Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas baik yang merupakan
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya. Untuk melakukan
aktivitas kita memerlukan energi. Energi yang diperlukan ini diperoleh dari bahan yang
dikonsumsi. Pada umumnya, bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa
kimia yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Salah satu penghasil energi terbesar yaitu
karbohidrat glukosa. Karbohidrat glukosa merupakan karbohidrat terpenting dalam kaitannya
dengan penyediaan energi di dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena semua jenis karbohidrat
baik monosakarida, disakarida maupun polisakarida yang dikonsumsi oleh manusia akan
terkonversi menjadi glukosa di dalam hati. Glukosa ini kemudian akan berperan sebagai salah
satu molekul utama bagi pembentukan energi di dalam tubuh.
Berdasarkan bentuknya, molekul glukosa dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
molekul D-Glukosa dan L-Glukosa. Faktor yang menjadi penentu dari bentuk glukosa ini
adalah posisi gugus hidrogen (-H) dan alkohol (OH) dalam struktur molekulnya. Glukosa
yang berada dalam bentuk molekul D & L-Glukosa dapat dimanfaatkan oleh sistim tumbuh
tumbuhan, sedangkan sistim tubuh manusia hanya dapat memanfaatkan D Glukosa. Di dalam
tubuh manusia glukosa yang telah diserap oleh usus halus kemudian akan terdistribusi ke
dalam semua sel tubuh melalui aliran darah. Di dalam tubuh, glukosa tidak hanya dapat
tersimpan dalam bentuk glikogen di dalam otot & hati namun juga dapat tersimpan pada
plasma darah dalam bentuk glukosa darah (blood glucose). Di dalam tubuh selain akan
berperan sebagai bahan bakar bagi proses metabolisme, glukosa juga akan berperan sebagai
sumber energi utama bagi kerja otak. Melalui proses oksidasi yang terjadi di dalam sel-sel
tubuh, glukosa kemudian akan digunakan untuk mensintesis molekul ATP (adenosine
triphosphate) yang merupakan molukel molekul dasar penghasil energi di dalam tubuh.
Dalam konsumsi keseharian, glukosa akan menyediakan hampir 5075% dari total
kebutuhan energi tubuh. Untuk dapat menghasilkan energi, proses metabolisme glukosa akan
berlangsung melalui 2 mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik dan proses aerobik.
Proses metabolisme secara anaerobik akan berlangsung di dalam sitoplasma (cytoplasm)

sedangkan proses metabolisme anaerobik akan berjalan dengan mengunakan enzim ysebagai
katalis di dalam mitochondria dengan kehadiran Oksigen (O2).
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari gula.
2. Untuk mengetahui apa saja sumber gula karbohidrat.
3. Untuk mengetahui bagaimana metabolisme karbohidrat di dalam tubuh.
4. Untuk mengetahui apa saja kelainan dari metabolisme karbohidrat.
5. Untuk mengetahui bagaimana proses pemeriksaan glukosa.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas pada penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari gula ?
2. Apa saja sumber gula karbohidrat ?
3. Bagaimana metabolisme karbohidrat di dalam tubuh ?
4. Apa saja kelainan dari metabolisme karbohidrat ?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Glukosa (Gula)
Gula, yang dalam bahasa Inggrisnya adalah Sugar dan dalam bahasa Yunani dikenal
dengan Glyco merupakan sumber energi utama dalam kehidupan sel-sel ditubuh kita. Gula
adalah suatu gugus bangun kimia yang terdiri dari gabungan beberapa karbohidrat.
Sedangkan karbohidrat itu sendiri didalam struktur bangunnya mengandung suatu gugus
karbon. Sebagai contoh: enam rantai karbon disebut dengan Hexose, dan dalam kehidupan
sehari-hari dikenal dengan nama Glukosa, Galaktosa, Fruktosa dan Mannosa. Dengan kata

lain, kompleks dari beberapa karbohidrat kita sebut Gula, selanjutnya gabungan dari beberapa
Gula (oligosaccharides dan polysaccharides) disebut Glycans.
Struktur Kimia Glukosa
Karbohidrat glukosa merupakan karbohidrat terpenting dalam kaitannya dengan
penyediaan energi di dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena semua jenis karbohidrat baik
monosakarida, disakarida maupun polisakarida yang dikonsumsi oleh manusia akan
terkonversi menjadi glukosa di dalam hati. Glukosa ini kemudian akan berperan sebagai salah
satu molekul utama bagi pembentukan energi di dalam tubuh.
2.2 Sumber Gula Karbohidrat
Karbohidrat adalah komponen dalam makanan yang merupakan sumber energi yang
utama bagi organisme hidup karbohidrat terdapat dalam berbagai bentuk termasuk gula
sederhana atau monosakarida, disakarida dan polisakarida.
Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida , proses penyerapan ini
terjadi di usus halus Glukosa dan galaktosa memasuki aliran darah dengan jalan transfer
aktip, sedangkan fruktosa dengan jalan difusi setelah dengan usus halus, glukosa akan
menuju kehepar melalui vena poitae, sebagian karbohidrat ini diikat di dalam hati dan
disimpan sebagai glikogen, sehingga kadar gula darah dapat dipertahankan dalam batas-batas
normal, yaitu 70-110 mg/dl.
2.3 Metabolisme Karbohidrat di dalam Tubuh
Metabolisme oksidatif glukosa menghasilkan sebagian besar energi yang digunakan di
dalam tubuh. Glukosa dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk disakarida, yaitu
secara kimiawi terikat ke molekul gula lain; sukrosa adalah glukosa plus fruktosa; laktosa
adalah glukosa plus galaktosa; maltosa adalah dua molekul glukosa.
Metabolisme glukosa menghasilkan asam piruvat, asam laktat dan asetilkoenzim A
(asetil-KoA) sebagai senyawa-senyawa antara oksidasi lengkap glukosa menghasilkan
karbondioksida, air, dan energi yang disimpan sebagai senyawa fosfat berenergi tinggi
adenosin trifosfat (ATP).
Glukosa dapat disimpan di hati atau otot sebagai glikogen. Hati juga dapat mengubah
glukosa melalui jalur-jalur metabolik lain menjdai asam lemak, yang disimpan sebagai
trigliserida, atau menjadi asam amino yang digunakan untuk memebentuk protein. Hati dapat

membentuk glukosa dari asam lemak, dan juga dari asam amino (glukoneogenesis).Glukosa
di dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme homeostatik yang dalam keadaan
sehat, mempertahankan kadar glukosa dalam rentang 70-110 mg/dL dalam keadaan puasa.
Setelah ingesti makanan yang mengandung banyak glukosa, secara normal kadar glukosa
darah tidak melebihi 170 mg/dL.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh
menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa,
karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi
seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa. Gula ini kemudian oleh sel
dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita hirup menjadi energi dan gas CO 2
dalam bentuk respirasi / pernafasan. Energi yang dihasilkan dan tidak digunakan akan
disimpan dibawah jaringan kulit dalam bentuk lemak.
Di dalam tubuh manusia, glukosa yang telah diserap oleh usus halus kemudian akan
terdistribusi ke dalam semua sel tubuh melalui aliran darah. Di dalam tubuh, glukosa tidak
hanya dapat tersimpan dalam bentuk glikogen di dalam otot & hati namun juga dapat
tersimpan pada plasma darah dalam bentuk glukosa darah (blood glucose). Di dalam tubuh
selain akan berperan sebagai bahan bakar bagi proses metabolisme, glukosa juga akan
berperan sebagai sumber energi utama bagi kerja otak. Melalui proses oksidasi yang terjadi di
dalam sel-sel tubuh, glukosa kemudian akan digunakan untuk mensintesis molekul ATP
(adenosine triphosphate) yang merupakan molukel molekul dasar penghasil energi di dalam
tubuh. Dalam konsumsi keseharian, glukosa akan menyediakan hampir 5075% dari total
kebutuhan energi tubuh.
Reaksi pembakaran gula dalam tubuh :
C6H12O6 (gula) + 6O2 (udara yang dihirup) > Energi + 6CO 2 (udara yang dikeluarkan) +
6H2O (keringat atau air seni)
2.4 Kelainan Metabolisme Karbohidrat
Kelainan yang ditimbulkan jika kadar glukosa darah meningkat adalah penyakit
diabetes melitus (DM). Sedangkan kelainan yang ditimbulkan jika kadar glukosa dalam darah
menurun adalah hipoglikemia. Selain itu, ada beberapa kelainan-kelainan yang ditimbulkan
dari metabolisme gula karbohidrat yang abnormal yaitu galaktosemia dan glikogenosis.
1.

Diabetes Melitus (DM)

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di
dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara
adekuat.

Penyebab
Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk
mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang

tepat terhadap insulin.


Gejala
Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang
tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke air
kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk
mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih
dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak
(poliuri).
Akibat poliuri maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga
banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita
mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali
merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi). Gejala lainnya adalah
pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan selama melakukan olah raga.

2.

Hipoglikemia

Hipoglikemia merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya kandungan


glukosa normal dalam darah. Hipoglikemia bisa terjadi jika penderita kurang makan atau
tidak makan pada waktunya atau melakukan olah raga yang terlalu berat tanpa makan. Jika
kadar gula darah terlalu rendah, organ pertama yang terkena pengaruhnya adalah otak.
Untuk melindungi otak, tubuh segera mulai membuat glukosa dari glikogen yang
tersimpan di hati. Proses ini melibatkan pelepasan epinefrin (adrenalin), yang cenderung
menyebabkan rasa lapar, kecemasan, meningkatnya kesiagaan dan gemetaran. Berkurangnya
kadar glukosa darah ke otak bisa menyebabkan sakit kepala.
Hipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa menit bisa menjadi berat,
menyebabkan

koma

dan

kadang

cedera

otak

Jika terdapat tanda hipoglikemia, penderita harus segera makan gula.

menetap.

Gejala-gejala dari kadar gula darah rendah :


Rasa lapar yang timbul secara tiba-tiba
Sakit kepala
Kecemasan yang timbul secara tiba-tiba
Badan gemetaran
Berkeringat
Bingung
Penurunan kesadaran, koma.
3.

Galaktosemia
Galaktosemia adalah keadaaan dimana kadar galaktosa yang tinggi dalam darah,
biasanya disebabkan oleh kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil transferase. kelainan ini
merupakan kelainan bawaan. Sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa enzim tersebut.
pada awalnya mereka tampak normal, tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian,
nafsu makannya akan berkurang, muntah, tampak kuning (jaundice) dan pertumbuhannya
yang normal terhenti. Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar
protein dan asam amino, terjadi pembengkakan jaringan dan penimbunan cairan dalam tubuh.
Jika pengobatan tertunda, anak akan memiliki tubuh yang pendek dan mengalami
keterbelakangan mental. banyak yang menderita katarak. Kebanyakan penyebabnya tidak
diketahui. Diduga suatu galaktosemia jika pada pemeriksaan laboratorium, di dalam air
kemih ditemukan galaktosa dan galaktose 1-fostate. untuk memperkuat diagnosis, dilakukan
pemeriksaan darah dan sel-sel hati, yang akan menunjukkan tidak adanya enzim galaktose 1fosfat uridil transferase.
Susu dan hasil olahan susu (yang merupakan sumber dari galaktosa) tidak boleh
diberikan kepada anak yang menderita galaktosemia. demikian juga halnya dengan beberapa
jenis buah-buahan, sayuran dan hasil laut (misalnya rumput laut). Seorang wanita yang
diketahui membawa gen untuk penyakit ini sebaiknya tidak mengkonsumsi galaktosa selama
kehamilan. Seorang wanita hamil yang menderita galaktosemia juga harus menghindari
galaktosa. jika kadar galaktosanya tinggi, galaktosa dapat melewati plasenta dan sampai ke
janin, menyebabkan katarak.
Penderita galaktosemia harus menghindari galaktosa seumur hidupnya. Jika diobati
secara adekuat, tidak akan terjadi keterbelakangan mental. tetapi tingkat kecerdasannya lebih
rendah dibandingkan dengan saudara kandungnya dan sering ditemukan gangguan berbicara.
Pada masa pubertas dan masa dewasa, anak perempuan seringkali mengalami kegagalan
ovulasi (pelepasan sel telur) dan hanya sedikit yang dapat hamil secara alami.

4.

Glikogenosis
Glikogenosis (penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan penyakit
keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk
mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk digunakan
sebagai energi).
Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah glikogen yang abnormal diendapkan di
dalam jaringan tubuh, terutama di hati. Gejalanya timbul sebagai akibat dari penimbunan
glikogen atau hasil pemecahan glikogen atau akibat dari ketidakmampuan untuk
menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh tubuh. Usia ketika timbulnya gejala dan beratnya
gejala bervariasi, tergantung kepada enzim apa yang tidak ditemukan.

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap contoh jaringan
(biasanya otot atau hati), yang menunjukkan adanya enzim yang hilang.

Pengobatan
Pengobatan tergantung kepada jenis penyakitnya. Untuk membantu mencegah
turunnya kadar gula darah, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat
dalam porsi kecil sebanyak beberapa kali dalam sehari. Pada beberapa anak yang masih kecil,
masalah ini bisa diatasi dengan memberikan tepung jagung yang tidak dimasak setiap 4-6
jam. kadang pada malam hari diberikan larutan karbohidrat melalui selang yang dimasukkan
ke lambung.
Penyakit penimbunan glikogen cenderung menyebabkan penimbunan asam urat,
yang dapat menyebabkan gout dan batu ginjal. untuk mencegah hal tersebut seringkali perlu
diberikan obat-obatan.ada beberapa jenis glikogenesis, untuk mengurangi kram otot, aktivitas
anak harus dibatasi.

5.

Intoleransi Fruktosa Herediter


Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak
dapat menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim fosfofruktaldolase. Sebagai
akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang merupakan hasil pemecahan dari fruktosa) tertimbun di
dalam tubuh, menghalangi pembentukan glikogen dan menghalangi perubahan glikogen
menjadi glukosa.
Mencerna fruktosa atau sukrosa (yang dalam tubuh akan diuraikan menjadi
fruktosa, kedua jenis gula ini terkandung dalam gula meja) dalam jumlah yang lebih, bisa
menyebabkan:

hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) disertai keringat dingin


tremor (gerakan gemetar diluar kesadaran)
linglung
mual
muntah
nyeri perut
kejang (kadang-kadang)
koma.
Jika penderita terus mengkonsumsi fruktosa mengalami kerusakan ginjal dan hati,
menghasilkan penyakit kuning, muntah, pemburukan jiwa, pingsan, dan kematian. Gejala
ronis termasuk tidak mau makan, kegagalan untuk berkembang pesat, gangguan pencernaan,
kegagalan hati, dan kerusakan ginjal.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan contoh jaringan hati yang
menunjukkan adanya enzim yang hilang. Juga dilakukan pengujian respon tubuh terhadap
fruktosa dan glukosa yang diberikan melalui infus. Karier (pembawa gen untuk penyakit ini
tetapi tidak menderita penyakit ini) dapat ditentukan melalui analisa DNA dan
membandingkannya dengan DNA penderita dan DNA orang normal. Pengobatan terdiri dari
menghindari fruktosa (biasanya ditemukan dalam buah-buahan yang manis), sukrosa dan
sorbitol (pengganti gula) dalam makanan sehari-hari. Serangan akut dirawat denganmemberi
glukosa dengan infuse.Serangan hipoglikemia diatasi dengan pemberian tablet glukosa, yang
harus selalu dibawa oleh setiap penderita intoleransi fruktosa herediter. Anak yang terus
makan makanan berisi fruktosa mengalami kerusakan ginjal dan hati, menghasilkan penyakit
kuning, muntah, pemburukan jiwa, pingsan, dan kematian. Gejala ronis termasuk tidak mau
makan, kegagalan untuk berkembang pesat, gangguan pencernaan, kegagalan hati, dan
kerusakan ginjal.
6.

Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa
dibuang ke dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase
yang sifatnya diturunkan. 1 dari 130.000 penduduk menderita fruktosuria. Fruktosuria tidak
menimbulkan gejala, tetapi kadar fruktosa yang tinggi di dalam darah dan air kemih dapat
menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus. Tidak perlu dilakukan
pengobatan khusus.

7.

Pentosuria

Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan
ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang
diperlukan untuk mengolah xylulosa. Pentosuria hampir selalu hanya ditemukan pada orang
Yahudi. Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya xylulosa dalam air
kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus. Tidak perlu
dilakukan pengobatan khusus.
8.

Intoleransi Pada Laktosa (Lactose Intolerance)


Intoleransi Pada Laktosa (Lactose Intolerance) merupakan gangguan pencernaan
yang terjadi karena kurang atau tidak adanya enzim lactose.baik primer yang biasanya karena
keturunan atau sekunder karena adanya kelainan mukosa usus dan sering ditemukan pada
anak-anak/ bayi dengan gejala diare. Lebih dari setengah orang dewasa menderita Intoleransi
terhadap lactose. Orang dewasa keturunan kulit hitam dan keturunan Asia kurang mampu
menguraikan laktosa dibandingkan keturunan eropa atau kulit putih lainnya. Mekanisme
hilangnya enzim lactose belum diketahui dengan jelas tetapi hal ini berkaitan dengan genetic.
Penanganannya adalah menghindari makanan yang mengandung laktosa.

9.

Kekurangan Isomaltase-Sukrosa
Kekurangan enzim ini menyebabkan intoleransi terhadap sukrosa didalam
makanan. Penanganannya dilakukan dengan menghindari sukrosa.

10. Kerusakan Disakarida Bawaan (Bereditary Defects)


Kekurangan enzim disakaridase menyebabkan intoleransi terhadap disakarida
(disaccharide intolerance).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Gula, yang dalam bahasa Inggrisnya adalah Sugar dan dalam bahasa Yunani dikenal dengan
Glyco merupakan sumber energi utama dalam kehidupan sel-sel ditubuh kita. Gula adalah
suatu gugus bangun kimia yang terdiri dari gabungan beberapa karbohidrat. Sedangkan
karbohidrat itu sendiri didalam struktur bangunnya mengandung suatu gugus karbon.

2. Glukosa terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung,
sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu.
3. Metabolisme glukosa menghasilkan asam piruvat, asam laktat dan asetilkoenzim A (asetilKoA)

sebagai

senyawa-senyawa

antara

oksidasi

lengkap

glukosa

menghasilkan

karbondioksida, air, dan energi yang disimpan sebagai senyawa fosfat berenergi tinggi
adenosin trifosfat (ATP).
4. Kelainan yang ditimbulkan jika kadar glukosa darah meningkat adalah penyakit diabetes
melitus (DM). Sedangkan kelainan yang ditimbulkan jika kadar glukosa dalam darah
menurun adalah hipoglikemia. Selain itu, ada beberapa kelainan-kelainan yang ditimbulkan
dari metabolisme gula karbohidrat yang abnormal yaitu galaktosemia dan glikogenosis.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin diajukan pada penulisan makalah ini adalah agar kita senantiasa
selalu menjaga kesehatan dan pola hidup kita dimana salah satunya menghindari kadar
glukosa yang berlebih dalam tubuh. Oleh karena itu sebaiknya mengkonsumsi makanan yang
mengandung cukup karbohidrat saja sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai