Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

Evaluasi Dalam Pendidikan Jasmani


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah tes pengukuran olahraga dosen pengampu Veny
Juniarni Hardi M.pd

Okta Adulrahman Syah (18520593)


PJKR 2E

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PASUNDAN
CIMAHI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Alloh SWT. berkat rahmat dan karunia-Nya akhirnya Makalah
Dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga telah selesai disusun. Makalah ini disusun sebagai salah satu
bahan bacaan bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan yang mengambil matakuliah Evaluasi dalam
Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Selain itu, Makalah ini diharapkan juga dapat dimanfaatkan oleh guru
Pendidikan Jasmani sebagai bahan bacaan guna menambah wawasan tentang cara melakukan evaluasi
untuk mata pelajaran pendidikan jasmani.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalamn kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam
masalah ini , oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Cimahi, April 2020

Penyusun
BAB I PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP TES, PENGUKURAN DAN EVALUASI
A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................................... 1
B. PENGERTIAN TES, PENGUKURAN DAN EVALUASI
1. Pengertian Tes.......................................................................................................................................... 1
2. Pengertian Pengukuran ........................................................................................................................... 2
3. Pengertian Evaluasi.................................................................................................................................. 3
C. TUJUAN DAN PRINSIP TES, PENGUKURAN DAN EVALUASI
1. Tujuan Pengukuran dan Evaluasi.............................................................................................................. 4
2. Prinsip-prinsip Pengukuran dan Evaluasi .................................................................................................
9
Rangkuman ................................................................................................................................................ 12
BAB I PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP TES, PENGUKURAN DAN EVALUASI
A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian tes.
2. Menjelaskan pengertian pengukuran.
3. Menjelaskan pengertian evaluasi.
4. Menjelaskan tujuan evaluasi.
5. Menyebutkan tujuh macam tujuan evaluasi.
6. Menjelaskan prinsip-prinsip pengukuran dan evaluasi.
7. Menyebutkan tujuh macam prinsip-prinsip pengukuran dan evaluasi.
Kata Kunci: Pengertian tes, pengukuran, evaluasi, tujuan tes dan pengukuran, prinsip-prinsip pengukuran
& evaluasi.
B. PENGERTIAN TES, PENGUKURAN DAN EVALUASI
1. PENGERTIAN TES Cronbach (1960) mengemukakan tes adalah suatu proses yang sistematis untuk
mengobservasi tingkah laku seseorang yang dideskripsikan dengan menggunakan skala berupa angka atau
sistem dengan kategori tertentu. Brown F.G. (1970) mengemukakan tes adalah suatu proses yang
sistematis untuk mengobservasi tingkah laku suatu sampel atau individu. Johnson & Nelson (1974)
menyatakan tes adalah suatu bentuk pertanyaan atau pengukuran yang digunakan untuk menilai
pengetahuan dan kemampuan usaha fisik. Kirkendall, (1980) mengemu-kakan tes adalah
2 Evaluasi dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi tentang individu atau objek. Berdasarkan pendapat di depan, maka dapat dikatakan bahwa tes
merupakn instrumen atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi berupa pengetahuan atau
keterampilan seseorang. Berdasar-kan jenisnya, tes dapat berupa: tes tulis, tes lisan, dan tes keterampilan.
Dalam matapelajaran pendidikan jasmani dikenal beberapa jenis tes. Tes pengetahuan digunakan untuk
mengukur kemampuan kognitif, biasanya tes ini berbentuk pertanyaan-pertanyaan. Tes pengetahuan ini
dapat dilakukan secara tertulis (tes tulis), maupun tes lisan. Sedangkan tes keterampilan dalam mata
pelajaran pendidikan jasmani dapat dilakukan untuk mengukur tingkat keterampilan siswa. Tes ini dapat
berupa tes-tes keterampilan olahraga maupun tes kemampuan fisik, berupa komponen kebugaran jasmani.
Beberapa contoh tes keterampilan pendidikan jasmani dan olahraga antara lain: Tes kebugaran jasmani
dari Cooper, tes Asean Committe on the Standarization of Physical Fitness Test (ACSPFT), tes kesegaran
jasmani Indonesia, tes keterampilan bolavoli, sepakbola, sepaktakraw, bolabasket, bulutangkis, tenis
meja, tenis lapangan, senam, renang, dsb.
2. PENGERTIAN PENGUKURAN Edwind & Brown (1957) mengemukakan pengukuran sebagai proses
penentuan tingkat kuantitas dari sesuatu. Johnson & Nelson (1974) mengemukakan pengukuran bertujuan
membantu proses evaluasi dengan menggunakan berbagai teknik dan alat untuk mengumpulkan data.
Mathews (1978) menyatakan pengukuran merupakan bagian dari evaluasi, melalui prosedur kuantitatif
dengan menggunakan instrumen tertentu. Menurut Verducci (1980) pengukuran merupakan aspek
kuantitatif untuk menentukan.
3 informasi tentang sikap atau perlengkapan secara tepat. Kirkendall, (1980) menyatakan pengukuran
merupakan proses pengumpulan informasi. Arikunto (1991) membedakan antara mengukur, menilai dan
mengevaluasi. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuran bersifat
kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk,
penilaian bersifat kualitatif. Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pendapat di depan adalah bahwa
pengukuran merupakan bagian dari evaluasi yang menggunakan alat dan teknik tertentu untuk
mengumpulkan informasi secara tepat dan benar. Ketepatan mendapat tekanan penting karena alat yang
digunakan harus sesuai dengan kondisi yang akan di ukur. Apabila ingin mengukur tinggi badan
seseorang, maka alat yang harus digunakan adalah stadiometer. Kebenaran yang dimaksud adalah, selain
alat yang digunakan sesuai, maka teknik pengukurannya juga harus benar. Kalau ingin mengukur tinggi
badan, maka orang yang diukur harus berdiri tegak. Contoh; pengukuran yang sering dijumpai dalam
pendidikan jasmani diantarnya adalah: mengukur kecepatan lari, renang dan balap sepeda dengan
menggunakan stopwatch. Mengukur jauhnya lompatan atlit lompat jauh, tingginya lompatan atlit lompat
tinggi, jauhnya lemparan atlit lempar lembing, lempar cakram, tolak peluru dan lontar martil diukur
dengan menggunakan meteran.
3. PENGERTIAN EVALUASI Edwin dan Brown (1957) mengemukakan evaluasi adalah suatu proses
menentukan nilai atau harga dari sesuatu. Johnson dan Nelson (1974) menyatakan bahwa evaluasi lebih
penting dari pengukuran, evaluasi berguna sebagai dasar untuk menilai berdasarkan data yang
dikumpulkan melalui proses pengukuran. Mathwes (1978) menyatakan evaluasi.
4 Evaluasi dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga mencakup pengambilan keputusan, penaksiran,
penilaian, dan implementasi terhadap proses pendidikan secara keseluruhan. Menurut Verducci (1980)
evaluasi merupakan proses yang sistematis untuk menentukan tingkat tercapainya suatu tujuan. Evaluasi
menurut Kirkendall (1980) adalah suatu proses penentuan nilai atau pengumpulan data yang memiliki
makna. Ratna Sayekti (1988) menyatakan evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk
menentukan seberapa jauh tujuan instruksional telah dicapai siswa. Berdasarkan pendapat di depan, dapat
disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses yang sitematis untuk menentukan nilai berdasarkan
data yang dikumpulkan melalui pengukuran. Proses pemberian nilai harus dilakukan secara obyektif, dan
diusahakan unsur-unsur subjektif tidak masuk sebagai pertimbangan dalam penilaian. Dengan kata lain
dapat dinyatakan bahwa evaluasi meliputi kedua langkah di depan, yaitu mengukur dan menilai.
C. TUJUAN DAN PRINSIP PENGUKURAN & EVALUASI 1. Tujuan Pengukuran dan Evaluasi Dalam
dunia pendidikan setiap langkah yang dilakukan harus selalu mempunyai tujuan, termasuk juga semua
kegiatan dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani. Dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 0413/U/1987 dinyatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari
pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani bertujuan mengembangkan individu secara organis,
neuromuskuler, intelektual dan emosional. Hal tersebut diperkuat pendapat Abdoellah (1988) yang
menyatakan tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah meliputi: (1) Perkembangan organik, (2)
perkembangan neuro muskuler, (3) perkembangan personalsosial, dan (4) perkembangan kemampuan
bernalar. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pendidikan di sekolah diperlukan pengukuran dan
evaluasi. Scott (1959) menyatakan bahwa pengukuran dapat menggunakan banyak cara, diantaranya
adalah menggunakan tes, yang tujuannya untuk menentukan status siswa dan tingkat kemampuan. Safrit
(1981) dan Verducci (1980) menyatakan tujuan pengukuran dan evaluasi meliputi: (1) Mendiagnosis
kelemahan (kekurangan), (2) pengelompokan siswa sesuai dengan kemampuan, (3) mengarahkan siswa
sesuai dengan program, (4) memprediksi tingkat kemampuan, (5) menentukan prestasi siswa, (6)
mengetahui kemajuan siswa, (7) memotivasi siswa, (8) penentuan kelas, (9) mengevaluasi efektifitas
pengajaran, (10) melakukan perbaikan program administrasi, dan (11) mengevaluasi kurikulum. Menurut
Kirkendall (1980) tujuan pengukuran dan evaluasi meliputi: Penentuan status, pengelompokan siswa,
seleksi siswa, diagnosis dan bimbingan, motivasi, mempertahankan standar, perlengkapan pengalaman
pendidikan, dan melengkapi penelitian.
D. Rangkuman Tes adalah instrumen atau alat yang berfungsi untuk mengumpulkan data yang berupa
pengetahuan maupun keterampilan yang dimiliki oleh seorang siswa atau mahasiswa. Pengukuran
merupakan bagian dari evaluasi yang menggunakan alat dan teknik tertentu untuk mengumpulkan
informasi secara tepat dan benar. Evaluasi merupakan suatu proses yang sitematis untuk menentukan nilai
berdasarkan data yang dikumpulkan melalui pengukuran. Pengukuran dan evaluasi dapat memiliki
beberapa tujuan, tujuan pengukuran dan evaluasi tersebut meliputi: (1) penentuan status siswa, (2)
pengelompokan siswa, (3) melakukan seleksi, (4) diagnostik dan bimbingan, (5) motivasi siswa, (6)
mempertahankan standar, dan (7) melengkapi pengalaman pendidikan. Prinsip-prinsip pengukuran dan
evaluasi antara lain; (1) pengukuran dan evaluasi harus sesuai dengan filsafat hidup suatu bangsa, (2)
dilakukan secara obyektif, (3) dilaksanakan sebelum, selama dan setelah berlangsungnya proses belajar
mengajar, (4) menganut prinsip kontinyuitas, (5) prinsip menyeluruh (komprehenship), (6) dipimpin dan
dikelola oleh orang yang ahli dalam bidangnya, (7) hasil pengukuran dan evaluasi harus diinterpretasikan
untuk semua individu tentang aspek sosial, mental, fisik dan psikologis.
DAFTAR PUSTAKA

http://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/buku-5.pdf

Anda mungkin juga menyukai