Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN DENGAN

GANGGUAN CITRA TUBUH

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. MOHD. SYUKRI, M.Kep, Sp.Kep Jiwa

DISUSUN OLEH :

ASNI YASTUTI

MERY YULIANA

NAZARUDDIN

SYARIFUDDIN

PROGRAM STUDI RPL JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

TAHUN 2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Konsep diri adalah konseptualisasi individu terhadap dirinya sendiri.
Konsep diri secara langsung mempengaruhi harga diri dan perasaan seseorang
tentang dirinya sendiri. Konsep diri dibangun pada saat seseorang dapat
berpikir dan mengenali hal-hal yang dapat mempengaruhinya, dimulai pada
saat remaja hingga usia tua. Data menunjukkan bahwa cara berpikir secara
negatif sangat mempengaruhi pada masa usia lanjut karena intensitas
emosional dan perubahan fisik berhubungan dengan penuaan. (Potter &
Perry, 2010).
Individu dengan konsep diri yang positif mampu lebih baik membentuk,
mengembangkan dan mempertahankan hubungan dengan diri sendiri
(interpersonal), melawanpenyakit psikologis dan fisik.Individu yang memiliki
konsep diri yang kuat mempunyaikemampuan sangat baik untuk menerima
sesuatu atau beradaptasi dengan perubahan yangterjadi selama hidupnya baik
itu menyangkut dirinya sendiri atau dengan orang lain. Namun apabila terjadi
ketidakseimbangan diantara haltersebut maka akan terjadi gangguan konsep
diri.
Gangguan konsep diri merupakan suatu kondisi dimana individu
mengalami atau berisiko mengalami kondisi perubahan perasaan pikiran atau
pandangan dirinya sendiri yang negatif (Carpenito, 2001). Gangguan konsep
diri merupakan salah satu bentuk masalah kejiwaan yang sering terjadi.
Gangguan konsep diri meliputi gangguan pada: gambaran diri, ideal diri,
penampilan peran, identitas diri dan harga diri.
Menurut WHOmelaporkan bahwa angka kejadian gangguan konsep diri
mencapai 0,1- 0,5 setiap tahun sedangkan di indonesia sendiri mencapai 1 %
atau sekitar 2 juta jiwa (Noris dan Connel, 1985). Gangguan konsep diri
banyak ditemukan pada saat sudah masuk ketahap yang lebih lanjut seperti
prilaku kekerasan akibat menarik dirinya dan berbagai masalah lainnya.
Gangguan konsep diri terbanyak yang disebabkan karena tindakan criminal

2
seperti pemerkosaan dan yang lainnya karena dukungan keluarga yang
kurang, kehilangan seseorang kecacatan anggota tubuh.
Menurut World Health Organitation (WHO) 2009, prevalensi masalah
kesehatan jiwa saat ini cukup tinggi, 25% dari penduduk dunia pernah
menderita masalah kesehatan jiwa, 1% diantaranya adalah gangguan jiwa
berat, potensi seseorang mudah terserang gangguan jiwa memang tinggi,
setiap saat 450 juta orang di seluruh dunia terkena dampak permasalahan
jiwa, saraf maupun perilaku dan jumlahnya terus meningkat Menurut
sekretaris jendral departemen kesehatan (Sekjen Depkes), H. Syafii Ahmad,
kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi setiap
negara termasuk indonesia.
Menurut data dari departemen kesehatan orang yang mengalami gangguan
masalah kejiwaan yang didalamnya termaksud orang-orang yang mengalami
gangguan konsep diri yaitu sebesar 2,5 juta jiwa, yang diambil dari data rsj
se-indonesia (Diktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan, 2007).
Acuhan namun perlu intervensi yang tepat dalam menunjang
kesembuhannya. Individu yang mempunyai konsep diri yang buruk mungkin
mengekspresikan perasaan tidak berharga, tidak menyukai dirinya sendiri
atau bahkan membenci dirinya sendiri yang mungkin diarahkan pada orang
lain. Dalam hal ini diperlukan dukungan sosial keluarga yang adekuat agar
klien memiliki kepercayaan diri yang utuh kembali.
Dengan demikian perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dalam
menghadapi klien dengan gangguan konsep diri mampu memberikan fungsi
suportif berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan fisik
dan dukungan emosional termasuk psikis kepada klien dan dapat
menyertakan keluarga dalam rencana perawatan klien, membantu keluarga
berprilaku terupetik yang dapat menolong pemecahan masalah klien, dan
memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan masalah
kesehatan jiwa, sehingga masalah kesehatan jiwa khususnya gangguan
konsep diri dapat teratasi dan dicegah.

3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

1. Definisi
Citra tubuh adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak
disadari terhadap tubuhnya, termasuk persepsi masa lalu dan sekarang,
serta perasaan tentang struktur, bentuk, dan fungsi tubuh. Gangguan citra
tubu adalah perasaan tidak puas terhadap perubahan struktur, bentuk, dan
fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan.
2. Etiologi
1) Masalah fisik seperti amputasi, kerusakan penampilan wajah,
kehilangan fungsi bagian tubuh
2) Penyakit yang dapat merubah struktur tubuh ( misal : post operasi,
stroke)
3) Trauma berat ( luka bakar di area muka, amputasi ekstrimitas)
4) Efek pemakaian obat yang terus menerus
5) Obesitas
6) Kegiatan kemoterapi (menyebabkan rambut rontok)
7) Penurunan fungsi otak (misal : demensia)
3. Tanda dan gejala
1) Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah.
2) Tidak menerima perubahan tubuh yang terjadi.
3) Menolak penjelasan perubahan tubuh.
4) Preakupasi dengan bagian tubuh yang hilang.
5) Persepsi negatif terhadap tubuh.
6) Mengungkapkan keputusasaan.
7) Mengungkapkan ketakutan.

4. Kasus
Ny.I usia 25th bekerja sebagai sales promotion di salah satu perusahaan
kosmetik ternama di Jakarta. Suatu hari saat Ny.I bekerja, salah satu teman
Ny.I lupa mematikan kipas angin diruangan ia ganti pakaian kerja, Ny.I

4
yang pada saat itu akan berganti pakaian kerja mencium bau tidak sedap
dari kipas angin yang ditinggal temannya tiga puluh menit yang lalu.
Tidak lama muncul percikan api dari kipas angin tersebut dan
menyebabkan kebakaran pada ruangan ganti tersebut. Ny.I tidak sempat
melarikan diri karena ruangan yang sudah dikepung oleh api. Petugas
menyelamatkan Ny.I dan langsung membawa ke IGD RS terdekat. Ny.I
mengalami luka bakar yang cukup luas di bagian tangannya, dan membuat
Ny.I kehilangan pekerjaan tersebut. Saat di rawat di RS Ny.I sangat tidak
menyangka dengan luka bakar yang ada di tangan kanan nya, dan
kehilangan fungsi tangan kanan nya, Ny.I juga tidak percaya diri setelah
ada luka bakar yang membekas pada tangannya.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A. PROSES KEPERAWATAN
1) Kondisi klien
Klien tampak tidak menerima keadaan tangan kanan nya
setelah terdapat luka bakar yang cukup luas. Ny.I
mengatakan takut jika ia tidak mendapat pekerjaan lagi
akibat luka bakar yang ada di tangan kanan nya.
2) Diagnosa keperawatan
Gangguan citra tubuh
3) Tujuan khusus
1. Pasien mampu mengidentifikasi citra tubuhnya.
2. Pasien mampu meningkatkan penerimaan terhadap
citra tubuh.
3. Pasien mampu mengidentifikasi aspek positif diri.
4. Pasien mampu mengetahui cara untuk
meningkatkan citra tubuh
5. Pasien mampu melakukan cara untuk meningkatkan
citra tubuh
6. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain tanpa
terganggu
4) Tindakan keperawatan

5
1. Bina hubungan saling percaya dengan pasien.
2. Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya
dahulu dan saat ini, perasaan dan harapan terhadap
citra tubuhnya saat ini.
3. Motivasi pasien untuk melihat bagian tubuh yang
hilang secara bertahap, bantu pasien menyentuh
bagian tersebut.
4. Diskusikan aspek positif diri.
5. Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian
tubuh yang terganggu.
6. Ajarkan pasien untuk meningkatkan citra tubuh
dengan cara sebagai berikut.
a) Motivasi pasien untuk melakukan aktivitas
yang mengarah pada pembentukan tubuh
yang ideal.

7. Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara


sebagai berikut

a) Susun jadwal kegiatan sehari-hari


b) Motivasi pasien untuk melakukan sktivitas
sehari-hari dan terlibat dalam aktivitas
keluarga dan sosial
c) Motivasi pasien untuk mengunjungi teman
atau orang lain yang berarti/mempunyai
peran penting baginya
d) Beri pujian terhadap keberhasilan pasien
dalam melakukan interaksi.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN


TINDAKAN KEPERAWATAN
Orientasi
1. Salam terapeutik

6
Selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya perawat
Lola disini saya dinas pagi dari pukul 08.00-14.00
dan kebetulan saya yang merawat mbak pagi ini.
Mbak paling suka dipanggil dengan nama siapa ?
Evaluasi validasi
Bagaimana perasaan mbak pagi hari ini? Bagaimana
penyembuhan luka di tangan mbak?
Kontrak
Topik : baik mbak sudah dapat menceritakan
perasaan mbak pagi hari ini, tampaknya mbak masih
belum bisa menerima kejadian ini,oke kita akan
berbincang-bincang tentang perasaan terhadap
tangan mbak yang mengalami luka bakar.
Waktu : mbak bisa pukul berapa untuk hari ini ?
bagaimana pukul 08.00-08.20 selama 20 menit ?
Tempat : mbak mau berbincang disini atau di luar
ruangan ?
2. Kerja
a) Bina hubungan saling percaya
b) Mendiskusikan persepsi pasien tentang citra
tubuhnya dahulu dan saat ini, perasaan,
harapan, terhadap citra tubuhnya saat ini.
3. Terminasi
a) Evaluasi pasien terhadap tindakan
keperawatan
Evaluasi pasien subjektif : bagaimana
perasaan mbak setelah berbincang bersama
saya tadi?
Evaluasi pasien objektif : bagaimana mbak
dapat melakukan hal yang sudah kita
lakukan tadi? Coba mbak peragakan dengan
saya.

7
b) Kontrak yang akan datang
Topik : baiklah mbak besok kita akan
membahas dan saya coba bantu mbak untuk
meningkatkan citra tubuh mbak.
Waktu : besok mbak bersedia jam berapa
akan berbincang dengan saya?
Tempat : dimana mbak besok? Mau
diruangan apa diluar?

SP 1-Pasien
Membina hubungan saling percaya, mendiskusikan tentang citra tubuh,
penerimaan terhadap citra tubu,aspek positif dan cara meningkatkan citra
tubuh.
Orientasi
Selamat pagi mbak, Selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya perawat
Lola disini saya dinas pagi dari pukul 08.00-14.00 dan kebetulan saya yang
merawat mbak pagi ini. Mbak paling suka dipanggil dengan nama siapa?
Evaluasi validasi : bagaimana mbak perasaan mbak terhadap kaki mbak
yang terkena luka bakar pagi ini? Bagaimana penyembuhannya ? masih
menimbulkan nyeri?
Kontrak
Topik : Baik mbak, mbak sudah menceritakan perasaan mbak pagi ini dan
kedaan mbak. Oke kita akan berbincang-bincang mengenai perasaan mbak
terhadap tangan mbak yang terkena luka bakar ini.
Waktu : berapa lama mbak mau berbincang-bincang dengan saya? 30 menit
bagaimana? Dari pukul 09.00-09.30
Tempat : dimana mbak mau bercerita dengan saya besok? Di ruangan ini
saja? Baiklah kalau mbak mau.

Kerja
Baiklah mbak sekarang sesuai dengan kontrak yang kita buat tadi, mbak
bisa menceritakan apa yang mbak rasakan setelah kejadian kemarin. Oh

8
mbak merasa tidak terima akan kejadin kemarin yang membuat tangan
mbak terluka? Oke, mbak sebelumnya tau tidak mengenai citra tubuh? Iya
mbak saya coba jelaskan perlahan disini bahwa citra tubuh yaitu persepsi
atau perasaan mbak terhadap tubuh mbak. Kalau menurut mbak gimana? Oh
menurut mbak seperti itu ya. Mbak seperti yang mbak dan saya lihat,
terdapat perubahan warna, bentuk, dan kelemahan di tangan kanan mbak,
tetapi masih ada bagian lain yang dapat digunakan dengan baik mbak,
misalnya tangan kiri mbak yang tidak terkena luka bakar, bersyukur mbak
dapat selamat dari kebakaran kemarin dan tangan mbak yang terluka bukan
seluruh tubuh yang terluka. Wah ternyata masih ada banyak bagian tubuh
mbak yang dapat berfungsi. Kalau begitu bagian tubuh yang masih
berfungsi dengan baik kita upayakan untuk berfungsi secara maksimal
sedangkan tangan mbak yang terluka kita coba aktifkan. Baik mbak, untuk
bisa tetap merasa berharga, mbak harus berani untuk melihat atau meraba
bagian tangan mbak yang terluka bahwa tangan mbak masih bisa berfungsi.
Terminasi
a) Evaluasi pasien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi pasien subjektif : setelah saya beri informasi, bagaimana
perasaan mbak? Saya lihat mbak cukup mengerti ya tentang citra
tubuh
Evaluasi pasien objektif : dari penjelasan yang saya jelaskan, apa
yang mbak bisa dapatkan?
b) Kontrak yang akan datang
Topik : baiklah mbak besok kita akan berbincang bagaimana cara
untuk meningkatkan citra tubuh mbak.
Waktu : besok mbak bersedia jam berapa akan berbincang dengan
saya?
Tempat : dimana mbak besok? Mau diruangan apa diluar?

SP 2-Pasien
Mengetahui cara untuk meningkatkan fungsi tubuh, memasukkan ke jadwal
harian.

9
Orientasi
Selamat pagi mbak, mbak pagi ini terlihat sedikit lebih segar di bandingkan
kemarin, sesuai dengan kontrak saya hari kemarin, di ruangan ini selama
kurang lebih 15 menit kedepan kita akan mencari cara untuk meningkatkan
citra tubuh mbak.
Evaluasi validasi : bagaimana mbak perasaan mbak pagi ini? Bagaimana
tidur mbak malam tadi? Masih nyeri tidak mbak kalau dipegang luka nya?
Kontrak
Topik : Baik mbak, mbak sesuai kontrak kita kemarin,pagi ini kita akan
mencari atau menggali cara untuk meningkatkan fungsi tubuh mbak
khususnya tangan yg terluka.
Waktu : kemarin kita sepakat selama 15 menit ya untuk pertemuan pagi
ini?
Tempat : mbak mau ada di ruangan ini atau ingin berganti tempat
sekarang? Silahkan mbak mau dimana kita dapat berbincang pagi ini

Kerja
Coba mbak sebutkan apa yang mbak lakukan sebelum nya jika terdapat luka
pada tangan mbak, sebelum adanya luka bakar ini? Bagus mbak dapat
menyebutkan hal yang mbak lakukan. Apa yang mbak lakukan untuk
mengurangi rasa malu? Baiklah mbak ada beberapa cara yang dapat
dilakukan, yaitu untuk mengurangi rasa malu karena dilihat orang lain,
mbak dapat menutupi bagian tangan mbak yang terluka, misalnya
menggunakan kaos lengan panjang yang dapat menutupi bagian luka di
tangan mbak, dan untuk mengembalikan fungsi tangan mbak, mbak dapat
melatih tangan kanan dengan bagian jari-jari yang masih berfungsi. Nah
mbak mau cara yang mana yang mau dicoba? Oke sementara mbak
menutupi bagian tangan kanan mbak dengan kaos lengan panjang, selain
cara diatas mbak bisa bersosialisasi dengan keluarga atau kerabat dekat
melalui beberapa aktivitas yang membuat mbak mulai terbiasa dengan
keadaan yang sekarang. Mbak dapat masukkan kegiatan-kegiatan diatas di

10
jadwal harian, misal hari senin mengunjungi keluarga di kota A dengan kaos
lengan panjang berwarna merah.
Terminasi
a) Evaluasi pasien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi pasien subjektif : setelah saya beri cara yang dapat
meningkatkan fungsi tubuh, bagaimana perasaan mbak?
Evaluasi pasien objektif : dari latihan yang kita lakukan tadi,
apakah mbak bisa mempraktekkan nya ?
b) Kontrak yang akan datang
Topik : baiklah mbak besok kita akan latihan melakukan salah satu
cara yang dapat mbak lakukan untuk meningkatkan fungsi tubuh
(tangan kanan)
Waktu : besok mbak bersedia jam berapa akan latihan dengan saya?
Tempat : dimana mbak besok? Mau diruangan apa diluar?

SP 3-Pasien
Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan, mengajarkan dan latihan
meningkatkan fungsi tangan kanan, dan memasukkan ke jadwal harian.
Orientasi
Selamat pagi mbak, bagaimana perasaan mbak pagi ini? Apakah mbak
sudah menggunakan kaos lengan panjang jika keluar rumah? Wah hebat
mbak sudah mulai bisa melakukannya. Boleh saya lihat jadwal harian
mbak?

Kerja
Oke kemarin sudah kita sebutkan dan mbak praktekkan cara yang kita
diskusikan, untuk hari ini kita latihan cara yang kedua ya mbak,
meningkatkan fungsi tangan mbak dengan bantuan tangan kiri. Mbak mau
mencoba? Oke mbak tampak semangat ya hari ini, coba sekarang mbak
gerakkan tangan kanan mbak? Oke hanya sebatas ini ya.. coba sekarang
mbak lakukan dengan bantuan tangan kiri, bagaimana apakah lebih terbantu
mbak? Coba sekarang mbak praktekkan sendiri, misal menggunakan kaos

11
lengan panjang dengan dibantu tangan kiri. Wah hebat mbak sudah mau
mencoba meningkatkan fungsi tangan kanan nya. Nah kegiatan ini mbak
dapat lakukan setiap hari dan mbak juga dapat memasukkan ke jadwal
harian mbak untuk berlatih.

Terminasi
a) Evaluasi pasien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi pasien subjektif : setelah mbak lakukan cara
meningkatkan fungsi tangan kanan mbak, bagaimana perasaan
mbak?
Evaluasi pasien objektif : dari latihan yang kita lakukan tadi,
apakah mbak bisa mempraktekkan nya ?

b) Kontrak yang akan datang


Topik : baiklah mbak besok kita akan coba latihan cara yang kita
lakukan tadi di luar rumah ya mbak, sekaligus mbak bisa bertemu
dengan teman-teman mbak?
Waktu : besok mbak bersedia jam berapa akan latihan dengan saya?
Tempat : dimana mbak besok? Kita coba di luar ruangan ya mbak,
mbak mau?

SP 4-Pasien
Mengevaluasi latihan yang sudah diajarkan, mengajarkan dan melatih
interaksi dengan lingkungan, memasukkan ke jadwal kegiatan.
Orientasi
Selamat pagi mbak, bagaimana perasaan mbak pagi ini? Apakah mbak
sudah melatih tangan kanan mbak dengan dibantu tangan kiri ? Wah hebat
mbak sudah mulai mau terus mencoba ya. Boleh saya lihat jadwal harian
mbak?

Kerja

12
Oke mbak, kemarin kita sudah latihan meningkatkan tangan kanan dengan
dibantu tangan kiri, kita sekarang coba latihan diluar ruangan agar mbak
juga mulai berinteraksi dengan keluarga atau teman-teman mbak. Sekarang
coba mbak pakai kaos lengan panjang kesukaan mbak, lalu dengan tangan
kanan dibantu tangan kiri, dan kita siap untuk keluar ruangan. Mbak sudah
siap? Hebat mbak bisa melakukannya dengan baik, nah jika ada yang
bertanya mengenai tangan mbak, mbak bisa menjawabnya dengan pelan-
pelan, ini bentuk latihan kita hari ini, nah latihan-latihan ini bisa mbak
terapkan sehari-hari atau mbak masukkan ke jadwal harian mbak.
Terminasi
a) Evaluasi pasien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi pasien subjektif : setelah mbak coba berinteraksi dengan
sekitar, bagaimana perasaan mbak?
Evaluasi pasien objektif : dari latihan yang kita lakukan tadi,
apakah mbak bisa mempraktekkan nya ?
b) Kontrak yang akan datang
Topik : baiklah mbak besok kita akan evaluasi hasil dari kita latihan
bersama dan saya coba memastikan mbak bisa melakukannya
dengan baik atau masih kurang.
Waktu : besok mbak bersedia jam berapa bertemu lagi dengan saya?
Tempat : dimana mbak besok? Bagaimana kalau di taman depan
mbak?

13
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruang rawat : Tanggal dirawat:


A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ibu Jumairah (P)
Umur : 21 Tahun
No. CM : 078560
Tanggal Masuk :

B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI


Klien diantar keluarganya ke IGD RSJD Provinsi Jambi pada.
Keluarga mengatakan klien selama dirumah gelisah, sering berbicara dan
tertawa sendiri, tiba – tiba merasa sedih dan sering mengatakan tidak
menyukai dirinya karena dirinya tidak berharga.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
YA

 TIDAK

2. Pengobatan sebelumnya?

Berhasil Tidak berhasil
Kurang berhasil

3. Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya fisik ........... ...........
Aniaya seksual ........... ........... ........... ...........
Penolakan ........... ........... ........... ...........
Kekerasan dalam ........... ........... ........... ...........
keluarga
Tindakan kriminal ........... ........... ........... ...........
Jelaskan tanda gejala PK :

4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa


√ YA
TIDAK

14
Jika ada
Hubungan keluarga : Kakak kandungnya
Gejala : Klien tampak berbicara berbicara sendiri,
tampak komat kamit sendiri

Riwayat pengobatan
: .....................................................................................................
...................................................................................................................
..................................................

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan pernah bekerja di pabrik dengan 3 orang temannya
setelah satu bulan bekerja klien diberhentikan sehingga tidak
mempunyai pekerjaan apapun dan sering termenung di rumah.

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 kali / menit
S : 36,5 oC
RR : 20 kali / menit
2. Ukur
BB : 55 Kg
TB : 157 cm
3. Keluhan fisik
Tidak ada keluhan
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Ayah
Ibu Ibu
Ibu
Jumaira
Jumair
hm

Ibu
Jumairah

15
: Laki – Laki
: Perempuan
: Meninggal

Jelaskan :
Klien merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara, dan tinggal serumah
dengan ibunya, klien dekat dengan kakak ke 1

Konsep Diri:
a. Citra Tubuh :
Klien mengatakan tidak menyukai tubuhnya karena tubuhnya
gemuk dan jari tangan kanannya 6.
b. Identitas :
Klien mengatakan ia adalah seorang perempuan, klien mengatakan
sebelum masuk rumah sakit ia tidak bekerja.
c. Peran :
Klien sebagai anak, sebelum sakit membantu pekerjaan di rumah.
d. Ideal Diri :
Klien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya dan pulang
untuk berkumpul dengan keluarga.
e. Harga Diri :
Klien mengatakan tidak percaya diri terhadap dirinya, dan tidak
puas dengan dirinya karena tidak memiliki pekerjaan.
Masalah keperawatan:
1. Gangguan Citra Tubuh
2. Harga Diri Rendah

2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
klien mengatakan orang yang berarti adalah Kedua orang tua,
Kakek dan Nenek

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat


Terbatas
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Hubungan sosial klien dengan masyarakat mengalami hambatan
klien merasa keberadaannya tidak diinginkan dan tidak diterima
oleh keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya.
Masalah kep: Tidak ada masaah keperawatan.

3. Spiritual

16
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan ia menganut agama islam.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sholat 5 waktunya belum terlaksana seluruhnya
karena pasien sering lupa untuk melaksanakannya.

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Bagaimana penampilan klien dalam hal berpakaian, mandi, toileting,
dan pemakaian sarana / prasarana atau instrumentasi dalam mendukung
penampilan, apakah klien:
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Klien tampak rapi dan menggunakan pakaian sesuai yang ditentukan oleh
rumah sakit.

2. Pembicaraan
Cepat Apatis
√ Keras √ Lambat
Gagap Membisu
Inkoherensi Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan :
Pembicaraan klien keras dan agak lambat ketika diajak berbicara

3. Aktivitas motorik
Lesu Tik
Tegang Grimasem
√ Gelisah Tremor
Agitasi Kompulsif
Jelaskan :
Klien tampak gelisah, karena sering berpindah dari satu tempat ke tempat
yang lain.

4. Alam perasaan
√ Sedih Khawatir
Ketakutan Gembira berlebihan
Putus asa

17
5. Afek
Datar √ Labil
Tumpul Tidak sesuai

6. Interaksi selama wawancara


Bermusuhan Kontak mata kurang
Tidak kooperatif Curiga
Mudah tersinggung

7. Persepsi - Sensorik
Halusinasi / Ilusi ?
Ada
√ Pendengaran Pengecapan
Penglihatan Penghidu
Perabaan
Jelaskan

8. Isi pikir
Obsesi Depersonalisasi
Phobia Ide yang terkait Waham :
Hipokondria Pikiran magis
Agama Nihilistik
Somatik Sisip pikir
Kebesaran Siar pikir
√ Curiga Kontrol pikir
Jelaskan :
Klien merasa curiga terhadap orang lain yang ditemuinya dan selalu merasa, akan
dijahati oleh orang tersebut

9. Proses pikir

√ Circumstansial Flight of idea


Tangensial Blocking
Kehilangan asosiasi Pengulangan pembicaraan / perseverasi
Jelaskan :
Pembicaraan klien berbelit-belit, tidak ada hubungan antara satu kalimat dengan
kalimat lainnya dan klien tidak menyadarinya, tetapi tetap sampai pada tujuan
pembicaraan.

10. Tingkat Kesadaran


Bingung Disorientasi waktu

18
Sedasi Disorientasi orang
Stupor Disorientasi tempat

11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat saat ini
jangka panjang
Gangguan daya ingat Konfabulasi
jangka pendek
Jelaskan :
Klien tidak menunjukkan adanya gangguan memori atau daya ingat, pasien
masih bisa menceritakan kejadian dimasa lalu dan yang pernah dialaminya.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Tingkat konsentrasi dan berhitung klien tidak ada gangguan, pasien bisa
berkonsentrasi dan berhitung 1-10.

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan :
Kemampuan penilaian pasien tidak memiliki gangguan penilaian.

14. Daya Tilik Diri


Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

Jelaskan :
Daya tilik diri klien mengatakan bahwa klien tidak mengalami gangguan jiwa

G. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Makanan Transportasi
Keamanan Tempat tinggal
Perawatan Kesehatan Uang
Pakaian

19
Jelaskan :
Kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan untuk makan dan minum
tidak ada masalah

2. Kegiatan hidup sehari-hari


a. Perawatan diri
Mandi BAK / BAB
Kebersihan Ganti pakaian
Makan
Jelaskan :
Perawatan diri klien seperti mandi, kebersihan, makan BAB dan BAK
tidak ada masalah.

Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda?
√ Ya

Tidak
Frekuensi makan sehari : 3 kali
Frekuensi kedapan sehari : 2 kali
Nafsu makan :
√ Meningkat Berlebihan
Menurun Sedikit – sedikit
Berat badan :
Meningkat
Menurun
BB terendah : 52 Kg BB tertinggi : 55 Kg
Jelaskan :
Klien mengatakan selama di rumah sakit nafsu makan meningkat ,BB
meningkat dari 52 Kg sekarang menjadi 55 Kg

b. Tidur
Apakah ada masalah tidur ? TIDAK
Apakah merasa segar setelah bangun tidur ? YA
Apakah ada kebiasaan tidur siang? TIDAK
Lama tidur siang : ........ Jam
Apa yang menolong
tidur ? .................................................................................
Tidur malam jam : 21.30 WIB , berapa jam : 7 -8 jam
Apakah ada gangguan tidur ?
Sulit untuk tidur Terbangun saat tidur
Bangun terlalu pagi Gelisah saat tidur
Somnambulisme Berbicara saat tidur

20
Jelaskan :
Tidak ada masalah gangguan tidur

c. Penggunaan Obat
√ Bantuan minimal Bantuan total

3. Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan √

Sistem pendukung

4. Aktivitas di Dalam Rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapian rumah
Mencuci pakaian

5. Aktivitas di Luar Rumah


Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan :
................................................................................................................
................................................................................................................
....................................
H. MEKANISME KOPING
Adaptif: Maladaptif:
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relokasi Berkerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Menciderai diri
Lainnya: pasien bisa melakukan Lainnya: reaksi pasien
teknik relaksasi nafas dalam yang di lambat
ajarkan untuk mengontrol rasa takut
saat stressor halusinasinya muncul

I. SUMBER KOPING
Kemampuan individu menyelesaikan masalah, uraikan
Klien belum mampu menyelesaikan masalah , klien mengatakan tidak

21
mau bergaul dengan teman dan masyarakat karena merasa tidak
diinginkan di keluarga maupun masyarakat.
Kemampuan keluarga menyelesaikan masalah pasien, uraikan
Keluarga tidak mampu menyelesaikan masalah klien, sehingga klien
harus di rawat dirumah sakit.
Kemampuan finansial keluarga untuk membantu perawatan pasien,
uraikan
Kemampuan finansial keluarga mampu untuk membantu perawatan klien.
Pengalaman perawatan sebelumnya, uraikan
Klien belum pernah masuk ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi,
Klien baru pertama kalinya .

J. ASPEK MEDIS
Diagnosis medis : Skizofrenia
Terapi medis : Risperidone 2 x 1(2gr), Lorazepam 2 x 1(2gr),
Metilprednisolon 2 x 1 (2gr).

K. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan citra tubuh

Perawat

( )

22

Anda mungkin juga menyukai