Anda di halaman 1dari 26

Perkembangan Motorik Pada Anak

Perkembangan motorik adalah perkembangan yang terjadi pada anak yang


biasanya terjadi pengendalian pergerakan jasmaniah melalui kegiatan pada syaraf,
urat syaraf, dan otot yang terkodinasi. Pada biasanya pengendalian tersebut berasal
dari adanya perkembangan refleksi dan kegiatan massa yang ada pada waktu lahir.
Pada proses perkembangan tersebut terjadi, anak mengalami ketidak berdayaan.
Ketika ketidak berdayaan itu terjadi akan berubah secara cepat. Selama kurung
waktu 4 atau 5 tahun pertama kehidupan pascalahir, anak dapat pada saat itu dapat
mengendalikan pergerakan yang kasar. Pada gerakan tersebut biasanya melibatkan
bagian badan pada umumnya seperti digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Setelah
umur 5 tahun yang akan terjadi pada anak yaitu anak akan mengalami perkembangan
yang besar dalam pengendalian koodinasi yang lebih baik yang melibatkan otot yang
lebih kecil yang digunakan untuk melakukan aktifitas seharinya.
Apabila pada perkembangan motorik seorang anak tidak mengalami gangguan
lingkungan atau fisik maupun hambatan mental yang menganggu perkembangan
anak, pada umumnya seorang anak yang berumur 6 tahun sudah siap menyusuaikan
dirinya dilingkungannya maupun dilingkungan sekolah. Pada umumnya masyarakat
selalu mengharapkan anak seperti itu. Pada dasarnya saat perkembangan anak hal
yang paling penting ialah pada saat prasekolah dan pada saat awal tahun sekolah.
:Ketika pada saat perkembangan motorik pada seorang tidak mengalami
gangguan kepribadian yang menghambat, pastinya anak akan memiliki sifat yang
sesuai diinginkan oleh masyarakat, ketika seorang anak memiliki sifat yang
diinginkan oleh masyarakat maka anak itu akan menyesuaikan diri dilingkungan
sosialnya. Sebaliknya ketika seorang anak memiliki sifat yang tidak sesuai dengan ke
inginan masyarakat maka anak itu akan susah untuk bersosial dilingkungan itu.

Perkembangan motorik memberikan sumbangan bagi


perkembangan anak.
1. Kesahatan yang baik
Ketika seorang anak memiliki kesehatan yang baik maka anak tersebut dalam
perkembangan motoriknya akan berjalan secara optimal karena anak tersebut mampu
mengikuti perkembangan teman sebayanya.

2. Kataris Emosianal
Pada tahap ini sebaiknya anak mulai belajar tentang cara bagaimana mereka harus
bisa membebaskan tubuh dari ketegangan, kegelisahan, dan keputusan, kemudian
mereka dapat mengendurkan dirinya sendiri baik secara fisik maupun psikolagis.
Untuk tercapainya hal seperti itu anak harus melatihnya dirinya dengan sekeras
mungkin supaya ketika besar nanti sudah mampu bersosial dimasyarakat.
3. Kemadirian
Pada umumnya seorang anak yang asih usia dini sering dimanjakan oleh orang
tuanya sehingga anak itu susah untuk mengerjakan segala sesuatunya dengan sendiri
maka dari itu sebaiknya anak diberi kemandirian untuk kebaikan anak pada masa
yang akan datang agar anak itu tidak terus bergantungan pada orang.

4. Hiburan Diri
Pada proses perkembangan motorik pada seorang pastinya melibatkan kegiatan
yang didalamnya akan mempengaruhi perkembangan motorik anak tersebut. Sehingga
anak memerlukan suatu hiburan dalam perkembangan motoriknya.
5. Sosialisasi
Pada tahap ini seoarang anak memerlukan sebuah sosialisasi dalam tahap
perkembangannya karena jika seorang anak dalam proses tidak didampingi sosialisai
maka nantinya akan terjadi hal yang tidak diinginkan dalam proses perkembangan
motorik anak tersebut

6. Konsep Diri
Seorang anak sudah semestinya sejak dini sudah mengenali siapa dirinya sendiri
agar anak tersebut memahami dirinya sendiri, selain itu pentinganya memehami
konsep diri sendiri ialah agar anak tersebut paham dengan perkembangan motorik
yang terjadi pada dirinya sendiri.

Primsip Perkembangan Motorik


Sebuah studi tentang perkembangan motorik yang terdapat pada perkembagan
anak pada biasanya menunjukan dari berbagai kegiatan seorang anak dapat dilihat
kegiatan motoriknya dari penggunaaan tangan, pergelangan tangan, dan jari tangan
untuk menjangakau sesuatu, mengenggam, dan melipat ibu jari.Dari hasil studi
tersebut terdapat 5 prinsip perkembangan motorik. Setiap prinsip tersebut akan
dibahas sebagai berikut.
1.Perkembangan Motorik Bergantung pada kematangan Otot dan Syaraf
Pada masa perkembangan bentuk kegiatan motorik seorang anak sangat perlu
diperhatikan karena pada masa ini seorang anak akan mengalalami sebuah proses
perkembangan motoriknya melalui sistem otot dan syaraf sehingga orang tua sangat
harus memperhatikan anak pada perkembangan sistem otot dan syarafnya.

2. Belajar keterampilan motorik tidak terjadi sebelum anak matang


Apabila seorang anak belum memiliki tingkat kematangan dalam sebuah
keterampilan sebaiknya jangan dipaksakan karena akan berakibat buruk pada dan sia-
sia. Hal ini masih sering terjadi pada anak karena keingin orang dan masyrakat yang
mendorong seorang anak harus sesuai dengan keinginan masyarakat.
3. Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan
Pada saat perkembangan motorik seorang anak pastinya sudah terlihat bakat atau
kebisaan yang mereka lakukan selama proses perkembangan tersebut sehinga orang
tua bisa menentukan atau meramalkan seorang anak tersebut untuk kedepanya dapat
dilihat dari proses perkembgan seorang anak itu sendiri

4. Dimungkinkan menentukan norma perkembangan motorik


Pada awalnya seorang anak yang sudah diramalkan oleh orang tuanya tentang
perkembangan motoriknya maka ditahap selanjutnya yaitu orang tua sudah lebih jauh
dalam menetapkan norma pada anak sehingga kedepanya sesuai dengan yang
diramalkan pada sebelumnya pada anak tersebut dalam perkembangan motoriknya.
5. Perbedaan individu dalam laju perkembangan motorik
Pada umumnya setiap anak memiliki aspek perkembangan motorik yang serupa
namun hal itu akan mengalami perbedaan disetiap individu itu sendiri karena pada
tahap perkembangan motorik terhadap anak mengalami perkembangan yang cepat
maupun yang lambat sehingga itu yang menyebabkan perbedaan perkembangan
motorik pada setiap anak.

Urutan Perkembangan Motorik

1. BAGIAN KEPALA
 Ocular melakukan gerakan 4 minggu
 "Senyum sosial" (untuk menanggapi senyuman orang lain): 3 bulan
 Koordinasi mata: 4 bulan
 Menegakkan kepala:
dalam posisi tengkurap: 1 bulan
dalam posisi duduk: 4 bula
n
2. BAGIAN BATANG TUBUH
 Membalik:
Dari miring ke terlentang: 2 bulan
Dari terlentang ke miring: 4 bulan
Lengkap: 6 bulan
 Duduk:
Menarik ke posisi duduk: 4 bulan
Dengan bantuan: 5 bulan
Tanpa bantuan: 9 bulan
 Organ eliminasi:
Pengendalian usus: 2 tahun
Pengendalian kandung air seni: 2-4 tahun

3. TANGAN
 Gerakan bertahan: 2 minggu
 Mengisap jempol: 1 bulan
 Menggenggam dan menjangkau: 4 bulan
 Memegang dan menggenggam: 5 bulan
 Memungut benda dengan ibu jari: 8 bulan

4. KAKI
 Mengesot (gerakan mundur maupun maju dengan duduk sambil duduk): 6
bulan
 Merangkak (badan tengkurap ditarik oleh tangan dan kaki menyepak): 7
bulan
 Maju perlahan-lahan:
Pada tangan dan lutut: 9 bulan
Pada kedua tangan dan kedua lutut: 10 bulan
 Berdiri:
Dengan bantuan: 8 bulan
Tanpa bantuan: 10 bulan
 Berjalan:
Dengan bantuan: 11 bulan
Tanpa bantuan: 12-14 bulan

Sebagian kondisi yang mempengaruhi laju perkembangan motorik

 Sifat dasar genetik, ternasuk bentuk tubuh dan kecerdasan mempunyai pengaruh
yang menonjol terhadap laju perkembangan motorik.
 Seandainya dalam awal kehidupan pasca lahir tidak ada hambatan kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan, semakin aktif janin semakin cepat
perkembangan motorik anak.
 Kondisi pralahir yang menyenangkan, khususnya gizi makanan sang Ibu, lebih
mendorong perkembangan motorik yang lebih cepat pada masa pascalahir,
ketimbang kondisi pralahir yang tidak menyenangkan.
 Kelahiran yang sukar, khususnya apabila ada kerusakan pada otak akan
memperlambat perkembangan motorik.
 Seandainya tidak ada gangguan lingkungan, maka kesehatan dan gizi yang baik
selama awal kehidupan pascalahir akan mempercepat perkembangan motorik.
 Anak yang 1Q-nya tinggi menunjukkan perkembangan yang lebih cepat
ketimbang anak yang IQ-nya normal maupun dibawah normal
 Adanya rangsangan, dorongan, dan ke sempatan untuk menggerakkan semua
bagian tubuh akan mempercepat perkembangan motorik.
 Perlindungan yarıg berlebihan akan melumpuhkan kesiapan berkembangnya
kemampuan motorik.
 Karena rangsangan dan dorongan yang lebih banyak dari orang tua, maka
perkembangan motorik anak yang pertama cenderung lebih baik ketimbang
perkembangan motorik anak yang lahir kemudian.
 Kelahiran sebelum waktunya biasanya memperlambat perkembangan motorik
karena tingkat perkembangan motorik pada waktu lahir berada di bawah tingkat
perkembangan bayi yang lahir tepat waktunya.
 Cacat fisik, seperti kebutaan akan memperlambat perkembangan motorik.
 Dalam perkembangan motorik, perbedaan jenis kelamin. warna kulit, dan sosial
ekonomi lebih banyak disebabkan oleh perbedaan motivasi dan metode pelatihan
anak ketimbang karena perbedaan bawaan.

Hal penting dalam mempelajari keterampilan motorik


1. Kesiapan belajar
Setiap anak dalam proses pembelajaran tentang ketrampilan pastinya butuh
kesiapan yang matang agar dirinya tetap menjadi anak yang unggul diantara temanya
jika anak dalam mempelajari sesuatu tetapi belum memiliki kesiapan maka anak
tersebut akan menjadi paling terbelakang dibandingkan teman lainya.

2. Kesempatan belajar
Pada setiap anak pastinya menginginkan sebuah kesempatan belajar namun
beberapa faktor dari lingkungan maupun orang yang sering kali menghambat seorang
anak itu sendiri mengambil sebuah kesempatan belajar, sebaiknya anak diberi
kesempatan untuk bejajar karena dengan itu keterampilan anak itu akan berkembang
dengan maksimal
3. Kesempatan Berpraktek
Pada umumnya yang sering terjadi pada anak-anak dalam proses belajar
keterampilan yaitu orang tua yang menahan anaknya untuk melakukan hal yang anak
inginkan sebagai bahan uji coba pembelajaran yang sudah ia lakukan, seharusnya
orang tua atau masyarakat membiarkan anak tersebut bebas merealisasikan
pembelajaran keterampila yang sudah ia dapat namun tetap dalam pengawasan dalam
tahap uji coba anak tersebut lakukan.

4. Model yang baik


Dalam proses anak mempelajari keterampilanya pastinya dia memiliki sosok atau
model yang dibanggakan oleh dirinya, maka peran orang tua dan masyarakat sangat
penting dalam proses seorang anak menentukan panutan atau model dari keterampilan
yang sedang dia pelajari.
5. Bimbingan
Dalam menentukan model atau panutan seorang anak dalam pandangan
keterampilan yang sedang dia jalankan peran orang tua atau masyarakat sangat
penting karena untuk memberikan bimbingan atau arahab kepada anak biar anak
tersebut tidak melenceng ke jalan yang salah.

6. Motivasi
Selain orang tua memberi anak dengan dukungan dalam bentuk moral maupun
moril sebaiknya orang tua juga mendampingi anaknya dengan sebuah motivasi agar
anak tetap semngat dalam menjalan proses pembelajaran yang sedang mereka
lakukan.

7. Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara individu


Setiap individu dalam proses mencari keterampilanya masing-masing pastinya
berbeda-beda karena setiap individu anak memiliki bakat tersendiri pada
keterampilanya sehingga setiap anak harus berlatih terus tentang keterampilan mereka
agar berkembang bakat atau keterampilan tersebut pada anak.
8. Keterampilan sebaikya dipelajari satu demi satu
Ketika seorang anak sedang mempelajari sesuatu sebaiknya dilakukan satu demi
satu agar seorang anak tidak mengalami penurunan terhadap dirinya dikarenakan
dilakukan secara bersamaan tidak melalui langkah demi langkah.

Perkembangan Fisik dan MOtorik Anak Usia Dini 3-6 Tahun

Pada usia tiga tahun biasanya proporsi tubuh anak akan mengalami berubah
secara dramatis, dapat dilihat pada tinggi nya rata-rata anak memiliki tinggi sekitar
80-90 cm dan beratnya sekitar 10-13 kg. Adapun pada saat usia lima tahun tinggi
anak mencapai 100-110 cm, dan pertumbuhan otak pada usia ini sudah mencapai 75%
dari orang dewasa, sedangkan pada anak umur enam tahun mencapai 90% (Yeterian
& Pandya, 1988).
Aspek otak pada perkembangan fisik ini yang sangat berperan dalam kehidupan
aktif adalah otak (brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral
perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Pada anak usia 3-6 tahun atau biasa disebut
dengan masa pertengahan dan akhir anak-anak merupakan periode pertumbuhan fisik
yang sangat lambat, dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan dan
pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-
perubahan pubertas kira-kira 2 tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual,
pada masa ini sering juga disebut sebagai “periode tenang” sebelum pertumbuhan
yang cepat menjelang remaja. Meskipun merupakan “masa tenang” tetapi hal itu tidak
berarti bahwa pada masa ini terjadi proses pertumbuhan fisik yang berarti. Berikut ini
akan dijelaskan beberapa aspek dari pertumbuhan fisik yang terjadi selama periode
akhir anak-anak diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Keadaan Berat Dan Tinggi Badan


Pada anak usia ini pertumbuhan badan bagian atas berkembang lebih lambat dari
pada bagian bawah. Anggota-anggota badan reatif masih pendek, kepala dan perut
relatif masih besar. Selama masa akhir anak-anak, tinggi bertambah sekitar 10 %
setiap tahun. Pada usia anak 6 tahun rata-rata mempunyai tinggi 46 inci dengan berat
22,5 kg. (Mussen, Conger & Kagen, 1969)
Jadi, pada masa ini peningkatan berat badan lebih dari pada panjang badannya.
Peningkatan berat badan anak selama ini terjadi terutama karena bertambahnya
ukuran sistem rangka dan otot serta ukuran beberapa organ tubuh. Pada saat yang
sama, kekuatan otot-otot secara berangangsur-angsur bertambah dan gemuk bayi
berkurang. Pertumbuhan kekuatan otot ini adalah karena faktor keturunan dan latihan
(olahraga). Karena perbedaan jumlah sel pada umumnya anak laki-laki lebih kuatt
dari pada seorang perempuan.

2. Perkembangan Motorik
Selama masa pertengahan dan akhir anak-anak ini perkembangan motorik nya
menjadi lebih baik lebih halus, dan lebih terorganisasi dibandingkan anak yang
seumuran kita. Elizabeth Hurlock (1956) mencatat beberapa alasan tentang fungsi
perkembangan motorik bagi konstelasi perkembangan individu, yaitu :
Melalui ketrampilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh
perasaan senang
a. Anak dapat beranjak dari kondisi “helplessness” (tidak berdaya) pada bulan-
bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang “independence” (bebas, tidak
bergantung).
b. Kondisi ini akan menunjang perkembangan “self confidence” (rasa percaya
diri).
c. Anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah (school
adjustment).
d. perkembangan motorik normal memungkinkan anak dapat bergaul dengan
teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan meghambat anak untuk dapat
bergaul dngan teman sebayanya.
e. Perkembangan ini sangat penting bagi perkembangan “self-concept” atau
kpribadian anak.

3. Perkembangan Otak
Pertumbuhan otak selama masa awal masa anak-anak disebabkan oleh
pertambahan jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam dan di antara
daerah-daerah otak. Ujung-ujung urat saraf itu terus tumbuh setidak-tidaknya hingga
masa remaja. Beebrapa pertumbuhan ukuran otak juga disebabkan oleh pertambahan
myelination, yaitu proses dimana sel-sel urat saraf ditutup dan disekat dengan suatu
lapisan sel-sel lemak. Proses ini berdampak terhadap peningkatan kecepatan informasi
yang berjalan melalui sistem urat saraf. Beberapa ahli psikologi perkembangan
percaya bahwa myelination adalah penting dalam pematanagn sejumlah kemampuan
anak.

PROFIL PERKEMBANGAN DAN POLA PERTUMBUHAN

1. Pertumbuhan Dan Ciri-Ciri Fisik


- Pada usia 3 tahun
a. Pertumbuhan terus berjalan, walaupun lebih lambat selama dua tahun pertama.
b. Tinggi badan meningkat 5-7,6 cm per tahun, rata-rata tinggi badan 38 samai
96,5/101,6 cm, hampir dua kali lipat tinggi badan bayi.
c. Berat badan bertambah 1,4-2,3 per tahun. Rata-rata berat badan 13,6-17,2 kg
d. Kecepatan denyut nadi rata-rata 90-100 kali per menit
e. Kaki tumbuh lebih cepat daripada lengan, menjadikan anak pada usia ini terlihat
tinggi dan kurus
f. Leher semakin panjang karena lemak bayi menghilang
g. Postur tubuh semakin tegak, perut tidak lagi menonjol
h. Suhu tubuh rata-rata 35,5-37,40C
i. Lingkar dada dan kepala sama, ukuran kepala lebih proporsional untuk tubuh

- Pada usia 4 tahun


a. Berat badan bertambah kira-kira 1,8-2,3 kg per tahun, rata-rata berat badannya
14,5-18,2 kg
b. Bertambah tinggi badannya 5-6,4 cm per tahun, kurang lebih tingginya 101,6-114
cm
c. membutuhkan kira-kira 1700 kalori
d. ketajaman penglihatannya 20/30 seperti diukur dari mata Snellen
- Pada usia 5 tahun
a. Bertambahnya berat badan sekitar 1,8-2,3 kg per tahun, bberat badannya rata-rata
1,3-20,5 kg
b. Bertambah tingginya 5,1-6,4 cm per  tahun tingginya rata-rata 106,7-116,8 cm
c. Mulai tanggal gigi susunya
d. Proporsi tubuh stabil sseperti pada orang dewasa
e. Penelusuran penglihatan dan penglihatan teropong sudah berkembang dengan baik

- Pada usia 6 tahun


a. Pertumbuhan berjalan lambat tapi stabil
b. Tinggi badan meningkat 5-7,5 cm setiap tahun, anak perempuan rata-rata tingginya
105-115 cm, sedangkan laki-laki rata-rata tingginya 110-117,5 cm
c. Berat badan bertambah 2,3-3,2 kg, anak perempuan kurang lebih beratnya 19,1-
22,3 kg, sedangkan anak laki-laki rata-rata 17,3-21,4 kg
d. Tubuh tampak tinggi ramping karena tulang panjang pada tangan dan kaki mulai
pada fase tumbuh pesat
e. Tanggal gigi "bayi" (gigi susu), gigi permanen mulai keluar, dimulai dengan dua
gigi depan atas, anak perempuan cenderung untuk tanggal gigi nya lebih awal
daripada anak laki-laki
f. Kemampuan untuk hanya bisa melihat debgan jelas pada jarak jauh tidak janggal,
hal ini sering disebabkan oleh perkembangan (bentuk) bola mata yang belum matang 

2. Perkembangan Motorik
- Pada usia 3 Tahun
a. Naik turun tangga dengan kaki kiri dan kanan secara bergantian, mendarat dengan
dua kaki, bisa melompat dari undakan yang tinggi ke rendah
b. Berdiri seimbang dengan satu kaki dalam jangka waktu yang pendek
c. Menendang bola besar
d. Mengayuh sepeda kecil beroda tiga dan beroda besar
e. Membalik halaman buku satu per satu
f. Senang menyusun bangunan dengan menggunakan balok
g. Senang bermain dengan lempung, meghaluskan, menggulung, memipihkan
h. Mencuci tangan dengan mengeringkannya, menggosok gigi sendiri, tetapi tidak
tuntas
i. Bisa mengendalikan buang air kecil hampir setiap waktu pada tahap ini

- Pada usia 4 tahun


a. Berjalan pada garis yang lurus
b. Melompat pada satu kaki
c. Menaiki tangga, memanjat pohon
d. Melempar bola dengan ayunan keatas, dengan jangkauan dan ketepatan yang
semakin baik
e. Membangun menara dengan sepuluh balok atau lebih
f. Meniru menggambar bentuk dan menulis beberapa huruf

- Pada usia 5 tahun


a. Berjalan mundur, melangkah dari tumit ke jari kaki
b. Berjalan naik turun tangga tanpa dibantu, dengan kaki melangkah saling bergantian
c. Menggunting garis (tidak sempurna)
d. Menyentuh jari kaki tanpa menekuk lututnya
Menggambar atau menulis berbagai bentuk huruf dan bentuk

- Pada usia 6 tahun


a. kekuaatan ototnya bertambah, biasanya anak laki-laki lebihk kuat daripada anak
perempuan
b. Pengendalian ketrampilan motorik halus dan kasar semakin baik, gerakannya
semakin tepat dan sesuai tujuan, walaupun masih ada beberapa kecerobohan
c. Mempunyai kegiatan fisik yang banyak membutuhkan energi
d. Menggambar dengan mejiplak tangan atau benda  lain
e. Terus bergerak walaupun pada saat mencoba duduk diam
f. ketangkasan koordinasi mata-tangannya meningkat seiring fungsi motorik yang
semakin baik, yang memfasilitasi belajar naik sepeda (tanpa roda tambahan)
g. Menyukai membuat karya seni, suka mengecat, membentuk sesuatu dengan
menggunakan lempung, menggambar dan mewarnai, dan berkreasi menggunakan
kayu

Perkembangan fisik anak tidak lepas dari asupan makanan yang bergizi, sehingga
tiap tahapan perkembangan fisik anak tidak terganggu dan berjalan sesuai dengan
umur yang ada. Berkembanganya kemampuan fisik dan motorik di masa anak usia
dini berdampak pada pembentukan citra diri anak, penyesuaian emosional, dan
bagaimana cara mereka nyaman dirumah serta dengan teman-temannya. Serta
kemajuan anak yang tepat pada kemampuan motorik halus dan kasar mengembangkan
sistem tindakan yang lebih kompleks.

4 Tahap perkembangan
Kemampuan motorik anak dibagi menjadi dua kategori, yaitu motorik kasar dan
motorik halus. Motorik kasar berhubungan dengan gerakan otot besar yang ditandai
dengan kemampuan Si Kecil dalam duduk, berjalan, berlari, melompat, dan
sebagainya. Sedangkan motorik halus berhubungan dengan gerakan otot-otot kecil
seperti jari-jemari tangan yang ditunjukkan dengan kemampuan Si Kecil
memindahkan benda, mencorat-coret, dan menyusun balok.

Berikut beberapa perkembangan motorik bayi secara umum:

0-3 bulan

Selama tiga bulan pertama kehidupannya, bayi akan mulai mengembangkan


kemampuan dan kekuatan yang mereka butuhkan untuk bergerak nantinya. Pada masa
ini, Si Kecil akan berusaha untuk mengangkat kepalanya. Ibu juga dapat membantu
melatih kemampuan Si Kecil yang satu ini agar otot lehernya semakin kuat. Bila
kekuatan leher dan tubuh bagian atasnya sudah semakin kuat, Si Kecil tidak hanya
mampu mengangkat kepala, tapi ia juga bisa menengok ke kanan dan ke kiri. Selain
itu, bayi di usia ini juga mulai suka menendang-nendangkan kakinya. Hal ini
bermanfaat untuk memperkuat otot-otot kakinya.

Di usia 0-3 bulan, bayi masih menggenggam erat jemarinya. Nah, ibu bisa melatih
motorik halusnya dengan memberikan benda yang dapat digenggam atau
menyilangkan tangannya dengan lembut untuk menguatkan otot lengannya.

4-6 bulan
Pada usia ini, Si Kecil sudah mampu mengangkat kepala dan dadanya ketika
dibaringkan dalam posisi telungkup. Kemampuan mendorong kepala dan dadanya pun
sudah lebih jauh ke atas. Bukan cuma itu saja, Si Kecil juga mulai bisa memiringkan
badan ke sisi kanan dan kiri dan menggulingkan badan. Dengan kekuatan leher dan
tubuhnya yang sudah semakin berkembang, ia pun sudah bisa belajar duduk dengan
bantuan ibu. Latihlah Si Kecil duduk dengan bersandar pada tubuh ibu atau bantal.

Selain itu, motorik halus Si Kecil juga semakin berkembang. Ia sudah bisa mulai
mengeksplorasi mainan dengan menggenggam dan menggapainya.

7-9 bulan

Pada usia ini, kekuatan kaki Si Kecil sudah semakin kuat, dan ibu bisa membantu
meningkatkan kekuatan otot kakinya dengan melatihnya berdiri sambil menopang
tubuhnya. Namun, jangan paksa Si Kecil untuk berdiri bila ia tampak belum siap dan
kuat. Cara melatih bayi berdiri, pertama-tama bantulah Si Kecil berdiri dari posisi
duduk dan topang badannya dalam 3 hitungan. Biarkan ia memantul-mantulkan
tubuhnya beberapa kali sampai ibu mengembalikannya lagi ke posisi duduk.
Kebanyakan bayi berusia 7 bulan sangat suka berdiri dan memantul-mantulkan
tubuhnya naik turun (bouncing).

Kemampuan motorik halus bayi juga mengalami perkembangan di usia ini. Ia sudah
bisa menggunakan tangannya sebagai penyangga keseimbangan saat duduk. Si Kecil
pun mulai bisa mengambil benda yang ada di jangkauannya tanpa terjatuh. Ia bahkan
bisa mengambil benda yang lebih kecil dengan ibu jari dan telunjuknya.

10-12 bulan

Tidak terasa Si Kecil sudah hampir berusia satu tahun! Saat ini, Si Kecil sudah bisa
mengubah posisi sendiri, misalnya dari tengkurap ke posisi merangkak. Jadi ketika
tengkurap, Si Kecil bisa mendorong tangan dan lututnya ke posisi dasar merangkak
dan bergerak maju mundur tanpa melangkah. Gerakan ini sangat bermanfaat melatih
otot tangan dan kakinya hingga ia siap untuk merangkak. Latihlah kemampuan
merangkak Si Kecil dengan cara meletakkan mainan di depannya untuk diraih.

Seiring mendekati usia satu tahun, kaki Si Kecil sudah bertambah kuat, sehingga ia
bisa mulai melangkah sambil berpegangan pada benda apa saja yang ada di sekitarnya
untuk membantu menjaga keseimbangannya. Si Kecil juga sudah bisa mengambil
benda-benda kecil, melempar bola, dan bertepuk tangan sebagai perkembangan
motorik halusnya.

Perkembangan Fisik pada perkembangan motorik anak

Pengaruh yang lazim terjadi oleh daur pertumbuhan

1. Kesukaran penyusaian diri

Pada perkembangan seorang anak yang cepat akan mengakibatkan keinginin dia
tentang kebutuhan yang terus menerus untuk membentuk sebuah pola penyesuaian
diri yang akan berakibat pada rusaknya kehidupan emosionalnya anak.

2. Kebutuhan energi

Pada saat anak mengalami pertumbuhan yang sangat cepat pastinya anak tersebut
sangat menguras energi dari anak tersebut sehingga mudah tersinggung dan
emosionalnya tidak dapat terkontrol, sedangkan anak yang kecenderungan
dengan pertumbuhan yang lambat akan mengalami kebahagiian dan keceriaan
karena energi seorang anak yang pertumbuhanya lambat dia dapat menyimpan
energi tersebut untuk main atau kegitan lainya.

3. Kebutuhan gizi

Pada saat usia 2 sampai 3 bulan ketika seorang anak mengalami pertumbuhan
sebaiknya anak tersebut telat memenuhi makanan yang bergizi karena ketika pada
saat masa pertumbuhan seorang anak tidak mendapatkan asupan gizi yang baik dan
tepat maka anak tersbut akan mudah lelah yang akan berdampak anak tersebut akan
mudah emosi dan tersinggung.

4. Kemampuan mempertahankan keseimbangan

Ketika seorang anak memiliki pertumbuhan diri yang cepat maka anak tersebut
susah mengendalikan dirinya terutama mengendalikan keseimbangan pada dirinya ia
kan mudah lelah dan tidak nafsu makan dan sebagainya sehingga kondisi anak yang
memilki pertumbuhan tubuh yang cepat anak tersebut susah menyeimbangi
kemampuan ia dalam berkembang

5. Kecanggungan

Pada umumnya ketika seorang anak yang memiliki pertumbuhan kemampuanya


yang sangat cepat anak itu sendiri pastinya akan merasa canggung dengan yang lain
karena dirinya sedikit berbeda bahkan akan ada sebuah ke khawatiran sendiri terhadap
kemampuan dirinya sendri, takut akan kalah dengan kemampuannya sendiri yang
berkembang begitu cepat.

Kondisi yang mempengaruhi ukuran tubuh

1. Pengaruh keluarga
2. Gizi
3. Gangguan emosional
4. Jenis kelamin
5. Suku bangsa
6. Kecerdasan
7. Status sosial ekonomi
8. Kesehatan
9. Fungsi endokrin
10. Pengaruh pralahir
11. Pengaruh tubuh

Akibat penting yang disebabkan oleh perubahan proporsi tubuh

1. Kecanggungan

Ketika seorang anak sudah memasuki usia remaja pada umumnya akan terjadi
perubahan postur tubuh mereka atau sebagaian tubuh mereka akan mengalami
perubahan, sehinnga ini akan berdampak pada seorang anak yang masih belum siap
akan terjadinya perubahan pada bandannya, sehingga anak yang masih belum mampu
menerima akan perubahan pada tubuhnya anak tersebut akan sering merasa canggung
pada lingkungan sekitarnya.
2. Daya Tarik

Pada saat anak sudah mencapai remaja pastinya mereka sudah memiliki sudut
padang yang berbeda dengan keterkaitan sehingga setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya akan menganggu kepada sikis seorang anak tersebut karena mereka
beranggapan bahwa memiliki tubuh yang sedikit berbeda akan menimbulkan ketidak
terkaitan orang lain terhadap dirinya.

3. Sikap Sosial

Apalabila seorang anak memiliki pertumbuhan fisiknya tidak wajar maka dia
akan mendapatkan hal yang kurang mengenakan dari teman sebaya maupun
masyarakat sekitar, hal ini sering terjadi dikalangan teman sebaya yang sering
bertemu disekolah maupun masyarkat, anak yang memiliki pertumbuhan tubuh yang
kurang wajar akan sedikit tidak diterima lingkungan sekitar.

4. Terlalu Mengkhawatirkan Tubuh Yang Tak Seimbang

Pada tahapan seorang memasuki masa remaja yaitu dengan ditandainya berbagai
perubahan mulai dari sikap tubuh dan sebagainya, ketika masa-masa remaja seorang
anak pasti akan membandingakan dirinya dengan teman sebaya mereka akan melihat
apa dirinya sama atau mengalami sebuah masalah, ketika seorang remaja yang
mengalami sebuah masalah pada perkembanganya maka remaja tersebut akan segera
menyadari dan akan merasa risau karena berbeda dengan yang lain.

5. Status Kematangan

Pada dasarnya ketika seorang anak sedang memasuki tahap remaja orang tua
harus jauh lebih mendampingi anaknya, karena pada saat remaja adalah masa
menentukan kepribadian seorang anak tersebut kedepanya sehingga apabila seorang
anak tidak berhasil mendapatkan kematangan pada masa dapat dipastikan remaja
tersebut akan memiliki kepribadian yang kurang bagus untuk masyarakat sekitarnya.

Makna Psikologis gigi

1. Pengaruhnya terhadap emosi


Pada saat anak berumur 1 sampai 3 tahun pastinya akan mengalami copotnya
gigi, kejadian ini akan berdampak pada timbulnya rasa tidak nyaman dan akan
menimbulkan sifat emosial seorang anak karena tidak tahan oleh sakitnya.

2. Gangguan Terhadap Keseimbangan Tubuh

Pada saat anak merasakan nyeri akibat copotnya gigi, anak tersebut akan
mengalami rasa tidak nyaman sehingga anak akan mengalami gangguan pada nafsu
makannya, pola tidurnya dan sebagainya.

3. Isyarat Kedewasaan

Walaupun pada saat tercabutnya gigi pada seorang anak tidak mengenakan bagi
seorang anak, namun dapat dilihat dari sisi lain bahwa anak itu sudah mengalami
salah satu tanda kedewaan melalui pencopotan giginya tersebut.

4. Pengaruh Terhadap Penampilan

Ketika masih usia dini fenomena copotnya gigi susu bagi seorang anak usia dini
itu akan menjadi lucu tapi akan berbeda ketika sudah beranjak ke remaja maka itu
akan bermasalah sangat besar karena ketika sudah remaja anak sudah paham dengan
penampilan yang dijaga mereka.

5. Pengaruh Terhadap Pengucapan Kata-kata

Pada saat gigi susu telah copot pastinya gigi seorang anak akan mengalami
ompong pada bagian gigi yang sudah copot, sehingga ini dapat mempengaruhi anak
dalam berbicara karena ketika gigi yang copot tidak kujung tumbuh dengan waktu
yang cepat, anak dapat dipastikan akan kesulitan dalam mengucapkan sesuatu, seperti
orang yang cadel.

Beberapa Pengaruh Penting Perkembangan Saraf

1. Pengaruh terhadap proporsi tubuh


2. Pengaruh terhadap penampilan
3. Pengaruh terhadap rasa ketidakberdayaan
4. Pengaruh terhadap kemampuan mental

Perubahan Tubuh Yang Utama Dalam Masa Puber


1. Perubahan ukuran tubuh
2. Perubahan proporsi tubuh
3. Ciri kelamin yang utama
4. Ciri kelamin kedua

Pengaruh Penyakit Yang Umum

1. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh


2. Pengaruh lanjutan sakit
3. Emosi meningkat
4. Perilaku sosial
5. Keterbatasan untuk bergerak
6. Tugas sekolah
7. Kesulitan perilaku
8. Gangguan kepribadian

Bagian Tubuh Yang Terpengaruh Oleh Cacat

1. Status Perkembangan

Pada anak yang mengalami sebuah kecacatan fisik pada umumnya akan
menderita pada masa perkembanganya dalam mencari status mereka dalam
masyarakat dan tentunya ketika seorang anak mengalami cacat fisik berarti
menandakan akan susah diterima dimasyarakat sekitar karena yang sudah kita ketahui
bahwa keinginan masyarakat luas ialah ingin melihat seorang anak tumbuh dengan
sempurna

2. Prestasi Sekolah

Apabila seorang anak sudah mengalami cacat fisik pastinya ia akan susah dalam
segala aktivitas yang memaksakan dirinya harus menjalankan proses perkembangan
itu dengan sempurna, sehingga prestasi disekolah apabila seorang anak yang sudah
mengalami cacat fisik tapi tidak ada dorongan dari sekitar maka anak tersebut akan
susah mendapat prestasinya dilingkungan sekolah maupun luar.

3. Keterampilan Bermain
Anak yang mengalami cacat fisik pastinya susah bergaul ataupun bersosial karena
mereka sudah mendapat tekana bahwa dirinya sudah tidak bisa melakukan apa-apa,
kejadian seperti masih sering terjadi disekitar kita, namun ketika ada teman kita
memiliki cacat fisik sebaiknya kita suport dirinya agar terus berusaha mewujud
sesuatu yang dirinya bisa buat sedangkan yang lainnya tidak dapat melakukanya.

4. Penyusuaian Sosial

Ketika anak sudah mengalami cacat fisik maka yang paling berat dari anak
tersebut ia menyesuaiakan dirinya ke masyarakat atau kelingkungkan sosial anak
tersebut, sudah dapat dipastikan masyarakat yang melihat seorang anak yang meliki
cacat fisik pastinya mereka akan tidak menerima ketidak sempurnaan anak tersebut,
maka dari itu keluarga dan lingukungan sekitarlah yang menjadi kunci utama untuk
seorang anak yang mengalami cacat fisik untuk dapat diterima dalam bersosialisai.

5. Pola Kepribadian

Kecenderungan anak yang memiliki cacat fisik mereka akan memiliki


kepribadian yang sedikit berbeda, misalnya seorang anak yang cacat fisik akan
cenderung menarik dirinya untuk tidak bergaul dengan teman sebaya atau orang lain,
sehingga peran pedamping seperti orang tua maupun masyarakat harus mendorong
anak tersebut agar tetap bisa berkembang walapun dengan fisik yang tidak sempurna.

6. Masalah Penyusuaian

Dari semua yang telah dibahas tentang pengaruhnya fisik seorang anak yang
cacat, yang paling penting dari semua itu ialah penyusuai akhir dari seorang anak
tersebut dalam bermasyarakat mauun bersosialisasi, pada dasarnya seorang anak yang
memiliki ke cacatan pada tubuhnya tidak menutup kemungkinan anak tersebut tidak
dapat berbuat apa-apa. Tetapi malah sebalinya dari ke cacatan anak tersebut dapat
melampaui anak yang normal, maka dari itu masyarakat dan lingkungan sekitar harus
tetep mendukung anak tersebut dalam perkembangnya.

Anda mungkin juga menyukai