidikan Ibu Keluarga dengan pendapatan cukup
Pendidikan orang tua terutama ibu akan berkaitan dengan kemampuan
sangat berpengaruh dalam mendidik
memberikan makanan yang
anak agar dapat mencapai tujuan yang
bernutrisi bagi anggota keluarga.
diharapkan yaitu mengantarkan anak
Sehingga makanan akan berdampak
pada tahapan perkembangan sesuai
pertambahan usia dan tugas pada status gizi anak sehingga
perkembangannya secara utuh dan secara tidak langsung
optimal. mempengaruhi perkembangan
motorik anak.
5. Stunting

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima
tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk
usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa
awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi
berusia 2 tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maria
(2015) menunjukan bahwa anak yang stunting, memiliki peluang 11,98 kali lebih
besar untuk mempunyai
Penjelasan mengenaiperkembangan motorik di bawah rata-rata dengan
adanya kontrol dari jenis kelamin.
kesimpulan kedua
dengan ringkas dan
jelas
GEJALA KETERLAMBATAN
PERKEMBANGAN MOTORIK

Berikut tanda-tanda keterlambatan Berikut tanda-tanda keterlambatan perkembangan motorik


perkembangan motorik kasar pada anak: halus pada anak:
• Posisi anak terlihat asimetris kanan dan kiri • Posisi kedua tangan mengenggam walaupun sudah diberi
rangsangan untuk membuka (misal dengan mainan) setelah usia
saat berbaring atau telungkup
3 bulan
• Gerakan lengan dan tungkai terlihat asimetris
• Kedua lengan dan tangan cenderung berada di samping tubuh
kanan dan kiri
• Gerakan lebih aktif pada salah satu tangan
• Anak terlihat kaku jika diangkat dan • Anak kesulitan meraih dan menggenggam benda
diberdirikan, kedua tungkai anak menyilang • Anak tidak dapat mengarahkan kedua tangannya ke tengah
• Belum dapat berguling setelah usia 8 bulan tubuh (misalkan tepuk tangan) setelah usia 8 bulan
• Belum dapat duduk tanpa topangan setelah • Anak tidak dapat menggenggam benda dengan kedua tangan
usia 8 bulan • Anak kesulitan melepaskan benda yang sedang digenggam
• Belum dapat berjalan tanpa topangan setelah setelah usai 1,5 tahun
usia 1,5 tahun • Anak jarang menatap kearah tangan terutama ketika sedang
meraih atau menggenggam benda
Tipe-tipe gangguan motorik pada anak

1. Dispraksia:
gangguan motorik yang 2. Gangguan Koordinasi Motorik
3. Gangguan motorik kasar
memengaruhi kemampuan ketidakmampuan anak untuk
mengacu pada kesulitan anak
perencanaan dan pelaksanaan mengkoordinasikan gerakan
dalam melakukan aktivitas fisik
gerakan yang kompleks. Ini dapat tubuh dengan baik. Hal ini dapat
yang melibatkan gerakan besar
memengaruhi koordinasi motorik mempengaruhi keterampilan
seperti melompat, berlari, atau
kasar dan halus. Anak-anak seperti menangkap bola, bermain
bermain olahraga. Anak-anak
dengan dispraksia mungkin alat musik, atau melakukan tugas
dengan gangguan ini mungkin
mengalami kesulitan dalam yang memerlukan koordinasi
tampak canggung atau tidak
melakukan aktivitas seperti yang kompleks.
terampil dalam aktivitas-aktivitas
berjalan, bersepeda, mengikat tali
tersebut.
sepatu, atau mengunci ritsleting
pakaian.
4. Gangguan Motorik Halus 6. Gangguan Perkembangan
Gangguan motorik halus 5. Gangguan Tic Koordinasi (DCD)
melibatkan kesulitan dalam Gangguan tic melibatkan gerakan gangguan yang mengganggu
melakukan gerakan yang atau suara yang tidak disengaja kemampuan anak untuk
memerlukan ketelitian, seperti yang seringkali sulit untuk mengkoordinasikan gerakan
menulis, menggambar, atau dikendalikan. Tics dapat mencakup mereka, baik kasar maupun halus.
memasukkan kunci ke lubang. mengedipkan mata, menggerak- Anak dengan DCD mungkin
Anak-anak dengan gangguan gerakkan kepala, atau bersuara tampak canggung atau lamban
motorik halus mungkin memiliki tanpa sadar. Gangguan tics dalam aktivitas fisik dan memiliki
tulisan yang sulit dibaca atau seperti sindrom Tourette adalah kesulitan dalam tugas-tugas
kesulitan dalam mengejar detail contoh yang lebih ekstrem dari sehari-hari seperti berpakaian
dalam tugas-tugas halus. gangguan ini. atau makan.
Analisis Kasus

PENDAMPINGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA


KOLASE PADA ANAK AUTIS

Gangguan autisme mengakibatkan anak- anak dengan gangguan Autism


Spectrum Disorder (ASD) ini tertinggal dengan anak- anak yang lain dalam
memahami dan menerima stimulasi atau materi yang diberikan oleh guru di
sekolah, ini diakibatkan oleh ketidakmampuan anak- anak dengan gangguan
ASD ini dalam memusatkan perhatian dan memfokuskan konsentrasi adalah
suatu hal yang sangat penting dalam proses penyimpangan informasi kedalam
ingatan jangka panjang
metode
- Tahapan Persiapan Tahapan pelaksanaan
Tahap persiapan mencakup beberapa langkah kegiatan Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah selama 2 bulan.
yaitu : Pendampingan mengasah motorik halus dengan menggunakan media
a. Observasi awal. Observasi awal dilakukan untuk kolase , pada tahap ini ada 2 kegiatan yaitu :
memilih sekolah yang akan menjadi mitra kegiatan. Dalam a. Pelatihan, dalam pelatihan ini yaitu khusus guru pendamping anak
hal ini dipilihlah SDN 4 Kilensari karena sekolah tersebut berkebutuhan khusus, khususnya anak autis untuk di bekali terkait
penanganan anak autisme.
terdapat anak autis.
b. Pendampingan, Dimana guru tersebut mendampingi anak autis
b. Pemilihan pendampingan dan nara sumber,
dalam
Pendampingan disini adalah pelaksana kegiatan
mengasah motorik halus sesuai dengan tahapan dari kemampuan
pengabdian dan narasumber yaitu psikolog pendidikan. anak autis tersebut hingga bisa mandiri. Dalam pendampingan ini
c. Penempatan waktu, tempat dan anggota pelatihan. guru membutuhkan waktu yang lumayan lama karena harus
Setelah mitra setuju mengikuti mood dari anak autis, mood anak autis tidak selau bagus.
untuk bekerjasama, maka waktu, tempat dan anggota Sehingga dalam mengasah kemampuan motorik halusnya guru
pelatihan segera ditetapkan. pendamping harus benar- benar telaten.
- Tahap tindak Lanjut kegiatan - Hasil dan Luaran yang telah dicapai
Pada tahap ini menindak lanjuti Dari kegiatan pengabdian ini, guru pendamping telah
mendapatkan tambahan wawasan tentang menangani anak
dari pendampingan yang
berkebutuhan khusus khususnya bagi anak autis. Guru
dilakukan oleh guru pendamping pendamping masih tidak memiliki pengetahuan dasar tentang
terhadap kemampuan motorik pendampingan anak autis yang latar belakangnya bukan dari
halus anak autis dengan media lulusan pendidikan luar biasa/ pendidikan luar sekolah. Saat
mengikuti pelatihan, disepakati bahwa tahap awal, akan
kolase. Disini pengabdi intens
diberikan pemahaman terkait anak autisme berupa
melihat perkembangan dari penanganan,terapi hingga pendampingan. Selain karena waktu
anak autis dengan menghubungi yang dibutuhkan untuk pemahaman terkait anak autisme lebih
guru pendamping yang ada di lama jadi di ambil hanya point pentingnya saja. Selama proses
pelatihan guru pendamping sangat antusias dalam memehami
sekolah. pemaparan penjelasan terkait Autisme.
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan pengabdian ini


yaitu selama ini pendampingan guru dalam menangani anak autis
masih kurang, hal ini dilihat dari kemapuan anak yang masih
mengalami kesulitan dalam keterampilan motorik halus seperti
kekakuan pada pergelangan tangan, kesulitan saat
menggerakkan jari-jari tangan dan menggenggam jari meskipun
dengan bantuan dan penyebab lainnya yaitu kurangnya motivasi
dari keluarga anak yang rata- rata orang tuanya bekerja
sebagai pelaut.
Apa ada
pertanyaan?
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai