Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN TUBUH WANITA NON ATLET DAN

ATLET TERKAIT AKTIVITAS FISIK PADA MASA KANAK-


KANAK

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Olahraga Kesehatan Wanita
yang dibina oleh Ibu Dra. Desiana Merawati, M.S.

Oleh:

Ihtiar Rahayu

190621642433

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN
OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur tetap tercurah limpahkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perkembangan Tubuh Wanita Non Atlet dan Atlet pada Masa Kanak-Kanak ” ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah memberi karunia dan rahmat bagi kita semua.

Penulis sangat bersyukur sekali karena dapat menyelesaikan makalah yang


menjadi tugas karya ilmiah dengan judul “Perkembangan Tubuh Wanita Non Atlet
dan Atlet pada Masa Kanak-Kanak”. Disamping itu, penulis juga mengucapkan
banyak terimakasih kepada pembina dalam penyelesaian makalah ini dengan
menyampaikan ilmu yang bermanfaa tuntuk penyusunan makalah ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat menjadi
manfaat bagi para pembacanya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca terhadap makalah ini agar kedepannya dapat di perbaiki. Karena Penulis
sadar, makalah ini masih terdapat banyak kekurangannya.

Malang, 24 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan Tubuh Wanita...............................................................3


B. Perkembangan Tubuh Wanita pada Masa Kanak-Kanak....................5
C. Perkembangan Tubuh Wanita Atlet dan Non Atlet pada Masa
Kanak-Kanak........................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wanita memiliki keunikan fiologis yang terletak pada tugas
reproduksi yang diembannya. Selain secara fisik, terdapat keunikan social
dan emopsional yang sangat dipengaruhi pola fisiologi system reproduksi
maupun pola perilakunya (Budayati,2010).
Kontinum kehidupan individu dapat dibagi menjadi beberapa tahap
kehidupan, masing-masing dicirikan oleh ciri-ciri tertentu. Disertai dengan
perubahan hormonal yang cukup besar, tahap kehidupan wanita umumnya
dibagi menjadi masa bayi, pubertas, usia reproduksi, masa klimakterik,
dan usia lanjut, selain kehamilan dan persalinan yang umumnya
dimasukkan sebagai peristiwa kehidupan yang unik bagi perempuan.
Status kesehatan pada tahap tertentu kemudian mempengaruhi tahap
selanjutnya. (Takeda,2010).
Secara garis besarnya, pertumbuhan dan perkembangan fisik
wanita dapat dibagi atas tiga tahap, yaitu tahap setelah lahir hingga usia
tiga tahun, tahap anak-anak hingga masa prapubertas (3-10 tahun), tahap
pubertas (10-14 tahun), dan tahap remaja (usia 12 tahun keatas) (Kusuma
& Istiqomah, 2019).
Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanakkanak
merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan saat dimana
individu relatif tidak berdaya dan tergantung pada orang lain. Masa kanak-
kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan,
yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-
kira tiga belas tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria
(Tahir,2015).
Dalam buku Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai
Dengan Kanak-Kanak Akhir (2018) karya Christiana, secara umum
perkembangan fisik anak perempuan dengan laki-laki hampir sama.
Perubahan fisik maupun psikis tidak mudah tampak oleh pengamatan kita,
misalnya perubahan fisik dapat kita amati dengan mudah, contoh:

1
bagaimana perubahan seorang anak, tinggi anak, berat anak, warna kulit
anak, jenis rambut anak, yang tidak berdaya menjadi seorang anak yang
lincah, kemudian menjadi remaja yang aktif, selanjutnya menjadi seorang
yang dewasa. (Jannah,2015).
Pertumbuhan dan perkembangan wanita dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor salah satunya adalah aktivitas fisik berolahraga. Dalam hal
ini penulis menyusun makalah dengan berjudul “Perkembangan Tubuh
Wanita Non Atlet dan Atlet pada Masa Kanak-Kanak ”
B. Rumusan Masalah
1. Perkembangan Tubuh Wanita
2. Perkembangan Tubuh Wanita pada Masa Kanak-Kanak
3. Perkembangan Tubuh Wanita Atlet dan Non Atlet pada Masa Kanak-
Kanak

2
BAB II

PEMBAHASANAN

A. Perkembangan Tubuh Wanita


Kesinambungan kehidupan seorang wanita terdiri dari beberapa
tahap kehidupan, masing-masing memiliki karakteristik dan ciri-ciri
khusus. Tahap-tahap ini mencakup pubertas dan tahun-tahun reproduksi
muda kita sampai tahun-tahun tua kita dan termasuk kehamilan, persalinan
dan peristiwa kehidupan yang penting dan kesehatan semua sistem pikiran
dan tubuh kita. Status kesehatan pada suatu tahap tertentu seringkali
mempengaruhi tahap kesehatan dan perkembangan kita selanjutnya.
Menurut Suza Bedient adalah Direktur Program Women's
Wilderness, perkembangan wanita ada beberapa tahapan:
1) Bidang Perkembangan Pertama: Tahun 0-6
Periode ini ditandai dengan penyerapan diri dan penjelajahan
melalui indera, khususnya koneksi tangan-otak, saat kita belajar
memanipulasi dan terlibat dengan lingkungan kita. Ketika tahap ini
didukung, anak memperoleh kepercayaan diri dan rasa percaya diri yang
kuat, serta kemauan yang sehat. Mereka kemudian siap untuk pindah ke
tahap berikutnya untuk mengalihkan fokus mereka ke dunia.
2) Tingkat Perkembangan Kedua: Tahun 6-12
Perkembangan Penalaran: perkembangan kecerdasan dan
imajinasi. Kami mengeksplorasi topik-topik seperti kebaikan vs.
kejahatan, kesetiaan, keadilan, dan aturan/ritual budaya kami.
Pada akhir tahap ini, anak telah berkembang sepenuhnya sebagai
seorang anak dan siap untuk melangkah ke sesuatu yang lebih kompleks.
Ini adalah tahap yang dilayani oleh program Adventure Days kami
(tersedia di Boulder dan Jefferson County). Gadis-gadis berkembang
dalam permainan aktif di bumi, menjelajahi alam dan bersenang-senang
bersama.
Semua mamalia sosial belajar melalui permainan dan dirancang
untuk berkembang dalam konteks kelompok atau suku. Ritual yang
ditemui para gadis di Women's Wilderness menyatukan mereka sambil

3
tetap memungkinkan mereka untuk menemukan suara asli mereka,
ekspresi diri, dan kapasitas untuk berempati dengan orang lain.
3) Tingkat Perkembangan Ketiga: Tahun 12-18 (Remaja)
Ini adalah periode pertumbuhan yang sangat rentan, ketika kami
mengembalikan fokus kami secara internal. Kita mengalami perubahan
fisik yang intens saat hormon mulai bekerja. Dan kita melalui
perkembangan mental dan emosional yang intensif.
Menurut Wahyuningsih & Kusmiyati pada buku bahan ajar
kebidanan “Anatomi Tubuh Manusia” 2017, Secara anatomi organ
reproduksi wanita terdiri dari organ genetalia interna (dalam) yang terletak
didalam rongga panggul dan organ genetalia eksterna (luar). Organ
genetalia eksterna ini terdiri atas vulva yang terdiri atas mons pubis/mons
veneris, labia mayora (bibir-bibir besar), labia minora (bibir-bibir kecil),
klitoris/kelentit, vestibulum/serambi, himen (selaput dara) dan perineum.
Organ genetalia dalam terdiri atas vagina/liang sanggama, uterus, tuba
uterina dan ovarium. Selain organ reproduksi, wanita juga mempunayi
organ pendukung reproduksi yaitu payudara. Payudara (mammae, susu)
adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari
payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Suplai darah ke
payudara berasal dari arteri mammaria internal, yang merupakan cabang
arteri subklavia.
Konstribusi tambahan berasal dari cabang arteri aksilari toraks.
Darah dialirkan dari payudara melalui vena dalam dan vena supervisial
yang menuju vena kava superior. Aliran limfatik dari bagian sentral
kelenjar mammae, kulit, puting, dan aerola adalah melalui sisi lateral
menuju aksila. Limfe dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar.
Organ reproduksi dapat mengalami kelainan atau gangguan yang sangat
mempengaruhi kehidupan wanita dan dapat menyebabkan tingginya
morbiditas dan mortalitas. Macam gangguan pada organ reproduksi wanita
antara lain gangguan menstruasi, endometriosis kanker, kelainan bentuk
dan ukuran, infeksi dan sebagainya.
B. Perkembangan Tubuh Wanita pada Masa Kanak-Kanak

4
Menurut Buku Psikologi Perkembangan Tahir, 2015., Masa kanak-
kanak sering disebut masa etika, masa indera, dan masamenetang orang
tua . disebut etika karena pada masa ini merupakan saat terjadinya persaan
keindahan. Disebut masa indera karena pad saat masa ini indera
berkembang pesat dan merupakan kelanjutan dari perkembangan
selanjutnya, berkat kesempatan perkembangan itulah ia senang
mengadakan eksplorasi. Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa
kanakkanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan
saat dimana individu relatif tidak berdaya dan tergantung pada orang lain.
Bagi kebanyakan anak (young childern) dalam uraian selanjutnya
digunakan kata “anak-anak” yang menunjuk pada pengertian anak yang
masik kanak-kanak. Masa kanak-kanak sering kali dianggap tidak ada
akhirnya, sewaktu mereka tidak sabar menunggu saat yang didambakan
yakni pengakuan dari masyarakat bahwa mereka bukan anakanak lagi,
melainkan “orang-orang dewasa”. Masa kanak-kanak dimulai setelah
melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua
tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk
wanita dan empat belas tahun untuk pria. Setelah anak matang secara
seksual, maka ia disebut remaja.
Dalam buku Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai
Dengan Kanak-Kanak Akhir (2018) karya Christiana, secara umum
perkembangan fisik anak perempuan dengan laki-laki hampir sama.
Perkembangan fisik pada awal masa kanak-kanak dibagi menjadi beberapa
aspek yaitu: tinggi, berat, perbandingan tubuh, postur tubuh, tulang dan
otot, lemak dan gigi. Sedangkan pertumbuhan selama awal masa kanak-
kanak berlangsung lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan
masa bayi. (Tahir,2015).
C. Perkembangan Tubuh Wanita Atlet dan Non Atlet pada Masa
Kanak-Kanak
Citra tubuh di antara atlet wanita elit dari berbagai tipe olahraga.
Ditemukan bahwa atlet yang mewakili estetika olahraga menyatakan citra
tubuh yang lebih positif daripada non atlet (Kantanista,dkk., 2019).

5
Aktifitas , kekuatan, daya tahan fisik, bersama dengan keberanian
psikologis telah menjadi yang terbesar faktor keberhasilan manusia dan
kelangsungan hidup. aktivitas fisik meningkatkan komponen kebugaran
jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan. Olahraga
juga mempengaruhi kesehatan fisik. Atlet dan non-atlet tidak memiliki
sudut busur punggung dan lumbar yang normal, namun olahraga sampai
batas tertentu dapat mempengaruhi ini kelainan, dan, seperti yang dapat
dilihat, atlet berada dalam kondisi posisi yang relatif lebih baik daripada
non- perbedaan paling kecil antara atlet dan non-atlet terutama terlihat
pada "Penampilan" (Saeedi, dkk., 2017).
Menurut Kelsey Logan, dkk., 2021. Dalam jurnal “Organized
Sports for Children Preadolescents, and Adolescents”, Perkembangan awal
keterampilan motorik adalah penting karena keduanya prasekolah, dan
anak usia sekolah dengan kinerja keterampilan motorik yang lebih baik
dan koordinasi lebih mungkin aktif secara fisik. Sayangnya, banyak anak
tidak belajar secara alami keterampilan motorik dasar, ada beberapa
minoritas berpenghasilan rendah mungkin berada di risiko khusus untuk
memulai prasekolah dengan keterampilan motorik dasar yang tertunda
perkembangan. Motorik dasar keterampilan seperti berlari, melompat,
melempar, menangkap, dan menendang, adalah penting untuk fungsi
sehari-hari dan adalah blok bangunan penting untuk keterampilan olahraga
tingkat tinggi. Satu arah untuk membantu anak-anak mencapai
keterampilan motoric kemahiran adalah melalui terorganisir partisipasi
olahraga. Olahraga pemuda memberikan kerangka kerja di mana anak-
anak dapat belajar, berlatih, dan mengembangkan gross keterampilan
motorik. Mengingat epidemi obesitas dan semuanya medis yang
menyertainya kondisi, penting untuk menemukan cara agar anak tetap
aktif secara fisik. Partisipasi olahraga yang terorganisir adalah 1 taktik
untuk mencapai ini. Di sana adalah asosiasi substansial dengan
keterlibatan olahraga terorganisir dan tingkat energi yang lebih tinggi
pengeluaran dan aktivitas fisik, termasuk MVPA.109–119 Terorganisir
partisipasi olahraga juga sangat kuat berkorelasi dengan kardiovaskular

6
yang lebih baik kebugaran pada anak-anak dan remaja. Pada tes
kebugaran, siswa kelas lima berpartisipasi dalam rekreasi olahraga tampil
jauh lebih baik di ukuran kekuatan tubuh bagian atas dan kekuatan tubuh
bagian atas dan bawah dari rekan-rekan mereka (non-atlet).
Secara umum, di sebagian besar studi di dalam dan di luar negeri,
itu telah ditekankan bahwa aktivitas fisik meningkatkan komponen
kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan
kesejahteraan. Meskipun hasil penelitian saat ini menunjukkan beberapa
keuntungan dari latihan dan fisik aktivitas dalam hal ukuran laporan diri
citra tubuh, siswa perempuan atlet kompetitif mungkin mengalami
ketidaksesuaian antara fisik atletis dan tubuh feminin ideal yang dapat
mempengaruhi citra tubuh mereka dan menekan dampak positif dari
pelatihan olahraga pada persepsi diri penampilan fisik atlet. Aktifitas
olahraga dapat mempengaruhi kesehatan fisik yang berpengaruh pada
perkembangan tubuh (Ilbeigi,dkk.,2018).
Dalam hal ini perkembangan tubuh wanita atlet berpengaruh
terhadap komposisi tubuh, kesehatan, karena adanya aktifitas fisik dari
latihan dalam intensitas tertentu yang menyebabkan bertambahnya
kapasitas otot akibat dan menurunnya kadar lemak dalam tubuh sehingga
meningkatkan kesehatan dalam tubuh yang dapat mempengaruhi
perkembangan tubuh wanita pada Masa Kanak-Kanak.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wanita memiliki ciri fisiologis yang menarik dibandingkan
pria. Dalam hal ini pertumbuhan dan perkembangan tubuh wanita
berbeda dengan pria. Namun dalam perkembangan dan pertumbuhan
tubuh wanita pada mas kanak-kanak tidak terlalu signifikan. Hal ini
dikarenakan masa kanak-kanak adalah mas awal manusia dalam
menjalani kehidupan. Perkembangan dan pertumbuhan dipengaruhi
oleh beberapa factor salah satunya kesehatan tubuh. Kesehatan tubuh
ini dapat dilatih dengan kegiatan aktifitas olahraga yang dilakukan
oleh anak. Perkembangan anak yang melakukan olahraga secara
intensif (atlet) tentunya berbeda dengan anak yang jarang melakukan
olahraga (non-atlet). Hal ini berpengaruh pada komposisi tubuh,
kesehatan, keterampilan motoric yang menunjukan dari beberapa
sumber penelitian bahwa atlet usia dini memiliki perkembangan tubuh
yang lebih baik yang didasari oleh latihan rutin. Dalam segi fisik tubuh
atlet wanita usia dini memiliki peningkatan kapasitas otot dan
mengurangnya kapasitas lemak meskipun tidak terlalu terlihat. Dalam
perkembangan motoric juga mempunyai kemampuan yang lebih dari
non atlet.

8
DAFTAR RUJUKAN

Abdullah, S. A. (2014). Effect of high intensity interval circuit training on the


development of specific endurance to some of essential skills in youth
badminton players. Journal of Advanced Social Research, 4(3), 77–85.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1(2), 70–85.
https://doi.org/10.33369/jk.v1i2.3468.

Budawati E. S. Olahraga dan Fisiologi Reproduksi Wanita. FIK Universitas


Negeri Yogyakarta.

Ilbeigi S, dkk., 2018. The Comparison of Anthropometrical, Body Structural and

Kantanista, A.,dkk. 2018\ Body Image of Highly Trained Female Athletes


Engaged in Different Types of Sport. BioMed Research International,
2018, 1–8. doi:10.1155/2018/6835751 Physical Fitness Parameters in
Female Athletes and Non-Athletes Student. Ergonomics Int J 2018, 2(2):
000142.

Kesley, & Steven., 2019. Organized Sports for Children, Preadolescents, and
Adolescents. Guidance for the Clinician in Rendering Pediatric Care,
American Academy Pediatric.

Preadolescents, and Adolescents

Pem, Deki.,2015. Factors Affecting Early Childhood Growth and Development:


Golden 1000 Days, Journal of Advanced Practices in Nursing, Volume 1,
Issue 1, 2015.

Saeedi T.,dkk. 2017. Attitudes to Body Image in Athlete and Non-Athlete Female
Students. Department of Exercise Physiology, Faculty of Sport Sciences,
University of Guilan, Rasht, IRAN.

Takeda Y,2010. Understanding the Life Stages of Women to Enhance Your


Practice.

Wahyuningsi H. P., & Kusniawati Y. 2017. Bahan Ajar Kebidan Anatomi


Fisiologi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai