GANGGUAN MENSTRUASI
Disusun Oleh:
Kiki Agustiana
P14720213103
Mega Manunggal DP
P17420213104
Mudriah
P17420213105
Nailus Khoirin N
P17420213106
IIC
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan
lapisan dalam (endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap
bulan secara periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah
waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya.
Siklus haid setiap perempuan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya,
bukan saja antara beberapa perempuan, tetapi juga pada perempuan yang sama.
Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar siklus haidnya tidak terlalu
sama.
Sebelum datangnya haid, setiap perempuan umumnya mengalami sindrom
bulanan atau yang lebih dikenal dengan sindrom pra-haid. Sindrom ini sangat
mengganggu aktifitas perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar
rumah.
Selain itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea,
hipermenorea, hipemenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya
yang sering dialami oleh para perempuan.
Karena kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh sebagian
besar perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid
dalam masa reproduksi, maka penulis tertarik untuk membahas tentang masalah
yang sering dialami oleh setiap perempuan ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian menstruasi?
2. Bagaimana terjadinya siklus menstruasi?
3. Apa saja gangguan yang terjadi pada menstruasi?
4. Apa saja penyebab dari gangguan menstruasi dan cara penanganannya?
5. Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
menstruasi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian menstruasi
2. Mengetahui terjadinya siklus mesntruasi
3. Mengetahui gangguan yang terjadi pada menstruasi
4. Mengetahui penyebab dari gangguan menstruasi dan cara penanganannya
BAB II
PEMBAHASAN
A. GANGGUAN MENSTRUASI
1. DEFINISI
Haid adalah proses bulanan tumpahan lapisan bagian dalam dan darah
uterus melalui liang kelamin wanita atau vagina. Keluarnya cairan yang
mengandung darah ini terjadi pada wanita yang sudah memasuki usia
subur dan yang sedang tidak hamil. Peristiwa ini dimulai dengan adanya
pengeluaran selaput lendir rahim di bagian dalam rahim atau
endometrium. Haid adalah darah yang keluar dari uterus perempuan sehat
lamanya 3-6 hari dengan satu siklus normal 21-35 hari yang terjadi akibat
penurunan kadar progesteron, siklus haid yang berovulasi. (Baziad, 2008)
Gangguan haid adalah perdarahan haid yang tidak normal dalam hal :
panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid (Manuaba, 2008).
2. SIKLUS MENSTRUASI
Dalam buku Ilmu Kebidanan Prawirohardjo (2006), menyebutkan
bahwa siklus haid terdiri dari:
Panjang siklus haid ialah jarak tanggal mulainya haid yang lalu dan
mulainya haid berikutnya. Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung
sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1), siklus berakhir tepat
sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara
21-40 hari, hanya 10-15%wanita yang memiliki siklus 28 hari. Tetapi
variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada
wanita yang sama, bahkan kakak beradik dan saudara kembar jarak antara
siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan
c. Polimenorea (Epimenoragia)
Adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21
hari, sedangkan jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari
biasa.
d. Oligomenorrhoe
Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih
dari 35 hari
e. Amenore
Adalah keadaan tidak datang haid selama 3 bulan berturut-turut.
f. Metroragia
Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya
dengan haid
g. Pra Menstruasi Syndrom
Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan
sampai menstruasi berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan
hormon estrogen dan progesterom menjelang menstruasi. Pre
menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun. PMS merupakan
sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2
sampai hari ke-4 sebelum menstruasi dan segera mereda setelah
menstruasi dimulai.
h. Dismenore
Adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea terjadi pada 30-75 % wanita
dan memerlukan pengobatan. Etiologi dan patogenesis dari dismenore
sampai sekarang belum jelas.
memberikan
respon
terhadap
pengobatan
medikamentosa.
2) Dismenorea Sekunder, terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak
mengalami dismenore. Hal ini terjadi pada kasus infeksi, mioma
submucosa, polip corpus uteri, endometriosis, retroflexio uteri
fixata, gynatresi, stenosis kanalis servikalis, adanya AKDR, tumor
ovarium. (Bobak, 2005)
5. ETIOLOGI
a. Fungsi hormon terganggu
Menstruasi terkait erat dengan sistem hormon yang diatur di otak,
tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan mengirim
sinyal ke indung telur untuk memproduksi sel telur. Bila sistem
pengaturan ini terganggu, otomatis siklus menstruasi pun akan
terganggu.
b. Masalah kelenjar tiroid
Terganggunya fungsi kelenjar gondok/tiroid juga bisa menjadi
penyebab tak teraturnya siklus haid. Gangguan bisa berupa produksi
6. PATOFISIOLOGI
Menurut Elisabeth J. Corwin (2008), patofisiologi dari gangguan
menstruasi yaitu ketidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan
hormone dalam tubuh Pada siklus ovulasi normal, hipotalamus mensekresi
Gonadotropin releasing hormon (GnRH), yang menstimulasi pituitary agar
melepaskan Folicle-stimulating hormone (FSH). Hal ini pada gilirannya
menyebabkan folikel di ovarium tumbuh dan matur pada pertengahan
siklus, pelepasan leteinzing hormon (LH) dan FSH menghasilkan ovulasi.
Perkembangan
folikel
menghasilkan
esterogen
yang
berfungsi
Nyeri
Merupakan tanda khas yang paling sering ditemukan pada dismenore,
selain itu nyeri juga sering menyertai pada gangguan mastodinia
b. Kelemahan
Biasanya terjadi pada gangguan menstruasi: hipermenorea, PMS,
dismenorea.
c. Pusing
Biasanya terjadi pada gangguan menstruasi: hipermenorea, amenorea.
d. Muntah
Biasanya
terjadi
pada
gangguan
menstruasi:
dismenorea,
hipermenorea.
e. Spotting(bercak)
Biasanya terjadi pada gangguan menstruasi: Hipomenorea, metroragia.
f. Kram perut
Biasanya
dismenorea.
8. TERAPI
terjadi
pada
gangguan
menstruasi:
hipermenorea,
c. Diet
Diet harian : Makan makanan dalam porsi kecil,batasi konsumsi gula,
garam, alkohol, nikotin, pemberian vit B6, calsium, magnesium,
melakukan olahraga dan aktivitas lainnya, diet ini biasanya digunakan
untuk gangguan menstruasi PMS, oligomenorrhoe.
9. KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling ditakuti terjadi pada gangguan menstruasi adalah:
infertilitas, karena ketidakseimbangan hormone reproduksi (estrogen dan
progresteron) yang dikeluarkan menyebabkan kesuburan wanita terganggu.
Komplikasi lainnya adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat
mengganggu kompartemen IV, selain itu muncul gejala lain akibat insufisiensi
hormone seperti osteoporosis. (Baziad, 2008)
2. MASALAH KEPERAWATAN
Menurut Bobak (2005), masalah keperawatan yang mungkin muncul pada
pasien dengan gangguan menstruasi yaitu:
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Hasil
Intervensi
NOC :
NIC :
dengan:
Pain Level,
pain control,
comfort level
jaringan
Setelah
dilakukan
DO:
kriteria hasil:
Mampu
tinfakan
DS:
nyeri
- Tingkah laku berhati-hati
- Gangguan tidur (mata
sayu, tampak capek, sulit
atau gerakan kacau,
menyeringai)
- Terfokus pada diri sendiri
- Fokus menyempit
(penurunan persepsi
waktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan
interaksi dengan orang
dan lingkungan)
- Tingkah laku distraksi,
contoh : jalan-jalan,
menemui orang lain
dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
nyeri
mencari
mengontrol
(tahu
dan
menemukan
dukungan
nyeri,
mampu
menggunakan
tehnik
ruangan,
nonfarmakologi
untuk
kebisingan
mengurangi
menentukan intervensi
tentang
menggunakan
farmakologi:
manajemen nyeri
relaksasi,
dan
tanda
Menyatakan
berkurang
napas
distraksi,
non
dala,
kompres
analgetik
untuk
nyeri)
nyaman
teknik
hangat/ dingin
intensitas, Berikan
(skala,
dan
mencari bantuan)
Melaporkan
pencahayaan
setelah
Tanda
vital
dalam
prosedur
rentang normal
Tidak
gangguan tidur
pupil)
pemberian
pertama kali
- Perubahan autonomic
dalam tonus otot
(mungkin dalam rentang
dari lemah ke kaku)
- Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah,
merintih, menangis,
waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu
makan dan minum
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi
analgesik
NOC:
berhubungan dengan:
Body image
Self esteem
kognitif/persepsi (nyeri
Setelah dilakukan
nonverbal
kronis), kultural/spiritual,
tindakan keperawatan
terhadap tubuhnya
selama . gangguan
trauma/injury, pengobatan
body image
(pembedahan, kemoterapi,
radiasi)
kriteria hasil:
perawatan,
DS:
prognosis penyakit
Mampu
Depersonalisasi bagian
tubuh
DO :
-
NIC :
secara
verbal
respon
Monitor
frekuensi
kekuatan personal
perubahan fungsi
kemajuan
Dorong
klien
kontak
dengan
individu
lain
dalam
kelompok kecil
Mempertahankan
interaksi sosial
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
dan
Mendiskripsikan
secara faktual
berfungsi
Kolaborasi
klien
mengungkapkan perasaannya
mengidentifikasi
dan
mengkritik dirinya
tubuh
Kaji
Intervensi
Setelah dilakukan
SITUASIONAL
tindakan keperawatan
selama
ini
meningkat
(spesifik)
dengan indikator:
Batasan karakteristik :
a. Verbalisasi
penerimaan diri
keterbatasan diri
c. Tingkat percaya diri
naik
d. Menerima kritik
yang membangun
e. Berpartisipasi
dalam hubungan
Perubahan perkembangan
terbuka
sekarang
Kerusakan/gangguan fungsi
Kehilangan
mempertahankan
Kurangnya
tegak
pengakuan/penghargaan
f. Mampu
Kegagalan
Diagnosa Keperawatan/
Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria
Intervensi
Hasil
Kurang Pengetahuan
NOC:
NIC :
Berhubungan dengan :
Kowlwdge : disease
Kaji
keterbatasan kognitif,
interpretasi terhadap informasi
yang salah, kurangnya
process
Kowledge : health
Behavior
tingkat
pengetahuan
patofisiologi
dari
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
sumber-sumber informasi.
selama . pasien
tepat.
menunjukkan
pengetahuan tentang
yang
adanya masalah
kriteria hasil:
tepat
menyatakan
sesuai
pemahaman tentang
biasa
muncul
pada
kemungkinan
penyakit, kondisi,
tepat
pengobatan
Pasien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang
Sediakan
informasi
pada
bagi
keluarga
dijelaskan secara
benar
pasien
untuk
dijelaskan perawat/tim
mengeksplorasi
kesehatan lainnya
atau
kemungkinan
4. EVALUASI
Gangguan yang dikaitkan dengan menstruasi merusak kualitaas hidup
wanita yang terkena dan keluarga mereka. Pengkajian bulanan akan
memungkinkan suatu evaluasi dasar dan revisi lebih jauh rencana asuhan
keperawatan. Apabila wanita melaporkan suatu kemajuan dalam kualitas
hidupnya, keterampilan perawatan diri, konsep diri yang positif serta citra
tubuh, maka dapat dikatakan bahwa perawatan yang diberikan efektif.
(Bobak, 2005).
DAFTAR PUSTAKA
Baziad, Ali. 2008. Endokrinologi Ginekologi Edisi 3. Jakarta: KSERI.
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Corwin, Elisabeth, J. 2008. Buku Saku Pathofisiologi. Jakarta: EGC.
Manuaba, Chandranita, dkk. 2008. Gawat Darurat Obstetri-Ginekologi dan
Obstetri-Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC.
Prawirodharjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirodharjo.