Anda di halaman 1dari 32

KEPERAWATA

N JIWA

UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG


JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
2023/ 2024 FAKULTAS ILMU KESEHATAN
KELOMPOK V
Dosen Pembimbing
Triyoso, S.Kep., Ns., M.Kes

Ulan Dari Dyah Intan K Ayu Puspita S


1 21320060
2 21320090 3 21320068

Julia Tri Utami Fragestha E


4 21320078
5 21320075
Asuhan
Keperawatan
Pasien Harga
Diri Rendah
Pengertian Harga Diri Rendah

Individu cenderung menilai dirinya negatif merasa


lebih rendah dari orang lain. Penilaian negatif dan
perasaan rendah diri dapat mempengaruhi perasaan
yang dapat menambah rasa takut, tidak sanggup
mendapat kritik/serangan dan dapat mempengaruhi
kesehatan fisik.
(Depkes RI. 2000)
Klasifikasi Harga Diri Rendah
(Fitria 2009)

Situasional Kronik
Keadaan dimana individu yang Keadaan dimana individu
sebelumnya memiliki harga diri mengalami evaluasi diri yang
positif mengalami perasaan negatif mengenai diri atau
negatif mengenai diri dalam kemampuan dalam waktu lama.
berespon, terhadap suatu
kejadian (kehilangan,
perubahan).
Rentang Respon
Faktor Terjadinya Masalah

Faktor Predisposisi
Psikologi dan Sosial & Kultural

Faktor Presipitasi
Trauma dan Ketegangan Peran
Koping

Sumber koping individual harus dikaji dengan pemahaman terhadap


kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien antara lain: Aktifitas olahraga
dan aktifitas diluar, hobi dan kerajinan tangan, seni yang ekspresif, kesehatan
dan perawatan diri, pendidikan dan pelatihan, pekerjaan, vokasi atau posisi,
bakat tertentu, kecerdasan, imajinasi dan kreatifitas serta hubungan
interpersonal.

Menurut Stuart (2007, hlm 191) mekanisme koping termasuk pertahanan koping
jangka panjang atau jangka pendek serta penggunaan mekanisme pertahanan
ego untuk melindungi diri sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang
menyakitkan.
Rencana Tindakan Keperawatan

Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Pasien Mampu : Setelah 3x SP 1 Membuat pasien


Bina hubungan pertemuan, pasien menyadari aspek
saling percaya dapat : Identifikasi positif yang dimiliki
kemampuan sehingga
Dapat Membina hubungan melakukan meningkatkan
mengidentifikasi saling percaya kegiatan dan harga diri pasien
aspek positif bantu aspek
Mengindetifikasi positif (buat Membantu pasien
Dapat menilai aspek positif yang daftar kegiatan) dalam menyusun
kegiatan yang dimiliki jadwal kegiatan
dapat dilakukan
saat ini
Rencana Tindakan Keperawatan

Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Dapat memilih Menilai kemampuan Bantu pasien Mengetahui


salah satu yang dimiliki untuk menilai kegiatan kegiatan yang
kegiatan yang dilaksanakan yang dapat dapat dilakukan
dapat dilakukan dilakukan saat pasien hingga saat
Merencakan ini (pilih dari ini
Dapat melakukan kegiatan sesuai daftar kegiatan)
kegiatan secara dengan kemampuan lalu buat daftar Memberikan
mandiri dan jadwal yang kegiatan yang latihan praktik
telah ditetapkan dapat dilakukan langsung untuk
saat ini meningkatkan
Melakukan kegiatan kemampuan
sesuai dengan pasien
rencana secara
mandiri
Rencana Tindakan Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Bantu pasien Mengontrol


memilih salah kegiatan apa saja
satu kegiatan yang dilakukan
yang dapat pasien
dilatih saat ini

Latih kegiatan
yang dipilih (alat
dan cara
melakukannya)
Rencana Tindakan Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

SP 2 Membandingkan
hasil dan harapan.
Evaluasi
kegiatan Memberikan
pertama yang latihan praktik
telah dilatih dan langsung untuk
berikan pujian meningkatkan
kemampuan
Latih kegiatan pasien.
kedua (cara dan
alat) sesuai Mengontrol
dengan jadwal kegiatan yang
kegiatan yang dilakukan pasien
telah disepakati
bersama pasien
Rencana Tindakan Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

SP 3 Membandingkan hasil dan


harapan.
Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP 1 Memberikan latihan praktik
dan SP 2) langsung untuk
meningkatkan kemampuan
Latih kegiatan ke motorik pasien.
tiga (cara dan
alat)sesuai Mengontrol kegiatan yang
dengan jadwal dilakukan pasien
kegiatan yang
telah disepakati
bersama pasien
Rencana Tindakan Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

SP 4 Membandingkan hasil
dan harapan.
Evaluasi
kemampuan pasien Memberikan latihan
yang lalu (SP 1, SP praktik langsung untuk
2 dan SP 3) meningkatkan
kemampuanpasien.
Latih kegiatan ke Mengontrol kegiatan
empat (cara dan pasien
alat)
Membandingkan hasil
Masukkan pada dan membantu
jadwal kegiatan meningkatkan harga
harian ...../hari diri pasien
Prioritas Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Sp 1 :


Mengindentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki pasien.
Sp 2 :
Menilai kemampuan yang dapat di gunakan.
Menetapkan/ memilih kegiatan sesuai
kemampuan.
Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang
dipilih 1
Sp 3 :
Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang
dipilih 2
Sp 4 :
Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang
dipilih 3.
Prioritas Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Sp 1 :


Mengindentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki pasien.
Sp 2 :
Menilai kemampuan yang dapat di gunakan.
Menetapkan/ memilih kegiatan sesuai
kemampuan.
Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang
dipilih 1
Sp 3 :
Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang
dipilih 2
Sp 4 :
Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang
dipilih 3.
Prioritas Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan

Isolasi Sosial : Menarik Diri Sp 1 :


Menjelaskan keuntungan dan kerugian
mempunyai teman.
Sp 2 :
Melatih klien berkenalan dengan 2 orang atau
lebih.
Sp 3:
Melatih bercakap-cakap sambil melakukan
kegiatan harian.
Sp 4 :
Melatih berbicara sosial meminta seuatu,
belanja dan sebagainya
Implementasi dan Evaluasi
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi

Selasa, 14 Sp 1: S : klien mengatakan dirinya masih


November Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
2023 dimiliki pasien tidak berguna
O : Klien mampu Mengidentifikasi
aspek positif yang dimiliki pasien
yaitu bernyanyi dan berdoa.
A : Harga Diri Rendah (+)
P : Latihan memulai segala
aktivitas nya dengan Doa.
Rabu, 15 SP 2 :
November Menilai kemampuan yang dapat digunakan
2023
Menetapkan atau memilih kegiatan sesuai
kemampuan
Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang
dipilih 1
Implementasi dan Evaluasi
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi

kamis, 16 Sp 2 Harga Diri Rendah : S: klien mengatakan merasa


November Menilai kemampuan yang dapat digunakan senang namun masih merasa
2023 Menetapkan atau memilih kegiatan sesuai tidak berguna
kemampuan c. Melatih kegiatan sesuai O : Klien mampu memilih dan
kemampuan yang dipilih 1 melatih kegiatan sesuai
kemampuan yaitu membantu
RTL : Sp 3 : Melatih kegiatan sesuai membereskan tempat makan
kemampuan yang dipilih 2 setelah selesai makan
A : Harga Diri Rendah (+)
P : Latihan membersikan
tempat tidur
jum'at, 17 S : klien mengatakan merasa
Sp 3 : Melatih kegiatan sesuai kemampuan
November Senang dan antusias
2023 yang dipilih 2 O : Klien mampu melatih
kegiatan sesuai kemampuan
Implementasi dan Evaluasi
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
yaitu memebereskan tempat
tidur
A : Harga Diri Rendah (+)
P : Berdoa, Mengikuti ibadah
Membereskan tempat makan
Membereskan tempat tidur
sabtu,18 S : klien mengatakan merasa
Sp 4 : evaluasi kegiatan sp 1- sp 3
November Senang dan antusias dan bisa
2023 melakukan kegiatan2 tersebut
O : Klien mampu melatih
kegiatan sesuai kemampuan
A : Harga Diri Rendah (+)
P : Berdoa, Mengikuti ibadah
Membereskan tempat makan
Membereskan tempat tidur
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya
percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. Penentuan
harga diri seseorang diperoleh dari diri sendiri dan orang lain (dicintai,
dihormati, dan dihargai) yang timbul sejak kecil dan berkembang sesuai
dengan meningkatnya usia. harga diri rendah dibedakan menjadi 2, yaitu:
Harga diri rendah situasional adalah keadaan dimana individu yang
sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif
mengenai diri dalam berespon, terhadap suatu kejadian (kehilangan,
perubahan). Harga diri rendah kronik adalah keadaan dimana individu
mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan dalam
waktu lama.
Saran
Sebagai seorang perawat kita harus bisa melakukan intervensi keperawatan
pada pasien dengan berbagai kondisi, baik pasien dengan permasalahan
fisiologis, psikis, dan lain-lain.
Isolasi
Sosial
Pengertian
Isolasi sosial menurut Townsend, dalam Kusumawati F dan
Hartono Y (2010) adalah suatu keadaan kesepian yang dirasakan
seseorang karena orang lain menyatakan negatif dan mengancam.
Sedangkan Menarik diri adalah usaha menghindari interaksi
dengan orang lain. Individu merasa kehilangan hubungan akrab
dan tidak mempunyai kesempatan untuk berbagi perasaan, pikiran,
prestasi atau kegagalanya (Depkes, 2006 dalam Dermawan D dan
Rusdi, 2013).
Etiologi
Penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah yaitu perasaan
negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal
mencapai keinginan yang ditandai dengan adanya perasaan malu
terhadap diri sendiri, rasa bersalah terhadap diri sendiri, gangguan
hubungan sosial, merendahkan martabat, percaya diri kurang dan
juga dapat menciderai diri sendiri (Carpenito-Moyet, 2006)
Tanda dan Gejala
Subjektif
Perasaan sepi - Perasaan tidak aman
Perasaan bosan dan waktu terasa lambat
Ketidakmampuan berkonsentrasi - Perasan ditolak

Objektif
1Banyak diam - Tidak mau bicara - Menyendiri - Tidak mau
berinteraksi - Tampak sedih - Kontak mata kurang - Muka datar
Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
Four main types of treatments

Medical treatment Behavioral therapy


This involves the use of medications, Behavioral therapies involve various
surgery, radiation therapy, chemotherapy or techniques that are used to treat mental
other medical procedures to treat a particular health conditions, such as depression, anxiety
illness and addiction

Alternative therapies Lifestyle changes


Alternative therapies include a range of Lifestyle changes involve making
treatments that are not considered part of modifications to an individual's diet, exercise
conventional medical practice habits or other behaviors
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Selasa, 14 Isolasi Sosial SP 1 Isolasi social S: klien mengatakan tidak mau berkenalan
November 2023 dengan orang lain klien mengatakan tidak
SP 1 Pasien tau keuntungan berinteraksi dengan orang
lain
Membina hubungan saling percaya
O: klien tampak menyendiri, klien tidak mau
Membantu pasien menyadari bergau dengan keluarganya, klien tidak bisa
menyebutkan kembali keuntungan
masalah isolasi social
berinteraksi dengan orang lain

Melatih bercakap-cakap antara A: Masalah belum teratasi


pasien dan keluarga
P: Optimalkan kemampuan
SP isolasi sosial yaitu melatih
klien cara berkenalan

Rabu, Sp 2 Isolasi social S: klien mengatakan sudah bisa berinteraksi


15 November 2023 dengan keluarga dan orag lain
melatih cara berbicara saat
melakukan kegiatan (latih 2
kegiatan)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Melatih kegiatan untuk meminta O: klien bisa menyebutkan keuntungan dari
interaksi
tolong dalam melakukan pekerjaan
rumah terhadap anggota keluarga A: klien mampu mengidentifikasi keuntungan
dari interkasi
Memasukkan pada jadwal kegiatan
harian P:optimalkan SP 2 meminta tolong dalam
melakukan pekerjaan rumah kepada
anggota keluarga

Kamis, 16 SP 3 Isolasi Sosial S: Klien mengatakan sudah bisa meminta tolong


November 2023 kepada anggota keluarga jika membutuhkan
Melatih klien untuk meminta tolong pertolongan
dalam melakukan pekerjaan rumah Klien sudah bisa mengucapkan terimakasih dan
terhadap anggota keluarga memberikan pujian kepada anggota keluaga
yang sudah memberikan pertolongan
Melatih klien memuji orang yang O: Klien sudah bisa berinteraksi dengan anggota
sudah memberikan pertolongan keluarga dengan baik
Klien sudah bisa menyebutkan keuntungan
Memasukkan jadwal kegiatan berinteraksi dengan keluarga.
harian P: optimalkan SP 3
Kesimpulan dan Saran
Keimpulan
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien
mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dengan orang lain (Purba, dkk, 2008).

Saran
Sebagai seorang perawat kita harus bisa melakukan intervensi pada pasien ODGJ
dengan berbagai masalahnya dengan intervensi yang tepat.Begitu juga dengan
permasalahan fisiologis, kita juga harus melakukan intervensi atau terapi pada
pasien ODGJ
Thanks…..

Anda mungkin juga menyukai