Anda di halaman 1dari 2

ALAT UKUR PENELITIAN 4

2. Alat Ukur Pada Bidang-bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi


Pada bidang-bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi, umumnya selalu menggunakan seperangkat
peralatan berupa alat ukur.  Perangkat peralatan/alat ukur dapat berbentuk sederhana, tetapi dapat pula
merupakan sistem peralatan yang rumit dan sulit.  Alat ukur yang digunakan mempunyai keandalan,
keadaan ini sangat ditentukan oleh desain, operasi dan bagian-bagian alat ukur itu sendiri.  Untuk
melakukan pengukuran, peneliti perlu mengenal sistem dan tatacara serta batasan-batasan alat ukur,
sehingga ia mengetahui dengan baik mutu data hasil pengukuran.

Operasi dari suatu alat ukur pada umumnya melalui serangkaian elemen-elemen  fungsional.  Elemen
sensor primer berintegrasi dan menggunakan medium yang diukur.  Alat Ukur yang baik adalah gangguan
tersebut kecil sekali.  Respon dari sensor dikonversikan menjadi variabel yang lebih sesuai tanpa mengubah
kadar informasi yang ada pada masukan awal.  Elemen manipulasi kadang-kadang diperlukan  untuk
memperbesar variable yang berisikan informasi.  Data tersebut selanjutnya perlu ditransmisikan dan
dipresentasikan oleh elemen penyaji data.  Karakteristik dari alat ukur yaitu kepekaan sangat ditentukan
oleh elemen-elemen fungsional yang ada dalam sistemnya.  Besaran dan satuan dari data yang disajikan
oleh alat ukur perlu ditetapkan  secara konsisten menggunakan standar yang telah disepakati.

 Untuk menjamin bahwa alat ukur betul-betul memberikan data yang baik, maka alat ukur perlu dikaliberasi
dengan alat yang terpercaya.  Apabila seorang peneliti melakukan pengukuran besaran fisis dengan suatu
alat dan memperoleh harga numerik, pertanyaan yang timbul adalah seberapa jauh harga tersebut berbeda
dari harga yang sesungguhnya.  Sebagai teladan. Peneliti ingin mengukur panjang suatu tabung selinder. 
Di dalam operasi pengukuran dua hal selalu ikut bersama-sama yaitu ketepatan, ketelitian.   Keduanya
menentukan berapa jauh data yang diperoleh menyimpang dari harga yang sesungguhnya.  Untuk
menentukan ini maka pengukuran-pengukuran selalu didukung dengan analisis statistika/teori kesalahan.
3. Tingkat Pengukuran
Telah disebutkan diatas bahwa alat pengumpul data adala sama dengan alat ukur variabel.  Berkenaan
dengan pengkuran terdapat beberapa tingkat pengukuran yaitu: Nominal, Ordinal, Interval dan Nisbah
(Rasio) secara terperinci lihat tabel 1.  Masing-masing tingkat ukuran menentukan/mempengaruhi deskripsi
atau analisis data.

4. Pengukuran Statistik
Proses pengukuran digolongkan sebagai pengukuran statistika, apabila dipenuhi syarat-syarat dibawah ini:

1). Pengukuran dilakukan berulang-ulang terhadap sebuah satuan pengamatan,  mengenai satu atau
beberapa variable, atau
2). Pengukuran dilakukan sekali terhadap beberapa satuan pengamatan, mengenai satu atau beberapa
variable, atau

3).  Pengukuran dilakukan berulang-ulang terhadp beberapa satuan pengamatan, mengenai satu atau
beberapa variable.

Pengukuran seperti yang disebutkan itulah dilakukan dalam penelitian.

Tabel 1.  Tingkat Pengukuran dan Jenis Penggunaan Statistika


 

Tingkat Bentuk Pengolahan Statistika Jenis Statistika


Pengukuran Yang  Berlaku yang sesuai

1.      Modus
2.      Frekuensi
 Statistika
Nominal 3.      Koef Kontigensi
Non Parametrik
4.      Indek Varian                          
Kualitatif

1.      Median
2.      Persentil
3.      Sperman
 Statistika
Ordinal 4.      Kendal r
Non Parametrik
5.      Kendal w
6.      Korelasi Parsial                      
Kendal

1.      Rata-rata
2.    Simpangan baku/                    
Varians  
Interval 3.      Menaksir  Statistika
4.      Korelasi Pearson Parametrik
5.      Korelasi Matrik
6.      Korelasi Multipel

1.      Rata-rata
2.      Simpangan baku/                  
Varians
 Statistika
Rasio 3.      Menaksir
Parametrik
4.      Korelasi Pearson
5.      Korelasi Matrik
6.      Korelasi Multipel

Anda mungkin juga menyukai