Disusun Oleh :
Ridho Fadila Alfajri
I4051201004
Nama Pasien :
Ruang : Elang
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien : Klien mengatakan dirinya mendengar suara-suara
yang sering mengganggunya hingga menyebabkan klien tidak bisa tidur.
b. Diagnosa keperawatan jiwa : Halusinasi pendengaran
c. Tujuan : Membantu klien mengenal halusinasinya serta
mengajarkan klien mengontrol halusinasinya.
d. Tindakan keperawatan :
Kaji tanda dan gejala halusinasi, penyebab dan kemampuan klien
mengatasinya.
Tidak mendukung dan tidak membantah halusinasi klien.
Latih klien melawan halusinasi dengan menghardik.
Latih klien mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek.
Diskusikan manfaat yang didapatkan setelah mempraktikkan latihan
mengendalikan halusinasi.
Berikan pujian pada klien saat mampu mempraktikkan latihan mengendalikan
halusinasi.
2. Proses Pelaksanaan Tindakan
Orientasi
a. Salam Terapeutik: “Selamat pagi ibu, saya perawat Nur Rahmat Ramadiani
senangnya dipanggil Rahmat, saya mahasiswa keperawatan UNTAN. Nama ibu
siapa? Senangnya dipanggil apa? Oh baik, kalau begitu saya panggil dengan ibu L
ya”
b. Evaluasi/Validasi: “apa yang ibu rasakan saat ini? Oh ibu mendengar sura-suara
yang tidak ada wujudnya ya ? sudah berapa lama ibu mengalami hal tersebut ?
Apa yang sudah ibu lakukan untuk mengatasi suara-suara itu ? bagaimana
hasilnya bu ?”
c. Kontrak
Topik : “baik ibu, bagaimana kalau saya periksa dulu tentang suara-suara yang
ibu dengar dan belajar cara mengatasinya. Tujuannya agar ibu lebuh tenang
dan suara-suara tersebut berkurang. Bagaimana apakah ibu setuju ?”
Tempat : ”Ibu merasa nyaman kalau kita ngobrol dimana? Bagaimana kalau di
sini saja ?”
Waktu : “Kita ngobrolnya 30 menit gimana ibu?”
“Seberapa sering ibu mendengar suara itu dan pada saat kapan saja suara itu
muncul ?”
“Apa yang ibu lakukan untuk menghilangkan suara itu ? apakah yang ibu lakukan
itu berhasil ?”
“Baiklah ibu berarti mendengar suara-suara tanpa adanya wujudnya ya bu dan ibu
merasa sangat terganggu. Hal yang ibu alami ini disebut halusinasi bu, karena
pada saat ibu mendengar suara-suara tadi, saya tidak mendengarnya bu.”
“Nah bagaimana kalau kita latihan untuk mengendalikannya ? Ada beberapa cara
untuk mengendalikan suara itu bu salah satunya dengan latihan menghardik dan
latihan mengabaikan suara itu bu. Bagaimana ibu mau ? kalau ibu mau,
bagaimana kalau sekarang kita latihannya bu ?”
“Nah untuk yang pertama kita latihan cara menghardik ya bu. Saya contohkan ya
bu. Jika saat suara itu muncul, segera tutup telinga ibu dan katakan pada suara
itu : pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu, saya tidak mau dengar.”
“Wah bagus ibu, ibu sudah melakukannya dengan benar. Bagaimana perasaan ibu
setelah melakukannya?”
“Jika latihan tadi kurang mengendalikan suara-suara itu, ibu bisa gunakan latihan
yang kedua yaitu mengabaikan suara-suara itu.”
“Jika suara itu datang, ibu cuek saja dengan suara-suara itu nanti lama-lama suara
itu akan hilang dengan sendirinya.”
Terminasi