Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GANGGUAN HAID

DISUSUN

OLEH :

MURNI CAHYATI

NPM : 721610722

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS WIRARAJA

SUMENEP

1
2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................4

1.1 Latar Belakang..............................................................4


1.2 Rumusan Masalah.........................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................5

2.1 Gangguan Haid.............................................................5

2.2 Kelainan Siklus Haid....................................................6

2.3 Perdarahan Diluar Haid................................................8

BAB III PENUTUP..........................................................10

3.1 Kesimpulan..................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................11

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr WB

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan karunia
nya saya diberi kesehatan untuk melakukan kegiatan sebagaimana mestinya terutama pada
penulisan tugas makalah mengenai “ gangguan haid” pada mata makuliah kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana . Tidak lupa saya ucapkan trimakasih juga kepada dosen
pengajar matakuliah kespro dan kb sekaligus kaprodi D3 kebidanan ibu Dian permata sari
SST.BDN . M.KES karenanya penulisan tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu. Oleh karena itu dimohon kritik beserta saran yang sifatnya membangun apabila ada
kata atau kalimat dalam penulisan makalah ini yang belum sempurna Trimakasih .

Waassalamu’alaikum warahmatullah hiwabarokatu

Sumenep 21 Oktober 2022

Penulis

Murni Cahyati

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan lapisan dalam
(endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap bulan secara
periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak hari
pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya. Siklus haid setiap
perempuan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, bukan saja antara
beberapa perempuan, tetapi juga pada perempuan yang sama. Juga pada kakak
beradik bahkan saudara kembar siklus haid nya tidak terlalu sama. Sebelum
datangnya haid, setiap perempuan umumnya mengalami sindrom bulanan atau yang
lebih dikenal dengan sindrom pra-haid. Sindromini sangat mengganggu aktifitas
perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar rumah.Selain itu, gangguan
haid juga sering terjadi seperti: dismenorea,hipermenorea, hipemenorea, amenorea,
dan masih banyak gangguan yang sering dialami oleh para perempuan.Karena
kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki besar perempuan tentang
siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid
dalam masa reproduksi, maka kami tertarik untuk membahas tentang masalah yang
sering dialami oleh setiap perempuan ini.

1
1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai ganguan haid, kelainan
siklus haid dan perdarahan diluar haid.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1.) Untuk mengetahui gambaran tentang gangguan haid.


2.) Untuk mengetahui gambaran tentang kelainan siklus haid
3.) Untuk mengetahui gambaran tentang perdarahan diluar haid

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gangguan Haid

Gangguan haid atau menstruasi adalah kelainan yang terjadi pada siklus
menstruasi. Beberapa gangguan haid yang sering terjadi antara lain nyeri haid, siklus
haid tidak lancar, pendarahan yang berlebihan dan lain-lain. Adapun penyebab
gangguan haid juga bermacam-macam, misalnya berasal dari organik, adanya
kelainan pada organ-organ, gangguan pada servik atau mulut rahim maupun vagina.
Menorrhagia atau haid berlebihan merupakan salah satu gangguan haid dimana darah
menstruasi keluar secara berlebihan yang ditandai dengan timbulnya rasa nyeri.
Pendarahan haid berlebihan pada umumnya disebabkan miom atau tumor jinak
sedangkan nyeri haid tergantung pada derajat penyakitnya atau kelainan yang disebut
endometriosis dimana jaringan dari lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar
rongga rahim dan menyebabkan nyeri siplik atau nyeri haid. Periode menstruasi
memanjang bisa menunjukkan adanya gangguan atau masalah kesehatan. Pendarahan
irregular di luar siklus haid atau haid yang memanjang memiliki 2 komponen
penyebab, penyebab organik atau kelainan pada rahim pada umumnya ditandai
dengan adanya miom, kanker ganas atau polip. Sedangkan penyebab sistemik ditandai
dengan kelainan faktor-faktor pembekuan darah, penggunaan pil KB dan
penggumpalan darah (koagulasi). Pada gangguan haid yang memanjang, pemeriksaan
pertama yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan fisik. Jika memang sudah menikah,
maka akan diperiksa tubuh bagian dalam apakah terdapat gangguan miom, servik,
kanker dan lain sebagainya. Bagi penderita pendarahan irregular di atas umur 35
tahun wajib melakukan pemeriksaan ke faskes terdekat.

Nyeri haid atau secara medis disebut dismenorea adalah nyeri pada saat menstruasi
pada perut bagian bawah dan pinggang yang banyak dialami oleh wanita. Dismenorea
disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya endometriosis yaitu keluarnya jaringan
endometrium yang bertempat di dalam lapisan terdalam rahim dari rahim ketika
terjadi menstruasi yang sangat banyak dan tumbuh di luar indung telur sehingga
menyebabkan nyeri haid. Terdapat 2 pilihan terapi pada endometriosis, baik secara
terapi obat maupun operasi. Cara mengatasi nyeri pada tahap awal dilakukan dengan
obat-obatan yang mengandung asam mefenamat. Namun jika penggunaan obat

3
tersebut dalam jangka lama akan ada efek samping pada lambung, maka diperlukan
untuk pemeriksaan lebih lanjut ke dokter apakah terdapat kista coklat atau tidak. Pada
penderita gangguan haid, pendekatan pertama dilakukan dengan terapi obat-obatan
medisinalis lini pertama jika tidak ada respon dilakukan pendekatan lini kedua dengan
hormonal atau obat-obat injeksi atau pil KB dan jika tetap tidak respon dengan
pendekatan operatif. Gangguan haid bisa diamati dari durasinya, jika gangguan
dirasakan hingga berhari-hari, maka sudah dapat dikatakan kelainan dan harus dibawa
ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

2.2 Kelainan Siklus Haid

Jenis-jenis gangguan menstruasi yang perlu diwaspadai selain dapat menggangu aktivitas sehari-hari, beberapa jenis gangguan menstruasi perlu

diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko masalah kesuburan. Gangguan menstruasi yang umum terjadi dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu:

1. Amenorea

Amenorea dibagi menjadi dua, yaitu amenorea primer dan sekunder. Amenorea
primer adalah kondisi di mana seorang wanita sama sekali belum mengalami haid
hingga 16 tahun. Sementara itu, amenorea sekunder adalah kondisi di mana
seorang wanita usia subur yang tidak sedang hamil, tetapi pernah menstruasi
sebelumnya, berhenti mendapatkan menstruasi selama 3 bulan atau lebih. Kedua
jenis amenorea ini memiliki penyebab yang berbeda. Amenorea primer dapat
disebabkan oleh kelainan genetik, gangguan otak yang mengatur hormon
menstruasi, atau masalah pada indung telur (ovarium) atau rahim.

Sementara itu, penyebab amenorea sekunder adalah:

4
 Kehamilan
 Menyusui
 Menopause
 Penurunan berat badan yang berlebihan
 Penyakit tertentu, seperti penyakit tiroid, polycystic ovarian syndrome
(PCOS), dan tumor otak di bagian kelenjar pituitari atau hipofisis
 Gangguan rahim, seperti miom atau polip dalam rahim
 Stres berat
 Efek samping obat-obatan, seperti kemoterapi dan antidepresan
 Penggunaan kontrasepsi, seperti pil KB, KB suntik, dan IUD

Selain itu, kekurangan gizi atau malnutrisi dan olahraga yang berlebihan juga bisa
menyebabkan wanita mengalami amenorea.

2. Dismenorea

Dismenorea adalah kondisi di mana wanita mengalami nyeri saat menstruasi,


umumnya pada hari pertama dan kedua haid. Gejalanya berupa nyeri atau kram di
perut bagian bawah yang terus berlangsung dan terkadang menyebar hingga ke
punggung bawah serta paha. Rasa nyeri tersebut juga bisa disertai sakit kepala,
mual, dan muntah.

Dismenorea bisa terjadi karena kadar hormon prostaglandin yang tinggi saat hari
pertama haid. Setelah beberapa hari, hormon ini akan berkurang kadarnya dan
membuat nyeri haid ikut mereda. Nyeri haid jenis ini biasanya akan mulai
berkurang seiring bertambahnya usia atau setelah melahirkan.

Selain karena hormon prostaglandin, dismenorea juga bisa terjadi karena adanya
kelainan sistem reproduksi wanita, seperti:

 Endometriosis
 Miom rahim
 Kista atau tumor di rahim
 Radang panggul

5
 Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD)

Berbeda dengan dismenorea yang normal terjadi karena peningkatan hormon


prostaglandin, dismenorea karena penyakit tertentu biasanya akan berlangsung
lebih lama dan semakin memburuk seiring bertambahnya usia.

3. Menorrhagia

Menorrhagia adalah gangguan menstruasi berupa keluarnya darah menstruasi


secara berlebihan atau dalam jumlah terlampau banyak, sehingga mengganggu
aktivitas sehari-hari. Hal ini termasuk durasi haid yang berlangsung lebih dari
menstruasi normal, yakni lebih dari 5–7 hari.

Wanita dengan gangguan menstruasi menorrhagia akan mengalami beberapa


keluhan berikut:

 Mengeluarkan terlalu banyak darah dari vagina, sehingga harus mengganti


pembalut tiap jam
 Harus menggunakan dua pembalut untuk menampung perdarahan
 Harus bangun untuk mengganti pembalut saat tidur
 Mengalami gejala anemia, misalnya lemas, pucat, atau sesak napas
 Mengeluarkan gumpalan-gumpalan darah selama lebih dari satu hari

Menorrhagia bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari perubahan pola makan,
sering olahraga, gangguan hormon, infeksi atau peradangan di vagina dan leher
rahim, gangguan tiroid, miom dan polip di rahim, gangguan pembekuan darah,
hingga kanker rahim atau kanker serviks.

4. Oligomenorea

Oligomenorea adalah kondisi ketika seorang wanita jarang sekali mengalami


menstruasi, yakni jika siklus menstruasinya lebih dari 35–90 hari atau mendapat
haid kurang dari 8–9 kali dalam kurun waktu setahun. Oligomenorea sering
dialami remaja yang baru memasuki pubertas dan wanita yang memasuki masa
menopause. Gangguan menstruasi ini merupakan dampak dari aktivitas hormon
yang sedang tidak stabil di masa-masa tersebut. Di samping itu, ada beberapa hal
lain yang mungkin jadi penyebab oligomenorrhea, di antaranya:

 Penggunaan kontrasepsi hormonal, seperti pil KB atau KB suntik

6
 Sering melakukan olahraga atau aktivitas fisik berat
 Gangguan ovulasi
 Penyakit tertentu, seperti diabetes, penyakit tiroid, dan sindrom polikistik
ovarium (PCOS)
 Gangguan makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia
 Masalah psikologis, seperti stres dan depresi
 Efek samping obat-obatan tertentu, seperti antipsikotik dan antiepilepsi

5. Premenstrual
dysphoric disorder (PMDD)

Menjelang menstruasi, tidak sedikit wanita mengalami nyeri atau kram perut
ringan, sakit kepala, dan keluhan psikologis, seperti perubahan mood, merasa
cemas, gelisah, hingga mudah emosi. Gejala-gejala yang muncul mendekati
datang bulan ini disebut dengan PMS atau premenstrual syndrome.

Namun, jika gejala PMS yang dirasakan cukup berat hingga mengganggu aktivitas
sehari-hari, maka kondisi ini disebut PMDD. Selain nyeri haid yang disertai sakit
kepala, gejala PMDD bisa berupa gelisah, susah tidur, makan berlebihan, sulit
konsentrasi, depresi, merasa lemas dan tidak berenergi, hingga muncul ide atau
keinginan untuk bunuh diri.

Penyebab PMDD dan PMS belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini
diduga terjadi karena adanya kelainan zat kimia di otak yang mengatur mood.
Salah satu zat kimia ini adalah serotonin.

Selain itu, ada beberapa hal yang diduga turut berperan dalam munculnya kondisi
ini, seperti:

 Faktor keturunan
 Kelebihan berat badan
 Jarang berolahraga
 Penyakit tiroid
 Konsumsi alkohol dan penggunaan obat-obat terlarang

7
Siklus Menstruasi Jumlah
Normal 26
Tidak Normal 15

2.3 Perdarahan Diluar Haid

Perdarahan dari vagina merupakan suatu yang normal saat memang sudah memasuki
siklus haid, tanda kehamilan namun ketika diluar siklus haid maka ada beberapa
kondisi abnormal.

Penyebab perdarahan di luar siklus haid :

 Luka pada vagina ketika terjadi gesekan berlebih saat hubungan intim.
 Infeksi pada vagina saat bakteri, jamur ataupun virus menyerang daerah
vagina.
 Sisa dari darah haid sebelumnya.
 Efek samping KB hormonal.
 Flek kehamilan.
 Gangguan di rahim contohnya berupa erosi leher rahim, endometriosis, polip
rahim.

Jika perdarahan yang muncul kurang


dari 21 hari dari awal haid yang
artinya diluar siklus haid anda maka
ada kemungkinan hal tersebut
merupakan gangguan hormonal bisa
sisa darah haid ataupun gangguan
8 rahim.
Tindakan awal mengatasi perdarahan di luar siklus haid :

 Perbanyak minum air putih.


 Kelola stres dan cemas.
 Istirahat cukup, hindari begadang.
 Makan sehat dan batasi pengawet serta pemanis buatan.
 Olahraga teratur.

Jika perdarahan terus berlanjut dalam beberapa hari maka ada baiknya segera lakukan
pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan untuk cek rahim memastikan perdarahan
bukan hal yang berbahaya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Siklus menstruasi merupakan indikator penting bagi kesehatan reproduksi


seorang wanita. Gangguan siklus menstruasi yang dialami remaja putri di asia
masih cukup tinggi terjadi. Hal ini karena disebabkan oleh beberapa faktor,
salah satunya stres. Stres yang dialami remaja putri di asia dikarenakan
lingkungan rumah, lingkungan sekolah atau akademik dan lingkungan social
budaya. Remaja putri yang mengalami stres lebih berisiko mengalami siklus

9
menstruasi tidak teratur. Semakin tinggi tingkat stres yang dialami remaja
putri, semaking tinggi juga risiko terjadinya gangguan siklus menstruasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

https// www.alodokter.com

https// www.sehatku.com

11

Anda mungkin juga menyukai