Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS II

TENTANG RESPON SEKSUAL

Oleh :

NOVIANA ARIE HAWINI


NIM 2022-02-14201-043

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S-1 KEPERAWATAN
ALIH JENJANG
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan
Maternitas II dengan judul “Respon Seksual” ini dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat pada waktunya.

Adapun maksud saya membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah Keperawatan Maternitas II jenjang pendidikan S-1 Keperawatan
Alih Jenjang STIKes Eka Harap Palangka Raya.

Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
pada penulisan makalah ini, sangatlah sulit bagi penuyusun untuk menyelesaikan
makalah ini. Besar harapan penulisan agar makalah ini dapat bermanfaat.

Palangka Raya, Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 3
2.1 Definisi Respon Seksual.................................................................................. 3
2.2 Masalah Respon Seksual Pada Wanita............................................................ 5
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Seksualitas......................................................... 5
BAB III PENUTUP............................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reproduksi adalah
kemampuan makhluk
hidup untuk menghasilkan
keturunan yang

ii
baru. Tujuannya adalah
untuk mempertahankan
jenisnya dan melestarikan
jenis agar
tidak punah. Sistem
reproduksi pada manusia
akan mulai berfungsi
ketika seseorang
mencapai kedewasaan
(pubertas).
Begitu pentingnya
masalah seksualitas dalam
kehidupan manusia
sehingga ada
pendapat ahli yang
extrim menyatakan
iii
bahwa semua tingkah
laku manusia pada
hakekatnya dimotifasi dan
didorong oleh seks. Maka
tidaklah mengherankan
bahwa
ada pendapat peneliti
lain mengatakan bahwa
kebanyakan gangguan
kepribadian,
gangguan tingkah laku
terjadi oleh adanya
gangguan pola
perkembangan kehidupan
psikoseksualnya.

iv
Organ reproduksi
wanita merupakan
sekelompok organ yang
terlibat dalam
sistem reproduksi,
dalam hal ini untuk
mempersiapkan
kehamilan hingga
melahirkan. Setiap
organ reproduksi
dirancang dengan
fungsinya masing-
masing. Organ-organ ini
dimiliki wanita sejak
lahir, namun
kemampuan
v
reproduksinya baru akan
dimulai setelah masa
pubertas.
Siklus respons seksual
mengacu pada urutan
perubahan fisik dan
emosional. Hal ini
terjadi ketika seseorang
menjadi terangsang
secara seksual dan turut
berpartisipasi
atau melakukan kegiatan
rangsangan seksual,
seperti berhubungan
seksual.

vi
Ada beberapa panduan
siklus respons seksual
agar Anda mengetahui
bagaimana
tubuh Anda merespons
setiap fase dari siklus
tersebut. Panduan ini
juga dapat
meningkatkan hubungan
Anda dan membantu Anda
menentukan penyebab
masalah
seksual apa pun.
Siklus respons
seksual memiliki empat

vii
fase, yakni kegembiraan,
dataran tinggi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reproduksi adalah
kemampuan makhluk
hidup untuk menghasilkan
keturunan yang
baru. Tujuannya adalah
untuk mempertahankan
jenisnya dan melestarikan
jenis agar
tidak punah. Sistem
reproduksi pada manusia

viii
akan mulai berfungsi
ketika seseorang
mencapai kedewasaan
(pubertas).
Begitu pentingnya
masalah seksualitas dalam
kehidupan manusia
sehingga ada
pendapat ahli yang
extrim menyatakan
bahwa semua tingkah
laku manusia pada
hakekatnya dimotifasi dan
didorong oleh seks. Maka
tidaklah mengherankan
bahwa
ix
ada pendapat peneliti
lain mengatakan bahwa
kebanyakan gangguan
kepribadian,
gangguan tingkah laku
terjadi oleh adanya
gangguan pola
perkembangan kehidupan
psikoseksualnya.
Organ reproduksi
wanita merupakan
sekelompok organ yang
terlibat dalam
sistem reproduksi,
dalam hal ini untuk

x
mempersiapkan
kehamilan hingga
melahirkan. Setiap
organ reproduksi
dirancang dengan
fungsinya masing-
masing. Organ-organ ini
dimiliki wanita sejak
lahir, namun
kemampuan
reproduksinya baru akan
dimulai setelah masa
pubertas.
Siklus respons seksual
mengacu pada urutan

xi
perubahan fisik dan
emosional. Hal ini
terjadi ketika seseorang
menjadi terangsang
secara seksual dan turut
berpartisipasi
atau melakukan kegiatan
rangsangan seksual,
seperti berhubungan
seksual.
Ada beberapa panduan
siklus respons seksual
agar Anda mengetahui
bagaimana
tubuh Anda merespons
setiap fase dari siklus
xii
tersebut. Panduan ini
juga dapat
meningkatkan hubungan
Anda dan membantu Anda
menentukan penyebab
masalah
seksual apa pun.
Siklus respons
seksual memiliki empat
fase, yakni kegembiraan,
dataran tinggi

xiii
Reproduksi adalah
kemampuan makhluk
hidup untuk menghasilkan
keturunan yang
baru. Tujuannya adalah
untuk mempertahankan
jenisnya dan melestarikan
jenis agar
tidak punah. Sistem
reproduksi pada manusia
akan mulai berfungsi
ketika seseorang
mencapai kedewasaan
(pubertas)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Sistem reproduksi pada manusia akan
mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas).
Begitu pentingnya masalah seksualitas dalam kehidupan manusia
sehingga ada pendapat ahli yang extrim menyatakan bahwa semua tingkah
laku manusia pada hakekatnya dimotifasi dan didorong oleh seks. Maka
tidaklah mengherankan bahwa ada pendapat peneliti lain mengatakan bahwa
kebanyakan gangguan kepribadian, gangguan tingkah laku terjadi oleh adanya
gangguan pola perkembangan kehidupan psikoseksualnya.

Organ reproduksi wanita


merupakan sekelompok
organ yang terlibat dalam
sistem reproduksi,
dalam hal ini untuk
mempersiapkan
kehamilan hingga
melahirkan. Setiap
organ reproduksi
dirancang dengan
fungsinya masing-
2
masing. Organ-organ
ini dimiliki wanita
sejak lahir, namun
kemampuan
reproduksinya baru akan
dimulai setelah masa
pubertas.
Siklus respons
seksual mengacu pada
urutan perubahan fisik dan
emosional. Hal ini
terjadi ketika seseorang
menjadi terangsang
secara seksual dan turut
berpartisipasi

3
atau melakukan
kegiatan rangsangan
seksual, seperti
berhubungan seksual.
Ada beberapa
panduan siklus respons
seksual agar Anda
mengetahui bagaimana
tubuh Anda
merespons setiap fase
dari siklus tersebut.
Panduan ini juga dapat
meningkatkan hubungan
Anda dan membantu Anda
menentukan penyebab
masalah
4
seksual apa pun.
Organ reproduksi wanita merupakan sekelompok organ yang terlibat
dalam system reproduksi, dalam hal ini untuk mempersiapkan kehamilan
hingga melahirkan. Setiap organ reproduksi dirancang dengan fungsinya
masing-masing. Organ-organ ini dimiliki wanita sejak lahir, namun
kemampuan reproduksinya baru akan dimulai setelah masa pubertas. Siklus
respons seksual mengacu pada urutan perubahan fisik dan emosional. Hal
initerjadi ketika seseorang menjadi terangsang secara seksual dan turut
berpartisipasi atau melakukan kegiatan rangsangan seksual, seperti
berhubungan seksual. Ada beberapa panduan siklus respons seksual agar
Anda mengetahui bagaimana tubuh Anda merespons setiap fase dari siklus
tersebut. Panduan ini juga dapat meningkatkan hubungan Anda dan membantu
Anda menentukan penyebab masalah seksual apapun.
Siklus respons seksual memiliki empat fase, yakni kegembiraan,
dataran tinggi, orgasme, dan resolusi. Baik pria maupun wanita mengalami
keempatnya, walaupun waktunya biasa berdeda.

1.2 Rumusan Masalah

2 Dari latar belakang


diatas maka ditarik
rumusan masalah yang
akan dibahas

5
3 didalam makalah ini
adalah:
4 Dari latar belakang
diatas maka ditarik
rumusan masalah yang
akan dibahas
5 didalam makalah ini ad
6
7
8
9
10
11
12
13
14
6
Dari latar belakang diatas maka ditarik rumusan masalah yang akan dibahas
didalam makalah ini adalah:
1.2.1 Apa definisi dari Respon Seksual?
1.2.2 Apa saja masalah respon seksual pada wanita?
1.2.3 Apa saja faktor yang mempengaruhi seksualitas?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi Respon Seksual.
1.3.2 Untuk mengetahui masalah respon seksual pada wanita.
1.3.3 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi seksualitas

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defini Respon Seksual

3 Sejak dipublikasikan
sejak tahun 1966 oleh
Masters & Johnson,
dalam buku yang
4 berjudul sama, Human
Sexual Response secara
berurutan pada laki-laki
dan
5 perempuan terbagi ke
dalam empat fase atau
tahapan. Excitement,
Plateau, Orgasm
6 dan Resolution.

8
7 Penjelasan singkatnya
sebagai berikut (bisa
dikomparasi dengan
grafik).
Sejak dipublikasikan sejak tahun 1966 oleh Masters & Johnson, dalam
buku yang berjudul sama, Human Sexual Response secara berurutan pada
laki-laki dan perempuan terbagi ke dalam empat fase atau tahapan.
Excitement, Plateau, Orgasm dan Resolution.Penjelasan singkatnya sebagai
berikut (bisa dikomparasi dengan grafik).

Excitement
tubuh memperlihatkan
perubahan dan tanda
terangsang dan bangkitan
seksual.
Dengan tanda yang bisa
diperhatikan seperti
dimulainya ereksi penis,
ereksi
9
klitoris, lubrikasi awal
hingga kelamin
mengembang karena aliran
darah menuju
kelamin.
2. Plateau
bangkitan seksual terus
meningkat dan terpelihara
terus dalam jangka waktu
yang relatif lama sebelum
klimaks seksual. Ereksi
meningkat, lubrikasi
bertambah dan semakin
banyak, dan saat ini
penetrasi kelamin dalam
hubungan
10
seksual terjadi dalam
durasi lebih lama di
banding fase lainnya.
3. Orgasm
pencapaian klimaks atau
puncak dari ketegangan
seksual. Yang ditandai
dengan
kontraksi atau
mengejangnya otot-otot
tanpa disadari, puting
payudara teras
lebih keras lagi, detak
jantung sangat meningkat,
rasa nikmat yang luar biasa

11
dengan terkadang disertai
desahan kuat. Pada laki-
laki umumnya disertai
dengan ejakulasi.
4. Resolution
relaksasi dan kembali ke
keadaan semula sebelum
mengalami rangsangan
seksual. Ereksi penis
kembali mengendur, ereksi
klitoris mengendur ke arah
normal, lubrikasi berhenti,
detak jantung kembali
melambat, tubuh menjadi
letih

12
dan lemas. Semua kembali
ke normal dan seringkali
menjadi tidur.
Di lihat dari grafik, laki-
laki umumnya hanya bisa
menjalani siklus dengan
satu
kali orgasme saja (grafik
kuning). Sedangkan pada
perempuan, jika
rangsangan
cukup, bisa terjadi orgasme
berulang atau
multiorgasme (grafik biru).
1. Excitement (Kegembiraan)
Yang terjadi pada wanita pada tahap ini adalah;
a. Lubrikasi vaginal: yaitu dinding vagina berkeringat.
b. Ekspansi 2/3 bagian dalam rongga vagina (lorong vagina membuka)

13
c. Peningkatan sensitivitas dalam pembesaran klitoris serta labia
d. Terjadi ereksi putting dan peningkatan ukuran payudara.
Yang terjadi pada pria pada tahap ini adalah;
a. Ereksi penis (penambahan besar penis dari yang sebelumnya)
b. Penebalan dan elevasi skrotum.
c. Pembesaran skrotum.
d. Ereksi putting susu dan pembengkakan (tumescence)
2. Plateau (Penguatan Respon Fase Excitement)
Yang terjadi pada wanita pada tahap ini adalah;
a. Pembesaran klitoris (retraksi klitoris dibawah topi klitoris)
b. Pembentukan platform orgasmus: pembengkakan 1/3 luar vagina dan
labia minora.
c. Elevasi sekviks dan uterus: perubahan warna kulit yang tampak hidup
pada labia minora.
d. Pembesaran areola dan payudara.
e. Peningkatan tegangan otat dan pernapasan.
f. Peningkatan frekuensi denyut jantung, tekanan darah dan frekuensi
pernapasan.

Yang terjadi pada pria pada tahap ini adalah;


a. Peningkatan ukuran glans (ujung) penis.
b. Peningkatan intensitas warna glans.
c. Elevasi dan peningkatan 50% ukuran penis.
d. Peningkatan teganggan otot dan pernapasan.
e. Peningkatan frekuensi denyut jantung, tekanan darah dan frekuensi
pernapasan.
3. Orgasm (penyaluran kumpulan darah dan tegangan otot)
Yang terjadi pada wanita pada tahap ini adalah:
a. Kontraksi volunter platformorgasmik, uterus, rektal, spinter uretral,
dan kelompok otot lain.
b. Hiperventilasi dan peningkatan frekuensi jantung.

14
c. Memuncaknya frekuensi jantung, tekanan darah dan frekuensi
pernapasan.
Yang terjadi pada pria pada tahap ini adalah;
a. Penutupan spinter urinarius internal.
b. Sensasi ejakulasi yang terjadi tertahankan.
c. Kontraksi duktus deferens vesikel seminalis prostat dan duktuts
ejakulatorius.
d. Relaksisi spinter kandung kemis eksternal.
e. Memuncaknya frekuensi jantung, tekanan darah dan frekuensi
pernapasan.
f. Ejakulasi.
4. Resolution (fisiologis dan psikologis kembali ke dalam keadaan tidak
terangsang)
Yang terjadi pada wanita pada tahap ini adalah:
a. Relaksasi bertahap pada dinding vagina.
b. Perubahan warna yang cepat pada dinding labia minora
c. Berkeringat.
d. Secara bertahap frekunsi jantung, tekanan darah, dan frekuensi
pernapasan kembali normal.
e. Wanita mampu kembali mengalami orgasmus karena tidak mengalami
periode refraktori seperti yang terjadi pada pria.
Yang terjadi pada pria pada tahap ini adalah;
a. Kehilangan ereksi penis.
b. Rekasi berkeringat.
c. Penurunan testis.
d. Secara bertahap frekunsi jantung, tekanan darah, dan frekuensi
pernapasan kembali normal.

2.2 Masalah Respon Seksual Pada Wanita


Masalah respon seksual pada wanita antara lain;
a. Gangguan minat/keinginan seksual (desire disorder) ditandai dengan
kurang atau kehilangan keinginan /hasrat seksual.

15
b. Gangguan birahi (arousal disoerder)ditandai dengan kesulitan mencapai
atau mempertahankan kerangsangan saat melakukan aktivitas seksual.
c. Gangguan orgasme (orgasme disorder) ditandai dengan tertundanya atau
gagalnya mencapai orgasme saat melakukan aktivitas seksual.
d. Gangguan nyeri seksual (sexual pain disorder) (Rosen et al.,2000)

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Seksualitas


Faktor-faktor yang mempengaruhi seksualitas antara lain;
a. Faktor Umur
Umur adalah salah satu faktor yang mempengaruhi respon seksual,
semakin wanita mendekati menopause maka semakin menurun gairah
pada wanita.
b. Faktor Sosial Ekonomi
Ekonomi juga berpengaruh pada respon seksual pada wanita karena
berkaitan dengan stress, wanita yang ekonominya kurang cenderung
mengalami stress dan akan berpengaruh terhadap respon seksual.
c. Faktor Fisik
Klien dapat mengalami penurunan keingan seksual karena alas an fisik,
karena bagaimanapun aktivitas seks bisa menimbulkan nyeri dan
ketidaknyamanan. Kondisi fisik dapat berupa penyakit ringan/berat,
keletihan, medikasi, maupun citra tubuh. Citra tubuh yang buruk terutama
disertai penolakan atau pembedahan yang mengubah bentuk tubuh akan
menyebabkan seseorang kehilangan gairah.
d. Faktor Gaya Hidup
Gaya hidup disini meliputi penyalahgunaan alcohol dan aktivitas seks,
ketersediaan waktu mencurahkan perasaan dan hubungan , dan penentuan
waktu yang tepat untuk aktivitas seks. Penggunaan alcohol dapat
menyebabkan rasa sejahtera atau gairah palsu dalam tahap awal sekks
dengan efektif negative yang jauh lebih besar di banding perasaan eforia
palsu tersebut.
e. Faktor Harga Diri

16
Jika harga diri seksual tidak dipelihara dengan mengambangkan perasaan
yang kuat tentang seksula diri dan dengan mempelajari keterampilan
seksual, aktivitas seksual mungkin menyebabkan perasaan negative atau
tekanan dari dan tekanan perasaan seksual.
f. Faktor Hubungan
Masalah dalam hubungan (kemestraan, kedekatan) depat mempengaruhi
hubungan seseorang untuk melakukan aktivitas seksual. Hal ini
sebenarnya tergantung dari bagaimana kemampuan mereka dalam
berkompromi dan bernegosisasi mengenai seksual yang dapat diterima dan
menyenangkan.
g. Penundaan Usia Perkawinan
Adanya undang-undang perkawinan yang menetapkan batas usia menikah
sedikitnya 17 tahun untuk wanita dan 20 tahun untuk pria. Norma social
makin lama makin menuntut persyarakatan yang makin untuk perkawinan,
pendidikan, pekerjaan, persiapan mental. Norma agama yang melarang
untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
h. Adanya Penyebaran Informasi dan Ransangan Seksual Melalui Media
Dengan teknologi yang canggih memudahkan untuk mengakses media
yang merangsang seksualitas remaja.

i. Pergaulan yang Makin Bebas


Membuat perilaku seksual yang berbahaya semakin meningkat.
j. Ketaatan Agama
Landasan agama yang kuat berpengaruh terhadap bentuk perilaku seksual
remaja.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa tahap respon seksual pada laki-laki dan
wanita dibagi menjadi empat tahap yaitu, excitement (kegembiraan), plateau
(penguatan respon rase excitement), orgasm (penyaluran kumpulan darah dan
tegangan otot), resolution (fisiologis dan psikologis kembali ke dalam
keadaan tidak terangsang). Serta faktor yang mempengaruhinya adalah faktor
usia, faktor sosial ekonomi, faktor fisik, faktor hubungan, faktor gaya hidup,
faktor harga diri, faktor usia perkawinan, faktor adanya penyebaran informasi
dan ransangan seksual melalui media, pergaulan yang makin bebas, dan
ketaan beragama. Adapun masalah respon seksual pada wanita antara lain;
gangguan minat/keinginan seksual (desire disorder) ditandai dengan kurang
atau kehilangan keinginan /hasrat seksual, gangguan birahi (arousal
disoerder) ditandai dengan kesulitan mencapai atau mempertahankan
kerangsangan saat melakukan aktivitas seksual, gangguan orgasme (orgasme
disorder) ditandai dengan tertundanya atau gagalnya mencapai orgasme saat
melakukan aktivitas seksual, gangguan nyeri seksual (sexual pain disorder)
(Rosen et al.,2000).

18
DAFTAR PUSKTASA

dr. Nagara Oka. (2017). Respon Seksual. Angsamerah.com. Jakarta


Sunnaholomi Halakrispen. (2019). Siklus Respons Seksual. Medcom.id.
Jakarta.
Alodokter. (2019). Mengenal Organ Reproduks Wanita. Jakarta.
Mashudi,Sugeng. (2011). Anatomi dan Fisiologi Dasar. Jakarta :
Salemba Medika.
Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

19
GAMBAR ANATOMI FISILOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA

20
GAMBAR ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA

\\

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
21
Reproduksi adalah
kemampuan makhluk
hidup untuk menghasilkan
keturunan yang
baru. Tujuannya adalah
untuk mempertahankan
jenisnya dan melestarikan
jenis agar
tidak punah. Sistem
reproduksi pada manusia
akan mulai berfungsi
ketika seseorang
mencapai kedewasaan
(pubertas).
Begitu pentingnya
masalah seksualitas dalam
22
kehidupan manusia
sehingga ada
pendapat ahli yang
extrim menyatakan
bahwa semua tingkah
laku manusia pada
hakekatnya dimotifasi dan
didorong oleh seks. Maka
tidaklah mengherankan
bahwa
ada pendapat peneliti
lain mengatakan bahwa
kebanyakan gangguan
kepribadian,
gangguan tingkah laku
terjadi oleh adanya
23
gangguan pola
perkembangan kehidupan
psikoseksualnya.
Organ reproduksi
wanita merupakan
sekelompok organ yang
terlibat dalam
sistem reproduksi,
dalam hal ini untuk
mempersiapkan
kehamilan hingga
melahirkan. Setiap
organ reproduksi
dirancang dengan
fungsinya masing-

24
masing. Organ-organ ini
dimiliki wanita sejak
lahir, namun
kemampuan
reproduksinya baru akan
dimulai setelah masa
pubertas.
Siklus respons seksual
mengacu pada urutan
perubahan fisik dan
emosional. Hal ini
terjadi ketika seseorang
menjadi terangsang
secara seksual dan turut
berpartisipasi

25
atau melakukan kegiatan
rangsangan seksual,
seperti berhubungan
seksual.
Ada beberapa panduan
siklus respons seksual
agar Anda mengetahui
bagaimana
tubuh Anda merespons
setiap fase dari siklus
tersebut. Panduan ini
juga dapat
meningkatkan hubungan
Anda dan membantu Anda
menentukan penyebab
masalah
26
seksual apa pun.
Siklus respons
seksual memiliki empat
fase, yakni kegembiraan,
dataran tingg

27

Anda mungkin juga menyukai