Anda di halaman 1dari 14

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri PJOK Modul 6 Profesional

FADLI MUIZ
Judul Modul Tes, Pengukuran, Penilaian Dan
Evaluasi Serta Penelitian
Tindakan Kelas Dalam
Pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olah Raga Dan
Kesehatan.
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Tes dan Pengukuran dalam
pembelajaran Pendidikan
Jasmani
2. Penilaian Dan Evaluasi Dalam
Pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3. Program Remedial dan
Pengayaan Dalam
Pembelajaran Pendidikan
Jasmani
4. Perencanaan, Pelaksanaan
Pelaporan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) Dalam
Pembelajaran Pendidikan
Jasmani Dan Penyusunan
Artikel Ilmiah.
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah KB 1
dan definisi) di modul ini 1) Konsep tes, pengukuran dalam
pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani.
Tes, pengukuran, memiliki perbedaan arti
dan fungsi dan tak dapat dipisahkan
dalam dunia pendidikan sebab semuanya
memiliki keterkaitan yang erat. Tes
memiliki efek kuat proses pembelajaran.
Tes adalah instrumen yang digunakan
oleh guru untuk mengukur kemampuan
belajar siswa. Tes digunakan sebagai cara
untuk mengetahui apakah siswa sudah
mencapai tujuan pembelajaran atau
belum.
Tes berasal dari bahasa latin “testum”
yang berarti sebuah piringan atau
jambangan dari tanah liat. Tes dapat
didefinisikan sebagai suatu pernyataan
atau tugas atau seperangkat tugas yang
direncanakan untuk memperoleh
informasi tentang trait (sifat) atau atribut
pendidikan atau psikologik yang setiap
butir pertanyaan atau tugas tersebut
mempunyai jawaban atau ketentuan yang
dianggap benar.
2) Manfaat tes dan pengukuran kebugaran
jasmani
Tes dan pengukuran kebugaran jasmani
bertujuan untuk mengukur tingkat
kebugaran seseorang yang berhubungan
dengan kemampuannya. Tujuan
pengukuran kesegaran jasmani adalah:
a. Menentukan status
b. Klasifikasi
c. Diagnosa dan bimbingan
d. Motivasi
e. Perbaikan mengajar
3) Tujuan dan prinsip tes dan pengukuran.
a. Tujuan. Tujuan tes dalam
pembelajaran adalah menyediakan
informasi yang akurat mengenai
tingkat pencapaian dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat diambil
keputusan menganai tindak lanjut apa
yang harus dilakukan terhadap peserta
didik.
b. Fungsi Tes.
 Tes Formatif diberikan secara periodik
untuk memantau kemajuan belajar
peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung dan untuk
memberi umpan balik (feed back)
guna penyempurnaan
programpembelajaran.
 Test Penempatan (Placement test)
Diberikan pada awal tahun pelajaran
sebagai proses untuk mengukur
kesiapan peserta didik dan
mengetahui tingkat pengetahuan yang
dicapai sehubungan denngan program
pembelajaran yang akan ditempuh.
 Tes Diagnostik (Diagnostic Test)
Bertujuan untuk mendiagnosis
kesulitan belajat paserta didik dan
mengupayakan perbaikannya.
 Tes Sumatif (Summative Test)
Biasanya diberikan pada akhir tahun
ajaran atau akhir suatu jenjang
pendidikan. Test ini bertujuan untuk
memberikan nilai yang menjadi dasar
untuk mengambil keputusan apakah
siswa dapat dinyatakan lulus atau
tidak.
 Tes Seleksi. Tes ini bertujuan untuk
memilih atau menyaring peserta didik
yang memiliki prestasi yang cukup
tinggi. Biasanya digunakan untuk
sekesi masuk perguruan tinggi,
penerimaan beasiswa, dll.
Prinsip Tes. Prinsip tes menurut
Gronlund dan Linn (1990)
menetapkan beberapa prinsip dasar
dalam pengukuran prestasi belajar,
antara lain
a) Tes harus mengukur hasil belajar
yang telah dibatasi secara jelas
sesuai dengan tujuan
intruksional. Prinsip ini menjadi
langkah pertama dalam
penyusunan tes prestasi belajar,
yaitu langkah pembatasan tujuan
ukur. Identifikasi dan pembatasan
tujuan ukur harus bersumber dan
mengacu pada tujuan
instruksional yang telah
digariskan bagi suatu program.
b) Tes prestasi harus mengukur
suatu sampel yang representatif
dari hasil belajar dan dari materi
yang dicakup oleh program
instruksional atau
pengajaran.Untuk dapat
dikatakan mengukur hasil belajar
materi pelajaran secara
keseluruhan, sampel pertanyaan
yang termuat dalam.
c) Tes prestasi harus berisi item-
item dengan tipe yang paling
cocok guna mengukur hasil
belajar yang diinginkan.
d) Tes prestasi harus dirancang
sedemikian rupa agar sesuai
dengan tujuan penggunaan
hasilnya.
e) Reliabilitas tes prestasi harus
diusahakan setinggi munkin dan
hasil ukurnya harus ditafsirkan
dengan hati-hati.
f) Tes prestasi dapat digunakan
(bermanfaat) untuk meningkatkan
belajar para anak didik
Tujuan Pengukuran
Pengukuran bertujuan untuk
memandingkan sesuatu dengan satu ukuran
yang serupa.
Adapun prinsip-prinsip pengukuran adalah:
 Menentukan objek dan kegunaan
pengukuran
 Teknik pengukuran yang dipilih
berdasarkan kegunaan pengukuran

 Penilaian yang komprehensip


memerlukan gabungan macam-macam
teknik pengukuran.
Jenis Tes dan pengukuran dalam
Pendidikan Jasmani.
Tes dan pengukuran juga merupakan bagian
yang intergral dalam hasil belajar
pendidikan jasmani siswa.Tes yang
dilakukan haruslah valid, yang berarti
mengukur apa yang seharusnya diukur dan
haruslah terpercaya, yang berarti dapat
diulang berkali-kali. Pengukuran adalah
skor kuantitatif yang berasal dari tes, data
yang diperoleh kemudian dievaluasi.
Hakikat kebugaran jasmani.
Kebugaran jasmani atau dikenal dengan
istilah physical fitness merupakan
kemampuan kondisi fisik seseorang untuk
melakukan kerja fisik secara efisien tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti
sehingga mendukung pelaksanaan aktivitas
lanjutan.
Tingkat kebugaran dipengaruhi oleh
kebugaran energi (energy fitness) dan
kebugaran otot (muscular fitness).
Kebugaran energy meliputi sistem energy
aerobik dan anaerobik, sedangkan
kebugaran otot meliputi komponen dasar
biomotorik, yaitu kekuatan, kecepatan,
ketahanan, kelentukan dan koordinasi
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani tidak hanya
menggambarkan kesehatan. Tetapi lebih
merupakan cara mengukur individu
melakukan kegiatannya sehari-hari. Tiga hal
penting dalam kebugaran jasmani, yaitu: 1)
Fisik, berhubungan dengan otot, tulang, dan
bagian lemak. 2) Fungsi Organ,
berhubungan dengan efisiensi sistem.
jantung, pembuluh darah, dan paru-paru
(pernafasan). 3) Respon Otot, berhubungan
dengan kecepatan, kelenturan, kelemahan,
dan kekuatan.
a) Kekuatan (Strenght). Kekuatan adalah
kemampuan dalam mempergunakan otot
untuk menerima beban sewaktu bekerja.
Kekuatan otot dapat diraih dari latihan
dengan beban berat dan frekuensi sedikit.
b) Dayatahan cardiovaskuler (Endurance).
Daya tahan adalah kemampuan
seseorang dalam memakai organ
tubuhnya seperti jantung dan paru-paru
secara efektif dan efisien dalam
melakukan aktivitasnya.
c) Daya tahan otot (Muscular Power). Daya
otot disebut juga daya ledak otot
(explosive power) adalah kemampuan
seseorang dalam menggunakan kekuatan
maksimum yang dikerahkan dalam waktu
se singkat-singkatnya.
d) Kecepatan (Speed). Kecepatan merupakan
kemampuan seseorang dalam melakukan
gerakan berkesinambungan dalam waktu
se singkat-singkatnya.
e) Kelentukan (Flexibility). Daya lentur
melihat pada efektivitas tubuh manusia
dalam menyesuaikan diri dengan gerakan
atau aktivitas yang mengandalkan
kelenturan tubuh.
f) Kelincahan (Agility). Kelincahan
merupakan kemampuan seseorang dalam
menyesuaikan diri dengan posisi-posisi
tubuh seperti dari depan kebelakang,
atau dari kiri kekanan.
g) Koordinasi (Coordination). Koordinasi
merupakan kemampuan seseorang dalam
menyatukan gerakan tubuh berbeda
kedalam satu gerakan yang efektif.
h) Keseimbangan (Balance). Keseimbangan
merupakan kemampuan untuk
mengendalikan organ dan syaraf otot
sehingga bisa mengendalikan gerakan
tubuh dengan baik.
i) Ketepatan (Accuracy). Ketepatan adalah
kemampuan dalam mengendalikan
gerakan sesuai dengan sasaran.
j) Kecepatan Reaksi (Reaction). Reaksi
merupakan kemampuan seseorang dalam
menanggapi rangsangan atau stimulus
yang diberikan orang lain

Kriteria pemilihan tes, pengukuran,


penilaian dan evaluasi kriteria tes.

a) Validitas (Ketepatan); Pengertian validitas


adalah aspek kecermatan pengukuran.
Validitas sangat erat berkaitan dengan
tujuan pengukuran.
b) Reliabilitas; Reliabilitas mempunyai
beberapa nama lain seperti
keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
kestabilan, konsistensi, dan lain
sebagainya
c) Objektivitas; Suatu tes dikatakan obyektif
jika tes tersebut diajukan kepada
beberapa penilai, tetapi memberikan skor
yang sama, untuk disiapkan kunci
jawaban (scorring key). Objektifitas
adalah derajat kesamaan hasil dari dua
atau lebih pengambil tes (tester).
d) Memiliki daya pembeda(discrimination
power); Data-data yang diperoleh dari
hasil tes dan pengukuran merupakan
data yang acak dan berada dalam
kemampuan yang dicapai untuk dapat
menyamakan hasil dan menempatkannya
diperlukan adanya acuan norma. Acuan
norma adalah menunjukkan kedudukan
seorang tes diantara kelompoknya.

Tes Kebugaran
Tes kebugaran jasmani adalah suatu
kegiatan yang dilakukan dengan tujuan
mengukur sejauh mana kemampuan
kebugaran jasmani nya dan mengetahui
tingkat kebugaran jasmani. Tes kebugaran
jasmani mempunyai fungsi sebagai berikut:
• Berguna untuk mengukur kemampuan
fisik seseorang.
• Hasilnya berguna untuk acuan seseorang
meningkatkan kebugaran jasmaninya.
• Berguna untuk mengukur kemampuan
seseorang dalam hal jasmaninya.
• Untuk mengetahui perkembangan
kebugaran jasmani seseorang.
• Sebagai bahan untuk memberikan
bimbingan dalam meningkatkan kebugaran
jasmaninya.
KB 2
1) Pengertian penilaian sama dengan
pengertian assesmen, sehingga hanya 3
kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
melihat perkembangan peserta didik,
yaitu :
a) pengukuran yang diartikan kegiatan
membandingkan hasil pengamatan
dengan suatu kriteria atau ukuran.
Hasil pengukuran berupa skor;
b) Penilaian adalah proses mengumpulkan
informasi/ bukti melalui pengukuran,
menafsirkan, mendeskripsikan, dan
menginterpretasi bukti-bukti hasil
pengukuran. Hasil penilaian ini berupa
nilai di rapor ;
c) Evaluasi adalah proses mengambil
keputusan berdasarkan hasil-hasil
penilaian.
Penilaian autentik dalam Permendikbud 66
tahun 2013 dijelaskan bahwa merupakan
penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari
masukan (input), proses, dan keluaran
(output) pembelajaran, yang meliputi ranah
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Penilaian penilaian autentik menilai
kesiapan peserta didik, serta proses dan
hasil belajar secara utuh.
Dampak instruksional (instructional effects)
Dampak pengiring (nurturant effects)
Kriteria holistik (kompetensi utuh
merefleksikan pengetahuan, keterampilan
dan sikap)
 Penilaian adalah suatu proses
pengumpulan informasi secara menyeluruh
yang dilakukan secara terus menerus
untuk mengetahui kemampuan atau
keberhasilan siswa dalam pembelajaran
dengan menilai kinerja siswa baik kinerja
secara individu maupun dalam kegiatan
kelompok.
 Observasi merupakan teknik penilaian
yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati.
 Penilaian diri merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan
dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian diri.
 Penilaian antar peserta didik merupakan
teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait
dengan pencapaian kompetensi. Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaian
antar peserta didik.
 Jurnal merupakan catatan pendidik di
dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang
kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikakp dan
perilaku.
 Tes praktik adalah penilaian yang
menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku
sesuai dengan tuntutan kompetensi.
 Projek adalah tugas-tugas belajar (learnig
tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan dan pelaporan secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu.
 Portofolio adalah penilaian yang dilakukan
dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang bersifat reflektif-integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi
dan/ atau kreativitas peserta didik dalam
kurun waktu tertentu. Karya tersebut
dapat berbentuk tindakan nyata yang
mencerminkan kepedulian peserta didik
terhadap lingkungannya.
2) Evaluasi merupakan suatu proses
merencanakan, memperoleh dan
menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan.
Umpan balik (feedback)
Fungsi evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilakukan guru untuk memperbaiki
proses pembelajaran maupun strategi
pembelajaran yang telah diterapkan.
Penguatan (Reinforcement)
 Tes praktik adalah penilaian yang
menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku
sesuai dengan tuntutan kompetensi.
 kriteria holistik (kompetensi utuh
merefleksikan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap).
 penilaian adalah suatu proses
pengumpulan informasi secara menyeluruh
yang dilakukan secara terus menerus
untuk mengetahui kemampuan atau
keberhasilan siswa dalam pembelajaran
dengan menilai kinerja siswa baik kinerja
secara individu maupun dalam kegiatan
kelompok.
 skala penilaian (rating scale)
sekolah menetapkan KBM (Ketuntasan
Belajar Minimal) atau sebelumnya dikenal
dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
dan kriteria kenaikan kelas.
 Jurnal, Merupakan catatan pendidik di
dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi tentang hasil pengamatan
tterkait kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang berkaitan dengan sikap dan
perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai
catatan yang berkesinambungan dari hasil
observasi.
 Observasi, Merupakan teknik penilaian
yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan format observasi yang berisi
sejumlah indikator perilaku yang diamati.
Hal ini dilakukan saat pembelajaran
maupun di luar pembelajaran.
• Penilaian Diri Sendiri, Merupakan teknik
penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan
indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan
format observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati. Hal ini
dilakukan saat pembelajaran maupun di
luar pembelajaran.
• Penilaian antar teman sejawat,
Merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling
menilai terkait dengan sikap dan
perilakukeseharian peserta didik.
Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian antarpeserta didik.
• Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan guru secara verbal (oral)
sehingga peserta didik merespon
pertanyaan tersebut secara verbal juga,
sehingga menimbulkan keberanian.
• Tes tertulis digunakan untuk mengukur
pengetahuan yang diperoleh dalam
pembelajaran pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan.
• Penugasan adalah penilaian yang
dilakukan oleh pendidik yang dapat
berupa pekerjaan rumah baik secara
individu ataupun kelompok sesuai dengan
karakteristik tugasnya. Penugasan yang
dimaksud di sini adalah dengan meminta
peserta didik melakukan atau
menguraikan sesuatu yang dapat dukur
hasilnya sebagai penguasaan
pengetahuannya.
• Penilaian Keterampilan merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
kemampuanpeserta didik menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu.
• Praktik. Melalui penilaian kinerja peserta
didik diminta mendemonstrasikan
kinerjanya dalam aktivitas jasmani atau
melaksanakan berbagai macam
keterampilan gerak sesuai dengan
kompetensi inti dan kompetensi dasar
PJOK.
• Penilaian Portofolio adalah penilaian
melalui sekumpulan karya peserta didik
yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang dilakukan selama
kurun waktu tertentu.
• Projek adalah tugas-tugas belajar
(learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan secara tertulis maupun lisan
dalam waktu tertentu.
• Evaluasi formatif adalah evaluasi yang
dilakukan pada setiap akhir pembahasan
suatu pokok bahasan atau topik, dan
untuk mengukur sejauh mana siswa telah
menguasai bahan pelajaran, setelah
mengikuti suatu proses pembelajaran
yang telah berjalan sebagaimana yang
direncanakan.
• Evaluasi sumatif adalah tes yang
dilaksanakan setelah memberikan
keseluruhan materi pelajaran pada akhir
semester, setelah diadakannya beberapa
tes formatif.
3) Manfaat Evaluasi dalam pembelajaran
tidak terlepas dari guru dan siswa juga
manajemen yang ada disekolah, yaitu:
a) Manfaat Evaluasi bagi Guru Bagi guru
evaluasi merupakan hal yang sangat
penting dilakukan, sebab dengan adanya
kegiatan tersebut sangat memudahkan
guru untuk dapat mengetahui siswa
manakah yang menguasai pelajaran dan
siswa mana pula yang belum. Dalam hal
ini hendaknya guru memberikan
perhatian kepada siswa yang belum
berhasil sehingga pada akhirnya siswa
mencapai keberhasilan yang
diharapkan.
b) Manfaat Evaluasi bagi Siswa
Bagi siswa evaluasi yang dilakukan akan
bermamfaat untuk mengukur
pencapaian keberhasilannya dalam
mengikuti pelajaran yang telah diberikan
oleh guru. Dalam hal ini ada dua
kemungkinan, yaitu :
• Hasil bagi siswa yang memuaskan. Jika
siswa memperoleh hasil yang
memuaskan, tentunya kepuasan ini
ingin diperolehnya kembali pada waktu
yang akan datang. Untuk ini siswa
akan termotivasi untuk belajar lebih
giat agar perolehannya sama bahkan
meningkat pada masa yang akan
datang. Namun, dapat pula terjadi
sebaliknya, setelah memperoleh hasil
yang
• Hasil bagi siswa yang tidak
memuaskan. Jika siswa memperoleh
hasil yang tidak memuaskan, maka
pada kesempatan yang akan datang dia
akan berusaha memperbaikinya. Oleh
karena itu, siswa akan giat belajar.
Tetapi bagi siswa yang kurang motivasi
atau lemah kemauannya akan menjadi
putus asa. Di samping itu, mamfaat
evaluasi bisa juga dirasakan oleh
sekolah atau institusi pendidikan.
Dimana dengan melakukan evaluasi,
sekolah bisa mengukur.

KB 3
A. Manfaat hasil evaluasi pembelajaran
pendidikan jasmani berbasis penilaian
otentik
1) Pembelajaran remedial pada hakikatnya
adalah pemberian bantuan bagi peserta
didik yang mengalami kesulitan atau
kelambatan belajar.
2) Pembelajaran pengayaan merupakan
pembelajaran tambahan dengan tujuan
untuk memberikan kesempatan
pembelajaran baru bagi peserta didik
yang memiliki kelebihan sedemikain rupa
sehingga mereka dapat mengoptimalkan
perkembangan minat, bakat, dan
kecakapannya.
3) evaluasi adalah suatu proses sistemik
untuk mengetahui tingkat keberhasilan
suatu program.
4) Penilaian autentik (Authentic Assessment)
adalah pengukuran yang bermakna
secara signifikan atas hasil belajar peserta
didik untuk ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuan.
5) Tes prasyarat adalah tes yang digunakan
untuk mengetahui apakah prasyarat yang
diperlukan untuk mencapai penguasaan
kompetensi tertentu terpenuhi atau
belum.
a) Tes diagnostik digunakan untuk
mengetahui kesulitan peserta didik dalam
menguasai kompetensi tertentu.
b) Manfaat dari hasil evaluasi pembelajaran
akan dijadikan sebagai tindak lanjut
berbagai pihak:
 Bagi peserta didik yang memerlukan
remedial
Remedial diberikan bagi siswa yang
belum mencapai kriteria ketuntasan
minal dalam pembelelajaran PJOK. Guru
PJOK sebaiknya memberikan bantuan
sesuai dengan gaya belajar peserta didik
agar kesulitan yang dihadapi tidak
semakin menumpuk sehingga membuat
peserta didik menjadi frustasi. Guru
harus merancang kegiatan remedial
dengan tatap muka, mengerjakan tugas
gerak yang belum dikuasai. Sebaiknya
guru PJOK membuat kesepakatan waktu
dengan peserta didik untuk
menuntaskan indicator pembelajaran
PJOK yang belum tuntas.
Bagi peserta didik yang memerlukan
pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta
didik yang kemampuan belajarnya lebih
cepat dari peserta didik yang lain. Oleh
karena kecepatan belajar peserta didik
berbeda, maka yang berprestasi perlu
juga mendapatkan perhatian agar dapat
mengembangan potensi dirinya secara
optimal
 Bagi guru
Guru PJOK dapat memanfaatkan hasil
evaluasi untuk perbaikan pembelajaran
sehingga guru dapat mengambil
keputusan terbaik dan cepat untuk
memberikan bantuan optimal kepada
kelas dalam mencapai kompetensi yang
telah ditargetkan dalam kurikulum, atau
guru harus mengulang pelajaran dengan
mengubah strategi pembelajaran, dan
memperbaiki program pembelajarannya.
 Bagi Kepala Sekolah
Hasil penilaian dapat digunakan Kepala
sekolah untuk menilai kinerja guru dan
tingkat keberhasilan siswa.
c) Bentuk-bentuk Pelaksanaan
Pembelajaran Pengayaan adalah:
 Belajar mandiri, berarti siswa akan
belajar sendiri tentang suatu materi.
 Belajar kelompok, berarti siswa
berkelompok dan diberikan materi yang
sama untuk dipelajari pada waktu yang
sama
 Pembelajaran berbasis tema, berarti
siswa mempelajari hubungan antar
berbagai materi atau disiplin ilmu yang
telah dipadukan dalam sebuah tema
sesuai kurikulum.
 Pemadatan kurikulum, berarti siswa
mempelajari materi atau kompetensi
yang belum diketahuinya.

KB 4
1) Penelitian Tindakan Kelas dalam
pembelajaran Pendidikan jasmani adalah
suatu proses untuk memperbaiki kegiatan
proses pembelajaran. Untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas tentu
dibutuhkan Mengkaji hasil belajar siswa
dengan mengingat kembali proses belajar,
melihat catatan harian yang dibuat pada
akhir pelajaran, bertanya kepada siswa
atau kepada teman sejawat, dapat
berkolaborasi / bekerja sama dengan
teman sejawat, baik dari sekolahyang
sama maupun dari sekolah yang berbeda,
dapat berkolaborasi dengan dosen dari
Lembaga Pendidik Tenaga
Kependidikanuntuk menguji masalah
yang layak diatasi.
2) Karya ilmiah/ artikel merupakan sebuah
tulisan yang berisi suatu permasalahan
yang ditulis dan diungkapkan dengan
metode-metode ilmiah yang sesuai dengan
kaidah penulisan karya tulis ilmiah
tertentu. karya tulis ilmiah berisi data
dan fakta maupun hasil penelitian
seseorang yang ditulis secara runut dan
sistematis. Karya tulis ilmiah disusun
harus berdasarkan fakta, bersifat objektif,
tidak bersifat emosional dan personal,
dan tersusun secara sistematis dan logis.
3) Dalam literatur berbahasa Inggris, PTK
dikenal dengan istilah clasroom action
research, yang disingkat CAR.
4) Action research pada hakikatnya
merupakan rangkaian “riset tindakan-
riset-tindakan- …”, yang dilakukan secara
siklik, dalam rangka memecahkan
masalah, sampai masalah itu
terpecahkan.
5) Ada beberapa jenis action research, dua di
antaranya adalah individual action
research dan collaborative action research
(CAR). Jadi CAR bisa berarti dua hal,
yaitu classroom action research dan
collaborative action research; dua-duanya
merujuk pada hal yang sama.
6) Action research termasuk penelitian
kualitatif walaupun data yang
dikumpulkan bisa saja bersifat
kuantitatif. Action research berbeda
dengan penelitian formal, yang bertujuan
untuk menguji hipotesis dan membangun
teori yang bersifat umum (general). Action
research lebih bertujuan untuk
memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual
dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi.
7) Pengertian kelas dalam PTK adalah
sekelompok peserta didik yang sedang
belajar.

2 Daftar materi yang sulit 1. Manfaat hasil evaluasi pembelajaran


dipahami di modul ini pendidikan jasmani berbasis penilaian
otentik
2. Teknik Pelaksanaan penugasan /
pembelajaran remedial

3 Daftar materi yang sering 1. KB 1 : -


mengalami miskonsepsi 2. KB 2 : -
3. KB 3 : -
4. KB 4 : -

Anda mungkin juga menyukai