Anda di halaman 1dari 4

Tugas

Oleh

: PEMBAHASAN MORFOLOGI
: MUH ALWI HS (14530083)

Buku Rujukan

: Buku asas-asas linguistik umum (J.W.M. Verhaar)


MARFOLOGI (DASAR-DASAR)

Ilmu morfologi menyangkut struktur internal kata. Perhatikanlah kata seperti


tertidur. Kata ini terdiri atas dua morfen, yakni ter- dan tidur (ter- diberi garis karena
tidak pernah berdiri sendiri). Jadi kata tertidur mempunyai struktur internal dengan
bagian-bagiiannya ter- dan tidur. Penganalisisan seperti itu disebut morfologi.
Morfem bebas dan terikat ; proses-proses morfemis
Apa kata itu ? kata adalah satuan atau bentuk bebas dalam tuturan. Bentuk
bebas secara morfemis adalah bentuk yang dapat berdiri sendiri, artinya tidak
membutuhkan bentuk lain yang digabung dengannya, dan dapat dipisahkan dari
bentuk-bentuk bebas lainnya di depannya dan dibelakangnya, dalam tuturan itu hak
saya, karena dapat dipisahkan dari itu (tesnya : itu memang hak saya) dan juga dari
saya ( tesnya: itu memang hak yang menjadi hak saya ).
morfem bebas itu dibedakan dari morfem terikat. Morfem terikat adalah
morfem yang idak dapat berdiri sendri dan yang hanya dapat meleburkan pada
morfem yang lain; misalnya, ber- dalam kata berhak (morfen terikat lazim ditulis
dengan garis penghubung sebagai lambang keterikatannya).
Morfem dasar dan tiga jenisnya
Morfem yang dileburi morfem yang lain kita sebut morfem dasar, dan yang
dileburkan itu berupa imbuhan ata klitika atau benuk dasar yang lain (dalam
pemajemukan) atau yang sama (dalam reduplikasi). Morfem dasar ada tiga macam:
pangkal, akar, dan pradasar. Morfem pangkal adalah morfem dasar yang bebas.
Morfem akar adalah morfem dasar yang berbentuk terikat. Agar menjadi bentuk
bebas, akan harus mengalami pegiimbuhan. Morfem pradas adalah bentuk yang
membutuhkkan pengiimbuhan atau pengklitikan atau pemajemukan untuk menjadi
bentuk bebas.
Morfem utuh dan morfem terbagi
Morfem-morfem itu dapat berupa morfem utuh atau morfem terbagi.
Contoh ; morfologi bahas arab. Dalam bahasa innii morfem akar untuk verba adalah

moorfem terbagi, terdiri atas tiga konsonan yang dipisahkan oleh vokal; misalnya
morfem akar terbagi k-t-b tulis merupakan dasarr untuk kata-kata seperti : kataba ia
(laki-laki) menulis. Vokal-vokal itu sendiri adalah moorfem terikat yang terbagi pula.
Morfem segmental dan morfem nonsegmental
Morfom segmental dapat diidentifikasikan sebagai satua pada garis dari kiri ke
kanan. Dalam morfologi kita mengenal juga morfem yang nonsegmental.
Morfem nol
Morfem dapat saja ditafsirkan sebagai morfem segmental, dalam hal ini segmen
yang berupa nol.
Alternasi alomorfemis
Kaidah-kaidah yang berlaku untuk alternatif alomorfemis ada dua jenisnya :
1. kaidah morfofonemis yang berupa fonemis
2. kaidah alomorfemis yang tidak berupa fonemis
Morfem, morf, dan alomorf
Dalam analisis struktur-struktur morfemis, apa yang diapit diantara kurung kurawal itu
disebut (lambang) morfem.
Berbeda denan morfen itu, alomorf-alomorfnya adalah jauh lebiih konkret, meskipn
tetap tidak mutlak perlu berupa segmental. Akan tetapi demi perian yang mudah kita
sering membutuhkan suatu bentuk yang kelihatannya cukup konkret. Bentuk kkonkret
yang demekian disebut morf.
MORFOLOGI : PROSES MORFEMIS
SEGMINTAL : AFIKSASI DAN KLITISISASI
Afiks ada empat macam :
a) Prefiks, yang diimbuhhkan di sebelah kiri dasar dalam proses yang disebut
prefiksasi.
b) Sufiks, yang diimbuhkan di sebelah kanan dasar proses yang disebut sufiksasi.

c) infiks, yang diimbuhkan dengan penyisipan di dalam dasar itu, dalam proses yang
namanya infiksasi.
d) konfiks, atau simulfiks, atau ambifiks, atau sirkumfiks, yang diimbuhkan untuk
sebagian di sebelah kanannya, dalam proses yang dinamai konfiksasi, atau
simulfiksasi, atau ambifiksasi, atau sirkumfiksasi.

MORFOLOGI : BERBAGAI JENIS FLEKSI


Fleksi, atau morfoloi infleksional, adalah proses morfemis yang diterapkan pada kata
sebagai unsur yang sama, sedangkan derivasi atau morfologi derivasional adalah
proses morfemis yang mengubah kata sebagai unsur leksikal tertentu menjadi leksikal
yang lain.
Bahasa pemarkah induk dan bahasa pemarkah bawahan.
Dalam bahasa pemarkah innduk, maka hanya induk itu sajalah yandi
markahi secara morfemis, dan bawahannya tidak; dalam bahasa
pemarkah bawahan, hanya bawahan sajalah yang dimarkahi dan
induknya tidak; akhirnnya, dalam bahassa pemarkah rangkap baik induk
maupun bawahan bawahan dimarkahi.
Paradigma morfologis dan paradigma perifrastis.
Setiap bahasa memiliki siasat untuk membentukkan paradigma istilah
paradigma disini dipakai dalam arti lebih luas. Pembahasan paradigma
dalam

bentuuk

frasal

juga

perlu

untuk

menjelaskan

perbedaan-

perbedaan diantara bahasa-bahasa di dunia.


MORFOLOGI : DERIVASI, REDUPLIKASI, DAN KOMPOSISI
Dalam tata bahasa masih ada proses morfologis lain, yaitu redupliasi dan koposisi.
Reduplikasi dapat bersifat paradigmatis, dapat bersifat pula derivasional. Komposisi
selalu bersifat dervasional.
Asal dan hasil derivasi menurut kelas kata
Para ahli inguistik lazim memakai sekumpulan istilah demi analisis proses
derivasi. Peristilahan tersebut kemungkinan rumusan singkat dalam
analisis morfologi derivasional.
Reduplikasi
Proses reduplikasi atau pengembara, terdapat dalam banyak sekali
bahasa di seluruh dunia. Reduplikasi adalah proses morfemis yang
mengulangi bentuk dasar atau sebagian dari bentuk dasar tersebut.
Komposisi

komposisi

atau

pemajemukan

adalah

proses

morfemis

yang

menggabunngkan dua morfem dasar (atau pradasar) menjadi satu kata,


yang namanya kata majemuk atau kompaun.

Anda mungkin juga menyukai