Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 2

Psikologi Kepribadian

“Teori Kepribadian Perspektif Psikoanalis (Sigmund Freud”

Dosen Pengampu:

Dr. Marjohan, M.Pd., Kons

Oleh:
Afri Yuni Febrianti
22006055

DEPARTEMEN BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
MATERI

A. Sejarah Singkat Freud


Sigmund Freud lahir pada 6 Mei 1856 di Freiberg. Pada musim dingin
tahun 1873, Freud mulai belajar kedokteran di Universitas Wina dan lulus
delapan tahun kemudian. Biasanya, PhD tersedia selama lima tahun, tetapi
gelarnya ditunda setelah bekerja selama enam tahun di bawah pengawasan
seorang ahli fisiologi terkenal. Dia menghabiskan satu tahun (1879-1880)
dalam dinas militer di Austria bersama Ernst Brücke. Freud meninggalkan
Institut Fisiologi Brücke untuk berspesialisasi dalam pelatihan bedah. Freud
belajar neurologi dan psikiatri di Rumah Sakit Umum Wina. Pada tahun 1885
Freud melakukan perjalanan ke Paris dan menghabiskan empat bulan dengan
ahli saraf dan hipnotis Prancis terkenal Jean Charcot. Pada saat itu, Charcot
sedang mempelajari respons konversi dari konselor histeris yang menunjukkan
gejala fisik seperti kebutaan, tuli, dan kelumpuhan lengan dan kaki akibat
gangguan mental mereka. Dia menemukan hipnosis tidak terlalu efektif
sebagai terapi dan secara bertahap mengembangkan metodenya sendiri yang
disebut asosiasi bebas. Konselor berbaring dalam posisi santai (biasanya di
sofa) dan mengatakan apa pun yang terlintas dalam pikiran.
Dalam analisisnya memperhatikan bahwa konselor bersikeras untuk
menelusuri asal-usul pengalaman masa kanak-kanak yang traumatis, Freud
berpendapat bahwa sebagian besar pengalaman seseorang terkait dengan
pengalaman seksual. Vienna Psychoanalytic Society. Terdin dan beberapa
ilmuwan dari berbagai bidang. Pada tahun 1910, Freud telah mendapat
pengakuan internasional, tetapi perpecahan internal telah berkembang atas
teori libido, ditandai dengan kemurtadan oleh Adler dan Stekel, diikuti oleh
Jung dan lain-lain. Adler meminimalkan pentingnya faktor seksual dalam
menentukan perilaku dan tidak setuju dengan Freud yang mengangkat konsep
perebutan kekuasaan. Perpisahan dengan Jung lebih menyedihkan bagi Freud
karena Freud sangat dekat dengan Jung, dan Jung lebih pintar dan lebih
komprehensif daripada Adler.
B. Pandangan Freud Tentang Manusia
1. Manusia ditentukan oleh hubungan interpersonal dan faktor intrapsikis
Menurut Freud, tingkah laku seseorang timbul dari atau
dipengaruhi oleh apa yang ada dalam diri individu itu sendiri atau secara
alamiah tersimpan dalam dirinya, tidak diharapkan untuk mempengaruhi
tingkah laku. Misalnya, kondisi lingkungan tempat tinggal orang tersebut.
2. Manusia cenderung bertindak dengan cara yang memuaskan kebutuhan
dan naluri biologisnya
Pendapat ini menjelaskan bahwa orang cenderung berpusat pada
kepuasan dorongan atau naluri biologis yang memberikan kepuasan
berupa kenyamanan manusia. Namun, Freud memperjelas bahwa seks
bukanlah satu-satunya naluri manusia dalam arti memuaskan hasrat akan
organ seksual.
3. Orang dipandang pesimis karena tidak bisa mengendalikan nasibnya
Freud mengungkapkan bahwa kepribadian manusia terbentuk dari
pengalaman dan peristiwa yang disaksikannya dari masa lalu, yaitu Freud,
mengatakan bahwa seseorang dikuasai oleh masa lalu. Jadi orang bahkan
tidak bisa mengendalikan perubahan ataupun takdir, tapi hanya menerima
apa yang ada dalam dirinya dari masa lalu.

C. Latar Belakang Lahirnya Psikoanalisis


Psikoanalisis adalah psikologi alam bawah sadar. Perhatiannya terfokus
pada bidang motif, emosi, konflik, gejala neurotik, mimpi, dan ciri-ciri
kepribadian. Berasal dari bidang kedokteran. Hall dan Lindaay mengatakan
bahwa dalam psikologi dan psikoanalisis seseorang harus bersikap
bermusuhan. Psikolog menentang ide-ide Freud sebelum Perang Dunia II
(1938-1945). Namun, setelah Perang Dunia II, permusuhan ini menghilang
dan penetrasi timbal balik antara keduanya meningkat lebih cepat.
Psikoanalisis adalah salah satu perspektif utama dalam psikologi akademis.
Hal ini dikemukakan oleh Show, Rapport, Hall, dan Lndzey.
Psikoanalisis mulai memperhatikan masalah perilaku normal, mengarah ke
psikologi ego. Dan psikologi juga melihat psikoanalisis dan psikologi
kepribadian. Misalnya, Lewin dan Murray melakukan penelitian empiris
terkait psikoanalisis. Eksperimen seperti Hall, Miller, Mowrer, dan Sears
secara bertahap memanfaatkan konsep kepribadian Freud. Nyatanya, karya
Piaget dianggap sebagai jembatan dari psikologi ke psikoanalisis. David
Rapport menyusun modal psikoanalitik yang dekat dengan psikologi
tradisional dan dikreditkan dengan membawa pencapaian paling psikoanalitik
ke psikologi. Pelanggan dan Ericsson mengakui dampaknya.
Adanya pelatihan psikologi dalam bidang psikoanalisis telah mendekatkan
kedua ilmu tersebut. Diantaranya adalah psikologi George Klein, yang
dianggap sebagai perpaduan antara psikologi tradisional dan psikoanalisis.
Nilai eksperimen laboratorium diakui oleh psikoanalisis, termasuk metode
kuantitatif. Apresiasi terhadap penemuan proses kognitif dan perkembangan
teori psikoanalitik memberikan arah dan wawasan bagi mereka yang sudah
ada di latar belakang pendidikan psikologi umum, tidak dianggap tidak
relevan.

D. Struktur Kepribadian
1. Id (Das Es)
Sebagai sistem Freud, Id adalah sifat alami manusia yang
mempunyai fungsi menegakkan prinsip-prinsip kehidupan, dikenal sebagai
keseluruhan atau sebagai dorongan naluriah. Sumadi berpendapat, ID ini
adalah aspek biologis yaitu sistem kepribadian.
Awalnya, Freud memberikan konsep sebagai realitas-realitas
spiritual sejati, karena Id merupakan emosi (perasaan) atau emosi
seseorang subyektif manusia dan tidak ada hubungannya dengan dunia
objektif. Sebaliknya, id mencakup sifat-sifat yang ada sejak lahir atau
bawaan, termasuk insting. Sebagai reservoir energi mental yang
menggerakkan ego adalah Superego 4.
2. Das Ich
Das Ich atau ego (dalam pengertian roh) adalah inti dari kesadaran.
Disposisi sadar ini selalu berkembang melalui pengaruh biologis atau
lingkungan (environment/environment) sejak lahir. Das Ich adalah
kesenangan, implementasi dari semua dorongan dan keinginan libido yang
diinginkan. D
engan demikian, Freud mengatakan ego adalah jembatan gantung
yang menghubungkan kebutuhan dan tindakan atau alat yang melayani
mereka. Tindakan ego untuk melayani id bawah sadar dilakukan secara
sadar. Ego melakukan semua tindakan dalam kesadaran (Gerson, 1977).
3. Uber Ich
Selain berfungsi sebagai kekuatan moral, Uber ich berperan dalam
mengendalikan aktivitas ego. Uber Ich sebagai ranah norma atau nilai
dapat memiliki fungsi moral, terus memantau perilaku ego untuk
menentukan apakah perilaku tersebut dapat diterima.
Uber Ich, menilai apa yang bisa dilakukan, apa yang sedang
dilakukan, dan apa yang telah dilakukan. Penilaian diri ini adalah
melarang dan mengizinkan perilaku sehingga dapat mengkritik, memuji,
atau mengoreksi apa yang telah dilakukan.
E. Dinamika Kepribadian
Freud berpendapat bahwa manusia adalah sistem kompleks yang
menggunakan energi untuk berbagai keperluan seperti bernapas, bergerak,
observasi, dan memori. Aktivitas psikis yang dilakukan seseorang juga
memerlukan energi yang disebut energi psikis. Energi ini diubah dari energi
fisik oleh id dan instingnya. Ini sesuai dengan hukum fisika yang menyatakan
bahwa manusia dapat bergerak dan mengubah energi tanpa kehilangannya.

F. Perkembangan Kepribadian
Menurut Freud, kepribadian seseorang terbentuk pada akhir tahun kelima
kehidupan, dan perkembangan selanjutnya sebagian besar disebabkan oleh
penyempurnaan struktur dasar ini.
Lebih lanjut, Freud menunjukkan bahwa perkembangan kepribadian
berkembang melalui lima tahap yang berkaitan dengan zona sensitif seksual,
atau kepekaan terhadap bagian tubuh tertentu yang peka terhadap rangsangan.
Lima tahap pembentukan kepribadian adalah:
a) Tahap oral: 0 sampai sekitar 18 bulan Bagian tubuh yang paling mengiritasi
adalah mulut.
b) Tahap anal (anal stage): Usia sekitar 18 bulan sampai 3 tahun. Bagian
sensitif tubuh pada tahap ini adalah anus.
c) Tahap phallic: sekitar 3 sampai 6 tahun. Bagian paling sensitif dari tubuh
lingga adalah alat kelamin.
d) Masa inkubasi (incubation period): Dari usia sekitar 6 tahun sampai remaja
Selama masa ini hasrat seksual cenderung ditekan atau terpendam.
e) tahap genital: Terjadi setelah seseorang memasuki masa pubertas. Pada titik
ini individu sedang mengalami pematangan genital (Suryabrata, 2005)

G. Penyimpangan Kepribadian
Freud secara khusus membuktikan bahwa ketidaksadaran adalah realitas
empiris daripada abstraksi hipotetis. Ketidaksadaran mencakup naluri bawaan,
impuls, dan impuls, dan pengalaman traumatis (biasanya masa kanak-kanak)
yang ditekan oleh kesadaran didorong ke alam bawah sadar.

H. Implikasinya dalam Konseling


Dikembangkan oleh Sigmund Freud sekitar seabad yang lalu, metode
"penyembuhan dengan berbicara" dalam pendekatan psikoanalitik
menggunakan berbagai model konseling dan kognisi-emosional untuk
membantu konselor mengembangkan ide dan konsep baru. Ini adalah sumber
informasi utama untuk psikoterapi. atau dengan orang lain wawasan lain
tentang dirinya dan situasi yang telah dia lalui. Perspektif yang digunakan
untuk memahami kepribadian adalah bahwa setiap individu memiliki cerita
atau cerita tentang diri mereka sendiri, kehidupan mereka, hubungan yang
mereka alami.
Cerita tersebut merupakan inti dari pengalaman setiap individu dan sifat
peristiwa yang mereka alami. untuk membangun dunia kehidupan dengan cara
yang bermakna dan koheren yang dapat memberikan kenyamanan rasional dan
kebebasan dari rasa takut.

I. Kesimpulan
Pelopor psikoanalisis, Sigmund Freud, lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di
kota Freiberg, sekarang di Cekoslowakia, dulunya merupakan bagian dari
Kerajaan Austria. Dia adalah pendiri sekolah psikologi psikoanalitik. Freud
unggul di sekolah dan menerima gelar kedokteran dari Universitas Wina pada
tahun 1881. Selama dekade berikutnya, dia melakukan penelitian ekstensif di
bidang psikologi, menjalankan klinik psikiatri, memasuki praktik neurologi
swasta, dan bekerja di Paris dengan ahli saraf Prancis terkemuka Jean Charcot
dan dokter Wynn Josef.
Kontribusi Freud pada teori psikologi kepribadian adalah kontribusi yang
terkenal. Menurut Freud, ada tiga tingkat kesadaran dalam kehidupan mental:
sadar, prasadar dan tidak sadar. Konsep paling terkenal dalam teori Freud
adalah bahwa ada pikiran bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar
perilaku. Teori psikoanalitik adalah teori yang paling komprehensif. Teori
psikoanalitik adalah teori yang mencoba menjelaskan sifat dan perkembangan
kepribadian manusia. Faktor yang diutamakan dalam teori ini adalah motif,
emosi, dan aspek internal lainnya. Freud membagi perkembangan kepribadian
menjadi beberapa tahapan. tahap oral, tahap anal, tahap phallic, tahap laten,
dan tahap genital. Banyak dari kita mengandalkan mekanisme pertahanan kita
saat mengalami emosi yang sulit diungkapkan. Secara tidak sadar, reaksi
psikologis kita mengaktifkan mekanisme pertahanan yang melindungi kita
dari perasaan tidak aman, ancaman terhadap kepercayaan diri, dan hal-hal
yang tidak ingin kita hadapi atau pikirkan.
REFERENSI

Andi Setiawan. (2018). Pendekatan-Pendekatan Konseling (Teori Dan Aplikasi).


Yogyakarta. Deepunblish

Ja'far, S. (2015). Struktur Kepribadian Manusia Perspektif Psikologi Filsafat.


Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(2).

Kartadinata, S. (2007). Teori bimbingan dan konseling. Seri Landasan dan Teori
Bimbingan dan konseling. Upi. Edu.

Pebrianti. (2022). Dehumanisasi Pandangan Sigmund Freud Tentang Manusia:


Analisis Tafsir Al-azhar Buya Hamka. Doctoral dissertation, UIN Fatmawati
Sukarno Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai