Anda di halaman 1dari 5

1. Jelaskan yang dimaksud dengan morfem bebas dan morfem terikat!

Beri contoh dari


bahasa yang menjadi program studi anda, atau dari bahasa lain yang anda kenal!
Jawab: Morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat
muncul dalam penuturan. Dalam bahasa Indonesia, misalnya bentuk pulang, makan,
rumah, dan bagus termasuk morfem bebas. Kita dapat menggunakan morfem-morfem
tersebut tanpa harus terlebih dahulu menggabungkan dengan morfem lain.
Sebaliknya, yang dimaksud dengan morfem terikat adalah morfem yang tanpa
digabung dulu dengan morfem lain tidak dapat muncul dalam penuturan. Semua afiks
dalam bahasa Indonesia adalah morfem terikat.

Berkenaan dengan morfem terikat ini dalam bahasa Indonesia ada beberapa hal yang
perlu dikemukakan. Yaitu:

Pertama, bentuk seperti juang, henti, gau,l dan baur juga termasuk morfem terikat
karena bentuk-bentuk tersebut, meskipun bukan afiks tidak dapat muncul dalam
peraturan tanpa terlebih dahulu mengalami proses morfologi, seperti afiksasi,
reduplikasi, dan komposisi. Bentuk bentuk seperti ini lazim disebut bentuk
prakategorial.

Kedua, sehubungan dengan istilah praktek burial di atas menurut konsep Verhaar
(1978) bentuk-bentuk seperti baca tulis dan tendang juga termasuk bentuk
prakategorial karena bentuk-bentuk tersebut baru merupakan “pangkal” kata,
sehingga baru bisa muncul dalam peraturan sesudah mengalami proses morfologi.

Ketiga, bentuk-bentuk seperti renta (yang hanya muncul dalam tua renta), kerontang
(yang hanya muncul dalam kering kerontang) dan bugar (yang hanya muncul dalam
segar bugar) juga termasuk morfem terikat. Lalu karena hanya bisa muncul dalam
pasangan tertentu, maka bentuk-bentuk tersebut disebut juga morfem unik. Di sini
barangkali perlu dicatat dalam pengembangan istilah dewasa ini beberapa morfem
unik seperti bugar itu di mulai dikembangkannya sehingga ada istilah kebugaran
jasmani. Dengan demikian sifat keunikannya menjadi lenyap.

Keempat, bentuk-bentuk yang termasuk preposisi dan konjungsi, seperti ke, dari,
pada dan, kalau, dan atau secara morfologis termasuk morfem bebas tetapi secara
sintaksis merupakan bentuk terikat.

Kelima, yang disebut klitika merupakan proses yang agak sukar ditentukan statusnya
apakah terikat atau bebas. Klitika adalah bentuk-bentuk singkat biasanya hanya satu
silabel, secara fonologis tidak mendapat tekanan, kemunculannya dalam penuturan
selalu melekat pada bentuk lain ,tetapi dapat dipisahkan. Umpamanya ketika -lah
dalam bahasa Indonesia, posisi dalam kalimat Ayahlah yang akan datang dapat
dipisah dari kata ayah, misalnya menjadi ayahmulah yang akan datang.

2. Sebutkan mana morfem bebas dan mana morfem terikat yang terdapat pada kalimat
berikut!
a. Dia menumpang bus antarkota dari sana.
b. Mereka menyesal telah melakukan perbuatan tercela itu.
Jawab:
a. Morfem bebas terdapat pada kata dia, bus, dari dan sana
Morfem terikat terdapat pada kata menumpang dan antarkota

b. Morfem bebas terdapat pada kata mereka, telah, dan itu.


Morfem terikat terdapat pada kata menyesal, melakukan, perbuatan, dan tercela.

3. Daftarkan semua bentuk dasar terikat yang ada dalam bahasa Indonesia! (Anda dapat
mencarinya di dalam kamus).
Jawab:
a-: asusila
ab-: abnormal
adi-: adibusana
aero-*: aerodinamika
alo-*: alofon
antar-: antarkota
ante-: antemeridiem
anti-: antibiotik
apo-: apoenzim
asta-: astakona
ato-: atogram
auto-: autokrasi
awa-: awahama
bi-: bikarbonat
bio-: biokimia
catur-: caturwulan
dasa-: dasawarsa
de-: demoralisasi
deka-: dekameter
di-: digraf
dia-: diatonik
dis-: diskredit
dur-*: durjana
dwi-: dwibahasa
eka-: ekabahasa
eks-: eksklusif
ekso-: eksogami
ekstra-: ekstrakurikuler
en-: ensefalon
endo-*: endodermis
epi-: episentrum
femto-: femtometer
geo-*: geofisika
giga-: gigabita
heksa-: heksagon
hekto-: hektometer
hemi-: hemisfer
hepta-: heptagon
hetero-: heterogen
hidro-: hidrometeorologi
hiper-: hiperaktif
hipo-: hipodermis
homo-: homofon
in-*: inkonvensional
infra-: infrastruktur
inter-: internasional
intra-: intrakardiak
intro-: introspeksi
iso-: isometri
kata-: katabolisme
ko- (kon-): kosponsor
kontra-: kontraindikasi
kuasi-: kuasimiliter
levo-: levotropik
maha-: mahakuasa
makro-: makroekonomi
mala-: malapraktik
manca-*: mancanegara
mega-: megaspora
meso-: mesoderm
meta- (met-): metafisika
mikro-: mikroekonomi
mili-: milimeter
mini-: minibus
mono-: monoteisme
multi-: multilateral
nara-*: narapidana
neo-: neokolonialisme
nir-: nirgelar
nis-: niskala
non-*: nonkolaborasi
oto-*: otomotif
paleo-*: paleobotani
pan-: panteisme
panca-: pancasila
para-: paranormal
pari-: paripurna
pasca-: pascasarjana
penta-: pentatonik
per-: perempat
peri-*: periferal
piezo-: piezoelektrik
piko-: pikogram
poli-: poliklinik
pra-: prasejarah
pramu-: pramusaji
pre-: prematur
pro-: proaktif
proto-: prototipe
pseudo-: pseudonim
purba-*: purbakala
purna-: purnabakti
purwa-*: purwarupa
re-: reformasi
retro-: retroaktif
sapta-: saptakrida
se-: seorang
semi-: semiprofesional
serba-: serbaada
sin- (si-, sim-, sil-): sinklimal
sosio-: sosiodemokrasi
su-*: susastra
sub-: subbagian
super-: supercepat
supra-: supranasional
swa-: swadaya
tan-: tansuara
tele-: telewicara
tera-: terameter
trans-: transmigrasi
tri-: tritunggal
tuna-: tunakarya
ultra-: ultramodern
uni-: unilateral
upa-: upaduta

4. Jelaskan yang dimaksud dengan klitika! Apa bedanya proklitika dan enklitika? Beri
contoh!
Jawab: Klitika merupakan morfem yang agak sukar ditentukan statusnya; apakah
terikat atau bebas. Klitika adalah bentuk-bentuk singkat, biasanya hanya satu silabel,
secara fonologis tidak mendapat tekanan, kemunculannya dalam pertuturan selalu
melekat pada bentuk lain, tetapi dapat dipisahkan. Proklitika adalah ketika yang
berposisi di muka kata yang diikuti, seperti ku dan kau pada konstruksi kubawa dan
kauambil. Sedangkan enklitika adalah klitika yang berposisi di belakang kata yang
dilekati, seperti -lah, -nya, dan -ku pada konstruksi dialah, duduknya dan nasibku.
5. Perhatikan kembali uraian-uraian pada 5.1.3.3, lalu jelaskanlah secara singkat yang
dimaksud dengan morfem suprasegmental itu!
Jawab: morfem suprasegmental adalah morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur
suprasegmental, seperti tekanan, nada, durasi, dan sebagainya.

6. Apa yang dimaksud dengan morfem beralomorf zero? Jelaskan dan beri contoh! (lihat
kembali uraian 5.1.3.4)
Jawab: Morfem beralomorf zero adalah morfem yang salah satu alomorfnya tidak
berwujud bunyi segmental maupun berupa prosodi (unsur suprasegmental), melaikan
berupa “kekosongan”.

Bentuk Tunggal Bentuk Jamak

I have a book I have two books

I have a sheep I have two sheep

Kala Kini Kala Lampau

They call me They called me

They hit me They hit me

Bentuk tunggal untuk book adalah book dan bentuk jamaknya adalah books; bentuk
tunggal untuk sheep adalah sheep dan bentuk jamaknya adalah sheep juga. Karena
bentuk jamak untuk books terdiri dari dua buah morfem, yaitu morfem {book} dan
morfem {-s}, maka dipastikan bentuk jamak untuk sheep adalah morfem {sheep}dan
morfem beralomorf zero.

7. Bentuk-bentuk seperti juang, abai, henti, dan lena dalam bahasa Indonesia termasuk
morfem bermakna leksikal atau bukan? Jelaskan secara singkat!
Jawab: Dalam hal ini perlu perlu dipisahkan antara konsep dan tataran semantik
dengan konsep dan tataran gramatikal. Secara semantik, morfem-morfem itu
mempunyai makna; tetapi secara gramatikal morfem-morfem tersebut tidak
mempunyai kebebasan dan otonomi seperti morfem {kuning}, {lari}, dan {sikat}.

Anda mungkin juga menyukai