JIWA
riri fauzana ikbal / 181101110
ririkl@gmail.com
Abstrak
latar belakang : evaluasi keperawtan meruoakn suatu bagian dari asuhan keperawtan yang mana
dilkaukan setelah dilakukannnya pelkasanaan asuhan keperawatan . Evaluasi merupakan suatu
proses untuk menjelaskan secara sistematis untuk mencapai obyektif, efisien, dan efektif, serta
untuk mengetahui dampak dari suatu kegiatan dan juga membantu pengambilan keputusan untuk
perbaikan satu atau beberapa aspek program perencanaan yang akan datang. WHO memperkirakan
ada sekitar 450 juta orang di dunia ini ditemukan mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan data
statistik, angka pasien gangguan jiwa memang sangat mengkhawatirkan (Yosep, 2007) tujuan :
agar perawat mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan evaluasi asuhan keperawatan jiwa .
Metode : yang di gunakan adalah literature review dengan cara menganalisisis , eksploirasi dan
kajian bebas pada artikel, jurnal, text book , maupun e-book yang relevan dan berfokus pada sistem
pelaksanaan evaluasi asuhan keperawatan jiwa. Hasil : dari hasil literature review di dapatkan hasil
bahwa tindakan Evaluasi merupakan pengawasan manajerial untuk mendapat hasil yang
sesungguhnya dibandingkan dengan hasil yang diharapkan.oleh karena itu evaluasi sangat di
butuhkan setelah kita melakukan pengkajian, diagnosis, perencanaan, dan pelaksanaan..
kesimpulan : evaluasi merupakan suatu tindakan proses yang sistemik dimana penilaian di buat
mengenai kwalita s, nilai atau kelayakan dari sesuai dengan membandingkan pada kriteria yang
diidentifikasikan dimana tujuan nya untuk mengetahui kemajuan pasien terhadap outcome yang di
capai .
background: nursing evaluation is a part of nursing care which is done after the implementation of
nursing care. Evaluation is a process to explain systematically to achieve objective, efficient, and
effective, as well as to find out the impact of an activity and also help decision making to improve
one or several aspects of the planning program that will come. WHO estimates that there are around
450 million people in the world are found to have mental disorders. Based on statistical data, the
number of mentally ill patients is indeed very worrying (Yosep, 2007) the goal: so that nurses
know how the evaluation of mental nursing care is implemented. Method: the literature review is
used by analyzing, exploiting and studying freely on articles, journals, text books, and e-books that
are relevant and focusing on the implementation of mental nursing care evaluation systems.
Results: From the results of the literature review the results are obtained that the evaluation action
is managerial supervision to get the actual results compared with the expected results. Therefore,
evaluation is needed after we do the assessment, diagnosis, planning, and implementation.
Conclusion: evaluation is a systemic action process in which judgments are made regarding the
quality, value or feasibility of according to comparing to the identified criteria where the goal is to
find out the patient's progress towards the outcome achieved.
umum evaluasi diartikan sebagai proses berlangsung atau menilai dari espon klien
yang disengaja dan sistematik dimana di sebut evaluasi proses dan kegiatan
penilaian dibuat mengenai kualitas, nilai melakukan evaluasi dengan target tujuan
atau kelayakan dari sesuai dengan ynag di harapkan di sebut sebgai evaluasi
nataliasihaan dan Mula tarigan tentang bedah pria (C) adalah 71% dalam satu
kinerja perawat dalam pemberian asuha bulan dari jumlah tempat tidur 40 dengan
hijau medan ) bahwa Berdasarkan hasil persentase penggunaan tempat tidur pada
penelitian ini evaluasi keperawatan telah ruang bedah wanita (K) adalah 89%, dari
melakukan tindakan evaluasi sudah sesuai dengan jumlah perawat 19 orang. Untuk
merupakan tahapan untuk mengetahui adalah ruang penyakit dalam pria (G)
dicapai (Doenges, 2002). Hasil akan tempat tidur 62% dalam satu bulan dari
keperawtan terdiri dari 5 tahap yaitu rencana yang telah di tetapkan dan
1996)
Menurut WHOKesehatan jiwa
Menurut Wilkinson (2007), secara bukan hanya tidak ada gangguan jiwa,
Kegiatan evaluasi tumpang tindih dengan emocional secara optimal dari seseorang
4. Sebagai konselor.
b. Kemampuan untuk berhubungan SARAN
dengan orang lain secara wajar
sebagai seorang perawat
c. Kemampuan untuk melakukan seharusnya melakuakn evaluasi
asuhan mandiri keperawtan dengan baik dan benar sesaui
dengan sop yang ada dan dalam
d. Kemampuan untuk menggunakan
melakuakn tindakan ini perawat harus
kegiatan program sebagai rekreasi dan
memiliki ilmu dan oenegtahuan yang
proses belajar
mamdai serta perawat harus memahami
e. Respon terhadap peraturan dan kondisi yang disampaikan perawat .
rutinitas
REFERENSI
f. Status mental secara menyeluruh
Alimul, A.Aziz. 2007. Pengantar Konsep
Dasar Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
KESIMPULAN Dunn, N. William. 2003. Pengantar
Analisis Kebijakan Publik, Edisi
Dari penulisan jurnal ini dapat Kedua cetakan kelima Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
disimpulkan evaluasi keperawtan
Erniati. 2008. Analisis Kinerja Instalasi
merupakan langkah akhir dari proses
Gawat Darurat (IGD) Pada Rumah
keperawtan dengan cara melakukan Sakit Umum Daerah RSUD) Ade
Mohammad Djoen Sintang. Tesis.
identifikasi sejauh mana tujuan dari
M.Si. UNTAN. Pontianak.
rencana keperawtan dapat tercapai atau
Faisal, Sanafiah. 1990. Penelitian
tidak . dalam melakukan evaluasi perawat Kualitatif Dasar-Dasar dan
harus memiliki pengetahuan dan Aplikasi, Edisi 1. Malang: Yayasan
Asih Asah Asuh.
kemamouan dalam memahami respon
Hatta Gemala. 2008. Pedoman
terhadap interverensi keperawtan ,
Manajemen Informasi Kesehatan di
kemampuan menggambarkan kesimpulan Sarana Pelayanan Kesehatan.
Jakarta: Universitas Indonesia
tentang tujuan yang di capai serta
Press.
kemampuan dalam emnghubungkan
Hardjosoekarto. 2004. Beberapa
tindakan keperawtan pada kriteria hasil . Perspektif Pelayanan Prima. No.3.
Vol IV. Jakarta: Bisnis dan
Birokrasi.
Maryono. 2004. Kebutuhan Tenaga
perawatan dan Penerapan Standar
Asuhan
Keperawatan, Sanggau, Kalimantan
Barat. Tesis MARS- UGM.
Yogyakarta.
Moleong. 2010. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Rabiatul. A., Thamrin ., Lukman . D .,
(2012). evaluasi pelayanan yang di
berikan oleh perawat pada ruang
kelas III rumah sakit umum daerah
dokter soedarso . Jurnal tesis PMIS-
UNTAN-IAIN . 1-10
Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer
Perawat Dalam Pembinaan Etika
Perawat Pelaksana Dalam
Peningkatan Kualitas Asuhan
Keperawatan. IKESMA