Anda di halaman 1dari 10

MODUL 6

LK 1 : LEMBAR KERJA BELAJAR MANDIRI

Nama : MUHAMMAD RIDWAN ALI


No UKG : 201901245477
Judul Modul TES, PENGUKURAN,PENILAIAN DAN EVALUASI
SERTA PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA
DAN KESEHATAN.
Judul Kegiatan Belajar 1. Tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani
(KB) 2. Penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan
3. Program remedial dan pengayaan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani.
4. Perencanaa, pelaksanaan pelaporan penelitian tindakan kelas
( PTK ) dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan
penyusunan Artikel Ilmiah.
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep KB.1
(istilah dan definisi) Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani
di modul ini
1. Konsep tes, pengukuran dalam pembelajaran dalam
pendidikan jasmani
 Tes merupakan salah satu bentuk instrument yang terdiri
atas sejumlah pertanyaan,atau butir-butir soal yang
digunakan untuk memperoleh data atau informasi melalui
responden atau peserta tes
 Pengukuran adalah proses diukur dengan bantuan
berbagai tes standar untuk tingkat kinerja, tingkat
kebugaran, kemampuan, pengetahuan, sifat kepribadian,
dan keterampilan
2. Manfaat tes dan pengkuran kebugaran jasmani
 Bertujuan untuk mengukur tingkat kebugaran seseorang
yang berhubungan dengan kemampuannya.
3. Tujuan dan prinsip tes dan pengukuran
 Tujuan tes adalah menyediakan informasi yang akurat
mengenai tingkat pencapaian dalam proses pembelajaran
 Fungsi Tes
 Tes Formatif
 Tes penempatan ( placement test )
 Tes diagnostic (Diagnostic test )
 Tes Sumatif ( sumatitive test )
 Tes Sekesi
 Prinsip tes
Prinsip tes menurut Gronlund dan Linn (1990) adalah tes
harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas
sesuai dengan tujuan intruksional.
 Tujuan pengukuran untuk membandingkan sesuatu
dengan satu ukuran yang serupa
 Pengukuran berfungsi untuk mendapatkan hasil
perbandingan atau nilai yang diperoleh ketika
pengukuran tersebut selesai dilakukan
 Prinsip Pengukuran
 Menentukan objek dan kegunaan pengukuran
 Teknik pengukuran yang dipilih berdasarkan kegunaan
pengukuran
 Penilaian yang komperehensip memerlukan gabungan
macam-macam teknik pengukuran.
 Hakikat kebugaran jasmani.
Tingkat kebugaran jasmani dipengaruhi oleh
 Kebugaran energy ( energy fitness )
 Kebugaran otot ( muscular fitness )
 Komponen Kebugaran Jasmani
 Kekuatan (strength) adalah kemampuan dalam
mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu
bekerja
 Daya tahan cardiovaskuler (endurance) adalah
kemampuan seseorang dalam memakai organ
tubuhnya seperti jantung dan paru-paru secara efektif
dan efisien
 Daya tahan otot (Mascular power) adalah
kemampuan seseorang dalam menggunakan kekuatan
maksimal yang dikerahkan dalam waktu sesingkat-
singkatnya.
 Kecepatan ( Speed) merupakan kemampuan
seseorang dalam melakukan gerakan kesinambungan
dalam waktu sesinhgkat-singkatnya.
 Kelentukan (Fleksibility) daya lentur melihat pada
efektivitas tubuh manusia dalam menyesuaikan diri
dengan gerakan atau aktivitas yang mengandalkan
kelenturan tubuh.
 Kelincahan ( Agility) merupakan kemampuan
seseorang dalam menyesuaikan diri dengan posisi-
posisi tubuh seperti dari depan kebelakang.
 Koordinasi (Coordination) merupakan kemampuan
seseorang dalam menyatukan gerakan tubuh berbeda
kedalam satu gerakan yang efektif.
 Keseimbangan ( Balance) merupakan kemampuan
untuk mengendalikan organ dan syaraf otot sehingga
bias mengendalikan gerakan tubuh dengan baik
 Ketepatan ( Accuracy) adalah kemampuan dalam
mengendalikan gerakan sesuai dengan sasara.
 Kriteria pemilihan tes, pengukuran, penilaian dan
evaluasi Kriteria Tes
 Validitas (Ketepatan);
 Reliabilitas;
 Objektivitas;
 Memiliki daya pembeda(discrimination power);
 Tes kebugaran jasmani adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dengan tujuan mengukur sejauh mana
kemampuan jasmaninya dan mengetahui tingkat kebugaran
jasmani. Tes kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah
disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen / alat tes yang
berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena TKJI disusun
dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. TKJI
dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12
tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun.
 Rangkaian tes kebugaran jasmani
 Ketentuan tes
 Petunjuk umum
TujuanTes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
o Tes gantung angkat tubuh untuk putra,tes gantung
siku tekuk untuk putri
o Tes Baring Duduk ( sit up) selama 60 menit
o Tes Lari 1000 meter (13-15 Tahun) / 1200 meter (16-
19 Tahun) UntukPutra dan TesLari 800 meter (13-15
Tahun) / 1000 meter (16-19 Tahun) Untuk Putri.
 Kriteria nilai kebugaran jasmani
 Norma tes kebugaran jasmani
Langkah-langfkah pembuatan tes dalam pendidikan
jasmani
o Menentukan tujuan di buat tes
o Identifikasi kemampuan yang akan diukur
o Memilih butir tes gerak
o Fasilitas dan peralatan
o Tentukan kesahihan instrument test
o Tentukan Keterandalan instrument tes
o Menentukan norma yang dipakai
o Membuat blanko tes
KB.2
Penilaian dan Evaluasi Dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan

1. Konsep Penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran


Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
 Penilaian adalah suatu proses pengumpulan informasi secara
menyeluruh yang dilakukan secara terus menerus untuk
mengetahui kemampuan atau keberhasilan siswa dalam
pembelajaran dengan menilai kinerja siswa baik kinerja secara
individu maupun dalam kegiatan kelompok.
Penilaian pencapaian kompetensi peserta didik mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar
yang telah ditetapkan.
 Penilaian kompetensi sikap yang meliputi
o Observasi
o Penilaian diri
o Penilaian antar peserta didik
o Jurnal
 Penilaian kompetensi pengetahuan yang terdiri dari
o Instrumen tes tulis
o Instrument tes lisan
o Instrumen penugasan
 Penilaian keterampilan
o Tes praktek
o Projek
o Penilaian portofolio
 Evaluasi merupakan bagian dari kegiatan yang tidak bisa
terpisahkan dalam proses pembelajaran PJOK

2. Perbedaan antara Penilaian dan Evaluasi dalam


Pembelajaran.
Penilaian adalah proses menyelidiki apa dan bagaimana siswa
belajar dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran yang
dikecualikan. Mengevaluasi melibatkan membuat penilaian
tentang kualitas belajar siswa dan bekerja. Ini adalah
perbedaan utama antara penilaian dan evaluasi.

3. Manfaat Penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran PJOK.


 Manfaat Penilaian
 Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama dan
setelah proses pembelajaran berlangsung
 Membrikan umpan balik bagi peserta didik
 Memantau kemajuan dan mendiaknosis kesulitan belajar
yang dialami peserta didik
 Umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode
 Memberikan penilaian alternative
 Memberikan informasi kepada orang tua tentang mutu dan
efektivitas pembelajaran yang dilakukan disekolah.
 Manfaat Evaluasi
 Bagi guru evaluasi dapat dijadikan umpan balik
pengajaran,dapat mengetahui apakah siswa telah
mengetahui dan menguasai materi yang diajarkan
 Bagi siswa akan bermamfaat untuk mengukur pencapaian
keberhasilannya dalam mengikuti pelajaran yang telah
diberikan oleh guru.
4. Kegunaan Penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
 Kegunaan penilaian untuk mengukur dan mengetahui
sejauh mana ketercapaian suatu kompetensi oleh siswa.
Namun yang paling penting kegunaannya adalah sebagai
salah satu upaya guru untuk memperbaiki kualitas proses dan
hasil pembelajaran.
 Kegunaan evaluasi diantaranya ;
 Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna
memperoleh informasi tentang hasil-hasil yang telah
dicapai dalam rangka pelaksanaan program pemdidikan,
 terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya
relevansi antara program pendidikan yang telah
dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicapai,
 terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya
usaha perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan
program pendidikan yang dipandang lebih berdaya dan
berhasil, sehingga tujuan yang dicita-citakan, akan dapat
dicapai dengan hasil yang sebaik-baiknya.
5. Jenis-jenis penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran
pendidikan jasmani
 Jenis-jenis penilaian pembelajaran
 Penilaian sikap
 penilaian pengetahuan
 penilaian keterampilan
 Jenis-jenis evaluasi pembelajaran
 evaluasi formatif
 evaluasi sumatif
6. Cara Menyusun Instrumen Penilaian dan Instrumen Evaluasi
dalam PembelajaranPendidikan Jasmani
 Penilaian sikap
 Penilaian sikap dilakukan oleh guru kelas, guru mata
pelajaran agama dan budi pekerti, guru PJOK dan pembina
ekstrakurikuler
 Penilaian pengetahuan
Merancang penilaian pengetahuan sebaiknya memperhatikan
soal yang dirancang, sebaiknya soal yang dirancang mengarah
kepada soal berfikir tingkat tinggi, dan sebaiknya pendidik
mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan berfikir
tingkat tinggi dan karakteristik instrument untuk mengukur
berfikir tingkat tinggi (HOTS).
 High Order Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan
berfikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif,
berfikir tingkat tinggi merupakan kemampuan berfikir yang
tidak sekedar mengingat (recall), menyatakan kembali
(restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite), apa yang dimaksud berfikir? Dapat diartikan
menemukan, menganalisis, mencipta, merefleksi,
berargumen. High Order Thinking Skill (HOTS) menjadi
empat kelompok yaitu pemecahan masalah, membuat
keputusan, berfikir kritis dan berfikir kreatif.
 Penilaian keterampilan
Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan
teknik penilaian kinerja, penilaian proyek, dan fortofolio.
Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang
skor 0 sampai dengan 100, predikat, dan deskripsi.

KB.3
Program Remedial dan Pengayaan dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani

1. Manfaat hasil evaluasi pembelajaran pendidikan jasmani


berbasis penilaian otentik
 Evaluasi adalah suatu proses sistemik untuk mengetahui
tingkat keberhasilan suatu program
 Peraturan Mendikbud No 104 tahun 2014 tentang penilaian
hasil belajar menyebutkan guru harus memiliki kompetensi
dalam hal;
 merencanakan penilaian sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai;
 mengembangkan dan melaksanakan penilaian sesuai
dengan ruang lingkup penilaian, teknik, dan instrumen
sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya; dan
 menentukan ketuntasan belajar meliputi ketuntasan
penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajar
 Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah
pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil
belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
 Manfaat dari hasil evaluasi pembelajaran akan dijadikan
sebagai tindak lanjut berbagai pihak:
 Peserta didik yang memerlukan remedial.
Remedial diberikan kepada bagi siswa yang belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal dalam
pembelajaran PJOK
 Peserta didik yang memerlukan pengayaan.
Pengayaan diberikan kepada peserta dididk yang
kemampuan belajarnya lebih cepat dari peserta didik
yang lain.
 Bagi guru , Guru PJOK dapat memanfaatkan hasil
evaluasi untuk perbaikan pembelajaran sehingga guru
dapat mengambil keputusan terbaik dan cepat untuk
memberikan bantuan optimal kepada kelas dalam
mencapai kompetensi yang telah ditargetkan dalam
kurikulum, atau guru harus mengulang pelajaran dengan
mengubah strategi pembelajaran, dan memperbaiki
program pembelajarannya.
 Bagi Kepala Sekolah. Hasil penilaian dapat digunakan
Kepala sekolah untuk menilai kinerja guru dan tingkat
keberhasilan siswa
 Tujuan remedial adalah untuk membantu peserta didik dalam
mengatasi kesulitan belajar melalui perlakuan belajar.hal ini
tergantung pada tingkat kesulitan mata pelajaran dan tingkat
kemampuan peserta didik.
 Prinsip pembelajaran remedial
 Adaptif
 Interaktif
 Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilain
 Pemberian umpan balik sesegera mungkin
 Kesinambungan dan ketersediaan dalam pemberian
pelayanan.
 Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial dalam
Juknis Pembelajaran remedial dan Pengayaan antara lain:
 Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan
media yang berbeda.
 Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya
bimbingan perorangan.
 Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
 Pemanfaatan tutor sebaya.
 Jenis Program Pengayaan
 Kegiatan eksploratori
 Kegiatan proses
 Pemecahan masalah
 Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

KB.4
Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan Penelitian Tindakan
Kelas ( PTK ) dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan
Penyusunan Artikel Ilmiah

 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penelitian yang dilakukan


oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,
dengan tujuan untuk memperbaiki kenerjanya sebagai guru
 PTK dikenal dengan istilah clasroom action research, yang
disingkat CAR
 jenis action research
 individual action research dan
 collaborative action research
 Tahap perencanaan dalam penelitian tindakan kelas
 Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan
yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah
terjadi.
 Tahap tindakan dalam penelitian tindakan kelas
 Kegiatan awal
o Menyiapkan alat-alat pelajaran
o Guru dan siswa berdoa bersama
o Siswa dan guru melaksanakan pemanasan sesuai dengan
petunjuk guru
o Menjelaskan nkegiatan belajar yang akan dilaksanakn
siswa.
 Kegiatan inti
Peneliti yang berperan sebagai observer melakukan
pengamatan terhadap perikaku siswa sebagai informasi
peneliti.
 Kegiatan akhir
o Siswa melakukan pelemasan sesuai dengan petunjuk
guru
o Setelah pembelajaran berakhir peneliti mencatat segala
bentu kegiatan
o Murid duduk membuat formasi setengah lingkaran guru
menjelaskan kemabali materi yang sudah disampaikan
kemudian menyampaikan tindak lanjut.
 Tahap Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas
 Observasi Peer (pengamatan sejawat). Observasi Peer
adalah observasi terhadap pengajaran seseorang oleh
orang lain.
 Observasi Terstruktur. Pelaksanaan observasi terstruktur
dilakukan peneliti dengan cara bertanya kepada siswa
 Tahap refleksi dalam penelitian tindakan kelas.adapun
langkah refleksi adalah sebagai berikut :
 Analisis,sistematis dan interpretasi
 Melakukan evaluasi
 Apabila hasil refleksi menunjukkan belum ada
peningkatan optimal maka dibuat perencanaan siklus 2-3
yang perlu dibuat seperti siklus 1.
 Upaya refleksi terhadap hasil observasi mengenai latar
dan kegiatan suatu aksi.
 Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus I, Siklus II, Siklus
III
 Siklus I
o Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi,
Refleksi
 Siklus II
o Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi,
Refleksi
 Siklus III
o Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi,
Refleksi
 Instrumen Penelitian
 Lembar observasi
 Data dan Cara Pengumpulannya
 Teknik Pengumpulan Data
 Prosedur Pengolahan Data Dan Analisis Data
 Menyusun Laporan Proses dan Hasil PTK
 Sistematika Laporan Penelitian Tindakan Kelas
o Bagian awal laporan memuat komponen-komponen :
 halaman judul
 Abstrak
 Pengantar
 Daftar isi
o Bagian inti/isi laporan mencakup komponen-
komponen :
 Pendahuluan
 Latar belakang masalah
 Rumusan masalah
 Tujuan penelitian
 Mamfaat penelitian
o kajian pustaka
 Kajian teori
 Hasil penelitian terdahulu
o Pelaksanaan penelitian
 Subjek penelitian
 Deskripsi persiklus kegiatan
o Hasil Penelitian dan pembahasan
o Kesimpulan dan saran
 Kesimpiulan
 Saran
o Bagian akhir laporan terdiri atas komponen-komponen :
 Daftar pustaka
 Lampiran
 Menyusun artikel sebagai bentuk Desiminasi hasil PTK
 Artikel ilmiah adalah karya tulis yang diharap,ditunggu-
tunggu dan diterima oleh komunitas ilmiah
 format karya tulis ilmiah terdiri dari tiga bagian utama :
1. Bagian pengantar
2. Isi karya tulis ilmiah
3. Bagian pelengkap karya tulis ilmiah

2 Daftar materi yang


sulit dipahami di 1. Perbedaan antara Penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
modul ini 2. Proses siklus PTK

3 Daftar materi yang


sering mengalami Penggunaan tes Sumatif dan Formatif dalam pembelajaran
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai