Anda di halaman 1dari 21

Prinsip dasar pemeriksaan

fisik
pengertian

 Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau


hanya bagian tertentu yang dianggap perlu oleh tenaga kesehatan (dokter,
perawat, bidan, dll) yang bersangkutan.
 Merupakan bagian dari pengkajian dalam proses keperawatan
tujuan

 Menentukan status kesehatan klien identifikasi/ menegakkan diagnosa


(masalah kesehatan) mengambil data dasar untuk menentukan rencana
tindakan keperawatan
metode

 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi
Inspeksi

 Proses observasi yg dilaksanakn secara sistematik


 Menggunakan indra penglihatan dan penciuman
 mengumpulkan data Dimulai saat interaksi
 Fokus : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris Bandingkan hasil normal
dan abnormal
palpasi

 Teknik menggunakan indera peraba (tangan dan jari-jari)


 Data yg dpt dikumpulkan : temperatur, turgor, bentuk, kelembaban & vibrasi
Langkah-langkah :
- ciptakan lingkungan yg kondusif, nyaman - tangan perawat harus kering dan
hangat, kuku jari2 dipotong pendek - bagian nyeri dipalpasi paling akhir
 Palpasi dangkal banyak digunakan dalam pengkajian:
Dengan cara rapatkan ujung-ujung jari tangan yang akan digunakan,tekan
daerah yang diperiksa sedalam 1-2 cm dengan perlahan. Palpasi dalam
dikerjakan untuk merasakan isi abdomen yang dapat dilakukan dengan dua
tangan sehingga disebut bimanual yang diletakan diperut klien sedalam 4-5
cm.
perkusi

 Pemeriksaan dgn jalan mengetuk utk membandingkan kiri dan kanan pd setiap daerah
permukaan tubuh dgn tujuan utk menghasilkan suara. Tujuan : identfikasi lokasi, ukuran,
bentuk dan konsistensi jaringan Suara-suara yg dihasilkan :
Sonor : suara perkusi jaringan normal
Redup : lebih padat atau
konsolidasi paru: pneumonia
 Cara kerja perkusi adalah sebagai berikut: Buka/ lepaskan pakaian klien sesuai yang
diperlukan Luruskan 3 jari tangan kiri (jari telunjuk, tengah dan manis), tekan bagian ujung
jari dan letakkan dengan kuat pada permukaan yang diperkusi, upayakan jari-jari yang lain
tidak menyentuh permukaan karena akan mengaburkan suara. Lenturkan jari tengah tangan
kanan ke atas dengan lengan bawah relaks. Pertahankan kelenturan tangan pada pergelangan
tangan. Gerakkan pergelangan tangan dengan cepat, jelas dan relaks serta ketukkan ujung
jari tengah tangan kanan pada jari tengah tangan kiri, arahkan pada ujung jari tengah tangan
kiri (setelah batas kuku) di mana tekanan yang mendesak pada yang diperkusi paling besar.
Vital sign (tanda-tanda vital/ vital sign)

 Suhu tubuh
 Nadi
 Pernafasan
 Tekanan darah
Status fisiologis fungsi tubuh seseorang dapat direfleksikan oleh indikator TTV.
perubahan TTV mengindikasikan perubahan kesehatan Normal vital signs berubah
dipengaruhi oleh : umur, jenis kelamin, berat badan, aktivitas dan kondisi
(sehat/sakit)
SUHU TUBUH (TEMPERATURE)

 Suhu Tubuh Suhu tubuh menunjukkan kehangatantubuh manusia Panas


tubuh
Diproduksi : exercise dan metabolisme makanan.Hilang : melalui kulit, paru
dan produk sisa melalui proses radiasi, konduksi, konveksi dan evaporasi.
 Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara produksi panas dan
kehilangan panas dan diukur dalam unit panas yang disebut derajat. Ada 2
macam suhu tubuh: Suhu inti. jaringan dalam tubuh: rongga abdomen dan
rongga pelvic, relatif konstan Suhu permukaan, suhu kulit, SC, dan lemak SC
naik dan turun merespon thd lingkungan.
MEKANISME KEHILANGAN PANAS

 Radiasi: pemindahan panas dari permukaan objek tertentu ke permukaan


objek yang lain tanpa adanya kontak antara kedua objek, yang paling sering
adalah dengan sinar inframerah (atau penyebaran panas dengan gelombang
elektromagnetik).
 Konduksi perpindahan panas ke objek lain melalui kontak langsung.
 Evaporasi (penguapan): perubahan dari cairan menjadi uap, seperti cairan
tubuh dalam bentuk keringat menguap dari kulit.
 Konveksi: penyebaran panas oleh karena pergerakan udara dengan kepadatan
yang tidak sama (mis: orang yang menggunakan kipas angin).
 SUHU TUBUH NORMAL Suhu Permukaan : 36,8o – 37,4o C (96,6o – 99,3o F)
Suhu inti : 36,4o – 38o C (97,5o – 100,4o F) Suhu diukur dengan termometer.
Termometer yang paling dikenal Celsius (C), Reaumur (R), Fahrenheit (F),
Kelvin (K).
 Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh: usia, olahraga, aktifitas otot, siklus
hormon, stress, lingkungan.
 Perubahan Suhu Tubuh Hipertermia
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk
menungkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas.
Hipotermia Pengeluaran panas akibat paparan terus menerus terhadap dingin
mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas,mengakibatkan
hipotermia.
 Tempat pengukuran suhu:
 Oral
 Rektal
 Aksila
Nilai normal suhu tubuh:
Umur Suhu (˚C) 3 bulan 37,5
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
≥ 18 tahun ≥ 65 tahun 36,0
NADI (PULSE)

 Nadi adalah sensasi denyutan seperti gelombang yang dapat dirasakan/ dipalpasi
di arteri perifer, terjadi karena gerakan atau aliran darah ketika konstraksi
jantung
 Nadi : gelombang darah yang dibuat oleh kontraksi ventrikel kiri jantung
Nadi Perifer : nadi yang berada jauh dari jantung, ex: kaki, radialis, leher Nadi
apical : nadi central, lokasinya di apex jantung.
 Tempat Nadi Temporalis, di atas tulang tengkorak, di atas dan lateral terhadap
mata Karotis, di sepanjang tepi medial otot sternokleidomastoid di leher Apikal,
rongga interkosta ke empat sampai ke lima pada garis midklavikula kiri Brakialis,
alur di antara otot bisep dan trisep pada fosa antekubiti Radialis, pada
pergelangan tangan Femoralis, di bawah ligamen inguinal, di tengah antara
simfisis fubis dan spina iliaca anterior superior Popliteal, dibelakang lutut Dorsalis
pedis, sepanjang bagian atas kaki,diantara tendon ekstensi dari jari kaki pertama
dan besar.
 Pola nadi:
Bradikardia : frekuensi nadi lambat (kurang dari normal)  < 60 x/mnt
Takikardia : frekuensi nadi yg meningkat (lebih dari normal; tdk dlm keadaan
ketakutan, menangis, adanya aktivitas fisik, atau demam), adanya penyakit
jantung
Sinus aritmia : frekuensi nadi meningkat pd saat inspirasi, menurun saat
ekspirasi (variasi normal pd anak, khususnya pd saat tidur).
 Irama nadi: Reguler; pola dan jarak waktu denyutan pada tiap denyutan
teraba sama/teratur  normal Irreguler (arrhythmia); pola dan jarak waktu
denyutan pada tiap denyutan teraba tidak sama/ tidak teratur
 Penghitungan nadi normal: BBL 120 – 160 140 1 – 12 bln 80 – 140 120
Usia Rentang normal (Rata-rata)
BBL 120 – 160 1(40)
1 – 12 bln 80 – 140 (120)
1 – 2 thn 80 – 130 (110)
3 – 6 thn 75 – 120 (100)
7 – 12 thn 75 – 110 (95)
Remaja 60 – 90 (80)
Dewasa 60 – 100
 Tingkatan nadi: Tingkatan Definisi Deskripsi Tidak ada nadi
Tidak ada nadi Tidak dapat teraba
+1 Nadi sangat lemah (thready pulse) Sulit teraba, lemah, halus dan mudah
hilang dengan tekanan
+2 Nadi lemah Sulit teraba, namun denyutan lebih kuat dibanding thready
+3 Normal Dapat teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang dengan
tekanan
+4 Kuat, berdenyut dan tidak hilang dengan tekanan
PERNAPASAN (RESPIRATION RATE)

 RR : jumlah frekuensi pernafasan seseorang selama 1 menit.


Pernapasan dikontrol oleh pusat pernapasan di medulla oblongata Frekuensi
pernafasan dihitung setiap 1 gerakan inhalasi dan ekshalasi.
 Prosedur mengkaji pernapasan:
Kaji faktor yang secara normal mempengaruhi karakter pernapasan Jika klien
sedang aktif, tunggu menit Pastikan klien dalam posisi nyaman Siapkan peralatan
dan bahan  jam tangan dengan detik, pena dan lembar pencatatan Pastikan dada
klien dapat dilihat.
 Pada bayi dan anak kecil, hitung pernapasan satu menit penuh.
Observasi siklus pernapasan komplit (satu inspirasi dan satu ekspirasi) Jika irama
teratur pada orang dewasa, hitung jumlah pernapasan dalam 30 detik dan kalikan
2. Pada bayi dan anak kecil, hitung pernapasan satu menit penuh. Pada orang
dewasa jika irama tidak teratur hitung dalam 60 detik. Catat kedalaman, irama
dan siklus pernapasan.
TEKANAN DARAH (BLOOD PRESSURE)

 Tekanan darah (TD) merupakan indikator utk menilai sistem


kardiovaskular.
Metode :
Langsung: menggunakan kanula/ jarum yg dimasukkan ke dlm pembuluh
darah yg dihubungkan dgn manometer.
Tidak langsung: menggunakan sfigmomanometer/ tensimeter dengan 2 cara:
palpasi dan auskultasi.
Pengukuran Tekanan Darah

 Alat yang dibutuhkan: Sfigmomanometer/ tensimeter, yg terdiri dari:


Manometer air raksa + klep penutup dan pembuka Manset udara Slang karet
Pompa udara dari karet + sekrup pembuka dan penutup Stetoskop Pena dan
buku catatan TTV
 Cara pengukuran pada posisi berbaring:
Posisi klien berbaring, pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan atas
klien Carilah dengan palpasi denyut arteri brakhialis pada fosa cubiti dan
denyut arteri radialis pada pergelangan lengan bawah Ukurlah tekanan darah
klien dengan cara palpasi ataupun auskultasi
 Turunkan tekanan di dalam manset secara perlahan sampai terdengar denyut
pertama pada stetoskop, maka nilai sistol tekanan darah sudah anda
dapatkan. Lanjutkan penurunan tekanan dalam manset sampai tidak
terdengar lagi denyutan, denyutan terakhir disebut nilai diastol.
 Bunyi-bunyi Korotkoff
Korotkoff I : bunyi yang terdengar pertama kali di atas arteri saat manset
dikempeskan, nadanya agak tinggi terdengar  menunjukkan tekanan sistolik.
Korotkoff IV/ V : menunjukkan tekanan diastolik
Tekanan darah normal rata-rata:
Bayi baru lahir : 40 (rerata) 1 bulan : 85/45 mmHg 1 tahun : 95/65 mmHg 6
tahun : 105/65 mmHg tahun : 110/65 mmHg tahun : 120/75 mmHg Dewasa
tengah : 120/80 mmHg Lansia : 140/90 mmHg
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai