No UKG : 201901245477 Judul Modul TES, PENGUKURAN,PENILAIAN DAN EVALUASI SERTA PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN. Judul Kegiatan Belajar 1. Tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani (KB) 2. Penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan 3. Program remedial dan pengayaan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. 4. Perencanaa, pelaksanaan pelaporan penelitian tindakan kelas ( PTK ) dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan penyusunan Artikel Ilmiah. No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Daftar peta konsep KB.1 (istilah dan definisi) Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani di modul ini 1. Konsep tes, pengukuran dalam pembelajaran dalam pendidikan jasmani Tes merupakan salah satu bentuk instrument yang terdiri atas sejumlah pertanyaan,atau butir-butir soal yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi melalui responden atau peserta tes Pengukuran adalah proses diukur dengan bantuan berbagai tes standar untuk tingkat kinerja, tingkat kebugaran, kemampuan, pengetahuan, sifat kepribadian, dan keterampilan 2. Manfaat tes dan pengkuran kebugaran jasmani Bertujuan untuk mengukur tingkat kebugaran seseorang yang berhubungan dengan kemampuannya. 3. Tujuan dan prinsip tes dan pengukuran Tujuan tes adalah menyediakan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian dalam proses pembelajaran Fungsi Tes Tes Formatif Tes penempatan ( placement test ) Tes diagnostic (Diagnostic test ) Tes Sumatif ( sumatitive test ) Tes Sekesi Prinsip tes Prinsip tes menurut Gronlund dan Linn (1990) adalah tes harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan intruksional. Tujuan pengukuran untuk membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang serupa Pengukuran berfungsi untuk mendapatkan hasil perbandingan atau nilai yang diperoleh ketika pengukuran tersebut selesai dilakukan Prinsip Pengukuran Menentukan objek dan kegunaan pengukuran Teknik pengukuran yang dipilih berdasarkan kegunaan pengukuran Penilaian yang komperehensip memerlukan gabungan macam-macam teknik pengukuran. Hakikat kebugaran jasmani. Tingkat kebugaran jasmani dipengaruhi oleh Kebugaran energy ( energy fitness ) Kebugaran otot ( muscular fitness ) Komponen Kebugaran Jasmani Kekuatan (strength) adalah kemampuan dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja Daya tahan cardiovaskuler (endurance) adalah kemampuan seseorang dalam memakai organ tubuhnya seperti jantung dan paru-paru secara efektif dan efisien Daya tahan otot (Mascular power) adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu sesingkat- singkatnya. Kecepatan ( Speed) merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan kesinambungan dalam waktu sesinhgkat-singkatnya. Kelentukan (Fleksibility) daya lentur melihat pada efektivitas tubuh manusia dalam menyesuaikan diri dengan gerakan atau aktivitas yang mengandalkan kelenturan tubuh. Kelincahan ( Agility) merupakan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan posisi- posisi tubuh seperti dari depan kebelakang. Koordinasi (Coordination) merupakan kemampuan seseorang dalam menyatukan gerakan tubuh berbeda kedalam satu gerakan yang efektif. Keseimbangan ( Balance) merupakan kemampuan untuk mengendalikan organ dan syaraf otot sehingga bias mengendalikan gerakan tubuh dengan baik Ketepatan ( Accuracy) adalah kemampuan dalam mengendalikan gerakan sesuai dengan sasara. Kriteria pemilihan tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi Kriteria Tes Validitas (Ketepatan); Reliabilitas; Objektivitas; Memiliki daya pembeda(discrimination power); Tes kebugaran jasmani adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengukur sejauh mana kemampuan jasmaninya dan mengetahui tingkat kebugaran jasmani. Tes kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen / alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena TKJI disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun. Rangkaian tes kebugaran jasmani Ketentuan tes Petunjuk umum TujuanTes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan o Tes gantung angkat tubuh untuk putra,tes gantung siku tekuk untuk putri o Tes Baring Duduk ( sit up) selama 60 menit o Tes Lari 1000 meter (13-15 Tahun) / 1200 meter (16- 19 Tahun) UntukPutra dan TesLari 800 meter (13-15 Tahun) / 1000 meter (16-19 Tahun) Untuk Putri. Kriteria nilai kebugaran jasmani Norma tes kebugaran jasmani Langkah-langfkah pembuatan tes dalam pendidikan jasmani o Menentukan tujuan di buat tes o Identifikasi kemampuan yang akan diukur o Memilih butir tes gerak o Fasilitas dan peralatan o Tentukan kesahihan instrument test o Tentukan Keterandalan instrument tes o Menentukan norma yang dipakai o Membuat blanko tes KB.2 Penilaian dan Evaluasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
1. Konsep Penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Penilaian adalah suatu proses pengumpulan informasi secara menyeluruh yang dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui kemampuan atau keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan menilai kinerja siswa baik kinerja secara individu maupun dalam kegiatan kelompok. Penilaian pencapaian kompetensi peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Penilaian kompetensi sikap yang meliputi o Observasi o Penilaian diri o Penilaian antar peserta didik o Jurnal Penilaian kompetensi pengetahuan yang terdiri dari o Instrumen tes tulis o Instrument tes lisan o Instrumen penugasan Penilaian keterampilan o Tes praktek o Projek o Penilaian portofolio Evaluasi merupakan bagian dari kegiatan yang tidak bisa terpisahkan dalam proses pembelajaran PJOK
2. Perbedaan antara Penilaian dan Evaluasi dalam
Pembelajaran. Penilaian adalah proses menyelidiki apa dan bagaimana siswa belajar dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran yang dikecualikan. Mengevaluasi melibatkan membuat penilaian tentang kualitas belajar siswa dan bekerja. Ini adalah perbedaan utama antara penilaian dan evaluasi.
3. Manfaat Penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran PJOK.
Manfaat Penilaian Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung Membrikan umpan balik bagi peserta didik Memantau kemajuan dan mendiaknosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik Umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode Memberikan penilaian alternative Memberikan informasi kepada orang tua tentang mutu dan efektivitas pembelajaran yang dilakukan disekolah. Manfaat Evaluasi Bagi guru evaluasi dapat dijadikan umpan balik pengajaran,dapat mengetahui apakah siswa telah mengetahui dan menguasai materi yang diajarkan Bagi siswa akan bermamfaat untuk mengukur pencapaian keberhasilannya dalam mengikuti pelajaran yang telah diberikan oleh guru. 4. Kegunaan Penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Kegunaan penilaian untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana ketercapaian suatu kompetensi oleh siswa. Namun yang paling penting kegunaannya adalah sebagai salah satu upaya guru untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran. Kegunaan evaluasi diantaranya ; Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh informasi tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pemdidikan, terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicapai, terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan program pendidikan yang dipandang lebih berdaya dan berhasil, sehingga tujuan yang dicita-citakan, akan dapat dicapai dengan hasil yang sebaik-baiknya. 5. Jenis-jenis penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani Jenis-jenis penilaian pembelajaran Penilaian sikap penilaian pengetahuan penilaian keterampilan Jenis-jenis evaluasi pembelajaran evaluasi formatif evaluasi sumatif 6. Cara Menyusun Instrumen Penilaian dan Instrumen Evaluasi dalam PembelajaranPendidikan Jasmani Penilaian sikap Penilaian sikap dilakukan oleh guru kelas, guru mata pelajaran agama dan budi pekerti, guru PJOK dan pembina ekstrakurikuler Penilaian pengetahuan Merancang penilaian pengetahuan sebaiknya memperhatikan soal yang dirancang, sebaiknya soal yang dirancang mengarah kepada soal berfikir tingkat tinggi, dan sebaiknya pendidik mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan berfikir tingkat tinggi dan karakteristik instrument untuk mengukur berfikir tingkat tinggi (HOTS). High Order Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berfikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif, berfikir tingkat tinggi merupakan kemampuan berfikir yang tidak sekedar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite), apa yang dimaksud berfikir? Dapat diartikan menemukan, menganalisis, mencipta, merefleksi, berargumen. High Order Thinking Skill (HOTS) menjadi empat kelompok yaitu pemecahan masalah, membuat keputusan, berfikir kritis dan berfikir kreatif. Penilaian keterampilan Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik penilaian kinerja, penilaian proyek, dan fortofolio. Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0 sampai dengan 100, predikat, dan deskripsi.
KB.3 Program Remedial dan Pengayaan dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
1. Manfaat hasil evaluasi pembelajaran pendidikan jasmani
berbasis penilaian otentik Evaluasi adalah suatu proses sistemik untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program Peraturan Mendikbud No 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar menyebutkan guru harus memiliki kompetensi dalam hal; merencanakan penilaian sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai; mengembangkan dan melaksanakan penilaian sesuai dengan ruang lingkup penilaian, teknik, dan instrumen sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya; dan menentukan ketuntasan belajar meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Manfaat dari hasil evaluasi pembelajaran akan dijadikan sebagai tindak lanjut berbagai pihak: Peserta didik yang memerlukan remedial. Remedial diberikan kepada bagi siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal dalam pembelajaran PJOK Peserta didik yang memerlukan pengayaan. Pengayaan diberikan kepada peserta dididk yang kemampuan belajarnya lebih cepat dari peserta didik yang lain. Bagi guru , Guru PJOK dapat memanfaatkan hasil evaluasi untuk perbaikan pembelajaran sehingga guru dapat mengambil keputusan terbaik dan cepat untuk memberikan bantuan optimal kepada kelas dalam mencapai kompetensi yang telah ditargetkan dalam kurikulum, atau guru harus mengulang pelajaran dengan mengubah strategi pembelajaran, dan memperbaiki program pembelajarannya. Bagi Kepala Sekolah. Hasil penilaian dapat digunakan Kepala sekolah untuk menilai kinerja guru dan tingkat keberhasilan siswa Tujuan remedial adalah untuk membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar melalui perlakuan belajar.hal ini tergantung pada tingkat kesulitan mata pelajaran dan tingkat kemampuan peserta didik. Prinsip pembelajaran remedial Adaptif Interaktif Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilain Pemberian umpan balik sesegera mungkin Kesinambungan dan ketersediaan dalam pemberian pelayanan. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial dalam Juknis Pembelajaran remedial dan Pengayaan antara lain: Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Pemanfaatan tutor sebaya. Jenis Program Pengayaan Kegiatan eksploratori Kegiatan proses Pemecahan masalah Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
KB.4 Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Penyusunan Artikel Ilmiah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penelitian yang dilakukan
oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kenerjanya sebagai guru PTK dikenal dengan istilah clasroom action research, yang disingkat CAR jenis action research individual action research dan collaborative action research Tahap perencanaan dalam penelitian tindakan kelas Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Tahap tindakan dalam penelitian tindakan kelas Kegiatan awal o Menyiapkan alat-alat pelajaran o Guru dan siswa berdoa bersama o Siswa dan guru melaksanakan pemanasan sesuai dengan petunjuk guru o Menjelaskan nkegiatan belajar yang akan dilaksanakn siswa. Kegiatan inti Peneliti yang berperan sebagai observer melakukan pengamatan terhadap perikaku siswa sebagai informasi peneliti. Kegiatan akhir o Siswa melakukan pelemasan sesuai dengan petunjuk guru o Setelah pembelajaran berakhir peneliti mencatat segala bentu kegiatan o Murid duduk membuat formasi setengah lingkaran guru menjelaskan kemabali materi yang sudah disampaikan kemudian menyampaikan tindak lanjut. Tahap Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas Observasi Peer (pengamatan sejawat). Observasi Peer adalah observasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain. Observasi Terstruktur. Pelaksanaan observasi terstruktur dilakukan peneliti dengan cara bertanya kepada siswa Tahap refleksi dalam penelitian tindakan kelas.adapun langkah refleksi adalah sebagai berikut : Analisis,sistematis dan interpretasi Melakukan evaluasi Apabila hasil refleksi menunjukkan belum ada peningkatan optimal maka dibuat perencanaan siklus 2-3 yang perlu dibuat seperti siklus 1. Upaya refleksi terhadap hasil observasi mengenai latar dan kegiatan suatu aksi. Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus I, Siklus II, Siklus III Siklus I o Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi, Refleksi Siklus II o Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi, Refleksi Siklus III o Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi, Refleksi Instrumen Penelitian Lembar observasi Data dan Cara Pengumpulannya Teknik Pengumpulan Data Prosedur Pengolahan Data Dan Analisis Data Menyusun Laporan Proses dan Hasil PTK Sistematika Laporan Penelitian Tindakan Kelas o Bagian awal laporan memuat komponen-komponen : halaman judul Abstrak Pengantar Daftar isi o Bagian inti/isi laporan mencakup komponen- komponen : Pendahuluan Latar belakang masalah Rumusan masalah Tujuan penelitian Mamfaat penelitian o kajian pustaka Kajian teori Hasil penelitian terdahulu o Pelaksanaan penelitian Subjek penelitian Deskripsi persiklus kegiatan o Hasil Penelitian dan pembahasan o Kesimpulan dan saran Kesimpiulan Saran o Bagian akhir laporan terdiri atas komponen-komponen : Daftar pustaka Lampiran Menyusun artikel sebagai bentuk Desiminasi hasil PTK Artikel ilmiah adalah karya tulis yang diharap,ditunggu- tunggu dan diterima oleh komunitas ilmiah format karya tulis ilmiah terdiri dari tiga bagian utama : 1. Bagian pengantar 2. Isi karya tulis ilmiah 3. Bagian pelengkap karya tulis ilmiah
2 Daftar materi yang
sulit dipahami di 1. Perbedaan antara Penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran modul ini 2. Proses siklus PTK
3 Daftar materi yang
sering mengalami Penggunaan tes Sumatif dan Formatif dalam pembelajaran miskonsepsi
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional