Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“PERKEMBANGAN PRENATAL DAN BAYI”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

1. Melkias Ruben Merani


2. Naufal Shofiyyulloh MR
3. Olivia Ziarah
4. Sahaka Rumbouw
5. Siti Nur Cahyanti Hamida
6. Stevani Lince Seru
7. Tsanea Nurrahmi Susilo
8. Yohanes Renyaan
9. Yosefina Sofia Petege
10. Zaharia

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA III
AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT MARTHEN INDEY
JAYAPURA
TA 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas
rahmat dan karunia-Nya kami telah dapat menyusun makalah ini yang berjudul
PERKEMBANGAN PRENATAL DAN BAYI.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tim penyusun mengalami banyak
permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, dengan
segala kerendahan hati, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata
Perkuliahan Keperawatan Dasar II, yaitu Ibu Siti Patimah, S.Kep, Ns, M.Kep yang
telah membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi
maupun sistematika penulisannya, maka dari itu penyusun berterima kasih apabila
ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
seperjuangan khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) nantinya.

Jayapura, 02 April 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1...............................................................................................................
LatarBelakang....................................................................................... 1
1.2............................................................................................................... Tujuan
Penulisan............................................................................................... 1
BAB II ISI
2.1................................................................................................................
Pengertian Kebutuhan Seksual............................................................. 2
2.2...............................................................................................................
Perkembangan Seksual Prenatal Dan Bayi........................................... 3

2.3...............................................................................................................
Tahapan Respon Seksual...................................................................... 3
2.4............................................................................................................... Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Seksual..................................... 4
BAB III PENUTUP
3.1...............................................................................................................
Kesimpulan........................................................................................... 6
3.2............................................................................................................... Saran
.............................................................................................................. 6

2
3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seks adalah topik yang sudah lama dianggap tabu untuk diperbincangkan
oleh orang dewasa. Seksualitas sulit untuk didefinisikan karena sesksualitas
memiliki banyak aspek kehidupan kita dan diekspresikan melalui beragam
perilaku.

Kesehatan seksual adalah pengintegrasian aspek somatik, emosional,


intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual dengan cara yang positif
memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta (WHO,
1975).

B. Tujuan Penulisan

Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan


nilai Mata Ajar Keperawatan Dasar II.

Tujuan Khusus di buat makalah ini adalah:

a. Agar mahasiswa mengerti mengenai pengertian kebutuhan seksual

b. Agar mahasiswa mengerti tentang perkembangan seksual prenatal dan


bayi

c. Siklus respons seksual.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah seksual.

1
BAB II

ISI

2.1. Pengertian Kebutuhan Seksual


Kebutuhan seksual merupakan kebutuhan dasar manusia berupa
ekspresi perasaan dua orang individu secara pribadi yang saling menghargai,
memerhatikan, dan menyayangi sehingga terjadi sebuah hubungan timbal
balik antara dua individu tersebut. Seks pada hakekatnya merupakan
dorongan naluri alamiah tentang kepuasan syahwat. Tetapi banyak kalangan
yang secara ringkas mengatakan bahwa seks itu adalah istilah lain dari Jenis
kelamin yang membedakan antara pria dan wanita. Jika kedua jenis seks ini
bersatu, maka disebut perilaku seks. Sedangkan perilaku seks dapat diartikan
sebagai suatu perbuatan untuk menyatakan cinta dan menyatukan kehidupan
secara intim.
Teori Hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu :

1. Kebutuhan Fisiologis, yang merupakan kebutuhan paling dasar pada


manusia. Antara lain ; pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran gas,
cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur,
aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, serta seksual.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan, dibagi menjadi perlindungan
fisik dan perlindungan psikologis. Perlindungan fisik, meliputi
perlindungan dari ancaman terhadap tubuh dan kehidupan seperti
kecelakaan, penyakit, bahaya lingkungan, dll. Perlindungan psikologis,
perlindungan dari ancaman peristiwa atau pengalaman baru atau asing
yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang.
3. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki,
memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, dan
kekeluargaan.
4. Kebutuhan akan harga diri dan perasaan dihargai oleh orang lain serta
pengakuan dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, ini merupakan kebutuhan tertinggi dalam
hierarki Maslow, yang berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang
lain atau lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.

2
2.2. Perkembangan Seksual Prenatal Dan Bayi

1. Masa prenatal dan bayi.


Pada masa ini komponen fisik atau biologis sudah mulai berkembang.
Berkembangnya organ seksual mampu merespon rangsangan, seperti
adanya ereksi penis pada laki-laki dan adanya pelumas vagina pada
wanita. Perilaku ini terjadi ketika mandi, bayi merasakan adanya perasaan
senang. Menurut Sigmund Freud, tahap perkembangan psikoseksual pada
masa ini adalah :
a. Tahap Oral, terjadi pada umur 0-1 tahun. Kepuasan, kesenangan atau
kenikmatan dapat dicapai dengan cara menghisap, menggigit,
mengunyah, atau bersuara. Anak memiliki ketergantungan yang
sangat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk mendapatkan rasa
aman. Masalah yang di peroleh pada masa ini adalah masalah
menyapih dan makan.
b. Tahap Anal, terjadi pada umur 1-3 tahun. Kepuasan pada tahap ini
terjadi pada saat pengeluaran feses. Anak mulai menunjukan
keakuannya, sikapnya sangat narsistik (cinta terhadap diri sendiri),
dan egois. Anak juga mulai mempelajari struktur tubuhnya. Pada
tahap ini anak sudah dapat di latih dalam hal kebersihan.

2.3. Tahapan Respon Seksual


1. Fase 1: Perangsangan
a. Meningkatnya tekanan otot-otot
b. Denyut jantung yang semakin cepat dan nafas yang memburu
c. Kulit yang menjadi memerah (terkadang timbul semburat merah di
sekitar dada dan punggung)
d. Puting yang mengeras
e. Aliran darah menuju organ genital yang meningkat, yang berakibat
klitoris dan labia minora (bibir vagina dalam) pada wanita menjadi
basah serta penis pria menegang.
f. Organ intim (vagina) wanita secara umum menjadi basah.
g. Payudara menjadi tegang dan seakan-akan penuh serta organ intim
wanita merekah.
h. Testis pria akan mengembang dan scrotum akan penuh cairan yang
siap dikeluarkan.

2. Fase 2: Dataran tinggi (plateau)


a. Organ intim wanita yang semakin mengembang karena meningkatnya
aliran darah serta perubahan kulit sekitar organ intim menjadi ke-
ungu-an dan menjadi lebih gelap.

3
b. Klitoris yang menjadi semakin sensitif (bahkan terkadang nyeri bila
disentuh) dan terkadang kembali masuk tertutup klitoris untuk
menghindari perangsangan oleh penis.
c. Napas, denyut jantung dan tekanan darah yang terus meningkat
d. Otot mengejang di kaki, muka dan tangan
e. Tekanan otot meningkat
3. Fase 3: Orgasme
a. Kontraksi otot yang tak beraturan dan tidak terkontrol
b. Teakanan darah, denyut jantung dan nafas berada dalam kondisi
puncak dengan kebutuhan oksigen yang masimal
c. Otot sekitar kaki yang mengejang penuh.
d. Pelepasan yang tiba-tiba dari tekanan seksual
e. Pada wanita organ intim akan berkontraksi, rahim akan terus
berkontraksi.
f. Pada pria, kontraksi ritmis otot pada pangkal penis akan
mengakibatkan ejakulasi dan pengeluaran semen.
g. Gerakan tubuh tak beraturan akan berlanjut dan keringat akan
cenderung keluar dari pori-pori tubuh.
4. Fase 4: Resolusi
Selama fase ini, tubuh akan kembali pada kondisi normal. Bagian-
bagian tubuh yang mengembang dan pmeregang lambat laun akan
kembali normal pada ukuran dan warna semula. Tahap ini juga ditandai
dengan perasaan puas oleh pasutri, keintiman dan bahkan kelelahan.
Beberapa wanita mampu melanjutkan fase orgasme tersebut dengan
sedikit rangsangan dan inilah yang disebut sebagai multiple orgasm.
Sebaliknya pri memerlukan waktu setelah orgasme yang disebut dengan
periode refraksi, dimana pada waktu ini pria tidak akan mampu orgasme
lagi. Periode refraksi ini berlangsung berbeda-beda pada pria, biasanya
semakin tua umur maka periode refraksi ini akan berlangsung makin
lama.

2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah seksual


1. Perkembangan manusia berpengaruh terhadap psiko-sosial, emosional,
dan biologis
2. Kultur / budaya : berpakaian,tata cara pernikahan, perilaku yang
diharapkan sesuai norma. Peran laki-laki dan perempuan mungkin juga
akan dipengaruhi budaya
3. Nilai-nilai Realigi :Aturan atau batasan yang boleh dan tidak boleh
dilakukan terkait seksualitas. Misalnya larangan aborsi, hubungan seks
tanpa nikah
4. Status Kesehatan : Klien dapat mengalami penurunan keinginan seksual
karena alasan fisik. Medikasi dapat mempengaruhi keinginan seksual.
Citra tubuh yang buruk, terutama ketika diperburuk oleh perasaan

4
penolakan atau pembedahan yang mengubah bentuk tubuh, dapat
menyebabkan klien kehilangan perasaannya secara seksual.
5. Hospitalisasi :
a. Kesepian, tidak lagi memiliki privasi, merasa tidak berguna.
b. Beberapa klien di rumah sakit mungkin dapat berperilaku secara
seksual melalui pengucapan kata-kata kotor, mencubit,dll
c. Klien yang mengalami pembedahan dapat merasa kehilangan harga
diri dan perasaan kehilangan yang mencakup maskulinitas dan
femininitas.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi
perasaan dua orang individu secara pribadi yang saling menghargai,
memerhatikan, dan menyayangi sehingga terjadi sebuah hubungan timbal
balik antara dua individu tersebut.

5
B. Saran
Kebutuhan seksual merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.
Untuk memenuhi kebutuhan seksual dengan baik, maka tindakan sebagai
perawat/ tenaga kesehatan tentunya :

1. Mengajarkan pola seksualitas yang sehat


2. Mengajarkan pendidikan seks pada usia remaja, dewasa, dan usia lanjut.
3. Menciptakan hubungan teurapetik dalam mendiskusikan masalah seks
4. Memperkenalkan alat-alat bantu pemenuhan dalam kebutuhan seks
5. Melaksananakan rujukan masalah seksualitas
6. Menerima konseling maslaah seksual

Anda mungkin juga menyukai