Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ASESMEN BK TES
“Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Tes”

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Daharnis, M.Pd., Kons.
Lisa Putriani, S.Pd., M.Pd., Kons.

Disusun Oleh Kelompok 2:

Annisa Salsabila (22006009)


Klarisa Firnia Saputri (22006027)
Muhammad Zaky Alfath (22006087)
Nur Asyifa Ariela (22006095)

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas ridho dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Maksud dan
Tujuan Pelaksanaan Tes”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Asesmen BK Tes. Selain itu kami berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca. Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak
Prof. Dr. Daharnis, M.Pd., Kons dan Ibuk Lisa Putriani, S.Pd., M.Pd., Kons selaku
dosen pengampu yang telah memberi kami kepercayaan untuk menulis makalah
ini dengan tujuan menambah ilmu pengetahuan mengenai Asesmen BK Tes.
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih kepada pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir.

Padang, 12 September 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I ........................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II ......................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Klasifikasi.............................................................................................5

a. Seleksi, Skrinning/pelatihan...........................................................5

b. Diagnostic.......................................................................................6

c. Penempatan.....................................................................................7
B. Meningkatkan pemahaman diri dan prediksi ...................................... 4
C. Modifikasi Program/ Perlakuan dan Monitoring Evaluasi…………...8

D. Penelitian/penyelidikan ilmiah.............................................................9

BAB III............................................................................................................12

PENUTUP.......................................................................................................12

A. Kesimpulan...........................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tes seleksi sering dikenal dengan istilah “ujian saringan”atau “ujian masuk”.
Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru, dimana hasil tes
digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian
banyak calon yang mengikuti tes. Skrining yaitu suatu tes yang dilakukan setelah
melakukan tes seleksi, disini para peserta yang telah lulus tes seleksi di tes ulang
kembali yang berguna mengetahui siapa saja yang benar-benar
menguasai di bidangnya. Skrining mengacu pada penyelididkan untuk menentukan
mana yang memerlukan atau berhak atas perlakuan khusus. Diagnostik merupakan
tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat jenis kesukaran yang dihadapi
oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu.Sertifikasi adalah tes yang
dilaksanakan untuk para guru yang melibatkan unsur lembaga, sumber daya
manusia, dan sarana prasarana yang mendukung lembaga penyelenggara ujian.
Penempatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menempatkan siswa
berdasarkan kemampuan yang dimiliki peserta didik. Tes psikologi konstribusinya
pada program layanan pemahaman diri merupakan layanan utama. Dengan
pemahaman diri yang baik individu akan dapat mengarahkan diri dan membuat
keputusan secara tepat dalam mewujudkan dirinya secara optimal.Modifikasi
program merupakan sebuah proses merubah program yang sudah ada, dengan
menyesuaikan pada hasil tes. Evaluasi merupakan bagian yang terikat dengan waktu
untuk mengkaji secara sistematis dan objektif relevansi, kerja, dan keberhasilan dari
program yang sedang berjalan atau program yang telah selesai, (Zaenal
Arifin,2009).konsep penelitian dapat pula diterima atau diterapkan dalam ilmu-ilmu
sosial sekalipun pengukuran dalam ilmu kealaman. Penelitian dipandang sebagai
kegiatan yang dilakukan secara sistematik.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep dari macam-macam klasifikasi?
2. Konsep meningkatkan pemahaman diri dan prediksi?
3. Konsep Modifikasi program/ perlakuan dan monitoring evaluasi?
4. Konsep Penelitian dan penyelidikan ilmiah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep dari macam-macam klasifikasi


2.Untuk mengetahui Konsep mwningkatkan pemahaman diri dan prediksi
3.Untuk mengetahui Konsep Modifikasi program/perlakuan dan
monitoring evaluasi
4. Untuk mengetahui Konsep Penelitian dan penyelidikan ilmiah

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Klasifikasi
1. Seleksi
Tes seleksi sering dikenal dengan istilah“ujian saringan” atau “ujian
masuk”. Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru, dimana
hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik
dari sekian banyak calon yang mengikuti tes.
Sebagai tindak lanjut dari hasil tes seleksi, maka para calon yang dipandang
memenuhi batas persyaratan minimal yang telah ditentukan dinyatakan sebagai
peserta tes yang lulus dan dapat diterima sebagai siswa baru,sedangkan yang
tidak memenuhi batas persyaratan minimal dinyatakan tidak lulus
dankarenanyatidak dapat diterima sebagai siswa baru.
2. Skrining (pelatihan)
Skrining yaitu suatu tes yang dilakukan setelah melakukan tes seleksi, disini
para peserta yang telah lulus tes seleksi di tes ulang kembali yang berguna
mengetahui siapa saja yang benar-benar menguasai di bidangnya. Skrining
mengacu pada penyelididkan untuk menentukan mana yang memerlukan atau
berhak atas perlakuan khusus.
3. Diagnostik
Diagnostik merupakan tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat
jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran
tertentu. Fungsi diagnostik yang dimaksudkan adalah perumusan masalah yang
dihadapi siswa dan perkiraan penyebabnya siswa dapat dibantu memahami
dengan baik pengetahuan dan keterampilan tertentu yang dimiliki, sehingga
siswa memiliki wawasan yang luas dalam bidang tertentu.
Pengertian tes diagnostic dilihat dari segi tujuannya dalam bidang
pendidikan yaitu tes yang dilaksanakan untuk mendiagnosis dan mengidentifikasi
kesukaran-kesukaran dalam belajar. Mendeteksi faktor-faktor atau yang
menyebabkan terjadinya kesukaran belajar dan menetapkan cara mengatasi
kesukaran atau kesulitan belajar tersebut. Tes diagnostic dilihat dari fungsinya
yaitu:
6
a. Mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuannya.
b. Menentukan kesulitan belajar yang dialami.
c. Umpan balik bagi siswa, guru, maupun program untuk menilai
pelaksanaan suatu unit program.
d. Memilih tiap-tiap keterampilan prasyarat.
e. Memilih tujuan setiap program pembelajaran secara berimbang.
f. Memilih yang berhubungan dengan tingkah laku, fisik, mental, dan perasaan.
g. Mengukur semua tujuan intruksional.
h. Skoring (cara menyekor)
i. Menggunakanstandar mutlak dan relative.
Materi yang ditanyakan dalam tes diagnostic pada umumnya ditekankan
pada bahan-bahan tertentu yang bias anya atau menurut pengalaman sulit
dipahami siswa.Tes jenis ini dapat dilaksanakan secara lisan, tertulis, perbuatan
atau kombinasi dari ketiganya. Diagnostik dapat dibagi menjadi beberapa bagian
yaitu:
a. Diagnostik untuk seleksi, Dengan alat tes tertentu akan dapat didiagnosis
potensi calon siswa untuk materi mata pelajaran tertentu.
b. Diagnosis untuk keperluan bimbingan dan konseling, Seperti dalam instusi
pendidikan yang berasal dari permasalahan siswa.
c. Diagnostik untuk keperluan terapi, Problematik di lembaga pendidikan,
dihadapkan pada kasus-kasus tertentu yang menuntut pihak konselor
mendapatkan informasi diagnosis untuk keperluan terapi.
d. Diagnosis untuk pemilihan jabatan, Untuk seleksi pemilihan manajer atau
rekruitmen
4. Sertifikasi
Sertifikasi adalah tes yang dilaksanakan untuk para guru yang melibatkan
unsure lembaga, sumber daya manusia, dan sarana prasarana yang mendukung
lembaga penyelenggara ujian. LPTK yang reditasi dan ditunjuk oleh pemerintah,
yang anggotanya dari unsur lembaga penghasil LPTK. Sarana pendukung yang
diperlukan dalam penyelenggara ujian sertifikasi adalah sarana akademik,
pratikum, dan administrasi. Sarana pendukung ini sesuai dengan bidang keahlian,
bidang studi, maupun bidang studi yang menjadi tujuan ujian sertifikasi yang
dilaksanakan.

7
Adapun prosedur dalam penyelenggaraan ujian sertifikasi yang
diselenggarakan oleh Ditjen PMPTK adalah mempersiapkan beberapa perangkat
dan mekanisme ujian sertifikasi serta melakukan sosialisasi ke berbagai wilayah,
melakukan rekrutmen calon pesertaujian sertifikasi sesuai dengan prasyarat yang
telah ditetapkan baik prasyaratan administratif, akademik, maupun
prasyaratan lainnya.
5. Penempatan
Penempatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menempatkan siswa
berdasarkan kemampuan yang dimiliki peserta didik. Kemampuan ini dapat
digunakan untuk mendatang sehingga peserta didik dapat dibimbing dan
dilakukan serta ditempatkan pada jurusan yang sesuai dengan kemampuan dasar
yang dimilikinya.
Menurut Djaali dan Muljono, tes jenis ini dilakukan pada awal tahun
ajaran untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik sehubungan dengan
pelajaran yang akan disajikan. Dengan demikian peserta didik dapat
ditempatkan pada kelompok yang tepat, misalnya pada kelompok atas, sedang
atau yang lain. Penilaian demikian biasanya menggunakan tes yang disusun
dalam lingkup yang luas dan tingkat kesukaran yang bervariasi agar dapat
membedakan peserta didik yang sudah atau belum menguasi pelajaran/standar
kompetensi tertentu.

B. Meningkatkan Pemahaman Diri Dan Prediksi


Tes dapat meningkatkan pemahaman diri bagi peserta didik yang mengikuti tes
tersebut seperti apa saja kekurangan serta kelebihan yang serasa dimampu
dibidangnya. Dengan adanya tes dirasa dapat membuat seseorang mampu
memahami dirinya sendiri. Seperti tes pada tes psikologi konstribusi nya pada
program layanan pemahaman diri merupakan layanan utama. Dengan pemahaman
diri yang baik individu akan dapat mengarahkan diri dan membuat keputusan secara
tepat dalam mewujudkan dirinya secara optimal.
Tes juga dapat menyajikan fungsi-fungsi tertentu, dapat memberikan data untuk
membantu para siswa dalam meningkatkan pemahaman dirinya secara optimal dan
mengembangkan eksplorasi dalam berbagai bidang tertentu. Disamping itu,
pengukuran psikologi berfungsi memprediksi, memperkuat, meyakinkan para siswa
dalam menyajikan fungsi-fungsi hasil pengukuran psikologi, tes psikologi dapat
8
digunakan sebagai suatu alat prediksi. Prediksi merupakan hasil pengukuran dari
hasil tes psikologi yang dapat membantu dalam memprediksi keberhasilan atau
tingkat keberhasilan tertentu, yaitu memungkinkan individu memiliki harapan
dalam bidang studi tertentu, pekerjaan, jabatan, karir atau dalam bidang usaha
lainnya.
Seorang konselor professional yaitu yang terlibat dalam layanan testing.
Berkewajiban memberikan informasi tentang prediksi hasil tes pada para siswa nya
dan menjelaskan kepadanya fungsi dan peranan dari tes yang telah dijalaninya dan
dapat mengambil keputusan bermakna dan layak serta sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan.
Untuk memahami diri siswa, sampai di mana kemampuan yang ia miliki dan
memudahkan penempatan karir atau prediksi cita-cita yang ia impikan. Membantu
siswa untuk mengenal dirinya sendiri. Yaitu agar siswa siswa mengerti apa
kelebihan-kelebihannya dan apa kekurangannya. Dengan demikian tes dapat
dikatakan berperan sebagai alat untuk membantu konselor memahami siswanya
dengan lebih baik dan menyeluruh sehingga siswa yang dibimbing dapat memahami
dirinya sendiri dan bias mengambil keputusan secara tepat (J Cronbach: 1949).

C. Modifikasi Program/ Perlakuan dan Monitoring Evaluasi


Modifikasi program merupakan sebuah proses merubah program yang sudah
ada, dengan menyesuaikan pada hasil tes. Evaluasi merupakan bagian yang terikat
dengan waktu untuk mengkaji secara sistematis dan objektif relevansi, kerja, dan
keberhasilan dari program yang sedang berjalan atau program yang telah selesai,
(Zaenal Arifin,2009). Dalam arti lain evaluasi merupakan kegiatan untuk mengulas
program-program yang dijalankan atau yang telah dijalankan tentang bagaimana
program itu sudah mencapai tujuan yang diinginkan dan dalam prosesnya telah
sesuai dengan langkah-langkah yang dirancang apa belum. Untuk menjawab
pertanyaan selektif dan pertanyaan spesifik yang akan dijadikan pedoman bagi
pengambil keputusan atau manajemen evaluasi harus dilakukan secara efektif.
Evaluasi ini juga berguna untuk menyediakan informasi apakah asumsi atau teori
yang dilatarbelakangi suatu program sudah valid, berhasil atau tidak berhasil dan
alasannya. Perlakuan dan evaluasi merupakan suatu tindakan yang harus diberikan
individu untuk melakukan penilaian terhadap suatu proses dalam jangka waktu
pencapaian target yang telah ditentukan.
9
Daruma (1998) mengemukakan bahwa tes juga dapat memodifikasi
program. Dari hasil tes tersebut seseorang dapat menciptakan suatu program yang
nantinya bisa dilakukan , dan dapat mencapai tujuan program seperti yang
diharapkan. Alat evaluasi hasil tes belajar minimal mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1. Dapat mengukur tingkat penguasaan terhadap seperangkat materi atau tingkat
pencapaian terhadap seperangkat tujuan tertentu.
2. Dapat menentukan kedudukan atau perangkat siswa dalam kelompok, tentang
penguasaan materi atau pencapaian tujuan pembelajaran tertentu.
3. Lebih di titik beratkan untuk mengukur keberhasilan program pembelajaran.
4. Dan lebih dititik beratkan untuk mengukur keberhasilan belajar masing-masing
individu peserta tes.

Murphy (2005) mengemukakan Hasil dari tes psikologis digunakan sebagai


dasar informasi dalam mengambil keputusan. Informasi individu yang digali
melalui suatu tes psikologis dapat menjadi prediktor yang meramalkan peforma
individu dalam suatu tugas. Oleh karena itu tes psikologis yang akan digunakan
harus memenuhi kualitas psikometri yang baik agar dapat diterapkan dalam
mengukur suatu atribut psikologi pada individu.

D. Penelitian Dan Penyelidikan Ilmiah

Penelitian merupakan penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari


fakta. Pinsip-prinsip suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuai
penelitian yang hubungannya sangat erat dengan metode ilmiah, khususnya pada
bidang ilmu kealaman. Pada hakikatnya penelitian adalah suatu usaha untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Pola metode ilmiah:
1. Identifikasidanpembatasan masalah
2. Perumusanhipotesis
3. Pengumpulan, pengorganisasiandananalisis data.
4. Verifikasi, apakah hipotesis ditolak, diterima dan dimodifikasi.

10
Pengertian penelitian menurut para ahli:
1. Kerlingger (1986) penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol,
empiris dan kritis dari suatu hipotesis mengenai hubungan tertentu antar
fenomena.
2. Fellin, Tripodi dan Mayer (1996) menyatakan bahwa penelitian merupakan suatu
cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan
pengetahuan yang dapat disampaikan dan dikomunikasikan serta diuji oleh
peneliti lain.
3. Hamidi (2007) penelitian merupakan aktivitas keilmuan yang dilakukan karena
ada kegunaan yang ingin dicapai baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan
manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Lambat laun konsep penelitian dapat pula diterima atau diterapkan dalam ilmu-
ilmu sosial sekalipun pengukuran dalam ilmu kealaman. Penelitian dipandang sebagai
kegiatan yang dilakukan secara sistematik. Suatu penelitian bertujuan untuk
merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap
pertanyaan penelitian tersebut. Beberapa rangkuman tujuan penelitian untuk:
1. Eksplorasi : pada umumnya tujuan eksplorasi karena memuaskan keingintahuan
awal dan nantinya ingin lebih memahami lagi sekaligus menguji kelayakan
penelitian lalu mengembangkan metode yang akan dipakai nantinya dalam
penelitian.
2. Deskripsi: berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau
membedakannya dengan fenomena yang lain.
3. Prediksi: berupaya mengidentifikasi hubungan dan keterkaitan yang
memungkinkan kita berspekulasi tentang hal yang lain.
4. Eksplanasi: mengkaji hubungan sebab-sebab di antara dua fenomena yang telah
terjadi.
5. Aksi atau tindakan: dalam hal ini yaitu dapat meneruskan salah satu tujuan di atas
dengan menetapkan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak.

Kegunaan penelitian merupakan menekan kan sasaran yang ingin dicapai dan
menegaskan manfaat serta sumbangan yang bisa diberikan dari hasil penelitian
tersebut. Sedangkan fungsi dari penelitian yaitu mencarikan penjelasan dan jawaban
terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat
digunakan untuk pemecahan masalah.
11
BAB III

A. Kesimpulan
Instrumen tes merupakan alat ukur atau alat yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan. Misalnya untuk mengungkapkan
potensi, kemampuan ataupun permasalahan seseorang. Tujuan dari
pelaksanaan instrumen tes adalah untuk mengklasifikasi, meningkatkan
pemahaman dan prediksi, modifikasi program atau perlakuan dan evaluasi,
serta penelitian atau penyelidikan ilmiah. Dan instrumen tes ini memiliki
banyak kegunaannya baik bagi guru pembimbing, guru mata pelajaran,
kepala sekolah serta siswa

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini, tentunya masih banyak terdapat


kesalahan dan kekhilafan, untuk itu kami sangat mengharapkan masukan
dari para pembaca berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun,
sehingga dapat menjadi acuan kami ke depannya dalam membuat makalah

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Arikunto, S. 1997. Dasar-DasarPendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Daruma. (1998). Penggunaan Tes Psikologi. Jakarta: FIP UNM.
Murphy, S. (2005). The Sport Psychology Handbook: A Complete Guide to Today's best
Mental training techniques. Illinois: Human Kinetics.

13

Anda mungkin juga menyukai