Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Kardiovaskuler


Sub Pokok Bahasan : Hipertensi
Sasaran : Ny.A seorang warga yang menderita hipertensi di wilayah
Rt 05/Rw 05 Kecamatan Cipayung
Tanggal Pelaksanaan : 6 Maret 2019
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Rumah Ny.A
Pengajar : Haniyah Rahmah, III Reguler B Mahasiswa jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III

A. ANALISIS SITUASI
Sasaran kegiatan promosi kesehatan adalah Ny. A seorang warga yang menderita
Hipertensi yang tinggal di wilayah Rt 05/Rw 05 kecamatan Cipayung

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan informasi kesehatan selama 1 x 20 menit , diharapkan agar


klien mampu memahami tentang Hipertensi

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan pemberian informasi kesehatan, klien dapat mengetahui
tentang:
a. Pengertian hipertensi
b. Klasifikasi hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Tanda dan gejala hipertensi
e. Komplikasi hipertensi
f. Cara mengatasi dan mencegah hipertensi
C. MATERI PENGAJARAN

1. Pengertian hipertensi
2. Klasifikasi hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Cara mengatasi dan mencegah hipertensi

D. METODE PENGAJARAN

1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

E. MEDIA ATAU ALAT BANTU

1. Materi Pengajaran
2. Leaflet

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No Tahap Waktu Kegiatan Metode Media


1 Pembukaan 5 menit  Mengucapkan Salam Ceramah
 Menjelaskan kontrak
dan tujuan
 Apersepsi tentang
materi yang akan
dijelaskan
2 Kerja 10 - Menjelaskan kepada Ceramah, Leaflet
menit lansia tentang : Tanya
a. pengertian Jawab
hipertensi
b. klasifikasi
hipertensi
c. penyebab
hipertensi
d. tanda dan gejala
hipertensi
e. komplikasi
hipertensi
f. cara mengatasi dan
mencegah
hipertensi
- Membuka sesi
pertanyaan, diskusi
dengan klien

3. Penutup 5 - Merangkum Ceramah, Leaflet


Menit materi yang telah Tanya
dijelaskan jawab
- Mengevaluasi
secara lisan untuk
mengetahui
tingkat pencapaian
TIK
- Menutup
penyuluhan
dengan
membagikan
leaflet
- Mengucapkan
salam
G. EVALUASI
Jenis test : Formatif
Bentuk test : Lisan
Pertanyaan :
1. Bagaimana pengertian hipertensi
2. Menyebutkan klasifikasi hipertensi
3. Apa saja penyebab hipertensi
4. Bagaimana tanda dan gejala hipertensi
5. Apa saja komplikasi hipertensi
6. Bagaimana cara mengatasi dan mencegah hipertensi

Daftar Pustaka :

Nurarif, Amin H. 2015. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis dan
Nanda Nic-Noc.jogjakarta; Mediacton.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/140/jtptunimus-gdl-upiksetyan-6984-3-babii.pdf

www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/...hipertensi.pdf
HIPERTENSI

A. PENGERTIAN
Hipertensi dicirikan dengan peningkatan tekanan darah diastolik dan sistolik yang
intermiten atau menetap. Pengukuran tekanan darah serial 150/95 mmHg atau lebih
tinggi pada orang yang berusia diatas 50 tahun. Insiden hipertensi meningkat seiring
bertambahnya usia (Stockslager, 2008).
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
1. Hipertensi pada tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau
tekanan sistolik sama atau lebih 90 mmHg.
2. HipertensI sistolik terisolasi tekanan sistolik lebih besar dari
160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg (Nugroho, 2008).
Dari uraian diatas disimpulkan bahwa hipertensi lanjut usia dipengaruhi oleh
faktor usia.

B. KLASIFIKASI HIPERTENSI

KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK


MmHg MmHg
Optimal < 120 < 80

Normal <130 < 85

High Normal 130 – 139 85 – 89

Hipertensi

Derajat 1 140 – 159 90 – 99

Derajat 2 160 – 179 100 – 109

Derajat 3 > 180 > 110


Klasifikasi Hipertensi berdasarkan etiologinya, dibagi menjadi :
1. Hipertensi primer atau esensial
Penyebab pasti masih belum diketahui. Jenis ini adalah yang terbanyak, yaitu
sekitar 90-95% dari seluruh pasien hipertensi. Riwayat keluarga, obesitas, diit tinggi
natrium, lemak jenuh dan penuaan adalah faktor pendukung. Walaupun faktor genetik
sepertinya sangat berhubungan dengan hipertensi primer, tapi mekanisme pastinya
masih belum diketahui.
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder akibat penyakit ginjal atau penyebab yang terindentifikasi
lainya. Hipertensi yang penyebabnya diketahui seperti hipertensi renovaskuler,
feokromositoma, sindrom cushing, aldosteronisme primer, dan obat-obatan, yaitu
sekitar 2-10% dari seluruh pasien hipertensi

C. PENYEBAB HIPERTENSI
Dengan perubahan fisiologis normal penuaan, faktor resiko hipertensi lain meliputi
diabetes, ras riwayat keluarga, jenis kelamin, faktor gaya hidup seperti obesitas,
asupan garam yang tinggi alkohol yang berlebihan.
Faktor resiko yang mempengaruhi hipertensi yang dapat atau tidak dapat dikontrol,
antara lain:
1. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol:

Faktor risiko yang tidak dapat diubah, seperti riwayat


keluarga (genetic kromosomal), umur (pria : > 55 tahun; wanita : >
65 tahun), jenis kelamin pria atau wanita pasca menopause.
a. Jenis Kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita.Namun wanita
terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. Wanita
yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormone estrogen yang
berperan dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL). Kadar
kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah
terjadinya proses aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen dianggap sebagai
penjelasan adanya imunitas wanita pada usia premenopause. Pada
premenopause wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon
estrogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan.
Proses ini terus berlanjut dimana hormon estrogen tersebut berubah
kuantitasnya sesuai dengan umur wanita secara alami, yang umumnya mulai
terjadi pada wanita umur 45-55 tahun.
b. Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya, jadi orang
yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi dari orang
yang berusia lebih muda. Hipertensi pada usia lanjut harus ditangani secara
khusus. Hal ini disebabkan pada usia tersebut ginjal dan hati mulai menurun,
karena itu dosis obat yang diberikan harus benar-benar tepat. Tetapi pada
kebanyakan kasus , hipertensi banyak terjadi pada usia lanjut. hipertensi sering
terjadi pada usia pria : > 55 tahun; wanita : > 65 tahun. Hal ini disebabkan
terjadinya perubahan hormon sesudah menopause. Hanns Peter (2009)
mengemukakan bahwa kondisi yang berkaitan dengan usia ini adalah produk
samping dari keausan arteriosklerosis dari arteri-arteri utama, terutama aorta,
dan akibat dari berkurangnya kelenturan. Dengan mengerasnya arteri-arteri ini
dan menjadi semakin kaku, arteri dan aorta itu kehilangan daya penyesuaian
diri.
c. Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akanmenyebabkan keluarga itu
mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan
peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potassium
terhadap sodium Individu dengan orang tua dengan hipertensi mempunyai
risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang
tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Seseorang akan
memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika
orang tuanya adalah penderita hipertensi.

Faktor resiko yang dapat dikontrol :


a. Obesitas
Pada usia + 50 tahun dan dewasa lanjut asupan kalori mengimbangi penurunan
kebutuhan energi karena kurangnya aktivitas. Itu sebabnya berat
badan meningkat. Obesitas dapat memperburuk kondisi lansia. Kelompok
lansia dapat memicu timbulnya berbagai penyakit seperti artritis, jantung dan
pembuluh darah, hipertensi. Indeks masa tubuh (IMT) berkorelasi
langsung dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik. Risiko
relatif untuk menderita hipertensi pada orang obes 5 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan seorang yang berat badannya normal. Pada penderita
hipertensi ditemukan sekitar 20-30% memiliki berat badan lebih.
b. Kurang Olahraga
olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan
menurunkan tekanan darah (untuk hipertensi) dan melatih otot jantung
sehingga menjadi terbiasa apabila jantung harus melakukan pekerjaan yang
lebih berat. Kurangnya aktivitas fisik menaikan risiko tekanan darah tinggi
karena bertambahnya risiko untuk menjadi gemuk. Orang-orang yang tidak
aktif cenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung mereka
harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras dan sering
jantung harus memompa semakin besar pula kekuatan yang mendesak arteri.
c. Kebiasaan Merokok
Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah. Perokok berat dapat
dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko
terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis.
d. Konsumsi garam berlebih
Badan kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO)
merekomendasikan pola konsumsi garam yang dapat mengurangi risiko
terjadinya hipertensi. Kadar sodium yang direkomendasikan adalah tidak lebih
dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram garam) perhari.
Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di
dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya cairan
intraseluler ditarik keluar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat.
Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan
meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya
hipertensi.
e. Stress
Menurut Anggraini (2009) mengatakan stres akan meningkatkan resistensi
pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi
aktivitas saraf simpatis. Adapun stres ini dapat berhubungan dengan
pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal.
D. TANDA DAN GEJALA
a. Pusing, kepala pusing
b. Gemeter, tremor
c. Sering marah – marah
d. Jantung berdebar – debar
e. Tekanan darah lebih dari 140 / 90 mmHg
f. Keringat berlebihan
g. Gangguan penglihatan
h. Nafsu makan menurun
i. Sulit konsentrasi
j. Mudah lelah
k. Mata kabur
l. Rasa berat pada tengkuk

D. KOMPLIKASI
beberapa komplikasi hipertensi yang bisa terjadi adalah:
1. Serangan jantung
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri
dinding pembuluh darah arteri. Ini disebut dengan aterosklerosis. Aterosklerosis
menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, sehingga jantung tidak mendapatkan
cukup oksigen. Akibatnya, Anda bisa terkena serangan jantung. Gejala peringatan
serangan jantung yang paling umum adalah nyeri dada dan sesak napas.
2. Gagal jantung
Saat tekanan darah tinggi, otot jantung memompa darah lebih keras agar dapat
memenuhi kebutuhan darah ke semua bagian tubuh. Hal ini membuat otot jantung
lama-lama menebal sehingga jantung kesulitan memompa cukup darah.
Konsekuensinya, gagal jantung bisa terjadi. Gejala umum dari gagal jantung
adalah sesak napas, kelelahan, bengkak di pergelangan tangan, kaki, perut, dan
pembuluh darah di leher.
3. Stroke
Stroke bisa terjadi saat aliran darah kaya oksigen ke sebagian area otak terganggu,
misalnya karena ada sumbatan atau ada pembuluh darah yang pecah.
Penyumbatan ini terjadi karena adanya aterosklerosis dalam pembuluh darah.
Pada orang yang punya hipertensi, stroke mungkin terjadi ketika tekanan darah
terlalu tinggi sehingga pembuluh darah di salah satu area otak pecah. Gejala
stroke meliputi kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, tangan, dan kaki, kesulitan
berbicara, dan kesulitan melihat.
4. Aneurisma
Tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan salah satu bagian pembuluh
darah melemah dan menonjol seperti balon, membentuk
aneurisma. Aneurisma biasanya tidak menyebabkan tanda atau gejala selama
bertahun-tahun. Namun, jika aneurisma terus membesar dan akhirnya pecah, ini
bisa mengancam nyawa.
5. Masalah mata
Tak hanya bisa memengaruhi pembuluh darah di ginjal, tekanan darah tinggi juga
bisa memengaruhi pembuluh darah di mata. Pembuluh darah di mata juga bisa
menyempit dan menebal akibat tekanan darah tinggi. Pembuluh darah kemudian
bisa pecah dan mengakibatkan kerusakan mata, mulai dari penglihatan kabur
sampai kebutaan.

E. CARA MENGATASI DAN PENCEGAHANNYA


Cara mengatasi dan mencegah Hipertensi adalah :
a. Makan – makanan yang bergizi
b. Menghindari makanan yang berlemak dan mengurangi asin
c. Menghindari makanan dengan bahan pengawet
d. Menjaga berat badan agar tetap stabil
e. Menghindari minum – minuman keras
f. Menghindari merokok
g. Istirahat yang cukup
h. Belajar untuk tenang, menikmati hidup dan selalu bersukur serta perbanyak surga
i. Peran keluarga sangat ditekankan dalam rangka mengatasi hidup orang dengan
hipertensi dan mencegah hipertensi

Anda mungkin juga menyukai