Oleh :
Mansur Hidayat
(1520010031)
YOGYAKARTA
2016
0
BAB I
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Keragaman dan Perbedaan: Budaya dan Agama dalam Lintas Sejarah
Manusia
Bahasa : Indonesia
ISBN : 978-602-1326-48-0
Tentang Penulis
1
Buku yang pernah terbit secara nasional antara lain: Anti Kesempurnaan,
Membaca, Melihat, dan Bertutur tentang Islam (Pustaka Pelajar, 2002), Nabi Palsu,
Membuka Kembali Pintu Kenabian (Arruz, 2003), Bunuh Sang Nabi: Kebenaran di
Balik Pertarungan Setan Melawan Malaikat (Hikmah Mizan, 2006) dan Antara
Timur dan Barat: Batasan, Dominasi, Relasi dan Globalisasi (Serambi, 2015).
Berbagai penghargaan, beasiswa, dan awards internasional juga telah diraihnya.
Tentang Buku
Buku yang berjudul Keragaman dan Perbedaan: Budaya dan Agama dalam
Lintas Sejarah Manusia adalah karangan Al Makin, M.A., Ph.D. Buku ini diterbitkan
oleh SUKA-Press bekerjasama dengan Al-Jamiah Research Center Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Buku setebal 288 halaman ini design cover oleh
Ikhman Mudzakir dan tata letak oleh Maryono. Buku ini adalah cetakan pertama yang
diterbitkan pada bulan Maret 2016 dengan bahasa Indonesia.
Buku ini berkategori sejarah, agama, dan filsafat yang dikemas dengan bahasa
ringan bagi awam. Terdiri dari tujuh bab utama yang mana pembahasan dalam tiap-
tiap bab hampir selalu disertakan kutipan dari kitab suci beberapa agama utamanya
kitab-kitab agama Semitik (Islam, Kristen, Yahudi). Melalui buku ini pembaca diajak
berpetualang ke masa lampau menilik peradaban-peradaban besar dunia sampai pada
tradisi Nusantara.
Buku ini hadir tak lepas untuk merespon paham-paham atau aliran-aliran
fanatik dan vokal yang saat ini sering bermunculan yang acapkali menyuarakan
kebenarannya sendiri dengan mengesampingkan fakta sejarah, baik dalam agama
Islam maupun aliran dari agama lain. Buku ini mencoba menawarkan bukti-bukti
sejarah yang mana dalam peradaban satu dengan yang lain adalah saling berkaitan
tanpa dapat melepaskan diri satu dengan yang lainnya. Dengan berasaskan bahwa
keragamaan adalah sesuatu yang indah dan alami, maka menyamaratakannya sama
dengan membunuh ke-natural-an itu sendiri. Oleh karena itu penulis, Al Makin,
M.A., Ph.D. mengarang buku yang berjudul Keragaman dan Perbedaan: Budaya dan
Agama dalam Lintas Sejaarah Manusia.
2
BAB II
ISI BUKU
Titik tekan pada bagian ini adalah pembahasan mengenai kisah manusia
pertama yang diturunkan di bumi, yakni kisah tentang Adam dan Hawa yang diambil
dari kitab-kitab suci tradisi semitik: perjanjian lama dan al-Quran, dimana dua
manusia ini telah menjadi icon universal dalam memahami permualaan manusia yang
diciptakan oleh tuhan atau dewa. Pembaca diajak berkelana secara historis tentang
kisah awal manusia dengan tradisi lain, seperti dalam mitos dari Eropa, Jepang,
Semitik maupun Nusantara.
Persepsi dunia menurut penulis adalah bagaimana masyarakat tempo kuno dan
klasik dalam memahami dunia ini serta bagaimana pengetahuan tentang dunia ini
meningkat dari masa ke masa. Bagian ini juga menghadirkan kisah tertua dari
Gilgamesh tradisi mesopotamia, yang mana di dalamnya terkandung kisah tentang
banjir dunia yang kemudian juga dikisahkan ulang oleh perjanjian lama juga al-
Quran. Penulis menutup bagian ini dengan menjelaskan mengenai pengetahuan
manusia tentang dunia sampai dengan saat ini sesuai dengan perkembangan penelitian
dan teknologi. Dikatakan juga dalam pembahasan yakni analisis tentang berapakah
sebenarnya usia dunia sampai dengan saat ini.
3
Keragaman Teologi dalam Sejarah
Bab keempat ini menceritakan tentang teologi sejarah dalam tradisi manusia
beriman. Dikemukakan pula bagaimana perkembangan teologi dan juga agama-agama
besar dunia dipentaskan di panggung sejarah dalam beragam aliran, sekte, dan
madzab. Mengupas bagaimana teologi dalam sejarah dengan menghadirkan sejarah
tahapan manusia bertuhan, konteks kelahiran Islam dan menjelaskan pula mengenai
bahwa Islam tidaklah satu, melainkan banyak versi dan interpretasi. Hal mendasar
yang ingin ditekankan oleh penulis disini adalah bahwa perbedaan itu manusiawi dan
alami.
Kota-Kota Metropolitan
Pada bab ini penulis mencoba menyajikan potret Islam pada masa awal di dua
kota utama, yakni Damaskus dan Baghdad. Dua kota tersebut adalah dua kota
metropolitan dan kosmopolitan sebagai pusat dunia yang plural dan penuh dengan
perbedaan. Transmisi budaya, bahasa, dan pengetahuan berkembang amat pesat saat
itu. Penekanan pada poin ini menunjukkan keterbukaan Islam di masa-masa puncak
kejayaannya dibawah dinasti Umayyah dan Abbasiyah. Mengetengahkan fakta bahwa
Islam yang maju adalah Islam yang menerima keragaman dan perbedaan. Gambaran
yang dikemukakan oleh penulis disini bahwa Islam adalah layaknya kota New York
saat ini, bukan seperti Madinah maupun Makkah seperti yang banyak dipersepsikan
orang.
4
Keindonesiaan
5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kelebihan dalam buku ini yakni penulis cukup runtut dalam mengetengahkan
kisah masa lampau lewat kerangka berfikir dari sesuatu yang besar dan mengerucut ke
dalam satu poin. Sajian yang begitu apik dalam mengemas sejarah, filsafat dan agama
dengan dibumbui ragam literatur yang menguatkan pengisahan sesuai dengan latar
belakang keilmuwan penulis.