Anda di halaman 1dari 5

PIMPINAN KOMISARIAT

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH


Muhammadiyah Students Association
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
Jl Tanah Merdeka,Kp Rambutan, Ciracas,Pasar Rebo - Jakarta Timur : 088212433017,
:pkimmfkipuhamkaa@gmail.com : @pkimmfkipuhamka, : immediafkipuhamka.blogspot.com

FORMULIR PENDAFTARAN PK IMM FKIP UHAMKA 2020

Nama : Muhammad faiz fathur Rahman


TTL : temanggung 21 maret 2000
No. HP :0856-9106-6483
NIM :2001095007
Prodi/Semester (Maks.3) : pendidikan geografi
Domisili : PP/KOST/RUSUNAWA

Alamat Asal : Jatiasih Jatiluhur Bekasi

Riwayat Pendidikan :
1. TK YAPIDH
2. SD YAPIDH
3. SMP AL MUKMIN
4. SMA YAPIDH
Riwayat Organisasi :
1. STIAPALA(sekolah tinggi penerbangan aviasi pencinta alam)
2.
3.
4.
Riwayat Penyakit :-
Nama Orang Tua :suyati
No.tlp Orang tua :081586253877
Akun facebook :paiz
Akun Instagram :faizvatur_
Akun Twitter :
Email : muhammadfaiz7260@gmail.com
Hobi :
Prestasi :
1.
2.
3.
4.
Bakat :
Tokoh Favorit :nabi Muhammad saw
Buku Bacaan Terakhir : ULUMUNA
Motto :hidup mulia mati syahid
Cita-cita : pengusaha
Motivasi Mengikuti IMM : belajar Islam
Organisasi Mahasiswa yang diketahui :
Catatan :
1. Menyertakan Foto terbaru 3x4 sebanyak 2 lembar
2. Menyertakan hasil resume buku bacaan terakhir
3. Dikumpulkan melalui WA contac person
Dinda Niken (081219957068)/Nurul Aini (087849861435)

Menolak Tunduk dan Bangkit Melawan


Majulah Bersama IMM atau Mati Demi Islam
Karena Mundur adalah Pengkhianatan!!!
PIMPINAN KOMISARIAT
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah Students Association
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
Jl Tanah Merdeka,Kp Rambutan, Ciracas,Pasar Rebo - Jakarta Timur : 088212433017,
:pkimmfkipuhamkaa@gmail.com : @pkimmfkipuhamka, : immediafkipuhamka.blogspot.com

KISAH AL-QUR’AN : HAKEKAT, MAKNA, DAN NILAI PENDIDIKANNYA

Al-Qur’an memang bukan kitab sejarah atau kitan kisah. Tetapi, didalamnya mengandung
banyak kisah dan sejarah orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para pembacanya.
Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi petunjuk bagi manusia agar ia menjadi makhluk yang
mengenal Tuhannya di bumi (khalifah alLah fi al-ardl) dengan sebaik baiknya. Itulah mengapa
seluruh ayat Al-Qur’an mengandung nilai-nilai pendidikan, baik yang tersurat maupun yang
tersirat. • Pengertian dan macam kisah A-Qur’an Secara bahasa : “Kisah” berasal dari bahasa
Arab, yaitu qishshah, bentuk jamaknya qashas. Sementara kata qishshah merupakan bentuk
infinitive (mashdar) dari kata qashayaqushshu yang bisa berarti menceritakan dan
mengikutijejak. Dalam kamus bahasa Indonesia “kisah” diartikan sebagai “kejadian, cerita atau
riwayat” Secara istilah : ada beberapa yang dapat dikemukakan para ahli, antara lain:
1. Menurut Kamil Hasan : sebab ada kisah yang diceritakan Al-Qur’an ada permulaan atau
penutupnya, sebab Al-Qur’an diceritakan secara global sesuai dengan tuntunan hikmah yang
hendak dituju Al-Qur’an.
2. Menurut Khalaf al-Lah : pandangan seorang sastrawan yang menganggap bahwa suatu kisah
itu bisa benar-benar terjadi, bisa juga tidak benar-benar terjadi, termasuk sebagian kisah yang
ada di Al-Qur’an.
3. Menurut Al-Qathah : sesungguhnya Al-Qur’an banyak memuat peristiwa-peristiwa masa lalu,
sejarah umat terdahulu, negeri, dan perkampungan mereka . yang menarik adalah bahwa cara Al-
Qur’an menampilkan kisah setiap kaum dengan metode dan seolah pembaca menjadi pelaku
sendiri dan menyaksikan peristiwa tersebut. Al-Qur’an mampu memandukan tiga aspek
sekaligus, yaitu : Pertama, dimensi haqiqi-waqi artinya bahwa cerita itu benar-benar terjadi,
bukan fiktif. Kedua, dimensi al-fanni al-balaghi, yakni cara menuturkan kisah itu dengan indah
dan mengesankan, meski kadang ada kisah yang diulang-ulang, tetapi cara pengulangannya tidak
monoton, melainkan variatif, kreatif sesuai dengan pesan moral yang hendak dituju oleh Al-
Qur’an. Ketiga, dimensi ta-limi wa al-tarbawi, yakni bahwa kisah-kisah itu mengandung pesan-
pesan moral bagi pendidikan manusia. Memang ada sebagian ulama yang membagi kisah Al-
Qur’an menjadi dua, yaitu kisah sejarah altarikhi (historis) dan al-rumzi atau al-tamtsili
(simbolis).

• Tujuan Edukatif Kisah dalam Al-Qur’an Dalam kategori yang lebih besar, penulis membagi
tujuan kisah menjadi tiga, yaitu :

1. Tujuan Informatif, yakni memberi informasi tentang keberadaan kisah yang diceritakan
menyangkut tokoh, tempat atau peristiwa yang terjadi, misalnya bagaimana kisah tokoh Ashab
al-Kahfi, kisah kota, iram, peristiwa hancurnya kaum Sodom dan Amoro (kaum nabi Luth) dan
sebagainya.

2. Tujuan Justifikasi-korektif, yakni membenarkan kisah-kisah yang pernah diceritakan dalam


kitab-kitab sebelumnya, seperti Taurat dan Injil, sekaligus mengoreksi kesalahnnya. Misalnya,
koreksi Al-Qur’an terhadap posisi Nabi Isa yang dianggap anak Tuhan oleh kaum Yahudi.

3. Tujuan Edukatif, yakni bahwa kisah-kisah Al-Qur’an membawa pesan-pesan moral dan nilai-
nilai pendidikan yang sangat berguna bagi pembaca dan pendengar kisah tersebut untuk
dijadikan, ibrah (pelajaran) dalam kehidupan manusia. Terlebih kalau kita sepakat dengan teori
Cicero dalam filsafat sejarah bahwa itu akan berulang, hanya aktornya yang berbeda. Tujuan
Edukatif kisah Al-Qur’an dikemukakan antara lain oleh Al-Qathan, sebagai berikut :

Menolak Tunduk dan Bangkit Melawan


Majulah Bersama IMM atau Mati Demi Islam
Karena Mundur adalah Pengkhianatan!!!
PIMPINAN KOMISARIAT
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah Students Association
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
Jl Tanah Merdeka,Kp Rambutan, Ciracas,Pasar Rebo - Jakarta Timur : 088212433017,
:pkimmfkipuhamkaa@gmail.com : @pkimmfkipuhamka, : immediafkipuhamka.blogspot.com

1. Menjelaskan prinsip dasar dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-pokok syariat yang
dibawa oleh para nabi.

2. Meneguhkan hati Nabi Muhammad agar tetap berpegang kepada agama Allah dan
memperkuat keimanan orang mukmin bahwa kebenaran itu pasti akan menang beserta para
pendukungnya, dan kebathilan beserta para pembelanya pasti akan hancur.

3. Membenarkan para nabi terdahulu, menghidupkan kenangan tentang mereka, mengabadikan


jejak dan peninggalan mereka.

4. Menampakkan kebenaran Nabi Muhammad dalam dakwahnya dengan apa yang


diberitakannya tentang hal ihwal orang-orang terdahulu di sepanjang kurun dan generasi.

5. Menyibak kebohongan ahl al-kitab dengan hujjah yang membeberkan keterangan dan
petunjuk yang mereka sembunyikan, dan menantang mereka dengan isi kitab mereka sendiri
sebelum kita itu diubah dan diganti.

6. Kisah merupakan salah bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para pendengar dan
memantapkan pesan-pesan moral edukatif yang terkandung di dalamnya ke dalam jiwa: “
sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal” {Qs.
Yusuf [12]:111)

• Unsur- unsur dan Macam Kisah Al-Qur’an

- Pertama, al-ahdats {peristiwa} Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus, tetapi


secara bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa dan sesuai pula titik tekan
tujuan dari kisah. Kisah Al-Qur’an merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif.
Meskipun demikian, kisah Al-Qur’an bisa memberi makna imajinatif, kesejukan, kehalusan budi,
renungan, pemikiran, kesadaran, dan pengajaran. Kesadaran dan pengajaran (ibrah) ini sebagai
wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat yang paling mulia dalam ibadah.

- Kedua, al-asykhasyi (tokoh-tokoh). Dalam Al-Qur’an, tokoh dan actor tersebut bisa
berupa para nabi dan rasul, hamba saleh, jin/iblis, setan, bahkan hewan. Actor atau tokoh kadang
tidak dimaksudkan sebagai titik sentral dan bukan pula tujuan dalam kisah.

- Ketiga, al-hiwar (dialog). Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan sendiri jalannya kisah tersebut.

Macam-macam kisah dalam Al-Qur’an berdasarkan tokohnya bisa dikategorikan sebagai berikut:

Pertama, kisah para Rasul dan Nabi menyangkut dakwah mereka kepada kaumnya, mukjizat-
mukjizat yang terjadi serta sikap para penentang, dan akibat-akibat yang diterima oleh para
penentangnya.

Kedua, kisah-kisah yang berkaitan dengan umat-umat terdahulu yang tidak dapat dipastikan
kenabiannya, seperti kisah Thalut, Jalut, dan dua putra adam, ashab al-Kahfi, Zulqarnain,
Luqman Al-Hakim, dsb.

Ketiga, kisah yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di zaman Nabi seperti Perang Badar,
Uhud, dan Hunain, dsb.
Menolak Tunduk dan Bangkit Melawan
Majulah Bersama IMM atau Mati Demi Islam
Karena Mundur adalah Pengkhianatan!!!
PIMPINAN KOMISARIAT
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah Students Association
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
Jl Tanah Merdeka,Kp Rambutan, Ciracas,Pasar Rebo - Jakarta Timur : 088212433017,
:pkimmfkipuhamkaa@gmail.com : @pkimmfkipuhamka, : immediafkipuhamka.blogspot.com

• Nilai-Nilai Pendidikan dalam Kisah Al-Qur’an 1. Nilai Pendidikan Tauhid 2. Nilai Pendidikan
Intelektual 3. Nilai Pendidikan Akhlak/Moral 4. Nilai Pendidikan Seksual 5. Nilai Pendidikan
Spiritual 6. Nilai Pendidikan Demokrasi Source: e-book ULUMUNA/Jurnal Studi Keislaman
Volume XV-Nomor 2- Desember 2011

Menolak Tunduk dan Bangkit Melawan


Majulah Bersama IMM atau Mati Demi Islam
Karena Mundur adalah Pengkhianatan!!!
PIMPINAN KOMISARIAT
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah Students Association
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
Jl Tanah Merdeka,Kp Rambutan, Ciracas,Pasar Rebo - Jakarta Timur : 088212433017,
:pkimmfkipuhamkaa@gmail.com : @pkimmfkipuhamka, : immediafkipuhamka.blogspot.com

Menolak Tunduk dan Bangkit Melawan


Majulah Bersama IMM atau Mati Demi Islam
Karena Mundur adalah Pengkhianatan!!!

Anda mungkin juga menyukai