Anda di halaman 1dari 7

Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes

Burhan Hambali, M.Pd.


Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi
Fakultas Pendidikan Olahraga & Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
2023

Nama: Acep Purnama

Nim: 2101703

Kelas: PJKR C 21

RESUME PERTEMUAN 2 – 8

RESUME PERTEMUAN 2

 Definisi Evaluasi Pembelajaran Penjas

Evaluasi merupakan proses penentuan nilai atau kelayakan data yang terhimpun. Karena itu,
evaluasi mencakup pemanfaatan tes dan pengukuran.

 Manfaat Evaluasi Pembelajaran Penjas

1. Manfaat evaluasi bagi guru Bagi guru evaluasi merupakan hal yang sangat penting
dilakukan, karena dengan adanya kegiatan tersebut sangat memudahkan guru untuk dapat
mengetahui siswa mana yang menguasai pelajaran dan siswa mana pula yang belum.

2. Manfaat evaluasi bagi siswa Bagi siswa evaluasi yang dilakukan akan bermamfaat untuk
mengukur keberhasilan keberhasilannya dalam mengikuti pelajaran yang telah diberikan oleh
guru.

 Tantangan Saat Melakukan Evaluasi Pembelajaran

• Guru belum memahami tujuan penilaian perkembangan anak. Dari data responden, tujuan
penilaian hanya terbatas pada pemahaman akan tingkat pencapaian perkembangan anak.

• Instrumen penilaian perkembangan anak masih sangat terbatas, yakni observasi dan
portofolio. Ini akan berdampak pada hasil penilaian aspek yang dikumpulkan akan sangat
sedikit

• Guru tidak memahami pengukuran perkembangan anak. Ada kencederungan subjektif


dalam membuat penilaian perkembangan anak sebab tidak memiliki rubrik penilaian yang
jelas sebagai acuan dalam penilaian.
RESUME PERTEMUAN 3

 Definisi Evaluasi

Evaluasi / Penilaian adalah pengambilan Keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan


kriteria tertentu.

 Jenis Evaluasi

Evaluasi Formatif

Evaluasi Sumatif

Evaluasi Penempatan

Evaluasi Diagnostik

 Tujuan Evaluasi

tujuan evaluasi secara umum adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan pada diri
peserta didik serta tingkat perubahan yang dialaminya setelah ia mengikuti proses belajar
mengajar

 Fungsi Evaluasi

I. Fungsi Evaluasi Ditinjau Dari Fungsi Pengajaran

a) Merangsang guru untuk memPaHhAamSEi m0a2kna dan tujuan pengajaran. b)


Mengetahui sampai sejauh mana tujuan yang ditetapkan dalam proses pembelajaran dapat
dicapai, merupakan informasi yang bermanfaat bagi perbaikan dalam proses pembelajaran
Penjasorkes.

Ii. Fungsi Evaluasi Ditinjau Dari Sudut Administrasi

-) Dimanfaatkan sebagai mekanisme mengontrol kualitas suatu sekolah atau sistem sekolah.

Iii. Fungsi Evaluasi Ditinjau Dari Fungsi Bimbingan

1) Mengadakan diagnostik PHASE 02 Dari hasil pengukuran dan evaluasi belajar peserta
didik, kita dapat melihat kelemahan atau kekurangan yang dialami peserta didik. Atas dasar
informasi itu para guru dapat melakukan perbaikan atau metode yang digunakan dalam
pembelajaran
RESUME PERTEMUAN 4

 Penilaian Dan Tes Keterampilan

Permendikbud Nomor104 Tahun 2014 pasal 3 ayat1 TentangPenilaian Hasil Belajar oleh
Pendidikpada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah berisikan” Penilaian Hasil Belajar
olehPendidik berfungsiuntuk memantaukemajuan belajar, memantauhasil belajar, dan
mendeteksikebutuhanperbaikan hasil belajarpeserta didiksecara berkesinambungan”

 Validitas

Validitas adalah kriteria yang paling penting untuk dipertimbangkan ketika mengevaluasi tes
karena harus ada kesesuaian alat yang digunakan dalam pengukuran (Lacy, 2011: 84). Miller
(2010::32) menyatakan bahwa tes dikatakan valid jika alat ukur yang digunakan memiliki
keakuratan dan kesesuaian dengan yang seharusnya diukur.

 Reliabilitas

Reliabilitas Winarno (2011:107) menyatakan bahwa reliabilitas instrumen diartikan


sebagaikeajegan(consistency)hasil dari instrumentersebut. Ini berarti suatuinstrumen
dikatakan memiliki keterandalansempurna, manakalahasil pengukuran berkali-kali terhadap
subjekyangsama selalu menunjukkan hasil atauskoryangsama.

 Objektivitas

Objektivitas adalahjeniskehandalanyang menyangkut administrasi tes. Memberikanarah,


mencetakgol, danperilakuadministrator dapat mempengaruhi keandalantes (Lacy, 2011: 91).
Widoyoko (2015:100) obyektifjuga berpendapat bahwa obyektif berarti
tidakadanyaunsurpribadiyang mempengaruhinya.
RESUME PERTEMUAN 5

 Model Tyler

Model evaluasi Tyler di bangun atas dua dasar


1. Evaluasi yang ditujukan kepada tingkah laku peserta didik
2. Evaluasi harus dilakukan pada tingkah laku awal peseta didik

 Konsepsi Tyler Model

Model Tyler mempunyai pendekatan terhadap evaluasi terutama terdiri dari menetapkan
tujuan pendidikan dan kemudian menentukan apakah tujuan tersebut telah terpenuhi

Evaluator memberikan saran tentang pengembangan langkah-langkah yang menentukan agar


tujuan tercapai.

 Model Tyler atau GOE Model


Dapat diidentifikasi mempunyai tiga langkah pokok:

1. Menentukan tujuan,

2. Menciptakan sitauasi pencapaian tujuan, dan

3. Mengembangkan alat/instrument evaluasi. Ketiga aspek ini akan menjadi perhatian saat
implementasi model Tyler.

 Implementasi Tyler Model

Tyler model atau GOE model diimplementasikan dalam pendidikan dasar oleh pendidik
hampir setiap hari untuk mengevaluasi capaian pembelajaran yang dilaksanakan.

Dalam evaluasi program Tyler, yang diperhatikan Behavior (perilaku) dan Degree (derajat
atau standar ruang lingkup yang harus dikuasai).
RESUME PERTEMUAN 6

 Evaluasi Formatif Dan Normatif

FORMATIF Digunakan saat suatu program tertentu sedang dikembangkan dan biasanya
dilakukan lebih dari sekali dengan tujuan untuk melakukan perbaikan

SURMATIF Evaluasi yang dilakukan setelah program berakhir.

 Penggunaan Evaluasi Formatif Dan Normatif


 Evaluasi formatif digunakan untuk menilai keterlaksanaan proses pembelajaran pada
masing-masing pertemuan dan dapat dilihat dari RPP yang telah disusun.
 Evaluasi sumatif digunakan untuk mengevaluasi program dengan cara tes di akhir
program dan secara tertulis.
 Evaluasi formatif

Tujuan : Mengetahui seberapa jauh program yang dirancang dapat berlangsung, sekaligus
mengidentifikasi hambatan pada proses belajar-mengajar.

Manfaat (Arikunto- 1999) :

a. Manfaat bagi siswa


b. Manfaat bagi guru
c. Manfaat bagi program sekolah

Waktu Pelaksanaan : Evaluasi ini dilakukan untuk menilai hasil belajar jangka pendek dari
suatu proses belajar mengajar atau pada akhir unit pelajaran yang singkat yaitu satuan
pelajaran. Sebab perbaikan belajar mengajar itu hanya mungkin jika dilakukan secara
sistematis dan bertahap

 Evaluasi Sumatif

-Tujuan : untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah
mereka menempuh program pengajaran dalam jangka waktu tertentu

-Manfaat (Arikunto- 1999) :

1) Untuk menentukan nilai

2) Untuk menentukan seseorang anak dapat atau tidak mengikuti kelompok dalam menerima
program berikutnya

3) Untuk mengisi catatan kemampuan siswa

-Waktu Pelaksanaan : Pada akhir program pengajaran


RESUME PERTEMUAN 7

 Penilaian Acuan Norma (PAN / Norm Referenced Evalution)

Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada
norma kelompok atau nilai-nilai yang diperoleh siswa dibandingkan dengan nilai-nilai siswa
lain dalam kelompok tersebut.

 Penilaian Acuan Patokan (PAP / Criterion Referenced Evaluation)

Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah model pendekatan penilaian yang mengacu kepada
suatu kriteria pencapaian tujuan (TKP) yang telah ditetapkan sebelumnya. PAP merupakan
suatu cara menentukan kelulusan siswa dengan menggunakan sejumlah patokan.

 Kelebihan Penilaian PAN

1. Dapat digunakan untuk menetapkan nilai secara maksimal


2. Dapat membedakan kemampuan peserta didik yang pintar n kurang pintar. Membedakan
kelompok atas dan bawah.
3. FLEKSIBEL : dapat menyesuaikan dengan kondisi yang berbeda-beda
4. Mudah menilai karena tdk ada patokan 5. Dapat digunakan untuk menilai ranah kognitif,
afektif dan psikomotor

 Kelebihan Penilaian PAP:


1. Dapat membantu guru merancang program remidi
2. Tidak membutuhkan perhitungan statistic yang rumit=7
3. Dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

4. Nilainya bersifat tetap selama standar yang digunakan sama.


5. Hasil penilaian dapat digunakan untuk umpan balik atau untuk mengetahui apakah tujuan
pembelajaran sudah tercapai atau belum.
6. Banyak digunakan untuk kelas dengan materi pembelajaran berupa konsep.

7. Mudah menilai karena ada patokan


RESUME PERTEMUAN 8
 Penilaian Autentik (Authentic Assessment)
Penilaian autentik atau authentic assessment telah digunakan di berbagai negara untuk
mengevaluasi pencapaian hasil belajar siswa secara otentik.

 Definisi Penilaian Authentik


Authentik Assesment adalah suatu assessment hasil belajar yang menuntut peserta didik
menunjukkan prestasi dan hasil belajar berupa kemampuan dalam kehidupan nyata dalam
bentuk kinerja atau hasil kerja.

 Karakteristik Penilaian Authentik


Penilaian authentic khususnya dalam system penilaian pada kurikulum 2013 memiliki ciriciri
yaitu belajar tuntas, authentic, berkesinambungan, menggunakan teknik yang bervariasi dan
berdasarkan acuan kriteria. Bahkan Kunandar dalam Supardi (2015:hlm27) menjelaskan
mengenai karakteristik penilaian authentic secara terperinci :
1. Bisa digunakan untuk formatif dan sumatif, artinya penilaian autentik dapat
dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi terhadap satu atau beberapa
kompetensi dasar maupun kompetensi terhadap standar kompetensi atau kompetensi
inti dalam satu semester;
2. Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta. Artinya penilaia
autentik itu ditunjukkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yang menekankan
aspek keterampilan dan kinerja bukan hanya mengukur kompetensi yang sifatnya
mengingat fakta;
3. Berkesinambungan dan terintegrasi, artinya dalam melakukan penilaian authentic
harus secara berkesinambungan dan merupakan satu kesatuan secara utuh sebagai
alat untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi peserta didik;

 Teknik Penilaian Autentik


Permendikbud no 81 dalam Supardi (2015:hlm 33) menyebutkan bahwa teknik penilaian
autentik dapat dipilih secara bervariasi disesuaikan dengan karakteristik masing-masing
pencapaian kompetensi yang hendak dicapai, dimana teknik penilaian yang dapat digunakan
yaitu berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan dan penilaian
diri.
1. Penilaian Tertulis, merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal maupun
jawabannya)
2. Penilaian Lisan, adalah tes yang dipergunakan untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi, terutama pengetahuan dimana guru memberikan pertanyaan langsung
kepada siswa secara verbal. Tes lisan biasanya dilaksanakan dengan cara
mengadakan percakapan antara siswa dengan tester tentang masalah yang dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai