Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENILAIAN PENCAPAIAN

HASIL BELAJAR FISIKA


RAGAM PENILAIAN MENURUT TUJUAN

DISUSUN OLEH :

1. Alifia Azis Rahmasari (16302241004)


2. Rifa Efendi (17302241007)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMI PENGETAHUAN ALAM

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

2018

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, kami telah menyelesaikan Makalah
Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Fisika, mengenai “Penilaian Diagnostik,
Formatif, dan Submatif”.
Penulisan makalah mengenai “Penilaian Diagnostik, Formatif, dan
Submatif” merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah “PPHBF” di Universitas Negeri Yogyakarta program studi
Pendidikan Fisika.
Dalam penyusunan makalah ini kami merasa banyak kekurangan, baik pada
teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah  ini. Semoga Makalah Penilaian
Pencapaian Hasil Belajar Fisika ini bermanfaat bagi saya sendiri khususnya dan
para pembaca pada umumnya. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.

Yogyakarta, 30 September 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ 1
KATA PENGANTAR......................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah................................................................................... 4
C. Tujuan...................................................................................................... 5
BAB II ISI
A. Tes Diagnostik......................................................................................... 6
B. Tes Formatif ........................................................................................... 7
C. Tes Sumatif ............................................................................................ 9
D. Perbandingan Tes Diagnostik, Tes Formatif, dan Tes Sumatif.............. 13
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
A. Kesimpulan.............................................................................................. 15
B. Saran........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian di sekolah termasuk hal yang penting terutama pada proses
belajar mengajar fisika khususnya bagi guru dan calon guru (Supriyadi, 2005).
Penilaian merupakan kegiatan berkesinambungan guna mengumpulkan
informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat
keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Zaenal Arifin,
2009). Pada proses belajar mengajar seringkali guru memberikan penilaian
melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan tes maupun non tes.
Pada penilaian pembelajaran fisika terdapat berbagai macam bentuk tes
yang digunakan di sekolah. Adapun penilaian hasil belajar menurut tujuan,
yang meliputi penilaian formatif, sumatif, dan diagnostik. Jenis penilaian
tersebut menitik beratkan pada ranah kognitif, afektif, psikomotorik. Dalam hal
ini dapat diketahui kelebihan, kekurangan dan kemajuan belajar siswa dan
posisi siswa dalam suatu kelompok. Penilaian ini bertujuan yaitu untuk dapat
mengetahui serta mengevaluasi keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar.
Mengingat pentingnya peranan penilaian dalam proses belajar mengajar,
sistem penilaian yang diterapkan di suatu sekolah harus sesuai dengan metode
dan strategi pembelajaran yang digunakan. Dengan demikian guru perlu
mengetahui ragam penilaian yang baik dan tepat seperti yang akan dibahas
dalam makalah ini, yaitu ragam penilaian menurut tujuan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, berikut fokus
permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian diagnostik?
2. Apa yang dimaksud dengan penilaian formatif?

3. Apa yang dimaksud dengan penilaian sumatif?

4
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari tes diagnostik
2. Untuk mengetahui pengertian dari tes formatif
3. Untuk mengetahui pengertian dari tes sumatif

5
BAB II

ISI
A. Penilaian Diagnostik
1. Pengertian Penilaian Diagnostik
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang digunakan untuk
mendeteksi kesulitan belajar siswa (Supriyadi, 2005). Menurut Depdiknas
(2007: 3) diagnostik merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi gejala-gejala yang ditimbulkan. Pada pembelajaran istilah
diagnostik dapat dilakukan dalam sebuah tes. Diagnostik pada
pembelajaran melingkupi konsep yang luas yang meliputi identifikasi
kekuatan dan kelemahan siswa dalam pembelajaran.
Menurut Suwarto (2012: 114) tes diagnostik merupakan tes yang
digunakan untuk mengetahui kelemahan atau miskonsepsi pada topik
tertentu dalam pembelajaran sehingga dari hasil tes didapat masukan
tentang respon siswa untuk memperbaiki kelemahannya.
Seperti halnya dokter yang mengadakan pemeriksaan secara teliti
terhadap pasien, guru juga perlu mengadakan pemeriksaan yang disebut
dengan diagnosis. Sebelum dapat memberikan bantuan dengan tepat, guru
perlu mengadakan tes yang maksudnya mengadakan diagnosis. Tes ini
disebut tes diagnosis (Daryanto, 2008).
Menurut (Supriyadi, 2005) alur tes diagnostik dapat digabarkan
sebagai berikut,

Bantuan
Guru Melihat
Tes Diagnostik Terhadap
Kelemahan
Siswa

2. Penggunaan Tes Diagnostik


a. Menyelidiki pengetahuan yang merupakan prasarat siswa.
b. Memilih pengetahuan prasarat.
c. Memilih program yang berimbang.
d. Memilih hubungan antar tingkah laku.
e. Melihat kelemahan siswa.

6
3. Titik perhatian dari stau tes diagnostik:
Dari segi kognitif, psikomotor, dan afektif. Selain itu, juga dari segi fisik,
kejiwaan, dan lingkungan.
4. Pelaksanaan Tes Diagnostik
Penilaian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu tahap awal, proses,
dan akhir pembelajaran. Pada tahap awal ini dilakukan terhadap siswa
sebagai input. Hal ini guna mengetahui kemampuan awal atau pengetahuan
prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa. Pada tahap proses, penilaian ini
diperlukan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran mana yang masih
belum bisa dikuasai dengan baik, sehingga guru dapat memberi bantuan
secara dini. Tahap akhir penilaian diagnostik ini berguna untuk mengetahui
tingkat penguasaan siswa atas seluruh materi yang dipelajarinya (Daryanto,
2008)
5. Karakteristik Tes Diagnostik
a. Dirancang untuk mendeteksi kelemahan belajar siswa, karena itu
format dan respons yang dijaring harus didesain memiliki fungsi
diagnostik;
b. Dikembangkan berdasarkan analisis terhadap sumber-sumber kesalahan
yang mungkin menjadi penyebab munculnya masalah siswa;
c. Menggunakan soal-soal bentuk constructed response (bentuk uraian
atau jawaban singkat), sehingga mampu menangkap informasi secara
lengkap. Dalam kondisi tertentu dapat mengunakan bentuk selected
response (misalnya bentuk pilihan ganda), namun harus disertakan
penjelasan mengapa peserta tes memilih jawaban tertentu. Dengan
demikian, dapat meminimalisir jawaban terkaan dan dapat ditentukan
tipe kesalahan atau masalahnya;
d. Disertai rancangan tindak lanjut yang sesuai dengan kesulitan yang
teridentifikasi (Depdiknas, 2007).
B. Penilaian Formatif
1. Pengertian Penilaian Formatif
Penilaian formatif merupakan penilaian yang memiliki tujuan untuk
mencari feedback. Hasil dari penilaian formatif dapat digunakan untuk

7
memperbaiki proses belajar-mengajar yang sedang maupun sudah
dilaksanakan. Sebenarnya penilaian formatif tidak hanya dilakukan pada
tiap akhir pelajaran, tetapi juga ketik pelajaran sedang berlangsung. Misal,
ketika guru sedang mengajar, mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
siswa untuk mencek atau mendapatkan informasi apakah siswa telah
memahami apa yang telah diterangkan guru, apabila masih banyak siswa
yang belum mengerti, tindakan guru selanjutnya ialah mengubah ata
memperbaiki cara mengajar sehingga bisa dipahami oleh siswa (Ngalim
Purwanto, 2004).
Penilaian formatif melibatkan proses mencari dan
menginterpretasikan bukti-bukti yang digunakan siswa dan guru untuk
memutuskan posisi awal dalam pembelajaran, kemana siswa perlu
melangkah dan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya (Assessment
Reform Group, 2002). Lebih lanjut ditekankan bahwa agar penilaian
formatif lebih efektif, guru harus terampil dalam menggunakan strategi
penilaian yang bervariasi. Strategi penilaian tersebut dalam penilaian
formatif bisa berupa observasi, diskusi siswa, umpan balik, self assesment
dan peer assessmen (Dunn, K., E. & Mulvenon, S., W, 2009). Penilaian
formatif tidak hanya berbentuk tes tertulis dan hanya dilakukan pada setiap
akhir pelajaran, tetapi bisa juga berbentuk pertanyaan-pertanyaan lisan dan
tugas-tugas yang diberikan selama pelajaran berlangsung ataupun sesudah
pelajaran selesai. Dalam hubungan ini maka pretes dan post-tes yang biasa
dilakukan dalam sistem pengajaran PPSI termasuk dalam penilaian formatif
(Ngalim Purwanto, 2004).
Alur dari tes formatif dapat digambarkan sebagai:

Pretes Program Postes

8
2. Fungsi Peniliaian Formatif
Fungsi penilaian formatif adalah guna membaiki proses
pembelajaran maupun strategi pembelajaran yang telah diterapkan.
Penilaian ini dapat dilakukan secara kontinu atau periodik tertentu dalam
satu proses belajar mengajar. Fokus penilaian berkisar pada pencapaian
hasil belajar mengajar pada setiap unit atau blok material yang telah
direncanakan untuk di evaluasi. Informasi yang diperoleh dari evaluasi
formatif ini secepatnya dianalisis guna memberikan gambaran kepada guru
atau administrator, tentang perlu tidaknya dilakukan program-program
perbaikan bagi para siswa yang memerlukan (Sukardi, 2008).
3. Manfaat penilaian Formatif
a. Manfaat bagi siswa
1) Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mengevaluasi
bahan program secara menyeluruh.
2) Merupakan penguatan bagi siswa.
3) Usaha perbaikan, dengan umpan yang diperoleh setelah melakukan
tes. Siswa mengetahui kelemahan-kelemahannya. Bahkan dengan
teliti siswa dapat mengetahui bahan mana yang belum dikuasainya.
4) Sebagai diagnosa, bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan hasil tes formatif, siswa dengan jelas dapat
mengetahui bagaimana bahan pelajaran yang masih dirasakan sulit.
b. Manfaat bagi guru
1) Mengetahui sejauh mana bahan-bahan yang diajarkan sudah dapat
diterima oleh siswa. Hal ini akan menentukan pola apakah guru itu
harus mengganti cara menerangkan (strategi mengajar) atau tetap
dapat menggunakan cara (strategi) yang lama.
2) Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum
menjadi milik siswa. Jika belum dikuasai maka harus diterangkan
lagi, kemungkinan memerlukan media lain untuk memperjelas
materi tersebut.
3) Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan
diberikan.

9
c. Manfaat bagi program
1) Apakah program yang diberikan sudah tepat atau sesuai dengan
kecakapan anak.
2) Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan
prasyarat yang belum diperhitungkan.
3) Apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk mempertinggi
hasil yang akan dicapai.
4) Apakah metode, pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan udah
tepat (Daryanto, 2008).
4. Prinsip-Prinsip Penilaian Formatif
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam merancang dan
melaksanakan penilaian formatif adalah sebagai berikut (E Sa’adah, 2015):
a. Komprehensif.
b. Progresif dan terintegrasi dengan baik ke dalam aktivitas di dalam
kelas.
c. Sesuai dengan tujuan, outcome kompetensi yang mereka inginkan
untuk dinilai.
d. Jelas, bermanfaat, tidak ambigu.
e. Objektif.
f. Konsistensi atas tujuan yang ingin dicapai.
5. Teknik Penilaian Formatif
Terdapat berbagai macam teknik yang dapat digunakan sebagai
penilaian formatif. Teknik-teknik tersebut dapat dibagi ke dalam tipe
tertulis dan tidak tertulis sebagai berikut (E Sa’adah, 2015) :
Tidak Tertulis Tertulis

Pertanyaan Ujian

Observasi Esai

Wawancara/Konferensi Portofolio

Presentasi Penilaian Mandiri

10
C. Penilaian Sumatif
1. Pengertian Penilaian Sumatif
Istilah “sumatif” berasal dari kata “sun” yang berarti “total obtained
by adding together items, numbers or amounts”. Artinya penilaian sumatif
berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau
seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai (Zainal Arifin, 2009).
Dengan demikian, ujian akhir semester dan ujian nasional penilaian
sumatif. Penilaian sumatif merupakan penilaian yang dilakukan untuk
memperoleh data atau informasi sampai di mana penguasaan atau
pencapaian belajar siswa terhadap pelajaran yang telah dipelajarinya
selama jangka waktu tertentu (Ngalim Purwanto, 2004).
Penilaian ini dititikberatkan pada penilaian yang berorientasi kepada
produk bukan kepada sebuah proses. Bagaimanapun hasil yang diperoleh
dari tes sumatif, terlihat menjadi keputusan akhir, karena tidak adanya
kesepakatan bagi guru untuk memperbaiki kekurangan para siswa pada
semester tersebut. perubahan baru bisa dilakukan pada tahun berikutnya
atau sekedar bahan untuk penyempurnaan semester berikutnya. Wujud dari
tes sumatif di sekolah adalah tes hasil belajar, tes pencapaian belajar,
ulangan umum bersama, ujian semester, dan ujian akhir.
2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Sumatif
a. Fungsi utama penilaian sumatif :
1) Untuk menentukan nilai akhir peserta akhir peserta didik dalam
periode tertentu.
2) Untuk memberikan keterangan tentang kecakapan atau
keterampilan peserta didik dalam periode tertentu.
3) Untuk memperkirakan berhasil tidaknya peserta didik dalam
pelajaran berikutnya yang lebih tinggi.
Tujuan dari penilaian sumatif ini adalah menentukan nilai (angka)
berdasarkan tingkatan hasil belajar peserta didik yang selanjutnya
dipakai sebagai angka rapor. Hasil ini juga bisa dimanfaatkan untuk
perbaikan proses pembelajaran secara menyeluruh (E Sa’adah, 2015).

11
3. Manfaat Penilaian Sumatif
Ada 3 manfaat terpenting, diantaranya :
a. Untuk menentukan nilai.
b. Untuk menentukan seorang anak dapat atau tidaknya mengikuti
kelompok dalam menerima program berikutnya.
c. Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi
orang tua siswa, pihak bimbingan dan penyuluhan di sekolah serta
pihak-pihak lain apabila siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain,
akan melanjutkan belajar atau akan memasuki lapangan kerja.
4. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Sumatif
Menurut (Supriyadi, 2005: 17) Pada setiap usainya sekelompok
program biasanya sekolah mengadakan tes sumatif bersama atau ulangan
umum bersama. Tes sumatif bersama mempunyai kelebihan dan
kekurangan yaitu :
a. Kelebihan dari UUB yaitu :
1) Adanya persaingan sehat antarsekolah.
2) Adanya tolok ukur kemajuan antarsekolah.
3) Adanya standardisasi mutu antarsekolah.
b. Kekurangan UUB yaitu :
1) Otorisasi dalam pemberian materi pelajaran.
2) Kecurangan-kecurangan individual.
5. Waktu Pelaksanaan Penilaian Sumatif
Penilaian ini dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian
sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Tes sumatif ini
disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada akhir
catur wulan atau akhir semester (Daryanto, 2008).

12
Perbandingan tes diagnostik, formatif, dan sumulatif

Ditinjau dari Tes Diagnostik Tes Formatif Tes Sumatif

Fungsinya 1.Mengelompokkan Umpan balik bagi Memberi tanda


siswa berdasarkan siswa, guru,maupun telah mengikuti
kemampuannya program untuk suatu program, dan
2.Menentukkan menilai menentukkan posisi
kesulitan belajar pelaksanaan suatu kemampuan siswa
yang dialami unit program dibandingkan
dengan anggota
kelompoknya
Sasaran Kemampuan Kemampuan Seluruh kemampuan
Kemampuan kognitif, kognitif, kognitif, afektif,
afektif, psikomotor afektif, psikomotor psikomotor yang
yang belum/sulit yang belum/telah telah dikuasai/
dikuasai dikuasai dikembangkan

cara memilih 1.Memilih tiap-tiap Mengukur semua Mengukur tujuan


tujuan yang keterampilan tujuan instruksional instruksional umum
dievaluasi prasyarat khusus
2.memilih tujuan
setiap program
pembelajaran secara
berimbang
3. memilih yang
berhubungan
dengan tingkah laku
fisik, mental dan
perasaan
Skoring (cara menggunakan Menggunakan menggunakan
menyekor) standar mutlak dan standar mutlak standar relatif
relatif

13
Taraf Mudah, sedang, Hanya soal-soal Mudah, sedang,
kesukaran sukar bervariasi mudah dan sedang sukar
soal mengikuti segmen saja
pelajaran/pokok dan
sub pokok bahasan

Waktu Bila diperlukan Secara berkala Akhir pelajaran/


pelaksanaan sepanjang pelajaran sepanjang pelajaran akhir
berlangsung berlangsung penggal pelajaran

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa serta faktor-faktor penyebabnya. Pelaksanaan
penilaian semacam ini biasanya bertujuan untuk keperluan bimbingan
belajar, pengajaran remedial, menemukan kasus-kasus dan lain-lain.
2. Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari
atau memperoleh sebuah umpan balik (feedback). Selanjutnya dari hasil
tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki suatu proses belajar mengajar
yang sedang atau sudah dilaksanakan.
3. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data
atau informasi sampai di mana penguasaan atau pencapaian belajar siswa
terhadap pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.
Dititikberatkan pada produk bukan proses.
B. Saran
Dalam penyususnan makalah ini, tim penyususn megalami hambatan-
hambatan dari literatur yang kurang memadai atau bervariasi. Dengan
demikian, penyusun mengharapkan kritik terhadap makalah ini baik dari segi
isi maupun penyususnan kata-kata dalam penulisannya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Assessment Reform Group. 2002. Testing, Motivation and Learning. ARG-
Nuffield Foundation-EPPI Centre.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Panduan Penilaian  Kelompok Mata 
Pelajaran  Ilmu.
Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Dunn, K., E. & Mulvenon, S., W. 2009. A Critical Review of research on
Formative Assessment. Journal Practical Assessment Research &
Evaluation. 14,(7), 1-14.
ESa’adah. 2015. http://digilib.uinsby.ac.id/2416/5/Bab%202.pdf. Diakses pada
Jumat tanggal 30 Oktober 2018.
Ngalim Purwanto. 2004. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Yogyakarta: PT
Bumi Aksara.
Supriyadi. 2005. Kajian Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Fisika. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Suwarto. 2012. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Zainal Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

16

Anda mungkin juga menyukai