Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA PSIKOSOSIAL HARGA DIRI RENDAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa & Psikososial

Dosen Pengampu :

Wini Resna, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun oleh

Nama : Silpiani

NIM : 221FK03142

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

TAHUN AKADEMIK 2024 – 2025


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

NO DX PERENCANAAN
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
1 2 3 4 6
Harga diri rendah Pasien mampu: Setelah 3 x pertemuan pasien SP. 1 (5 April 2024)
 Mengidentifikasi kemampuan dan mampu :  Identifikasi kemampuan
aspek posiif yang dimiliki positif yang dimiliki
 Menilai kemampuan yang dapat  Mengidentifikasi  Diskusikan bahwa
digunakan kemampuan aspek pasien masih memiliki
 Menetapkan/memilih Kegiatan yang positif sejumlah kemampuan
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dari aspek positif
Melatih kegiatan yang sudah dipilih,  Memiliki kemampuan seperti kegiatan pasien
sesuai kemampuan yang dapat digunakan di rumah adanya
 Merencanakan kegiatan yang sudah  Memilih kegiatan keluarga dan
dilatihnya sesuai kemampuan lingkungan terdekat
 Melakukan kegiatan pasien.
yang sudah dipilih  Beri pujian yang
 Merencanakan kegiatan realistis dan hindarkan
yang sudah dilatih setiap kali bertemu
dengan pasien penilaian
yang negative.

 Nilai kemampuan yang


dapat dilakukan saat ini
 Diskusikan dengan
pasien kemampuan
yang masih digunakan
saat ini
 Bantu pasien
menyebutkannya dan
memberi penguatan
terhadap kemampuan
diri yang diungkapkan
pasien
 Perlihatkan respon yang
kondusif dan menjadi
pendengar yang aktif
 Pilih kemampuan yang
akan dilatih
 Diskusikan dengan
pasien beberapa
aktivitas yang dapat
dilakukan dan
dipilih sebagai
kegiatan yang akan
pasien lakukan
sehari-hari
 Bantu pasien
menetapkan
aktivitas mana yang
dapat pasien
lakukan secara
mandiri
 Aktivitas yang
memerlukan
bantuan minimal
dari keluarga
 Aktivitas apa
saja yang perlu
bantuan penuh
dari keluarga
atau lingkungan
terdekat pasien
 Beri contoh
pelaksanaan
aktivitas yang
dapat dilakukan
pasien
 Susun bersama
pasien aktivitas
atau kegiatan
sehari-hari
pasien
 Nilai kemampuan
pertama yang telah
dipilih
 Diskusikan dengan
pasien untuk
menetapkan urutan
kegiatan (yang
sudah dipilih
pasien)yang akan
dilatihkan
 Bersama pasien dan
keluarga
memeperagakan
beberapa kegiatan
yang akan dilakukan
pasien

 Berikan dukungan
dan pujian yang
nyata sesuai
kemajuan yang
diperlihatkan
pasien.

 Masukan dalam jadwal


kegiatan pasien
 Beri kesempatan
pada pasien untuk
mencoba kegiatan
 Beri pujian atas
aktivitas/kegiatan
yang dapat
dilakukan pasien
setiap hari
 Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan
toleransi dan setiap
perubahan
 Susun daftar
aktivitas yang
sudah.dilatihkan
bersama pasien dan
keluarga
 Berikan kesempatan
mengungkapkan
perasaannya setelah
pelaksanaan
kegiatan. Yakinkan
bahwa keluarga
mendukung setiap
aktivitas yang
dilakukan pasien
SP.2 (6 April 2024)
 Evaluasi kegiatan yang
lalu (SP1)
 Pilih kemampuan kedua
yang dapat dilakukan
 Latih kemampuan yang
dipilih
 Masukan dalam jadwal
kegiatan pasien

SP.3 ( 6 April 2024)


 Evaluasi kegiatan yang
lalu (SP.1 dan 2)

 Memilih kemampuan
ketiga yang dapat
dilakukan
 Masukan dalam jadwal
kegiatan pasien
Keluarga pasien mampu: Setelah 2 x pertemuan keluarga SP 1 ( 5 April 2024)
Merawat pasien dengan resiko bunuh diri mampu :  Identifikasi masalah yang
 Mengidentifikasi dirasakan dalam merawat
kemampuan yang pasien
dimiliki pasien  Jelaskan proses terjadinya
 Menyediakan fasilitas HDR
untuk pasien  Jelaskan tentang cara
melakukan kegiatan merawat pasien
 Main peran dalam merawat
 Mendorong pasien pasien HDR
melakukan kegiatan  Susun RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat
 Memuji pasien saat pasien
pasien dapat melakukan
kegiatan
 Membantu melatih
pasien
 Membantu menyusun
jadwal kegiatan pasien
 Membantu
perkembangan pasien

SP 2 ( 6 April 2024)
 Evaluasi kemampuan
SP.1
 Latih keluarga langsung
ke pasien
 Menyusun RTL
keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat
pasien
SP 3 ( 7 April 2024)
 Evaluasi kemampuan
keluarga
 Evaluasi kemampuan
pasien
 RTL keluarga:
 Follow up
 Rujukan
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/Tanggal : Jumat, 5 April 2024

Nama Klien : Ny.Susi

No.MR : 12345

Dx/SP ke/Pertemuan Ke : Harga Diri Rendah/1/1

Nama Perawat Pelaksana : Ns. Silpiani

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :
Klien terlihat menyendiri, Klien terlihat murung dan tidak berinisiatif
berinteraksi dengan orang lain
DS :
Klien masuk ke RSJ.HB Sa'anin Padang dengan keluhan klien merasa dirinya
tidak berguna, Klien mengatakan tidak mampu melakukan apapun, dan lebih
senang sendiri.
2. Diagnosa keperawatan
Harga Diri Rendah
3. Tujuan khusus
Klien mampu:
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
3. Menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
4. Merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuannya
4. Tindakan Keperawatan
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi kemampuan & Aspek Positif yang dimiliki pasien
Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan.
3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan pasien
4. Melatih pasien sesuai dengan kemampuan pasien
5. Memberikan reinforcement positif setiap keberhasilan Klien
6. Memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Standar Pelaksanaaan Komunikasi Terapeutik dengan Klien Harga Diri


Rendah
1. Fase Orientasi
1.1 Salam Terapeutik
Perawat : Assalamualaikum, selamat pagi bu,
Pasien : Waailkumsalam
Perawat : Perkenalkan saya perawat Silpiani, boleh tau nama ibu
dengan ibu siapa ?
Pasien : Susilawati
Perawat : Biasanya ibu senang di panggil apa ?
Pasien : Susi
Perawat : Ibu kalau boleh tau usia ibu berapa tahun ?
Pasien : 35 Tahun
Perawat : Boleh ibu sebutkan tempat tanggal lahir ibu ?
Pasien : Garut, 27 Desember 1989
Perawat : Baik ibu sudah sesuai yah
1.2 Evaluasi
Perawat : Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Saya lihat ibu sering
bermenung dan memyendiri, ada apa dirumah sehingga ibu dibawa ke RS?
Pasien : Saya sedih sus, saya juga bingung kenapa saya seperti ini .
saya takut dan tidak percaya diri kalo bertemu dengan orang banyak.
Perawat : Kalau boleh tau sejak kapan ibu mersakan hal seperti itu?
Pasien : Sudah 1 tahun ini sus
Perawat : jadi ibu sudah 1 tahun yah merasa kurang percaya diri dan
tidak mau berbaur dengan orang disekitar ibu
Pasien : iya (Murung )
1.3 Validasi
Perawat : Kalau boleh saya tau, kenapa ibu Susi bisa tidak percaya diri
dengan diri ibu sendiri ?
Pasien : saya merasa tidak pantas dengan diri saya sekarang karena
orang - orang disekitar saya bilang tidak bisa melakukan apa - apa, saya itu
tidak berguna terutama saat kaki saya tidak bisa berjalan dengan normal.
Perawat : Kalau boleh tau upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut bu ?
Pasien : Biasanya saya suka bercermin dan berusaha untu melakukan
kegiatan seperti biasanya
Perawat : Apakah dengan bercermin dan berusaha melakukan kegiatan
ibu bisa mengurangi rasa tidak percaya diri ibu ?
Pasien : (Mengangguk )
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan Tujuan
Perawat : Bagaimana, kalau kita berbincang-bincang tentang
kemampuan dan kegiatan yang pernah ibu lakukan? Setelah itu kita akan
nilai kegiatan mana yang masih dapat ibu dilakukna di rumah sakit.
Pasien : Boleh sus
Perawat : Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita
latih" Tujuannya bu, agar ibu bisa menilai kemampuan apa saja yang bisa
ibu lakukan di Rumah sakit ini.
Pasien : iya
1.4.2 Kontrak Waktu
Perawat : Untuk waktunya kira – kira sekitar 20 – 30 menit kedepan
yah bu
Pasien : Iya
1.4.3 Tempat
Perawat : Untuk tempatnya Ibu maunya kita berbincang - bincang
dimana bu? Apakah di tamana atau di ruangan ini?
Pasien : Di sini saja sus
Perawat : Baik Ibu kalau begitu disini saja ya bu
Pasien : Iya
2. Fase Kerja (Pengkajian )
2.1 Pengkajian
2.1.1 Penyebab
Perawat : Peristiwa apa yang membuat ibu malu untuk keluar dan dan
selalu merenung serta menyendiri selama 1 tahun ini? Apa peristiwa yang
membuat ibu tidak percaya akan diri ibu sendiri ?
Pasien : Sebenarnya saya tidak percaya diri karena sejak kejadian saya
di caci dengan majikan saya pada saat saya masih kerja. Waktu itu saya
pernah melakukan kesalahan saya dalam bekerja itu pun tidak sengaja dan
membuat saya trauma dengan hal ini ditambah kaki saya yang tidak bisa
berjalan dengan normal lagi sus.
Perawat : oh seperti itu yah bu.
2.1.2 Tanda dan Gejala
Perawat : Apa yang ibu rasakan akibat peristiwa itu (perawat menyebut
peristiwa penyebab)?
Pasien : saya malu dan merasa tidak pantas lagi apalagi saya
mengaharuskan untk berehenti bekerja saat itu . dan itu membuat saya
merasa tidak bisa lagi melakukan apa – apa lagi
Perawat : Apa kehidupan ibu yang dapat dibanggakan ?
Pasien : tidak ada sus semenjak kejadian itu
Perawat : Apa kelebihan yang ibu rasakan?
Pasien : untuk saat ini tidak ada kelebihan yang saya punya . namun
saya hanya bisa diam dikamar dan merenung saja. Itu yang saya bisa lakukan
saa ini tidak seperti dulu bisa melakukan berbagai kegiatan seperti menyapu,
mencuci piring, dan lain sebagainya.
Perawat : Baik saya akan bantu ibu untuk mengatasi rasa malu ibu dan
tidak berarti tersebut dengan beberapa langkah.
2.2 Fase Kerja (Implementasi)
Perawat : Baik ibu klau begitu saya bantu untuk mengurangi atau
mmenghilangkan rasa ketidak percaya diri ibudengan beberapa langkah
Pasien : Iya Sus.
2.2.1 Membuat daftar aspek positif atau kemampuan yang dimiliki
Perawat : Ibu bagaimana kalau kita tulis semua aspek positif dan
kemampuan yang dimiliki dari dulu sampai saat ini ya
Pasien : Baik sus, (Menulis kelebihan dan kemampuan positif)
Perawat : Wahh Hebat cukup banyak yah bu
2.2.2 Menilai aspek positif dan kemampuan yang dapat dilakukan
Perawat : Ibu dari daftar yang sudah kita tulis tadi mari kita tandai ya
yang masih bisa dilakukan yang mana.
Pasien : (menyontreng kegiatan yang masih bisa dilakukan )
Perawat : Apa saja yang bisa ibu lakukan disini?
Pasien : Ada 4 kegiatan yang bisa dikerjakan yaitu merapikan tempat
tidur, menyapu dan mencuci piring dan menyiram tanaman.
Perawat : Wah Bagus sekali bu ada 4 kegiatan yah . Merapikan tempat
tidur, menyapu dan mencuci piring dan menyiram tanaman.
Pasien : (Mengangguk )
Perawat : Baik ibu dari yang empat ini, coba ibu pilih satu kegiatan
yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini.
Pasien : (Menunjuk nomor kegiatan pada ketas )
Perawat : O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur? Kalau begitu,
bagaimana kalau sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur ibu. Mari
kita lihat tempat tidur ibu. Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?
Pasien : Belum sus
Perawat : Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita
pindahkan dulu bantal dan selimutnya.
Pasien : (Melakukan perintah)
Perawat : Bagus! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita
balik. Sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya
Pasien : (Melakukan perintah)
Perawat : Yah bagus. Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu
sebelah pinggir masukkan.
Pasien : (Melakukan perintah)
Perawat : Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas
kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki.
Pasien : (Melakukan perintah)
Perawat : Bagus sekali ibu. Sekarang ibu sudah bisa merapihkan tempat
tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah dengan sebelum
dirapikan?
Pasien : Iya Sus beda
Perawat : beda yah Bu sekarang sudah rapih . Bagus sekali ibu
3. Fase Terminasi
3.1 Evaluasi Subjektif
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan
latihan merapihkan tempat tidur?
Pasien : Ternyata saya masih bisa melakukannya yah sus
Perawat : Iyah benar sekali bu. Ibu itu sangat baik dan masih bisa
melakukan kegiatan seperti sebelumnya
Pasien : Iyah sus benar
Parawat : Ternyata ibu banyak memiliki kemampuan yang dapat
dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya, merapihkan tempat tidur.
Pasien : (Tersenyum dan bangga)Terimakasih yah sus

3.2 Evaluasi Objektif


Perawat : Sekarang coba ibu lakukan langkah-langkah merapikan
tempat tidur yang telah kita latih tadi.
Pasien : (Merapikan tempat tidurnya )
Perawat : Bagus sekali bu, ibu bisa melakukannya dengan baik sekali.
Pasien : Iyah sus
Perawat : Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah
pulang yah bu.
3.3 Rencana Tindak Lanjut
Perawat : Karna ibu sudah bisa merapikan tempat tidur, Sekarang, mari
kita masukkan pada jadwal harian. ibu mau berapa kali sehari merapihkan
tempat tidur.
Pasien : dua kali saja
Perawat : Bagus bu dua kali yah bagun tidur pada saat pagi hari jam
06.00 dan sehabis istirahat, jam 16.00 yah
Pasien : Iyah sus
Perawat : Seperti biasa, kegiatan ini dimasukkan kejadwal harian ibu,
jika ibu melakukannya secara mandiri tulis (M), jika ibu melakukannya
dengan bantuan di tulis (B), jika tidak dilakukan ibu tulis (T), ibu sudah
paham bu?
Pasien : paham sus
Perawat : Coba ibu ulangi?
Pasien : membereskan tempat tidur dilakukan dua kali dalam sehari
bagun tidur pada saat pagi hari jam 06.00 dan sehabis istirahat, jam 16.00
kegiatan ini dimasukkan kejadwal harian dan jika saya melakukannya
secara mandiri tulis (M), jika bantuan di tulis (B), jika tidak dilakukan tulis
(T)
Perawat : Iya, bagus sekali bu.
3.4 Rencana Tindak Lanjut Perawat
Perawat : Baik kalau begitu, ibu Susi, saya rasa sudah cukup kita
berbincang-bincang pada hari ini, besok kita akan berlatih lagi kemampuan
yang ke dua yah bu.
Pasien : Iya sus
Perawat : Ibu masih ingat kegiatan apalagi yang mampu dilakukan
dirumah sakit selain merapikan tempat tidur?
Pasien : Mmm,,,, Mencuci piring
Perawat : Ya bagus mencuci piring. Jadi besok kita akan latihan
mencuci piring ya.
Pasien : Ibu untuk besok Ibu maunya jam berapa kita berbincang-
bincang dan latihan cuci piring bu?
Pasien : Jam 8 setelah makan pagi aja.
Perawat : Untuk tempat masih disini yah bu.
Pasien : Iya sus.
Perawat : Baiklah bu, kalau begitu kita akan latihan mencuci piring
besok jam 8 pagi untuk tempatnya masih disini ya.
Pasien : Iya sus
3.5 Salam
Perawat : Baik Ibu Susi, kalau begitu saya pamit dulu ya bu.
Terimkasih ibu sudah mau berbincang – bincang dengan saya
Pasien : Baik Sus terimakasih juga
Perawat : Mari bu Saya antarkan ibu ke tempat tidur ibu lagi yah bu.
Pasien : Iya

Anda mungkin juga menyukai