OFFERING B
SELASA 4 - 6
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis Yang Dibina oleh Bapak Syahrul
Munir , S.Pd, M.Pd
Disusun oleh:
DELLA REFI NOVI SAPUTRI (190431626
FAISA ALROY ANSORI (190431626489)
FEREN ALDAFA (190431626476)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Pengantar Bisnis dengan judul
“Mengembangkan dan Menetapkan Harga Produk”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Pengantar Bisnis kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..…… ii
1. Kesimpulan …………………………………………………..……………………..……. 13
2. Saran ……………………………………………………..………………………………. 13
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap perusahaan akan menganut sistem pemasaran yang berbeda-beda tergantung
pada kebutuhan dan besar kecilnya perusahaan tersebut. Efektifitas promosi sangat
tergantung dari pemilihan bentuk promosi yang diperlukan terhadap produk yang dipasarkan
oleh karena itu, harus dicari suatu cara promosi yang sesuai dengan bentuk suatu produk yang
dipromosikan. Dengan promosi tersebut, diharapkan produk yang dihasilkan akan dikenal
oleh masyarakat luas dan menarik minat konsumen sehingga dapat tercapai tujuan suatu
perusahaan yaitu berkembangnya penjualan produk tersebut.
Pastinya setiap perusahaan juga mempunyai kebijakan masing – masing dalam
menetapkan suatu harga untuk mendapatkan hati seorang konsumen hal itu lah yang
merupakan kunci dari perusahaan tersebut karena dengan penawaran yang menarik atau
sebagainya konsumen akan mempertimbangkan produk dari perusahaan tersebut untuk di
konsumsi.
Seiring dengan berkembangkanya zaman, perkembangan pertumbuhan ekonomi dan
perkembangan teknologi maka dunia perusahaan pun juga mengalami perkembangan yang
sangat pesat dengan demikian pada perusahaan berlomba-lomba untuk membuat produk yang
sangat kreatif, inovatif dan tentunya juga mempunyai jasa guna untuk memenuhi kebutuhan
dan kegiingin para konsumen.
Dengan berkembangnya dunia usaha yang pesat menandai bahwa kesejahteraan
masyarakat meningkat, dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang juga
meningkatkan daya beli masyarakat dan daya rasa memiliki barang atau produk yang baru itu
tinggi. Dengan itu sangat mengguntungkan bagi perusahaan karena produk atau barang yang
di keluarkan dari salah satu perusahaan dapat di terima dengan baik oleh masyarakat atau
konsumen.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud produk dan pentingnya bagi perusahaan?
2. Bagaimana cara menetapkan harga suatu produk?
3. Apa strategi perusahaan untuk mengembangkan produk tersebut?
4. Apa saja faktor yang dapat memengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut?
3. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan produk dan pentingnya bagi
perusahaan
2. Untuk mengetahui cara menetapkan harga suatu produk
3. Untuk mengetahui strategi perusahaan dalam mengembangkan suatu produk
4. Untuk mengetahui factok-faktor yang dapat memengaruhi konsumen agar membeli
produk kita
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian produk dan pentingnya bagi perusahaan
Produk adalah suatu barang yang dapat di perjual belikan dari produsen ke konsumen
untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari dan di tawarkan di pasaran. Produk juga bisa di
sebut sebagai paket nilai karena memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan atau konsumen. Baik berupa barang fisik, jasa, atau kombinasi
keduanya, pelanggang akan mendapatakan berbagai manfaat, fitur, dan imbalan yang
diberikan oleh suatu produk. Fitur produk (product feature) merupakan kualitas, baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud, yang dibangun perusahaan ke dalam produknya.
Untuk menarik minat pembeli, fitur-fitur ini harus menyediakan manfaat.
Saat ini, pelanggan menganggap produk sebagai sekumpulan atribut, manfaat, dan
fitur yang oleh pemasar disebut sebagai paket nilai (value package). Pembeli makin herharap
memperoleh produk dengan nilai yang lebih tinggi-dengan manfaat dan fitur yang lebih
banyak pada harga yang masuk akal-sehingga perusahaan harus bersaing dengan
menonjolkan paket nilai yang lebih tinggi.
Barang dan jasa diklarifikasikan menjadi :
1. Produk Konsumsi
a. Barang kebutuhan sehari-hari/convenience goods dan jasa kebutuhan sehari-
hari/convenience services.
Adalah suatau barang yang dikonsumsi dalam tempo singkat dan rutin dan suatau
barang atau produk yang termasuk haraganya sagant terjangkau atau murah .
b. Barang belanja/shopping goods dan jasa belanja/shopping services.
Adalah suatau barang kebutuhan dan keinginan yang berharga menegah dan juga barang
atau produk yang jarang untuk dibeli karena harganya terlalu mahal.
c. Barang kebutuhan khusus/specialty goods dan jasa kebutuhan khusus/specialty
services.
Adalah suatu barang yang tergolong sangat penting dan mahal. Konsumen biasanya
memutuskan secara tepat apa yang mereka mau dan tidak menerima substitusi lain.
Mereka sering kali membandingkan dari satu sumber ke sumber lain, terkadang
menghabiskan banyak uang dan waktu untuk memperoleh satu produk spesifik.
2. Produk industry
a. Item produksi (production items) adalah barang atau jasa yang langsung digunakan
dalam proses pengubahan (produksi).
b. Item beban adalah barang dan jasa yang dikonsumsi dalam kurun setahun oleh
organisasi yang memproduksi barang lain atau memasok jasa lain.
c. Item modal (capital items) merupakan barang dan jasa yang bertahan lama biasanya
mahal dan terkadang bersifat permanen. Barang-barang ini memiliki perkiraan pakai
lebih dari setahun.
2
2. Cara menetapkan harga jual yang efektif
Setelah mengetahui definisi dan pentingnya produk bagi perusahaan, kita juga perlu
mengetahui cara menetapkan harga. Untuk dapat menjual suatu barang, produsen harus
menetapkan harga jual, untuk menetapkan harga jual harus mempertimbangkan beberapa hal
agar harga jual tersebut efektif, cara-caranya yaitu :
Contoh kasus ketika kita menawarkan jasa berlangganan DVD tidak akan ada banyak
perbedaan antara kita menawarkan harga barang tersebut 15 ribu atau cuma 15 ribu hal
tersebut terlihat sepele namun memberikan dampak yang luar biasa, pada penelitian Carnegie
mellon menggunakan skenario tersebut dengan sangat persis angka penjualan untuk
meningkat sampai dengan 20 persen ketika ada kata Cuma ditambahkan pada pesan
penjualan.
3
mereka pilih, dan hasilnya seperti yang anda bias perkirakannya yaitu tidak ada seorang pun
yang memilih pilihan kedua tetapi pada saat peneliti menghilangkan pilihan kedua dan
mengadakan penelitian kembali dengan hanya dua pilihan yang tadinya tiga terjadi sesuatu
yang menarik dimana 68% ebook dan 32% ebook dan print dengan menyisihkan hanya dua
pilihan orang-orang lebih tertarik pada yang lebih murah,pilihan tengah yang ganjil memiliki
pengaruh pilihan tersebut membuat print dan ebook yang seharusnya lebih mahal menjadi
masuk akal untuk dibeli.Jadi pilihan bukan untuk membuat bingung konsumen tetapi pilihan
dibuat agar anda yang mengarahkan pilihan konsumen.
e. Odd Pricing
Menetapkan harga yang ganjil atau sedikit dibawah jumlah yang genap.
Kita semua tahu bahwa Rp 99 ribu tampak lebih murah dibandingkan Rp 100 ribu meskipun
hanya berbeda seribu.Akan tetapi ada lebih banyak angka unik yang harusnya kita sadari, kita
akan mempelajari lebih lanjut ,dan pelajari beberapa cara yang tidak terlalu umum dipakai
oleh pebisnis lainnya untuk menentukan harga produk atau jasa anda berdasarkan otak
manusia memproses angka.Peneliti dari MIT dan Universitas Chicago memiliki perusahaan
skala nasional yang mengirimkan berbagai versi katalog pakain pada calon pembeli yang
dipilih secara acak.Pada satu sisi,beberapa angka berakhir dengan angka 9, dan pada sisi
lainnya harga dinaikkan atau diturunkan $5sebagai contoh,pada alamat yang sama kan ada
katalog dengan harga $39,$44 pada katalog kedua ,dan $34 pada katalog ketiga hasilnya pun
sangat mengagetkan katalog harga yang berakhiran dengan angka 9 menghasilkan 40%
penjualan yang lebih tinggi daripada yang lain.yang menarik adalah pakain dengan harga $39
bukan hanya melebihi penjualan pakaian dengan harga 44$ penjualannya juga melebihi
pakaian dengan harga $34.Padahal ketiga pakaian tersebut berasal dari jenis dan merek yang
sama,ini seperti kita sudah mengikuti aturan umum untuk membeli barang yang memiliki
harga Sembilan dibelakangnya,meskipun produk tersebut lebih mahal , angka 9 pada harga
memberikan dampak positif pada barang yang lebih murah dan lebih mahal bukan hanya
$39,tetapi juga $49,$59,$79. Intinya ini bekerja.Jadi cobalah membuat harga produk dengan
berakhiran angka sembilan.
4
berhubungan dengan besaran angka.” Dengan kata lain,semakin besar font hurufnya maka
manusia akan berpikir harganya semakin besar.
3. Tujuan menetapkan harga
Setelah mengetahui cara menetapkan harga, kita harus mengetahui pula tujuan
penetapan harga tersebut, berikut ini adalah tujuan – tujuan menetapkan harga:
5
3. Penetapan Harga untuk Tujuan E - Bisnis
Ketika melakukan penetapan harga untuk penjualan Internet, pemasar harus
mempertimbangkan beragam jenis biaya dan kesadaran konsumen. Banyak e - bisnis yang
bisa menawarkan biaya dan harga yang lebih rendah karena kemampuan pemasaran khas dari
Internet. Karena Web menyediakan hubungan langsung antara produsen dan konsumen,
pembeli sering kali menghindari biaya tambahan yang dikenakan pedagang grosir dan peritel.
Faktor lainnya adalah kemudahan untuk membandingkan produk : Jelas, belanja "satu
klik" lebih efisien ketimbang mengunjungi dari satu toko ke toko lain untuk mencari harga
terbaik . Terlebih lagi, baik konsumen dan pembeli bisnis bisa memperoleh harga lebih
murah dengan bergabung di Internet sehingga memiliki daya beli lebih besar. Dokter dan
karyawan di Arrowhead Health yang bermarkas di Phoenix , Arizona bekerja sama dengan
United Drugs Prescription Benefit Management untuk membuat pendekatan baru dalam
membeli obat generik dan bermerek dengan harga lebih murah sehingga menghemat
pengeluaran dalam program diskon obat resep bagi karyawan Dua perangkat baru ini antara
lain situs web yang mencari obat alternatif yang lebih murah , dan portal Web yang
berfungsi sebagai gerbang untuk memuat daftar beragam harga ritel nasional rata - rata untuk
produk obat - obatan . Program tersebut memungkinkan karyawan dan dokter untuk
mengurangi biaya klaim obat resep dan tunjangan.
Selain mengetahui cara menetapkan harga, definisi, dan pentingnya produk bagi
perusahaan, produsen juga harus mengetahui strategi pengembangan produk.
a. Pemasaran.
Pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan
lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian
segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara
khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan
target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.
b. Perancangan (design)
Fungsi perancangan memainkan peranan penting dalam mendefinisikan bentuk
fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Tugas bagian perancangan
mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software dan lain-lain) dan desain
6
industri(estetika,userinterface).
c. Manufaktur
d. Merchandising
Proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian ide. Ide produk
baru bisa berasal dari interaksi dengan berbagai kelompok dan menggunakan teknik
yang menghasilkan kreativitas. Untuk menghasilkan arus ide-ide baru yang
berkesinambungan, perusahaan harus dengan agresif menggali banyak sumber-
sumber gagasan.
a. Penyaringan Ide
7
bahwa ide produk amat cocok dengan keterampilan pemasaran dan pengalaman
pemasaran, maka perusahaan akan meningkatkan peringkat ide produk secara
keseluruhan.
Ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat
diuji. Kita dapat membedakan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Ide
produk adalah ide untuk produk dimana perusahaan dapat melihat kemungkinan
produk dapat ditawarkan ke pasar. Konsep produk adalah versi terinci dari suatu ide
yang dinyatakan dalam istilah-istilah yang berarti bagi konsumen. Citra produk adalah
gambaran tertentu yang konsumen peroleh dari suatu produk aktual atau potensial.
Dalam pengujian konsep mensyaratkan bahwa berbagai konsep produk diuji
pada kelompok konsumen sasaran yang tepat, kemudian reaksi konsumen tersebut
dikumpulkan.
d. Analisis Bisnis
Setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan strategi pemasaran,
manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis dari proposal. Manajemen harus
mempersiapkan penjualan, biaya, dan proyeksi laba untuk menentukan apakah
mereka memuaskan tujuan perusahaan. Jika ya, konsep dapat beralih ke tahap
pengembangan.
e. Pengembangan Produk
Jika konsep produk dapat melewati ujian bisnis, konsep ini berlanjut ke litbang
untuk dikembangkan menjadi suatu produk fisik. Selanjutnya ke bagian produksi
untuk dibuat, diberi merek dan kemasan yang menarik.
F. Pengujian Pasar
8
Setelah manajemen puas dengan kinerja fungsional dan psikologis, produk
siap dikemas dengan nama merek dan kemasan dalam uji pasar. Dalam pengaturan
autentik, pemasar dapat mempelajari seberapa besar pasar yang ada dan bagaimana
konsumen dan penyalur bereaksi untuk menangani, menggunakan, dan membeli
kembali produk.
g. Tahap Komersialisasi
9
b. Memperluas lini produk. Semua ditujukan untuk menawarkan lebih banyak alternatif
pilihan kepada pembeli tentang produknya.
c. Menambah model yang ada. Disini perusahaan menambah beberapa variasi baru pada
produknya.
d. Meniru strategi pesaing. Beberapa pengusaha berpendapat bahwa hubungan antara
biaya pengembangan produk dengan laba yang akan diperoleh pada waktu mendatang
adalah tidak pasti.
e. Menambah produk yang tidak ada kaitannya dengan lini yang ada. Strategi ini
dianggap mahal karena produk baru sering menggunakan proses produksi baru,
demikian juga fasilitas-fasilitas untuk promosi dan distribusinya.
Selain itu ada faktor – faktor yang harus diperhatikan agar strategi pengembangan produk
terlaksana dengan baik
7. Faktor-faktor yang Menghambat Pengembangan Produk
Menurut Kotler dan Keller faktor - faktor yang menghambat pengembangan produk
ada enam, yaitu :
a. Kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu. Mungkin hanya sedikit cara yang
tersisa untuk meningkatkan beberapa produk dasar
b. Pasar yang terfragmentasi. Perusahaan harus mengarahkan produk mereka pada
segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan laba lebih rendah untuk
setiap produk.
c. Batasan sosial dan pemerintah. Produk harus memuaskan keamanan konsumen dan
ramah lingkungan.
d. Biaya pengembangan. Perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide untuk
menemukan satu nilai kelayakan pengembangan dan sering menghadapi tingginya
biaya manufaktur, dan pemasaran.
e. Kelangkaan modal. Beberapa perusahaan mempunyai ide bagus, tetapi tidak dapat
mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meneliti dan meluncurkannya.
f. Waktu pengembangan yang dibutuhkan lebih pendek. Perusahaan harus
mempelajari bagaimana cara memadatkan waktu pengembangan dengan
menggunakan teknik baru, mitra strategis, uji konsep dini, dan perencanaan
pemasaran yang bagus.
8. Faktor – faktor yang Memengaruhi Konsumen untuk Membeli Produk
a. Pengaruh Psikologis, mencakup motivasi,presepsi, kemampuan belajar, dan sikap
seseorang.
b. Pengaruh Pribadi, mencakup gaya hidup, kepribadian, dan status ekonomi.
c. Pengaruh Sosial, mencakup keluarga, pemimpin ekonomi, teman, rekan kerja, dsb.
d. Pengaruh Budaya, mencakup budaya, subkultur, dan kelas sosial.
Kita telah mengetahui definisi dan pentingnya produk bagi perusahaan, menetapkan
harga, dan strategi pengembangan produk. agar lebih paham lagi, maka kita akan belajar
melalui kasus tertentu.
9. Study Kasus
10
PT. CSM adalah sebuah perusahaan agen tunggal dari produsen-produsen di luar
negeri yang memasok berbagai bahan kimia yang dibutuhkan oleh pabrik-pabrik yang
tersebar di seluruh Indonesia. PT. CSM memiliki tiga divisi yang bergerak di bidang industri
enamel, keramik dan gelas, yang divisinya dibagi menjadi Divisi Enamel, Divisi Keramik
dan Divisi Gelas. Seiring dengan terjadinya perubahan kondisi pasar dan persaingan,
perusahaan dituntut untuk mengembangkan kegiatannya untuk mengantisipasi perubahan-
perubahan tersebut sambil tetap mencapai target laba perusahaan. Strategi yang ditempuh
perusahaan adalah menambah satu divisi lagi yaitu Divisi Resale yang bertugas untuk
melayani berbagai kebutuhan bahan kimia dari pelanggan-pelanggan yang sudah ada dengan
kuantitas pesanan yang relatif kecil dan harus dipenuhi dalam waktu yang singkat. Dengan
adanya Divisi Resale, PT. CSM dikategorikan sebagai perusahaan dagang. Untuk mendanai
pengembangan ini, perusahaan menyisihkan sebagian dananya untuk membeli barang
persediaan. Dalam pasar persaingan yang ketat dan era perdagangan bebas, perusahaan harus
mempunyai keunggulan dari segi biaya, mutu, waktu dan inovasi. Bagi perusahaan, segi mutu
berada diluar kendali perusahaan karena mutu dari barang yang diimpor telah ditentukan oleh
pemasok atau produsen di manca negara dan konsumen.
Walaupun demikian perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen dalam waktu
singkat dengan mengadakan persediaan. Perusahaan dapat mengikuti inovasi terbaru dengan
turut berpartisipasi dalam berbagai pameran dan eksibisi yang diadakan di manca negara.
Dengan demikian masalah yang terpenting bagi perusahaan pada saat ini adalah melakukan
efisiensi biaya, karena biaya berada dalam kendali perusahaan. Tidak seperti divisi yang lain,
Divisi Resale dipandang memiliki prospek yang baik di masa mendatang. Oleh sebab itu,
perusahaan banyak memberikan perhatian kepada Divisi Resale sebagai satu divisi yang
diharapkan memberikan banyak kontribusi pada laba perusahaan. Namun, Divisi Resale
memiliki masalah yang dipandang perlu untuk dianalisis lebih teliti, yaitu divisi ini sering
kehilangan order hanya karena harga produk yang ditetapkan oleh divisi ini terlalu mahal
dibanding harga yang ditetapkan oleh pesaing, padahal dari segi kualitas produknya tidak ada
masalah. Perusahaan tidak pernah memperhatikan apakah tiap kelompok produk tersebut
menggunakan sumber daya perusahaan secara seragam. Masalah inilah yang akan dianalisis
apakah telah terjadi kurang kalkulasi biaya produk (product undercosting) atau lebih
kalkulasi biaya produk (product overcosting) melalui penelusuran biaya overhead
berdasarkan aktivitas-aktivitas yang dikonsumsi oleh tiap kelompok produk.
Analisis ini lebih dikenal dengan istilah activity based costing. Evaluasi kinerja pada
tiap divisi selama ini dilakukan pada bidang keuangan saja, yaitu dari total penghasilan
aktualnya dibandingkan dengan budgetnya. Sehingga ada kepala divisi yang merasa
dirugikan karena rasio penghasilan per penjualannya relatif rendah. Hal ini terjadi karena
penghasifan yang diterima merupakan prosentase dari penjualan, dan prosentase penjualan
rendah ini telah ditetapkan sesuai dengan agreement yang dibuat antara perusahaan dengan
produsennya sejak dahulu. Untuk menjamin perlakuan adil terhadap setiap divisi yang dinilai,
dalam karya akhir evaluasi kinerja ini dilakukan dua pendekatan, yaitu pendekatan keuangan
dan non keuangan. Evaluasi kinerja dengan pendekatan keuangan, meninjau rasio
penghasilan terhadap biaya yang berada dibawah kendali tiap kepala divisi. Evaluasi kinerja
dengan pendekatan non keuangan, meninjau dengan balanced scorecard. Dari hasil analisis
terhadap penetapan harga pokok, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi lebih kalkulasi
terhadap produk A dan B, dan terjadi kurang kalkulasi terhadap produk C. Walaupun produk
11
A telah dibebani biaya overhead yang sesuai dengan konsumsinya terhadap penggunaan
sumber daya perusahaan, tetapi harga pokok yang baru masih tetap lebih tinggi dari harga
pasar. Oleh sebab itu disarankan untuk mengeluarkan produk A ini dari kelompok produk
yang akan dijual dan menggantinya dengan produk lain yang harga pokoknya lebih rendah
daripada harga pasar, dan penetapan harganya disarankan agar menggunakan sistem biaya
yang baru diusulkan.
Analisis evaluasi kinerja dari bidang keuangan diperoleh kesimpulan bahwa, kinerja
yang terbaik ditunjukkan oleh divisi Enamel. Hasil ini memang sudah diperhitungkan karena
divisi Enamel ini telah ada sejak awal berdirinya perusahaan. Untuk sementara divisi
Keramik tidak dapat menunjukkan kinerja yang baik, karena divisi ini harus banyak
menggunakan sumber daya perusahaan untuk mendanai biaya perjalanan pemasaran untuk
berpartisipasi dalam pameran keramik di luar negeri. Mengikuti pameran di luar negeri ini
dianggap penting karena inovasi produk dan teknologi pada bidang keramik berkembang
sangat pesat. Untuk memperbaiki penghasilan divisi Keramik, disarankan untuk melakukan
analisis dengan pendekatan extended value chain yaitu dengan cara mengadakan kerja sama
dengan salah satu mitra kerja. produsen di luar negeri untuk memproduksi bahan kimia di
Indonesia. Selanjutnya evaluasi kinerja dari bidang non keuangan diperoleh kesimpulan
bahwa model baru balanced scorecard layak dipertimbangkan untuk diterapkan di
perusahaan.
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa pengembangan produk adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat yang selalu berubah ubah dalam jangka waktu yang singkat. Namun
dalam membuat suatu produk perusahan mempunyai kendala atau masalah salah satunya
adalah membuat atau menemukan suatu produk yang baru, tetapi untuk menghasilkan produk
yang menguntukan dan mendapatkan tanggapan yang baik dari masyarakat aku konsumen.
Dalam memecahkan masalah tersebut maka perusahaan menggunakan strateginya masing
masing. Dan dalam menentukan produk dan harga yang akan di pasarkan dalam masyarakat
perusahaan mempunyai beberapa strategi dan faktor untuk mendapatkan keuntungan yang
sangat besar dan memuasakan masyarakat atau konsumen.
2. Saran
Dalam mengembangkan produk, perusahan harus memerhatikan faktor-faktor yang dapat
memengaruhi pergembangan produk tersebut. Perusahan jugaharus mengetahui strategi apa
saja yang dapat dilakukan. Dalam penetapan harga, perusahaan harus memperhatikan harga
pasar dan faktor lainnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14