Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN LABORATORIUM

ASKEB REMAJA DAN PERIMENOPAUSE


“PERUBAHAN FISIK PADA SAAT PUBERTAS”

Disusun Oleh:

RANNY ARSITA
NPM. 2226040168.P

Kelas : B.2 Kebidanan


Dosen Pembimbing : ANISAH TIFANI, M.Keb

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN

TUGAS PRAKTIKUM LABORATORIUM

ASKEB REMAJA DAN PERIMENOPAUSE

“ANAMNESA PASCA MENOPAUSE “

Oleh:

RANNY ARSITA

NPM : 2226040168.P

Dosen Pembimbing

ANISAH TIFANI, M.Keb

i
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS PRAKTIKUM LABORATORIUM

TUGAS PRAKTIKUM LABORATORIUM

ASKEB REMAJA DAN PERIMENOPAUSE

“ANAMNESA PASCA MENOPAUSE “

Oleh:

RANNY ARSITA

NPM : 2226040168.P

Dosen Pembimbing

ANISAH TIFANI, M.Keb.

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Laboratorium tepat pada waktunya.
Laporan Laboratorium ini telah saya susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari semua pihak. Ribuan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini dengan judul Askeb
Remaja Dan Perimenopause “KIE Perubahan Fisik Pada Saat Pubertas”
Saya berharap Laporan Laboratorium ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
baik lintas program maupun lintas sektoral dan saya memohon kritik, saran dan
masukan demi kesempurnaan Laporan Laboratorium ini.

Bengkulu, Februari 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................iii


DAFTAR ISI..............................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................................v
BAB I .........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan ...........................................................................................................3
BAB II .......................................................................................................................4
A. PENGERTIAN KIE.....................................................................................4
B. Remaja..........................................................................................................4
C. Pubertas........................................................................................................4
a. Perubahan fisik pada pubertas ..................................................................5
b. Karakteristik sikap dan perilaku pada masa pubertas ..........................7
c. Perkembangan Sosial ..................................................................................7
d. Perubahan fisik Organ Reproduksi Wanita..............................................8
e. Menarche....................................................................................................10
f. Menstruasi (Haid) ......................................................................................11
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................27
A. Kesimpulan .............................................................................................................27
B. Saran........................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Materi dan PPT

Lampiran 2 Daftar

Tilik Lampiran 3

Leaflet

Lampiran 4 Lembar Konsul

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan merupakan suatu proses yang mengarah kedepan dan
bersifat irrefersible atau tidak dapat kembali seperti semula. Manusia merupakan
mahkluk yang unik. Yang mana antara individu satu dengan yang lainnya berbeda.
Manusia juga disebut sebagai mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri sehingga
membutuhkan orang lain.

Manusia dalam kehidupannya mengalami beberapa tahap perkembangan, Yang di


awali dari masa bayi kemudian masa kanak-kanak lalu remaja dan dewasa. Hal itu
akan selalu ada dan di alami oleh setiap manusia dalam perkembangannyaRemaja
mengalami masa puber yang dianggap sebagai periode tumpang tindih karena mencakup masa
akhir kanak-kanak dan masa awal remaja. Masa puber ditandai dengan pertumbuhan yang
pesat dan perubahan yang mencolok terutama dalam ukuran tubuh, proporsi tubuh dan
kematangan organ seksual (Hurlock, 1980). Pertambahan berat badan tidak hanya karena
bertambahnya lemak, tetapi juga tulang dan jaringan otot yang bertambah besar. Hal ini
menyebabkan kegemukan yang banyak terjadi pada remaja. Remaja putri lebih rentan akan
kegemukan dan obesitas dibandingkan remaja putra, karena remaja putra mempunyai
kesempatan lebih banyak untuk menyesuaikan diri terhadap kenaikan badan dan tertarik untuk
membentuk otot dan berolahraga.
Pubertas ialah proses perubahan ketidak matangan fisik dan seksual menuju
kematangan fisik dan seksual. Fase kematanagan fisik dan seksual tersebut dapat
membuat organ reproduksi seorang remaja dapat berfungsiuntuk ber bereproduksi.
Perubahan yang menandakan bahwa seorang remaja sudah memasuki tahap
kematangan organ seksual ditandai dengan tumbuhnya organ seks sekunder.
Perubahan seks sekunder pada wanita: ditandai dengan pembesaran payudara,
tumbuhnya rambut diketiak dan kemaluan, adanya jerawat, baubadan yang menyegat,
pinggul membesar dan mulai berkembangnya beberapa organ vital yang siap untuk
dibuahi. Perubahan seks pada laki-laki: ditandai dengan mengalami mimpi basah,
tubuhnya rambut pada kemaluan dan ketiak, suara menjadi lebih berat, dll sebagainya.1

1
Masa remaja merupakan suatu masa yang tidak bisa terlupakan selama sejarah
fase perkembangan dari setiap individu. Pada masa remaja ditandai dengan gejolak
semangat muda yang mengharu biru sehingga didalam setiap tingkah lakunya selalu
ada sesuatu hal yang unik yang muncul pada diriremaja.
Masa Remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini
anak-anak mengalami banyak perubahan pada fisik dan psikis nya. Terjadinya
perubahan kejiwaan yang menimbulkan kebingungan di kalangan remaja sehingga
masa ini disebut oleh orang barat sebagai periode Sturm und drang. Sebabnya karena
mereka mengalami penuh gejolak emosi dan tekanan jiwa sehingga mudah
menyimpang dari aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di kalangan
masyarakat.
Menurut Mappiare, masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai
dengan 21 tahun bagi peremuan dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi laki-laki. Rentang
usia remaja dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 22
tahun merupakan remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 merupakan
remaja akhir.5
Mempunyai berat badan yang berlebih cenderung mencemaskan remaja karena takut
ukuran tubuhnya tidak akan menarik bagi putra. Selain itu budaya masyarakat juga sering
menganggap bahwa gemuk itu tidak menarik dan jika seseorang mempunyai berat badan lebih
dibandingkan dengan public figure akan sangat menyedihkan (Hurlock, 1980).
Perubahan fisik saat pubertas sangat diperhatikan oleh remaja putri. Salah satu aspek
psikologis dari perubahan fisik di masa pubertas adalah bahwa remaja menjadi amat
memperhatikan tubuh mereka dan berupaya membangun citra tubuhnya (Fasli, 2005). Citra
tubuh merupakan persepsi seseorang mengenai tubuhnya (Thompson, 1999). Persepsi yang
dibuat oleh individu tentang citra tubuhnya akan berakhir pada rasa puas atau tidak puasnya
seseorang terhadap citra tubuhnya. Bila seseorang mempunyai persepsi positif terhadap citra
tubuh akan berakibat pada kepuasan terhadap citra tubuh yang tinggi (derajat kepuasan citra
tubuh tinggi). Sebaliknya, bila seseorang memiliki persepsi negatif terhadap citra tubuhnya ia
akan merasa tidak puas terhadap citra tubuhnya sendiri. Gangguan persepsi terhadap citra
tubuh ini terjadi bila ada gangguan dari lingkungan sosial dan ketidakpuasan dengan bentuk
tubuhnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, disusun masalah penelitian sebagaiberikut.
“Apakah remaja mengetahui perubahan fisik yang ada pada tubuh mereka saat pubertas?

2
C. Tujuan
Secara teoretis, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan pada remaja
tentang perubahan fisik pada tubuh mereka di saat pubertas dan penulis ingin memberikan
informasi tentang apa saja perubahan fisik yang remaja alami selama pubertas agar tidak
terjadi penyimpangan di masa remaja.

3
1
0

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN KIE
KIE adalah kepanjangan dari komunikasi, informasi dan edukasi maksudnya
adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi (kesehatan) adalah merupakan usaha
sistematis untuk mempengaruhi perilaku positif dimasyarakat, dengan menggunakan
prinsip dan metode komunikasi baik menggunakan komunikasi pribadi maupun
komunikasi massa.
Pelaksanaan program KIE bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat agar dapat melindungi dirinya dari makanan yang tidak memenuhi
ketentuan dan mengerti akan Pentingnya keamanan pangan.

B. Remaja
Remaja atau adolescence berasal dari kata adolescere yang berarti dewasa.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa.
Pada masa ini banyak terjadi perubahan baik dalam hal fisik maupun psikis.
Perubahan-perubahan tersebut dapat mengganggu batin remaja. Kondisi ini
menyebabkan remaja dalam kondisi rawan dalam menjalani proses pertumbuhan
dan perkembangannya. Kondisi ini juga diperberat dengan adanya globalisasi
yang ditandai dengan makin derasnya arus informasi (Depkes RI, 2007).
Pada remaja putri, masa puber ditetapkan mulai saat ia mendapat haid
yang pertama (menarche), yaitu pada usia sekitar 11-13 tahun. Setelah haid
pertama terjadi pematangan (maturasi) biologis pada fungsi organ seksualnya,
sehingga rata-rata pada usia 13 tahun seorang anak perempuan organ seksualnya
sudah matang. Proses maturasi biologis ini dapat disertai dengan maturasi
psikologis, tetapi umumnya maturasi biologis terjadi lebih cepat dari psikologis
sehingga potensi untuk terjadinya konflik dalam diri seorang anak remaja cukup
besar. Secara biologis, remaja tersebut dapat digolongkan dewasa, tetapi secara
mental sebenarnya dia dalam tahap pencarian identitas diri (Depkes, 1991 dalam
Rejaningsih 2004).

C. Pubertas
Masa remaja merupakan masa yang begitu penting dalam hidup
manuasia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ
reproduksi manusia yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari
kata pubercereyang berarti menjadi matang (Depkes RI, 2007).
4
Awal pubertas terjadi pada usia 9-13 tahun. Berbagai penelitian
menujukkan bahwa munculnya pubertas dipengaruhi oleh status gizi atau
kegiatanfisik. Perbaikan pada status gizi telah mempercepat usia awal pubertas.
Hal tersebut telah dibuktikan David (dalam Arneti, 2003) bahwa aktivitas atau
latihan fisik yang berat dan teratur akan menunda saat menarche. Hal ini
diperkirakan nterjadi melalui mekanisme hormonal, karena menurunkan
produksi progesteron yang menyebabkan tertundanya kematangan endometrium.
Sedangkan penurunan kalori dan protein, serta kekurangan unsur-unsur gizi
lainnya yang berlangsung sejak usia pra-pubertas, berkaitan dengan penurunan
produksi hormon gonadropin, yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis di bawah otak (Agustina, 1997).

Berbagai perubahan yang terjadi di masa pubertas meliputi perubahan fisik


dan perilaku, akan dijelaskan pada bagian berikut:

a. Perubahan fisik pada pubertas


Achadi (2001) (dalam Saadah, 2004) menjelaskan bahwa perubahan
fisikyang terjadi pada masa pubertas adalah sebagi berikut:
Proses biologis pada masa pubertas ditandai dengan bertambahnya
tinggi badan dan berat badan secara tajam, perubahan dalam komposisi
tubuh dan jaringan, dan perubahan karakteristik seksual. Rata-rata lama proses
pubertas pada anak wanita adalah empat tahun. 15-20% tinggi badan dewasa
dicapai dalam masa ini. Sedang untuk berat badan pada anak wanita pada
masa pubertas merupakan lima puluh persen dari berat badan dewasa yang
ideal.
Perubahan komposisi tubuh dipengaruhi hormon, yaitu estrogen dan
progesteron pada wanita, testosteron dan androgen pada laki-laki. Anak
wanita lebih banyak menyimpan lemak dan pada memasuki masa pubertas
mempunyai presentase lemak sebesar 15%, pada saat pertumbuhan selesai
presentase lemak menjadi 25%. Frisch mengasumsikan bahwa untuk
terjadinya menarche, persentase lemak dalam tubuh sedikitnya adalah
sebesar 17%, dan membutuhkan 25% lemak untuk terjadinya dan
mempertahankan ovulasi.
Perubahan karakteristik seks primer juga terjadi, yang ditandai
dengan organ seks yang bertambah besar dan mulai berfungsi. Misalnya
ovarium yang mulai berfungsi pada saat menstruasi. Karakteristik seks
sekunder juga mengalami perubahan, ditandai dengan tumbuhnya rambut
pada kemaluan dan pada ketiak.

5
LAKI-LAKI

• Organ kelamin yang mulai berfungsi dan menghasilkan sperma dalam testis.
• Ereksi spontan, pada remaja laki- laki ditandai dengan pertama kali
mengalami ‘mimpi basah’ yang mengeluarkan air mani dan ereksi di pagi hari
tanpa disadari. Hal ini wjar dan merupakan proses yang normal pada remaja
sebbagai tanda kematangan organ seksual. Seiring bertambahnya usia, ereksi
spontan akan semakin jarang dan sulit terjadi.
• Tumbuh kumis dan jenggot, perubahan fisik mulai terjadi dengan
pertumbuhan
rambut di area wajah. Kumis dan jenggot juga memberikan kesan lebih dewasa
dan macho pada laki-laki.
• Jakun mulai membesar dan tampak, yang sebelumnya belum memiliki
jakun atau
tidak tampak. Seiring dengan pubertas jakun menjadi tampak.
• Suara berubah menjadi lebih besar dan berat, suara akan menjadi lebih
maskulin karena laring dan pita suara juga berkembang.
• Tumbuh rambut di beberapa area (ketiak, kaki, dada, organ kelamin)
• Otot tubuh mulai terbentuk, dengan latihan fisik yang rutin otot otot
atletis padatubuh akan mulai terbentuk.
• Bahu melebar melebihi panggul, pada laki- laki memiliki bahu yang
bidang danlebar.
• Jaringan kulit berubah, pori- pori tampak lebih besar, kulit laki laki
cenderungtebal dan lebih kasar dari perempuan.
• Muncul jerawat, ini hal yang paling sering dialami sebagai reaksi akibat kadar
hormonyang meningkat.

PEREMPUAN

• Organ kelamin mulai berfungsi, produksi sel telur dimulai, rahim menjadi
lebih kuatdan siap membuahi.
• Ditandai dengan menstruasi pertama sebagai awal dari organ reproduksi
yang sudah sempurna. Menstruasi merupakan proses peluruhan dinding uterus
akibat kegagalan proses pembuahan.
• Payudara dan puting susu mulai timbul dan membesar, tubuh perempuan
jugamulai membentuk indah. Lekukan badan mulai terlihat.
• Tumbuh rambut di beberapa area (ketiak dan organ kelamin)
• Suara lebih nyaring dan lembut, hal ini terjadi juga akibat remaja perempuan
merasadirinya sudah dewasa dan perlu untuk menjaga cara bicara yang lembut.
• Kadang kadang muncul jerawat di wajah, pada beberapa orang
kondisipeningkatan kadar hormon berpengaruh pada timbulnya jerawat pada
wajah.
• Lebih cepat tumbuh tinggi dan besar, penyempurnaan organ reproduksi ini
juga berpengaruh pada sistem metabolisme tubuh secara keseluruhan
sehingga tubuhbekerja lebih optimal.

6
b. Karakteristik sikap dan perilaku pada masa pubertas
Pada masa pubertas kadang-kadang timbul sikap agresif, pertentangan
dengan orang tua, ingin menang sendiri dan mencari-cari kesalahan dari apa yang
dilakukan orang dewasa. Mereka juga sulit diajak berkomunikasi, kecuali jika
diperlukan. Lebih sering menjawab tidak tahu atau tidak ingat. Kadang-kadang
sering merasa malu pada semua orang, disebabkan oleh kecemasan yang
berlebihan terhadap penilaian orang tentang perubahan yang terjadi pada tubuh
dan perilakunya (Hurlock, 1995 dalam Saadah 2004).
Sejalan dengan perkembangan fisiknya, pada masa remaja juga akan
terlihat jelas berbagai perubahan yang menyangkut aspek psikis, sosial dan
prilakunya. Pada masa ini mulai muncul kebutuhan akan privasi, keintiman dan
ekspresi erotik. Ditandai dengan mulai tumbuh ketertarikan pada lawan jenisnya
dan keinginan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan lawan jenisnya.
Beberapa perubahan yang bisa diamati adalah:
• Emosi yang mudah berubah (antara sedih, marah, senang, takut)
• Rasa ingin tahu dan ingin mencoba besar
• Rasa ingin dihargai dan diakui kedewasaannya
• Lebih percaya dan mudah terpengaruhi oleh teman sebaya
• Merasa mampu bertanggung jawab dan mulai berani mengambil resiko
• Lebih kritis dan ingin menuntut keadilan
• Menjadi lebih sensitif
• Timbul perhatian pada lawan jenis sehingga suka memperhatikan penampilan
• Ingin diperhatikan dan disayang

c. Perkembangan Sosial
Perubahan sikap sosial di masa pubertas dimulai dengan penurunan minat
terhadap kelompok dan menyukai menyendiri. Perkembangan selanjutnya
berubah cepat, perilaku kadang-kadang menjadi anti sosial. Perilaku anti sosial
pada usia ini sering disebut dengan fase negatif dan pada masa
ketidakseimbangan. Kapan efek fase negatif sosialisasi berlanjut pada banyak
faktor seperti kapan pubertas muncul, berapa lama berakhir, dan bagaimana
pengaruh orang tua, guru dan teman sebaya berperan selama masa transisi tersebut
(Hurlock, 1995 dalam Saadah 2004).
Sebagian besar remaja mampu menyesuaikan diri tanpa mendapatkan
kesulitan apa-apa. Tetapi selama masa penyesuaian remaja akan bersikap
irasional, mudah tersinggung dan sulit dimengerti. Hal ini karena adanya konflik
7
dalam dirinya, frustrasi, kebimbangan dan bahkan mungkin keputusasaan. Tugas
psikososial remaja adalah untuk tumbuh dari orang yang tergantung menjadi
orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan orang tersebut
berhubungan dengan lainnya dalam gaya dewasa. Kehadiran problem emosional
bervariasi antara setiap remaja.

d. Perubahan fisik Organ Reproduksi Wanita


Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ bagian luar dan organ bagian
dalam. Keduanya dihubungkan dengan saluran yang disebut vagina. Vagina
panjangnya sekitar 7,5 cm dan pada ujung atasnya menjadi satu dengan cerviks
atau leher rahim. Ujung bawahnya terbuka pada bagian luar tubuh.

Gambar 1 Anatomi Sistem Reproduksi


Wanita
(www.medicastore.com diakses 5 Juli 2009)

Gambar 2.2 Organ Kelamin Bagian Dalam


dan Luar
(www.medicastore.com diakses 5 Juli 2009)

1) Organ bagian luar


Organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan
8
skrotum pada pria). labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar
sebasea (penghasil minyak); setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi
rambut. labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor dan
mengelilingi lubang vagina dan uretra. Lubang pada vagina disebut introitus
dan daerah berbentuk separuh bulan di belakang introitus disebut forset. Jika
ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan
(lendir) yang dihasilkanoleh kelenjar bartolin.
Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya
air kemih dari kandung kemih. Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan
dan membentuk klitoris, yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka
(sama dengan penis pada pria). Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit
yangdisebut preputium (sama dengan kulit depat pada ujung penis pria).
klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi. Labium
mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang
merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
Kulit yang membungkus perineum dan labium mayo sama dengan kulit
di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik.
Sedangkan selaput pada labium minor dan vagina merupakan selaput lendir,

lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan kulit, tetapi


permukaannyatetap lembab karena adanya cairan yang berasal dari pembuluh
darah pada lapisanyang lebih dalam.karena kaya akan pembuluh darah, maka
labium minora dan vagina tampak berwarna pink. Lubang vagina dikeliling oleh
himen (selaput dara). Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu
pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau
bisa juga tidak.
2) Organ kelamin dalam
Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang
saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika
vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan
hubungan seksual). Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang
sekitar 7,6-10 cm. sepertiga bagian bawah vagina merupakan otot yang
mengontrol garis tengah vagina. Duapertiga bagian atas vagina terletak diatas
otot tersebut dan mudah teregang.
Serviks (leher rahim) terletak di puncak vagina. Selama masa
reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut.
sebelum pubertasdan sesudah menopause, lapisan lendir menjadi licin. Rahim
merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak
vagina. Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan
9
diikat oleh 6 ligamen. Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan
korpus (badan rahim). Serviks merupakan uterus bagian bawah yang
membuka ke arah vagina. Korpus biasanya bengkok ke arah depan. Selama
masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus
merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin.
selama proses persalinan, dinding ototnyamengkerut sehingga bayi terdorong
keluar melalui serviks dan vagina.
Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk
ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. serviks biasanya merupakan
penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan
selama masa ovulasi (pelepasan sel telur). Saluran di dalam serviks adalah
sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat
melewatinya. tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga
bayi bisa melewatinya. Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir.
lendir ini tebal dan tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum
terjadinya ovulasi. Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga
sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi). Selain itu,
pada saat ovulasi, kelenjar penghasillendir di serviks juga mampu menyimpan
sperma yang hidup selama 2-3 hari. Sperma ini kemudian dapat bergerak ke
atas melalui korpus dan masuk ke tuba falopii untuk membuahi sel telur.
karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum
ovulasi bisa menyebabkan kehamilan.
Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap bulan setelah
siklus menstruasi, endometrium akan menebal. Jika tidak terjadi kehamilan,
maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan. ini yang
disebut dengan siklus menstruasi. Tuba falopii membentang sepanjang 5-7,6
cm dari tepi atas rahim ke arah ovarium. Ujung dari tuba kiri dan kanan
membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur
jatuh ke dalamnye ketika dilepaskan dari ovarium. Ovarium tidak menempel
pada tuba falopii tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen.

e. Menarche
Menarche diketahui sebagai peristiwa dimulainya masa pubertas bagi
seorang remaja putri, yaitu mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya
pada usia 11-16 tahun. Namun dengan adanya perbaikan gizi dan status
kesehatan umur menarche tersebut akan menjadi lebih dini. (Kartono, 1992
dalam Arneti 2003)
Effendi (1981) mengemukakan bahwa usia remaja waktu mendapat

10
haid pertama kali bervariasi yaitu antara 10-16 tahun dan rata-rata 12,5 tahun.
Statistik menunjukkkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan,
keadaan gizidan kesehatan umumnya (Arneti, 2003).
Dengan datangnya menarche berarti remaja memasuki masa pubertas,
yaitu masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Dengan pubertas wanita
memasuki masa reproduksi yaitu masa dimana ia dapat memperoleh
keturunan, yang berlangsung 30-40 tahun dan berakhir pada masa mati haid
atau menopause. Peristiwa menarche merupakan peristiwa yang sangat
istimewa dan tak terlupakan, dapat menjadi peristiwa yang traumatis, jika
remaja putri yang bersangkutan tidak dipersiapkan dengan baik. Kadang-kadang
menimbulkan sikap yang negatif terhadap kejadian menarche tersebut.

f. Menstruasi (Haid)
Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat
terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal
merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan
perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi
normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena
tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik
maupun lama siklus menstruasi (Greenspan, 1998 dalam Hasyim 2004).
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis
dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon
reproduksi.Periode ini penting dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya
terjadi setiap bulan antara usia pubertas dan menopause. Selain manusia,
periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-
binatang menyusui lainnya, yang disebut sebagai siklus estrusi. Pada wanita
siklus menstruasi rata- rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku
umum tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, terkadang
siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya pada saat menstruasi
wanita memakai pembalut untuk menampung darah yang keluar saat
beraktivitas terutama saat tidur agar dubur dan celana tidak basah dan tetap
nyaman. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah agar
tidak terjadi infeksi pada vagina (www.wikipedia.comdiakses 15 Mei 2009).
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang
disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat
kehamilan. Menstruasi yang terjadi terus menerus setiap bulannya disebut
11
sebagai siklus menstruasi. menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan
berlangsung hingga anda menopause (biasanya terjadi sekitar usia 45-55
tahun). Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3-7 hari
(www.biohealthworld.com diakses 15 Mei 2009).

Siklus Menstruasi
1. Gambaran klinis menstruasi
Sebagian besar wanita pertengahan usia reproduktif, perdarahan
menstruasi terjadi setiap 25-35 hari dengan median panjang siklus adalah 28
hari.Wanita dengan siklus ovulatorik, selang waktu antara awal menstruasi
hingga ovulasi (fase folikular) bervariasi lamanya. Siklus yang diamati
terjadi pada wanita yang mengalami ovulasi. Selang waktu antara awal
perdarahan menstruasi (fase luteal) relatif konstan dengan rata-rata 14 ± 2
hari pada kebanyakan wanita(Grenspan, 1998 dalam Hasyim, 2004).
Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi. Pada umumnya
lamanya4 sampai 6 hari, tetapi antara 2 sampai 8 hari masih dapat dianggap
normal. Pengeluaran darah menstruasi terdiri dari fragmen-fragmen
kelupasan endrometrium yang bercampur dengan darah yang banyaknya
tidak tentu. Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan aliran darahnya
terlalu besar, bekuan dengan berbagai ukuran sangat mungkin ditemukan.
Ketidakbekuan darahmenstruasi yang biasa ini disebabkan oleh suatu sistem
fibrinolitik lokal yang aktif di dalam endometrium.
Cunningham (1995) mengatakan Rata-rata banyaknya darah yang
hilang pada wanita normal selama satu periode menstruasi telah
ditentukan oleh beberapa kelompok peneliti, yaitu 25-60 ml. Konsentrasi
Hb normal 14 gr per dldan kandungan besi Hb 3,4 mg per g, volume darah
ini mengandung 12-29 mg besi dan menggambarkan kehilangan darah
yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk setiap hari siklus tersebut
atau 150-400 mg per tahun (Hasyim, 2004).
2. Aspek hormonal selama siklus menstruasi
Mamalia, khususnya manusia, siklus reproduksinya melibatkan
berbagai organ, yaitu uterus, ovarium, vagina, dan mammae yang
berlangsung dalam waktu tertentu atau adanya sinkronisasi, maka hal ini
dimungkinkan adanya pengaturan koordinasi yang disebut hormon.
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang
langsung dialirkan dalam peredaran darah dan mempengaruhi organ
tertentu yang disebut organ target. Hormon-hormon yang berhubungan
dengan siklus menstruasi ialah:

12
a) Hormon-hormon yang dihasilkan gonadotropin hipofisis:
(a) Luteinizing Hormon (LH)
(b) Folikel Stimulating Hormon (FSH)
(c) Prolaktin Releasing Hormon (PRH)
b) Steroid ovarium
Ovarium menghasilkan progestrin, androgen, dan estrogen. Banyak
dari steroid yang dihasilkan ini juga disekresi oleh kelenjar adrenal atau
dapat dibentuk di jaringan perifer melalui pengubahan prekursor-
prekursor steroid lain; konsekuensinya, kadar plasma dari hormon-
hormon ini tidak dapat langsung mencerminkan aktivitas steroidogenik
dari ovarium.
3. Fase-fase dalam siklus menstruasi
Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi
dalam uterus. Fase-fase ini merupakan hasil kerjasama yang sangat
terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium, dan uterus. Fase-fase
tersebut adalah:
a) Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai
pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Fase
ini berlangsung selama 3-4 hari.
b) Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi
Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endometrium.
Kondisiini mulai sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama
± 4 hari.
c) Fase intermenstum atau fase proliferasi
Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada endometrium ± 3,5
mm.Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus
menstruasi.
Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
(a) Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase
ini dapat dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya
regenerasi epitel.
(b) Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-10.
Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali dari epitel
permukaan yang berbentuk torak yang tinggi.

(c) Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari
ke-14. Fase ini dapat dikenali dari permukaan yang tidak rata dan
dijumpai banyaknya mitosis.
13
d) Fase pramenstruasi atau fase sekresi
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Fase ini
endometriumkira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah
menjadi panjang berkelok-kelok dan mengeluarkan getah yang
makin lama makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat
glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk
telur yang dibuahi.
Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu:
(a) Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase
sebelumnya karena kehilangan cairan.
(b) Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam endometrium
berkembang dan menjadi lebih berkelok-kelok dan sekresi
mulai mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan
lemak. Akhirmasa ini, stroma endometrium berubah kearah sel-
sel; desidua, terutama yang ada di seputar pembuluh-pembuluh
arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi (Hanafiah,
1997 dalamHasyim 2004).
4. Mekanisme siklus menstruasi
Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90%
wanita memiliki siklus 25–35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki
panjang siklus 28 hari, namun beberapa wanita memiliki siklus yang tidak
teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan.
Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi –
hari dimana pendarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yang
kemudian dihitung sampai dengan hari terakhir – yaitu 1 hari sebelum
perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.
Seorang wanita memiliki 2 ovarium dimana masing-masing
menyimpan sekitar 200,000 hingga 400,000 telur yang belum
matang/folikel (follicles). Normalnya, hanya satu atau beberapa sel telur
yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke 14 sebelum
menstruasi berikutnya, ketika sel telurtersebut telah matang maka sel telur
tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian berjalan menuju tuba
falopi untuk kemudian dibuahi. Proses pelepasan ini disebut dengan
“ovulasi”.
Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar didalam otak melepaskan
hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH) kedalam aliran
darah sehingga membuat sel-sel telur tersebut tumbuh didalam ovarium.
Salah satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih cepat daripada
14
sel telur lainnya dan menjadi dominan hingga kemudian mulai
memproduksi hormon yang disebut estrogen yang dilepaskan kedalam
aliran darah. Hormon estrogen bekerjasama dengan hormon FSH
membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian
memberi sinyal kepada rahim agar mempersiapkan diri untuk menerima
sel telur tersebut. Hormon estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yang
lebih banyak di vagina untuk membantu kelangsungan hidup sperma setelah
berhubungan intim.
Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon dilepaskan dari
dalam otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Hormon ini
dilepas dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya pelepasan sel telur
yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba falopi. Jika pada saat
ini, sperma yang sehat masuk kedalam tuba falopi tersebut, maka sel telur
tersebut memiliki kesempatan yang besar untuk dibuahi.
Sel telur yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk
berjalan menuju tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya
“menanamkan diri” didalam rahim. Kemudian, sel telur tersebut akan
membelah diri dan memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotrophin
(HCG) yang dapat dideteksi dengan GEATEL ®. Hormone tersebut
membantu pertumbuhan embrio didalam rahim. Jika sel telur yang telah
dilepaskan tersebut tidak dibuahi, maka endometrium akan meluruh dan
terjadinya proses menstruasi berikutnya (www.biohealthworld.com diakses
15 Mei 2009).

Gangguan Saat Menstruasi


Gangguan dan kelainan menstruasi sendiri ada bermacam-macam. Antara
lain:
1. Dismenerrohoe (nyeri haid)
Pada saat menstruasi, wanita kadang mengalami nyeri. Sifat dan
derajat rasa nyeri ini bervariasi, mulai dari yang ringan sampai yang
berat. Untuk yang berat, lazim disebut dismenorrhoe. Keadaan nyeri
yang hebat itu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Nyeri haid ada dua macam:
a. Nyeri haid primer
Timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon tubuh
atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan.Nyeri
haid ini normal, namun dapat berlebihan bila dipengaruhi oleh
15
faktor psikis dan fisik, seperti stres, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh
yang menurun. Gejala ini tidak membahayakankesehatan.
b. Nyeri haid sekunder
Biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau
kelainan yang menetap seperti infeksi rahim, kista/polip, tumor
sekitar kandungan, kelainan kedudukan rahim yang dapat
mengganggu organ dan jaringan di sekitarnya.
2. Amenorrhoe (tidak mendapatkan haid sama sekali)
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebabnya, yaitu:
a. Hymen imperforata, yaitu selaput dara tidak berlubang. Sehingga
darah menstruasi terhambat untuk keluar. Biasanya keadaan ini
diketahui bila wanita sudah waktunya menstruasi tetapi belum
mendapatkannya. Dia mengeluh sakit perut setiap bulan. Untuk
mengatasi hal ini biasanya dioperasi untuk melubangi selaput
daranya

b. Menstruasi anovulatoire, yaitu rangsangan hormon-hormon


yang tidak mencukupi untuk membentuk lapisan dinding
rahim, hingga tidak terjadi haid atau hanya sedikit. Kurangnya
rangsangan hormon ini menyebabkan endometrium tidak
terbentuk dan keadaan ini menyebabkan wanita tidak
mengalami masa subur karena sel telur tidak terbentuk.
Pengobatannya dengan terapihormon.
c. Amenorrhoea sekunder, biasanya penderita sudah pernah
menstruasi sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh berbagai
keadaan seperti hipotensi, anemia, infeksi, kelemahan kondisi
tubuh secara umum. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh stres
psikologis. Apabila terjadi kondisi ini sebaiknya memeriksakan
diri ke dokter.
Wanita yang mengalami menstruasi harus segera mencari
pertolongan jikamengalami hal-hal sebagai berikut:
1) Apabila menstruasi yang pertama (menarche) mulai keluar
sebelum usia 8 tahun, atau belum mengalami menstruasi setelah
usia melewati 18 tahun.
2) Apabila siklus menstruasi kurang dari 14 hari, atau lebih dari
35-40 harisekali.
16
3) Apabila lamanya menstruasi lebih dari 14 hari.
4) Apabila volume darah haid sangat banyak (ganti pembalut 10
kali per hari).
5) Sakit perut sampai tidak bisa mengerjakan aktivitas sehari-hari
atau bahkan sampai pingsan. Atau jika rasa nyeri itu semakin
lama semakin bertambah intensitasnya.
6) Muncul noktah darah (spotting) di antara dua siklus haid.
7) Warna darah kelihatan tidak seperti biasanya, menjadi lebih
kecoklatan atau merah muda segar atau kalau darah mens keluar
sampai bergumpal- gumpal.
8) Darah mens berbau anyir, bahkan berbau busuk.

Pre-Menstrual Syndrome
PMS (Pre-Menstrual Syndrome) atau gejala pre-menstruasi,
dapatmenyertai sebelum atau saat menstruasi. Antara lain:
1. Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa
lelah.
2. Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam.
3. Emosi menjadi labil. Biasanya wanita yang sedang
menstruasi mudah uring-uringan, sensitif, dan
perasaan-perasaan negatif lainnya.
4. Mengalami kram perut (dismenorrhoe).
5. Kepala nyeri.
6. Pingsan.
7. Berat badan bertambah, karena tubuh menyimpan air
dalam jumlah yangbanyak.
8. Pinggang terasa pegal.

Alat-alat Penyerap Darah Haid (Pembalut)


Tidak seorang wanitapun ingin pakaiannya tercemar oleh darah haid.
Pada jaman sekarang sudah banyak penyerap haid yang dijual di pasar
umum yang higienis, mudah menyerap dan praktis dalam pemakaian.
Bahkan ada penyerap haid yang dimasukkan ke vagina (tampon). Penyerap
haid biasa dapat melukai lipatan paha pemakainya, sedang tampon bila
terlalu lama dipakai dapat mengakibatkan keputihan yang hebat. Jadi
pilihan tergantung pada pemakainya, keduanya memiliki kekurangan dan
kelebihan masing-masing (Llewllyn, 1989 dalam Arneti 2003).
Owen (1993) memaparkan bahwa pembalut modern semacam

17
tampon ataupun pembalut disposable mempunyai dampak yang dapat
merugikan kesehatan seperti iritasi vagina dan cervical, toxic shock
syndrome dan dapat meningkatkan aliran darah kembali ke uterus yang
dapat menyebabkan endometriosis. Selain itu, pembalut modern tersebut
bisa merusak lingkungan karena menyebabkan polusi baik di sungai, laut,
maupun tanah. Karena mengandung bahan plastik yang tidak bisa diuraikan
oleh mikroba penghancur (Hasyim, 2004).

Bahaya lain adalah dikarenakan pembalut modern dibuat melalui


proses pemutihan (bleaching). Produk yang telah melalui proses pemutihan
konvensional mengandung dioksin yang diketahui merupakan substansi
yang paling karsinogenik. Dengan demikian wanita yang memakai
produk tersebut terpapar zat yang dapat mengakibatkan kanker (Owen,
1993 dalam Hasyim, 2004).
Solusi yang nyata menurutnya adalah kembali menggunakan
pembalut tradisional (potongan kain/duk), pilih bahan yang nyaman
seperti flannel. Pembalut dari kain memiliki beberapa keunggulana yaitu
lebih nyaman, lebih lembut, menyerap lebih baik dan sirkulasi udara
tidak terganggu (dibanding dengan pembalut modern yang menggunakan
plastik untuk mencegah bocor). Dan yang jelas tidak terpapar zat
karsinogen, tidak merusak lingkungan serta lebih ekonomis.
Cara menggunakan pembalut tradisional (duk) dan pembalut, yaitu:
1) Duk
Lipatlah duk yang ukurannya sekitar 20 x 20 cm menjadi tiga
bagian. Bisa juga menggunakan handuk kecil yang besarnya 2 kali duk
dan dilipat 6. Letakkan didasar celana dalam. Jepit duk dengan peniti
agar tidak bergeser atau lepas. Setelah digunakan, cuci bersih duk dan
celana dalam, keringkan, kemudiandiseterika.
2) Pembalut
Lepaskan kertas perekat dibagian bawah pembalut. Rekatkan
dasar celana dalam. Setelah digunakan, cuci bersih pembalut dan celana
dalam. Pembalut yang sudah bersih dari noda darah, dibungkus rapi
dengan kertas atau pembungkus lain dan buanglah ketempat sampah.
Celana yang sudah dicuci bersih dikeringkan, kemudian diseterika
(Depkes, 2001 dalam Arneti, 2003).

18
e. Perubahan Fisik organ Reproduksi Remaja Pria

Sistem dan Kelenjar Reproduksi Pria

Organ reproduksi luar

1. Penis (zakar)

Penis terdiri dari:

• akar (menempel pada didnding perut)


• badan (merupakan bagian tengah dari penis)
• glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).

Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih)


terdapat di umung glans penis. Dasar gland penis disebut korona. Pada
pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium)
membentang mulai dari korona menutupi glans penis.

Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:

• 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus,


terletak bersebelahan.
• rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar,
kaku dan tegak (mengalami ereksi).

Penis pria berbentuk batang dan merupakan organ untuk


senggama bagi pria yang berfungsi untuk menyalurkan cairan mani
(semen) yang mengandung sel-sel spermatozoa ke dalam vagina
wanita. Penis terdiri atas jaringan otot. Jaringan otot, jaringan spons
yang lembut, pembuluh darah dan jaringan saraf.
Penis digantung dibagian tengahnya oleh ligamensuspensorium penis
ke arah simpis pubis dan pangkalnya disebut bulbopenis
melekat otot-otot serta ligamen yang menghubungkannya dengan otot
pantat di dekat anus. Penis yang berada diluar tubuh, pada bagian
luarnya melekat kulit yang elastis, hanya bagian ujung penis (gland
penis ). Kulit ini tidak melekat dan ujungnya berlubang. Sehingga bisa
dilipat ke belakang. Selubung ini di sebut Preputium. Rangsang
seksual akan menimbulkan impuls saraf parasimfatis yang
efeknya akan melebarkan ( dilatasi) arteri penis dan pada saat yang
sama akan mengecilkan (kontriksi) vena penis. Akibatnya akan
terjadi pengisian jaringan erektil yang berada di antara ke dua
pembuluh darah tersebut dengan
aliran darah bertekanan tinggi sampai penuh dan
hal ini menyebabkan penis menjadi ereksi.

2. Skrotum (kantung buah pelir )

Merupakan dua buah kantung tempat testis disimpan yang


berada di bawah batang penis. Skrotum merupakan kantung berkulit
tipis yang mengelilingi dan melindungi testis. Skrotum juga bertindak
sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma
terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih
rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding
skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung
lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat
ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).
19
Organ reproduksi dalam

1. Testis

Lokasi testes berada pada skrotum yang memiliki lingkungan suhu


lebih rendah beberapa derajat daripada suhu tubuh. Pada kasus
cryptorchidism (testes yang masih ada di rongga peritoneum, tidak turun
ke skrotum), lingkungan testes menjadi lebih panas yang mengakibatkan
tidak dapat menghasilkan sperma yang viabilitasnya baik, karena sperma
sangat sensitif terhadap suhu. Sel Leydig di testes memproduksi hormon
testosteron dengan distimulasi oleh hormon LH.

Testis berjumlah 2 buah yang berfungsi sebagai


penghasil spematozoa dan hormon testoteron. Untuk
memproduksi sperma diperlukan suhu yang sedikit lebih rendah dari
suhu tubuh. Karena menjelang kelahiran testis turun dari
rongga tubuh (abdomen) menuju scrotum melalui canalis inguinalis.
Scorotum dapat menjaga testes. Jika suhu dingin scrotum akan
mengkerut sehingga testis akan lebih hangat, dan jika suhu terlalu
panas scrotum akan mengembang. Suhu rata-rata testes di
dalam scrotum 2,2 derajat celcius. Di dalam
testes terdapat saluran halus yang
disebut saluran penghasil sperma (tubulus
seminiferus) tempat terjadinya proses
spermatogenesis. Dinding sebelah dalam saluran tersebut terdiri dari
jaringan epitelium dari jaringan ikat. Di jaringan epitelium terdapat;

o Sel induk sperma (spermatogonium), yaitu calon sperma

o Sel Sartoli yang berfungsi memberi makan pada sperma

o Sel Leydig yang berfungsi menghasilkan hormon testoteron

2. Vas eferentia

Saluran ini berjumlah 10-15 buah yang akan membawa


spermatozoa dari testes menuju epididimis

3. Epididimis

Berjumlah 2 buah, di dalam scrotum kiri dan kanan. Saluran ini


berfungsi untuk proses pematangan spermatozoa, sehingga dapat
bergerak dengan flagelnya (bersifat motil),
serta memberikan nutrisi pada spematozoa dalam
perjalannya menuju vasdiferentia.Saluran epididimis bentuknya ber
kelok-kelok rapat sekali yang panjangnya 20 kaki ( � 6 meter).

4. Vas diferentia

Berjumlah 2 buah di sebelah kiri dan kanan. Panjangnya � 45 cm,


seperempatnya berada dalam scrotum. Vas diferentia ke luar
dari scrotum bersama-sama pembuluh darah, pembuluh limfe dan
serabur saraf membentruk satu berkas yang disebut funiculus
spermaticus (talimani), dan melalui canalis inguinalis masuk ke
rongga tubuh (abdomen). Spermatozoa yang telah matang mampu
bergerak 2-4 mm per menit, dan sepanjang vas eferentia ditempuhnya
20
dalam waktu 21 hari barulah sampai di ampula yang telah
matang mampu bergerak 2-4 mm per menit, dan sepanjang vas
eferentia ditempuhnya dalam waktu 21 hari barulah sampai di
amula di dalam ampula yang merupakan pelebaran dari
vas eferentia, spermatozoa beristirahat serta
memulihkan tenaganya dengan nutrisi fruktosa daan zat gisi lain yang
terkandung dalam sekrit kelenjar vesica seminalis yang ductusnya
bermuara dalam ampula.

5. Ductus Ejukulatus

Berjumlah 2 buah. Berfungsi untuk menyalurkan sperma saat


ejakulasi ke dalam saluran uretra. Ke dua saluran ini ujung bersatu dan
bermuara di uretra tepat dibawah kelenjar prostat.

6. Saluran Uretra

Berjumlah 1 buah. Berfungsi untuk menyalurkan semen dan


saluran urine. Saluran ini terletak dalam batang penis di bagain
bawah di kelilingi oleh korpus spogiosum.

Kelenjar kelamin pria

1. Vesicula Seminalis

Merupakan sepasang kelenjar yang terletak diantara kantong


kemik dengan rectum. Masing-masing kelenjar ini panjangnya 5
cm. Komposisi sekrit kelenjar ini terdiri dari fruktosa dan zat gizi lain
khususnya vitamin C, Prostagladin, flavinx, fosforilkolin dan
ergotionein. Prostagladin memiliki fungsi membantu
mengencerkan lendir pekat yang menutupi lubang di
leher rahim, agar mudah diterobos oleh gerakan spermatozoa,
menyebabkan kontraksi otot secara ritmis dan serentak dalam vagina,
uterus, serta tuba fallopi ke arah dalam (menimbulkan daya sedot).
Keadaan ini terjadi pada waktu wanita mengalami orgamus, yang
mampu meningkatkan pergerakan spermatozoa beberapa
kali lipat. Fibrinogen berfungsi untuk mengumpulkan cairan semen
sehingga dapat disemprotkan lebih jauh pada waktu ejakulasi.
Sekrit kelenjar ini menyumbangkan � 60 % dari keseluruhan cairan
semen. Sedangkan sisanya 5 % sekrit kelenjar Litteri dan kelenjar
Cowper, dan 5 % lagi disumbangkan oleh sekrit testes (berupa
spermatozoa) serta sekrit epididimis.

2. Kelenjar Prostat

Berjumlah sebuah yang ukurannya 4x2x3


cm terletak dibawah vesica urinaria (kantung kemih).
Sekret kelenjar ini menyumbang 30 % dari seluruh cairan semen.
Komposisi sekret kelenjar prostat terdiri dari NaHCO3, asam fosfat,
asam sitrat, kolesterol, Ca, Zn, Mg, Spermin, Inositol, Fosfolipid dan
enzim. Enzim seminim dan fibrinolisin ejakulasi di dalam vagina
wanita sehingga spermatozoa bebas bergerak. Warna sekret kelenjar
prostat keputihan seperti air susu, dan baunya seperti air jeruk (asam
sitrat).
21
3. Kelenjar Cowperi (kelenjar Bulfouretra)

Bermuara 2 buah, terletak di kiri dan kanan bulbo


penis serta bermuara di uretra. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan
secret seromucous (lendir agak kental) yang alkalis (NaHCO3) untuk
menetralkan asam yang ada dalam saluran uretra pria atau vagina
wanita.

4. Kelenjar litteri

Terletak pada dinding saluran uretra, berukuran kecil-


kecil dan menghasilkan cairan serous (lendir cair) yang
berfungsi untuk melumasi gland penis pada saat ereksi yang
disebabkan oleh rangsangan yang kuat.

Spermatogenesis

Sperma dihasilkan oleh tubulus seminiferus yang memiliki panjang


250 cm dalam testes. Sel-sel yang berada di tubulus seminiferus berupa sel
germinal dengan bermacam-macam tahap perkembangan dan sel Sertoli
yang memberikan dukungan penting pada spermatogenesis.
Spermatogenesis adalah proses kompleks sel germinal prmordial
spermatogonia (46 kromosom) berproliferasi dan dikonversi menjadi
spermatozoa motil (23 kromosom). Prosesnya memerlukan waktu 64 hari
dengan 3 tahap: mitosis, meiosis, dan spermiogenesis. Spermatozoa
memiliki 4 bagian, yaitu kepala, akrosom, midpiece, dan ekor. Kepala
terdiri dari nukleus yang terdapat informasi genetik. Akrosom adalah
vesikel pada kepala yang terdapat enzim yang digunakan untuk penetrasi
sperma. Akrosom dibentuk dengan agregasi vesikel dihasilkan oleh
retikulum endoplasmik/ kompleks golgi. Mobilitas spermatozoa dapat
terjadi karena adanya ekor yang panjang yang tumbuh dari sentriol.
Pergerakan ekor terjadi hasil dari pergerakan mikrotubul yang
menggunakan energi (ATP) dari mitokondria yang berada pada bagian
midpiece sperma.

Proses spermatogenesis ini dapat terjadi karena dukungan dari sel


Sertoli. Fungsi penting sel Sertoli selama proses spermatogenesis antara
lain:

1. Sel sertoli membentuk tight junction sebagai barrier spermatozoa


dengan darah sehingga dapat mencegah pembentukan antibodi yang
dapat menyerang sel spermatozoa (dianggap sebagai zat asing karena
haploid, sel tubuh bersifat diploid).

2. Memberikan makanan.

3. Sel sertoli berfungsi untuk memfagosit sitoplasma dari spermatid yang


berubah menjadi spermatozoa dan menghancurkan sel germinal yang
rusak.

4. Sel sertoli membentuk lumen cairan tubulus seminiferus sehingga


sperma dapat dilepaskan dari tubulus ke epididimis untuk disimpan dan
diproses lebih lanjut.

5. Sel sertoli mensekresi androgen-binding protein (abp). Abp berfungsi


22
untuk mempertahankan testosteron tetap berada dalam tubulus
seminiferus, karena testosteron berupa lipid yang mudah keluar dari
membran plasma dan meninggalkan lumen.

6. Menghasilkan hormon inhibin sebagai umpan balik negatif yang


mengontrol sekresi FSH.

Meskipun testosteron merupakan hormon pada pria dan estrogen


merupakan hormon pada wanita, namun ditemukan sejumlah kecil estrogen
yang dihasilkan oleh korteks adrenal. Sejumlah kecil testosteron dikonversi
menjadi estrogen di testes oleh enzim aromatase, yang terdistribusi dalam
saluran reproduksi. Estrogen juga berada pada jaringan adiposa. Reseptor
estrogen diidentifikasi berada di testes, prostat, tulang, dan bagian lain pada
pria. Penelitian terbaru membuktikan bahwa estrogen berperan penting
dalam spermatogenesis, berkontribusi pada seksualitas normal, dan
homeostasis tulang. Mekanisme kerja estrogen belum banyak terungkap.
Demikian juga pada wanita, terdapat hormon DHEA (androgen lemah) yang
dihasilkan oleh korteks adrenal. Selain itu, sejumlah kecil testosteron
dihasilkan pada ovarium wanita.

Prostaglandin pertama kali diidentifikasi berada di semen. Produksi


dan aktifitasnya tidak hanya terdapat di sistem reproduksi. Protaglandin
berbentuk derivat 20 karbon asam lemak. Mereka dihasilkan pada semua
jaringan dari asam arakhidonat, suatu asam lemak bagian phospholipid
dalam membran plasma. Derivat asam arakhidonat yang lain yang termasuk
kategori prostaglandin antara lain: prostacyclins, thromboxanes, dan
leukotriens. Prostaglandin didesain membentuk 3 kelompok: PGA, PGE,
dan PGF dengan struktur yang bervariasi pada cincin 5 karbon pada bagian
akhir. Pada sistem reproduksi, prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan
trasnsport sperma dengan aktifitasnya pada otot polos saluran reproduksi
pria dan wanita, berperan pada menstruasi, ovulasi, berkontribusi pada
persiapan bagian plasenta ibu, dan berkontribusi pada saat melahirkan
(partus).

Hormon pada Sistem Reproduksi Pria

Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu


testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating
Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.

1. Testoteron

Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara


tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-
sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis
untuk membentuk spermatosit sekunder.

Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam


testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah
molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen.
Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil
utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel-
sel Leydig dari testis distimulasi oleh LH untuk menghasilkan
testosteron sbanyak 2,5-11 mg sehari. Produksi testosteron mencapai
puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic pada usia 40
tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion
merupakan prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.
23
Testosteron dihasilkan oleh hormon LH yang dilepaskan
kelenjar pituitari. Tetapi, hormon LH dikendalikan oleh testosteron
sebagaimana testosteron dikendalikan oleh LH. Saat jumlahnya di
dalam darah meningkat, molekul testosteron melakukan tekanan pada
kelenjar pituitari yang menyebabkan kelenjar itu menghentikan
produksi LH. Hanya ketika jumlah testosteron menurun produksi LH
dimulai lagi. LH yang dihasilkan mengaktifkan zakar dan
memerintahkan produksi tambahan agar menaikkan jumlah
testosteron.

Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting


sebagai berikut :

1. efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas ciri kelamin


pria primer dan sekunder serta memegang peranan penting dalam
spermatogenesis. Hormon ini juga berperan dalam mempenagruhi
hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).

2. efek anabol. Testosteron membnatu meningkatkan pembentukan


protein dan pertumbuhan sel-sel otot.

3. efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi


terstosteron meningkat dengan kuat yang mengakibatkan mereka
tumbuh lebih panjang dalam beberapa waktu.

Fungsi hormon testosteron antara lain:

• sebelum lahir:

maskulinisasi saluran reproduksi dan genitalia eksterna


meningkatkan turunnya testes ke skrotum

• pada jaringan seks spesifik:

meningkatkan pertumbuhan dan maturasi sistem reproduksi pada


saat puber penting untuk spermatogenesis mempertahankan saluran
reproduksi remaja seluruhnya

• bagian reproduksi lain:

mengontrol perkembangan seks pada pubertas mengontrol sekresi


hormon gonadotropin.

• dampak pada karakteristik seksual sekunder:

menginduksi pola pertumbuhan rambut pria (seperti: jenggot)


menyebabkan suara menjadi lebih dalam karena mengecilnya tali
vokal meningkatkan pertumbuhan otot yang bertanggung jawab
pada konfigurasi tubuh pria

• pada organ non reproduksi:

menghasilkan efek anabolik protein meningkatkan pertumbuhan


24
tulang pada pubertas dan kemudian menutup lempeng epifisis
menginduksi perilaku agresif.

2. LH (Luteinizing Hormone)

LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi


menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.

3. FSH (Follicle Stimulating Hormone)

FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan


berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan
spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.

4. Estrogen

Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH.


Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang
mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam
cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk
pematangan sperma.

5. Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi


metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.

6. DHEA

Disekresi dari retikularis kelenjar adrenal. Sinyal pensekresi


berupa ACTH. Dehidroepiandrosteron mempunyai bebrapa fungsi yaitu
dalam berbagai efek protektif, merupakan androgen lemah, dapat
dikonversi menjadi estreogen, menghambat enzim glukosa-6-fosfat
dehidrogenase (G6-PDH), dan juga mengatur koenzim NAD+.

7. 17-estradiol

Disekresi dari folikel ovarium, korpus luteum (sel sertoli). Sinyal


pensekresi berupa FSH. Estradiol berfungsi pada wanita untuk mengatur
sekresi gonadotropin pada siklus ovarian dan pada laki-laki untuk umpan
balik negatif pada sintesis testesteron oleh sel Leydig.

Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua pada Masa Remaja Anak

Perlu diketahui bahwa ketika anak memasuki usia remaja, mereka dapat
mengalami perubahan kebiasaan dan tampak berbeda dari biasanya. Hal
ini wajar karena selain perubahan fisik, remaja laki-laki juga bisa
mengalami perubahan psikis, berupa rasa bingung dan kekhawatiran akan
banyak hal.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua pada masa remaja
anak:

25
• Bersabar dalam menghadapi berbagai perubahan emosional anak.
Sebab, beberapa remaja mungkin akan mengalami peningkatan
temperamen atau gangguan emosional.
• Pastikan selalu ada untuk anak, sambut setiap pertanyaannya dan
jelaskan bahwa segala perubahan yang terjadi padanya itu normal.
• Sadari bahwa anak mungkin jadi pemalu, minder, dan tidak percaya
diri akan perubahan fisik yang dialaminya. Lalu, berikan dukungan
dan beritahu ia bahwa semua akan baik-baik saja.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan fisik pada saat
pubertas adalahg masa dimana dari anak-anak menuju dewasa diman di masa ini
sangat banyak terjadi perubahan yang sangat spesipik pada tubuh remaja, apa lagi
pada sistem reproduksi hendaknya para remaja lebih mengetahui tentang
perubahan yang ada pada tubuh mereka.

B. Saran
Dari makalah diatas penulis menyarankan kepada para remaja yang sedang
mengalami masa puberats:
1. Harus bisa memahami dirinya sendiri, jika masa pubertasnya datang tersebut harus
bisa mengontrol dirinya agar tidak salah langkah.
2. Orang tua sebaiknya lebih mengawasi para anaknya, lebih umumnya pada umur 15
sampai 16 tahun yang dimana pada masa-masa itulah masa pubertas terjadi.
3. Orang tua hendaknya lebih membuat anaknya sebagai teman agar mereka ada tempat
cerita untuk semua [perubahan yang mereka alam

27
DAFTAR PUSTAKA
Herwati, et al. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan Fisik Pada
Masa Pubertas Dengan Tingkat Stres. Nurs. News (Meriden).2,511–523
(2017).

BKKBN. Survei Demografi Dan Kesehatan : Kesehatan Reproduksi Remaja 2017.


Badan Kependud. dan Kel. Berencana Nas. 1–606 (2017).

Nina, S. Gambaran pengetahuan dan sikap remaja dalam menghadapiperubahan fisik


saat pubertas di pondok pesantren Al- BAQIYATUSSHOLIHAT. Skripsi
(2014).

Pasaribu, V. S., Rahmayati, E. & Puri, A. Hubungan perubahan fisik usia remaja dengan
rasa percaya diri pada siswi kelas 7. J. KeperawatanXI, 81–85 (2015).

Gunarsa, P. D. S. D. & Gunarsa, D. Y. D. Psikologi Perkembangan Anakdan Remaja.


PT. BPK Gunung Mulia (2008).

Koleksi Buku 2010 Psikologi remaja : Perkembangan peserta didik /Mohammad Ali ,
Mohammad Asrori. 2010 (2010).

Sulistiyaningsih, S. H. & Sariyani, D. Hubungan Pengetahuan Dan PersepsiDengan


Gambaran Diri Remaja Putri Tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas. J. Ilm.
Permas J. Ilm. STIKES Kendal9, 259–266 (2019).

Asiyah, N. & Anita, Y. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Usia 11-14Tahun Dengan
Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Perubahan Seks Sekunder Di Mts
Safinatul Huda Sowan Kidul Jepara. 6, (2015).
Sulistiyaningsih, S. H. Hubungan Pengetahuan dan Persepsi Dengan Gambaran Diri
Remaja Putri Tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas. J.Ilm. Permas J. Ilm.
STIKES Kendal 9, 259–266 (2019).

Verasahtimelda, A. Dengan Tingkat Kepercayaan Diri Siswa Kelas Vii Smp Negeri 4
Gamping Sleman Yogyakarta Tahun 2010 Naskah PublikasiProgram Studi
Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘ Aisyiyah Yogyakarta.
(2010).

Fitri, D. K. & Rakhmawatie, M. D. Perbedaan Kejadian Stres Antara Remaja Putra dan
Putri dengan Obesitas di SMA Negeri 1 Wonosari Klaten. J. Kedokt.
Muhammadiyah1, 54–60 (2012).

Rohmayanti, R., Rahman, I. T. & Nisman, W. A. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja


Menurut Perspektif Remaja Di Kota Magelang. J. Kesehat.Reproduksi2, 12–
20 (2015).

Dhin, C. N. Pembinaan Anak pada Masa Pubertas Menurut PendidikanIslam. J. Ilm.


Didakt.14, 102–127 (2016).

Latifah, H., Kusminatun & Ratnaningsih, D. Tingkat Pengetahuan TentangPubertas Pada


Remaja Putri Kelas VIII Di SMP Muhammadiyah III DepokSleman. J.
Permata Indones.7, 1–9 (2016).

Rohmayanti, R., Hermayanti, Y. & Mardiah, W. Persepsi Siswa Kelas Vi Sekolah Dasar
Tentang Perubahan Yang Terjadi Selama Masa Pubertas. J.Holist. Nurs. Sci.3,
44–58 (2016).

Diananda, A. Psikologi Remaja Dan Permasalahannya. J. ISTIGHNA1,116–133 (2019).

Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014 Tentang
Upaya Kesehatan Anak. PMK2014, 1–2 (2014).
Amalia, Dhita Rizky, Edi Sukamto, Y. W. Hubungan antara Persepsi tentang Perubahan
Fisik Masa Pubertas dengan Kepercayaan Diri Remajadi SMP Negeri 10
Samarinda. - (2016).

Slamento. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. (PT RinekaCipta, 2010).

Prof, Dr, Soekidjo Notoatmodjo, S.K.M., M. C. . Metodologi PenelitianKesehatan. -


(Rineka Cipta, 2005).

Yamani, A. et al. Hubungan Pengetahuan Tentang Menarche TerhadapTingkat Kecemasan


Pada Remaja Putri Awal. (2017).

https://repository.uin-suska.ac.id/29474/2/gabungan%20kecuali%20bab%20iv.pdf

https://www.academia.edu/35236992/MAKALAH_SISTEM_REPRODUKSI_PRIA_SISTE
M_REPRODUKSI_PRIA

file:///C:/Users/PE/Downloads/B2-buku-modul-kespro-patbm-2-%20(2).pdf

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125339-155.533%20ERM%20h%20-
%20Hubungan%20Antara%20-%20Pendahuluan.pdf

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126462-S-5771-Aspek%20biopsikososial-Literatur.pdf
L
A
M
P
I
R
A
N
DAFTAR TILIK
KIE PERUBAHAN FISIK PADA SAAT PUBERTAS

Tanggal Penilaian:
Nama Mahasiswa :
Nama Penilai :

Petunjuk
Nilailah setiap langkah yang di amati dengan menggunakan skala sebagai
berikut:
Nilai 0 :Jika langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan
seharusnya
Nilai 1 :Jika langkah yang harus dikerjakan tetapi belum sesuai /
belum tepat
Nilai 2 :Jika langkah di kerjakan dengan benar,sesuai urutan dan
waktu kerja yang efisien
Berilah tanda ( √ ) pada kolom penilaian
Proses Pembelajaran
NO LANGKAH
1 2 3
SIKAP DAN PERILAKU
1. Bersikap sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri pada klien dan keluarga
3. Mempersilahkan klien duduk dan komunikatif
4. Menjaga privasi dan tanggap terhadap reaksi
klien
5. Sabar dan teliti
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
6. - Lembar anamnesa
- Alat tulis
- Tensimeter
- Termometer
- Timbangan badan
- Pengukur tinggi badan
- Handscoon
- Bengkok
- Tempat sampah medis
- Larutan klorin 0,5%

7. Melakukan informed consent


8. Anamnesa
9. Mengkaji identitas Klien
10. KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) Definisi
KIE
1. Komunikasi kesehatan adalah usaha yang
sistematis
untuk mempengaruhi secara positif perilaku
kesehatan masyarakat, dengan menggunakan
berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik
menggunakan komunikasi antar pribadi
maupun komunikasi massa.
2. Informasi adalah keterangan, gagasan,
maupun kenyataan-kenyataan yang perlu
diketahui oleh masyarakat.
3. Edukasi adalah proses perubahan perilaku
kearah yang positif.

11. Mengkaji riwayat kesehatan sekarang dan yang


lalu (kanker endometrium, kanker payudara,
gangguan fungsi hati berat, perdarahan
pervaginam yang tidak jelas penyebabnya,
tromboemboli, porfiria kutanea tarda, penyakit
jantung koroner, angina, infark miokard,
meningioma, migrain, epilepsi, hiperplasia duktus
atipikal payudara, mastoplastia, batu empedu,
mioma uteri,
endometriosis)
12. Prinsip KIE
1. Memperlakukan klien dengan sopan, baik
dan ramah.
2. Memahami, menghargai dan menerima
keadaan ibu status pendidikan, social
ekonomi dan emosi ) sebagaimana adanya.
3. Memberikan penjelasan dengan bahasa
yang sederhana dan mudah dipahami.
4. Menggunakan alat peraga yang
menarik dan mengambil contoh
dari kehidupan sehari-hari.
5. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan
keadaan dan risiko .
13. Menjelaskan tentang perubahan fisik yang di
alami remaja ( laki-laki )
1. Organ kelamin yang mulai berfungsi
2. Ereksi spontan
3. Tumbuh kumis dan jenggot,
4. Jakun mulai membesar dan tampak
5. Suara berubah menjadi lebih besar dan berat,
6. Tumbuh rambut di beberapa area (ketiak,
kaki, dada, organ kelamin)
7. Otot tubuh mulai terbentuk,
8. Bahu melebar melebihi panggul
9. Jaringan kulit berubah, pori- pori tampak
lebih besar,
10. Muncul jerawat
Remaja (Putri)
1. Organ kelamin mulai berfungsi,
2. Ditandai dengan menstruasi pertama
3. Payudara dan puting susu mulai timbul
dan membesar,
4. Tumbuh rambut di beberapa area
5. Suara lebih nyaring dan lembut,
6. Kadang kadang muncul jerawat di wajah,
7. Lebih cepat tumbuh tinggi dan besar

Keterangan :

0 : Bila tidak dilaksanakan

1 : Bila dilakukan tetapi belum tepat

2 : Bila dilakukan dengan tepat


Penilaian :

Nilai = Jumlah / Total Nilai x 100


Jumlah Langkah x 2

Nilai Batas Lulus : 68 (2,75)


APA SIH PUBERTAS ITU ?? PEREMPUAN

1. Organ kelamin mulai berfungsi,


2. Ditandai dengan menstruasi pertama
PERUBAHAN FISIK PADA SAAT
3. Payudara dan puting susu mulai timbul
PUBERTAS
dan membesar,
4. Tumbuh rambut di beberapa area
5. Suara lebih nyaring dan lembut,
6. Kadang kadang muncul jerawat di wajah,
7. Lebih cepat tumbuh tinggi dan besar,
Pubertas adalah masa ketika seorang anak LAKI-LAKI
mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematang fungsi seksual. Masa pubertas 1. Organ kelamin yang mulai berfungsi
dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat 2. Ereksi spontan
berumur delapan hingga sepuluh tahun dan 3. Tumbuh kumis dan jenggot,
berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 4. Jakun mulai membesar dan tampak
5. Suara berubah menjadi lebih besar dan
OLEH: tahun. Pada wanita pubertas ditandai dengan
berat,
menstruasi pertama (menarche), sedangkan
NAMA : RANNY ARSITA 6. Tumbuh rambut di beberapa area (ketiak,
pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. kaki, dada, organ kelamin)
NPM : 2226040 168
7. Otot tubuh mulai terbentuk,
8. Bahu melebar melebihi panggul
CIRI-CIRI PUBERTAS 9. Jaringan kulit berubah, pori- pori tampak
lebih besar,
10. Muncul jerawat

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


HIPOTALGLANDULA
(STIKES)
PITUITARIAMUS

TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU


TAHUN AKADEMIK 2022/2023
g. Terlalu sederhana

Akibat perubahan pada masa


pubertas Sikap dalam menghadapi Masa

a. Ingin menyendiri Pubertas


a. Bersikap tenang dan percaya
b. diri.

c. Bersikap jujur dan terbuka


d. Selalu menjaga kebersihan seluruh
tubuh dan alat reproduksi
e. Jangan minder
b. Bosan f. Tidak perlu bingung dengan berbagai
macam hal.
g. Jangan mengeluh terhadap
perubahan-perubahan yang ada

c. Inkoordinasi h. Menambah wawasan.


i. Kendalikan emosi,
d. Antagonism social

e. Emosi yang meninggi

f. Hilangnya kepercayan diri


PERUBAHAN FISIK SAAT
PUBERTAS

Ketika Duniaku
Berubah
RANNY ARSITA
DEFINISI PUBERTAS

Sebelum terjadi perubahan


Pubertas merupakan masa fisik, tubuh mulai
dimana terjadi proses memproduksi hormon yang
pematangan organ seksual merangsang terjadinya
dan reproduksi pada laki- pertumbuhan dan
laki dan perempuan. perkembangan seksual.

10-14 tahun 12-16 tahun


PERUBAHAN HORMON PUBERTAS
OTAK
HIPOTALAMUS
HORMON (GnRH)
GLANDULA PITUITARI
HORMON (LH&FSH)

HIPOTALAMUS
GLANDULA
OVARIUM TESTIS
PITUITARI
HORMON: HORMON:
1. ESTROGEN 1. TESTOSTERON
2. PROGESTERON

PERUBAHAN CIRI SEKS SEKUNDER


ASPEK MASA PUBERTAS

Perubahan pada kondisi:

SOSIAL
PSIKIS
FISIK
1. PERUBAHAN FISIK

Bagian tubuh mana saja


yang berubah?
Perubahan ciri seks sekunder
SIKLUS MENSTRUASI
MENJAGA KEBERSIHAN SAAT
MENSTRUASI
JANGAN MEMENCET JERAWAT!
MIMPI BASAH

TESTIS MEMPRODUKSI
SPERMA SETIAP HARI
(70-150 JUTA)

SPERMA DITAMPUNG
DI VESIKULA SEMINALIS

PENUH

EJAKULASI

TIDAK SADAR SADAR

MIMPI BASAH MASTURBASI


EREKSI DAN EJAKULASI
RANGSANGAN SEKSUAL (AUDIO,
VISUAL, FISIK)

PEMBULUH DARAH PENIS


MELEBAR

DARAH MENGALIR KE
UJUNG PENIS

PENIS MEMBESAR, MEMANJANG,


DAN MENGERAS

DISEBUT SEBAGAI EREKSI

adalah proses keluarnya sperma dan


EJAKULASI : air mani pada saat terjadinya orgasme
BODY IMAGE AND BODY POSITIVE

LOVE YOUR BODY!


3. PERUBAHAN SOSIAL

Mencari jati diri.

Ingin lebih mandiri

Mencari tanggung jawab lebih.

Mencari pengalaman baru.

Mencari tahu hal yang ‘benar’ dan ‘salah’.

Lebih banyak dipengaruhi oleh teman sebaya

Mulai menyukai lawan jenis


PENGARUH SOSIAL
PENGARUH DAMPAK SUMBER
Ajakan untuk merokok dan mencoba
NAPZA agar eksis
Tekanan untuk bolos sekolah supaya
dianggap kompak dengan teman-teman
Ajakan untuk belajar keterampilan baru
sebagai bekal bekerja setelah lulus
sekolah
Tekanan untuk berhubungan seks sebagai
bukti cinta dan juga karena ingin dicintai
– Pada masa transisi dari anak-anak
ke dewasa, kita dituntut untuk
merubah sikap.
– Tolaklah pengaruh negatif dengan
cara penyampaian yang baik dan
tegas.
– Ingatlah bahwa hidup kita
berharga, isilah dengan aktifitas
yang menyenangkan dan positif.

Anda mungkin juga menyukai