Anda di halaman 1dari 17

Asuhan keperawatan

keluarga pada usia sekolah


KELOMPOK 2

• EKA WIDYA YUSWADITA • MARIYATUL QIBTIYAH


• GINA IRFANY MUFIDAH • MITHA NUR ARTHA MEDIKA
• HANNY DWI ANDINI • NOVITA SARI
• HURFATUL GINA • NUNGKI KUSUMAWATI
• INDAH WARINI • NUR FATKHATUROHMAH
• ISTI HIDAYAH • NURUL FITRIA AINA
• LAILATUL AMIN NURFITRI • NURUL SYIFA
• MAIYANTI WAHIDATUNNISA
DEFINISI

Anak usia sekolah tahapan ini dimulai ketika anak pertama telah
berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia
13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya mencapai jumlah
anggota maximum dan hubungan keluarga diakhiri tahap ini. (Duval,
1977).
Perkembangan usia sekolah

1. Perkembangan Biologis
Saat umur sampai 12 tahun, pertumbuhan rata-rata 5 cm per tahun untuk tinggi badan dan meningkat 2-3
kg per tahun untuk berat badan. Selama usia tersebut, anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan ukuran
tubuh. Anak laki-laki cenderung gemuk. Pada usia ini, pembentukan jaringan lemak lebih cepat perkembangannya
daripada otot.
2. Perkembangan Psikologis
Menurut Freud, perkembangan psikososialnya digolongkan dalam fase laten, yaitu ketika anak berada
dalam fase oidipus yang terjadi pada masa prasekolah dan mencintai seseorang. Dalam tahap ini, anak cenderung
membina hubungan yang erat atau akrab dengan teman sebaya, juga banyak bertanya tentang gambar seks yang
dilihat dan dieksploitasi sendiri melalui media.
Menurut Erikson, perkembangan psikososialnya berada dalam tahap industri vs inferior. Dalam tahap ini,
anak mampu melakukan atau menguasai keterampilan yang bersifat teknologi dan sosial, memiliki keinginan untuk
mandiri, dan berupaya menyelesaikan tugas. Inilah yang merupakan tahap industri. Bila tugas tersebut tidak dapat
dilakukan, anak akan menjadi inferior.
Lanjutan

• Perkembangan Tempramen : Sifat temperamental yang dialami sebelumnya merupakan faktor


terpenting dalam perilakunya pada masa ini. Pola perilakunya menunjukkan anak mudah bereaksi terhadap
situasi yang baru. Pada usia ini, sifat temperamental sering muncul sehingga peran orang tua dan guru
sangat besar untuk mengendalikannya.
• Perkembangan Kognitif : Menurut Plaget, usia ini berada dalam tahap operasional konkret, yaitu
anak mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol. Selama periode ini kemampuan anak
belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat dan memiliki kemampuan belajar dari benda, situasi, dan
pengalaman yang dijumpainya.
• Perkembangan Moral : Masa akhir kanak-kanak, perkembangan moralnya dikategorikan oleh
Kohlberg berada dalam tahap konvensional. Pada tahap ini, anak mulai belajar tentang peraturan-peraturan
yang berlaku, menerima peraturan, dan merasa bersalah bila tidak sesuai dengan aturan yang telah
diterimanya.
• Perkembangan Spiritual :Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatunya adalah konkret atau
nyata daripada belajar tentang “God”. Mereka mulai tertarik terhadap surga dan neraka sehingga cenderung
melakukan atau mematuhi peraturan, karena takut bila masuk neraka.
Lanjutan

• Perkembangan Bahasa : Pada usia ini terjadi penambahan kosakata umum yang berasal dari
berbagai pelajaran di sekolah, bacaan, pembicaraan, dan media. Kesalahan pengucapan mengalami
penurunan karena selama mencari pengalaman anak telah mendengar pengucapan yang benar sehingga
mampu mengucapkannya dengan benar.
• Perkembangan Sosial : Akhir masa kanak-kanak sering disebut usia berkelompok, yang ditandai
dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk
diterima sebagai anggota kelompok.
• Perkembangan Seksual : Masa ini anak mulai belajar tentang seksualnya dari teman-teman
terlebih guru dan pelajaran di sekolah. Anak mulai berupaya menyesuaikan penampilan, pakaian, dan
bahkan gerak-gerik sesuai dengan peran seksnya. Kecenderungan pada usia ini, anak mengembangkan
minat-minat yang sesuai dengan dirinya. Disini, peran orang tua sangat penting untuk mempersiapkan anak
menjelang pubertas.
• Perkembangan Konsep diri : Perkembangan konsep diri sangat dipengaruhi oleh mutu
hubungan dengan orang tua, saudara, dan sanak keluarga lain. Saat usia ini, anak-anak membentuk konsep
diri ideal, seperti dalam tokoh-tokoh sejarah, cerita khayal, sandiwara, film, tokoh nasional atau dunia yang
dikagumi, untuk membangun ego ideal yang menurut Van den Daele berfungsi sebagai standar perilaku
umum yang diinternalisasi.
TUGAS - TUGAS

Tugas yang dimiliki keluarga dengan anak usia sekolah antara lain :
1. Memenuhi kebutuhan sekolah anak baik alat – alat sekolah
maupun biaya sekolah
2. Membiasakan belajar teratur
3. Memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas – tugas sekolah
4. Memberikan pengertian pada anak bahwa pendidikan sangat
penting untuk masa depan anak
5. Membantu anak dalam bersosialisasi lebih luas dengan
lingkungan sekitar.
Masalah-masalah usia sekolah

Masalah-masalah yang sering terjadi pada anak usia sekolah meliputi bahaya fisik
dan psikologis.
1. Bahaya fisik
- Penyakit
- kegemukan
- Kecelakaan
- keCanggungan
- Kesederhanaan
Lanjutaan

2. Bahaya psikologis
- Berbicara
- Emosi
- Bermain
- Konsep diri
- Moral
- Yng menyangkut minat
- Perkembangan keprinadian
- Hubungan keluaraga
ASKEP PADA USIA SEKOLAH
Pengkajian

• Identitas : nama KK, alamat, komposisi keluarga (nama, seks, hubungan keluarga, tempat
dan tanggal lahir, pendidikan, pekerjaan), tipe keluarga, suku/budaya yang dianut
keluarga, agama, status sosial, aktivitas keluarga.
• Riwayat dan tahap perkembangan keluarga : tahap perkembangan keluarga saat ini,
tugas perkembangan yang sudah pernah dilakukan, riwayat keluarga inti, riwayat
keluarga suami istri.
• Lingkungan : karakteristik rumah, karakteristik lingkungan, mobilitas keluarga, hubungan
keluarga dengan lingkungan, sistem sosial yang mendukung.
• Struktur keluarga : pola komunikasi, pengambil keputusan, peran anggota keluarga, nilai-
nilai yang berlaku di keluarga.
• Fungsi keluarga.
• Penyebab masalah keluarga dan koping yang dilakukan keluarga.
Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
• Identitas anak.
• Riwayat kehamilan sampai kelahiran.
• Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
• Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
• Pertumbuhan dan perkembangannya saat ini (termasuk kemampuan yang
telah dicapai).
• Pemeriksaan fisik.
 DIAGNOSA

1) Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat


tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai usia anak

1) Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada


5 tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan
memfasilitasi perkembangan anak
Lanjutan . . .
MASALAH AKTUAL :
1. Gangguan pemenuhan nutrisi : lebih atau kurang dari kebutuhan tubuh
2. Menarik diri dari lingkungan sosial
3. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
4. Mudah dan sering marah
5. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang dibebankan
6. Berontak atau menentang terhadap aturan keluarga
7. Keengganan melakukan kewajiban agama
8. Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal
9. Gangguan komunikasi verbal
10.Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang digunakan untuk
bermain)
Lanjutan . . .

MASALAH POTENSIAL :
1. Meningkatnya kemandirian anak
2. Meningkatnya daya tahan tubuh
3. Hubungan dalam keluarga yang harmonis
4. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas dan perkembangannya
5. Pemeliharaan kesehatan yang optimal
 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. AKTUAL
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan kertidakmampuan keluarga
merawat anak yang sakit.
Tujuan :
Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan dukungan yang adekuat
Intervensi :
• Diskusikan tentang tugas keluarga
• Diskusikan bahwa jika hubungan keluarga tidak harmonis saat anggota keluarga sakit
• Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga
• Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya pertolongan yang telah
dilakukan
• Ajarkan cara merawat anak dirumah
• Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga
Lanjutan . . .

2. POTENSIAL
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga.
Tujuan :
Dipertahankannya hubungan yang harmonis.
Intervensi :
• Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada keluarga
• Diskusikan cara cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas kemampuannya
• Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga anak usia sekolah
• Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa menimbulkan
masalah

Anda mungkin juga menyukai