Anda di halaman 1dari 9

APRESIASI TERHADAP

KEMANUSIAAN DAN
KEBUDAYAAN
. Manusia dan Kemanusiaan

Hakikat manusia bisa dipandang


secara segmental/parsial, misalnya
sebagai: Homo economicus - Homo
socius - Homo homoni lupus - Homo
faber dan Zoon politicon
Hakikat manusia Indonesia berdasarkan Pancasila dikenal sebagai Hakikat kodrat
Monopluralis, yang terdiri dari:
a.Monodualis susunan kodrat terdiri dari aspek keragaan dan kejiwaan.
b. Monodualis sifat kodrat terdiri dari individu dan segi sosial.
Manusia dan Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu budhayah yang arti lainnya
(budi dan akal).

Menurut Edward B.Taylor, kebudayaan merupakan yang kompleks di dalamnya


terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat
dan kemampuan-kemampuan yang didapat oleh masyarakat.
J.J Hoeningman membagi kebudayaan menjadi 3, yaitu :
1) Gagasan (Wujud Ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
terbentuk kumpulan ide, gagasan, norma dan peraturan yang tidak dapat diraba
atau disentuh.
2) Aktivitas (tindakan) Aktivita adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu atau istilah lain sistem sosial.
3) Artefat (karya) Artefat adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas atau menurut adat dan perilaku
Tujuh unsur-unsur kebudayaan, adalah :
a) sistem peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
b) sistem mta pencaharian hidup
c) sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
d) bahasa
e) kesenian
f) sistem pengetahuan
g) sistem religi
Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Dalam sosiologi, manusia dan kebudayaan


dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya
bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi Dari sisi lain, hubungan antara manusia
keduanya merupakan satu kesatuan. dan kebudayaan ini dapat dipandang
Manusia menciptakan kebudayaan, dan setara dengan hubungan antara manusia
setelah kebudayaan itu tercipta maka dengan masyarakat dinyatakan sebagai
kebudayaan mengatur hidup manusia agar dialektis, maksudnya saling terkait satu
sesuai dengannya. Tampak bahwa sama lain
keduanya akhirnya merupakan satu
kesatuan
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga
tahap yaitu :

Eksternalisasi,
1.

. 2) Obyektivasi,
3) Internalisasi,
Etika Manusia dalam Berbudaya

Anda mungkin juga menyukai