Anda di halaman 1dari 19

Fungsi Sosialisasi

Keluarga

Amina yusriati
1210322027
Sosialisasi : definisi dan pengaruh
• Sosialisasi adalah proses sepanjang hidup ketika individu
secara kontinu memodifikasi perilaku mereka sebagai
respons terhadap keadaan yang terpola secara sosial yang
mereka alami.
• Sosialisasi mencakup internalisasi kumpulan norma dan
nilai yang tepat bagi remaja usia 14 tahun, profesional
muda usia 25 tahun, orang tua yang berusia 29 tahun,
kakek/nenek usia 55 tahun dan pensiunan usia 65 tahun.
CON’T
• Didefinisikan kedalam istilah peran, konsep sosialisasi
adalah “proses perkembangan atau perubahan yang
dijalani seseorang sebagai hasil dari interaksi sosial dan
pembelajaran peran sosial” (Gecas,1979,hlm.365).
• Dalam keluarga, sosialisasi adalah banyaknya
pengalaman belajar yang diberikan dalam keluarga.
Pengalaman itu ditujukan untuk mengajarkan anak
bagaimana berfungsi dan mengemban peran orang
dewasa dalam masyarakat.
Pola Sosialisasi Kontemporer
1. Perubahan sosialisasi dalam peran gender

Peran dewasa maskulin dan feminim mengalami perubahan dalam


keluarga, dan seiring dengan perubahan peran, demikian juga dengan
pengalaman sosialisasi anak

2. Tempat penitipan anak dan sosialisasi anak

Leviine (1988) berpendapat bahwa terdapat bukti yang sangat


membutuhkan perhatian bahwa anak yang dititipkan di “tempat penitipan
anak” lebih banyak mengalami masalah penyakit dan emosional (kecemasan
akibat perpisahan) dibandingkan anak yang tetap dirumah dengan ibu. Anak
ini bersosialisasi dengan buruk saat mereka terlalu cepat atau terlalu lama
dikirim ketempat penitipan anak.
3.Perubahan harapan bagi anak dan remaja

Para ahli perkembangan anak meyakini bahwa anak-

anak sekarang terlalu dipaksa berlaku seperti seorang

dewasa jauh sebelum ia secara perkembangan siap untuk

melakukannya. Banyak orang tua kelas menengah dan

terpandang memiliki kecenderungan untuk memaksa anak

mereka mencapai prestasi yang lebih.


4. Perundang-undangan yang memengaruhi pengasuhan
anak dan anak

• Pada banyak negara anak diberi perlindungan pengacara


jika mereka dituntut melakukan tindakan kelalaian dan harus
hadir dipengadilan.

• Meskipun ada perundang-undangan terbaru ini, anak


masih belum cukup terlindungi di masyarakat. Peningkatan
jumlah penganiayaan anak adalah buktinya.area lain tempat
anak tidak terlindungi secara adekuat adalah area tempat
penitipan anak (Belsky,1995).
Teori Terkait Sosialisasi
1. Teori Perkembangan

Bronfenbrenner (1974) menambahkan uraian mengenai pentingnya tahapan


perkembangan ini dalam keterangannyayait kita harus membawa orang dewasa
kembali ke dalam kehidupan anak-anak

2. Proses Sosialisasi

Pemecahan teoritis terbesar di bidang sosialisasi anak adalah pengakuan bahwa


hubungan orang tua-anak adalah dinamik dan interaktif (bodman & peterson,
1995; broderick, 1992; brody, 1994; rollins & tomas, 1979). Sebuah studi
menunjukkan bahwa keluarga mempengaruhi sosialisasi anak.
Tahap perkembangan
Tahap perkembangan anak Tahap perkembangan Tugas orang tua
orang tua
Bayi Belajar isyarat Menafsirkan kebutuhan bayi
Toddler Belajar tumbuh kembang Menerima beberapa
pengendalian sementara
Mempertahankan batasan
yang diperlukan
Pra sekolah Belajar berpisah Memungkinkan
perkembangan kemandirian
sementara meniru standar
yang dibutuhkan
Usia sekolah Belajar menerima penolakan Ada saat diprlukn pada
tanpa membelot gangguan yang tidak perlu
remaja Belajar membangun Menyesuaikan terhadap
kehidupan baru yang tidak perubahan peran dan
dipercayaisepenuhnya oleh hubungan keluarga selama
seorang remaja dan setelah perjuanagan
remaja untuk menetapkan
kreativitasnya
3. Dukungan dan Pengendalian Orang Tua

Orang tua menjadi efektif saat mereka mengombinasikan tingkat

dukungan yang tinggi dengan pengendalian wewenang (Gecas & Seff,

1991).

Sebuah wawancara mendalam dan analisis penelitian pengasuhan anak,

terutama meneliti orang tua dan anak kulit putih, menyatakan terdapat

bukti empiris mengenai pengaruh dukungan keluarga.


• Khususnya untuk anak laki-laki, semakin besar perilaku mendukung
orang tua terhadap anak, prilaku anak tersebut semakin dihargai
secara budaya sebagai harga diri, prestadi akademik, kreativitas dan
kesesuaian.

• Pada sebagian besar kasus, hubungan yang positif ditemukan


diantara dukungan orang tua dan perkembangan kognitif pada anak.

• Semakin besar dukungan orang tua, semakin tinggi harga diri, lokus
pengendalian internal, dan kompetensi instrumen anak

• kesimpulan: dukungan orang secara konsisten ditemukan memiliki


asosiasi positif dengan semua aspek kompetensi sosial anak, kecuali
dalam hal kreativitas.
Variabel Lain Yang Mempengaruhi Pengasuh Anak
• Kelas sosial dan budaya hanya ada dua variabel yang mempengaruhi
pola pengsuhan anak (meskipun variabel sosial budaya terlihat dalam
studi untuk menjelaskan sebagian besar varian dalam praktik
pengasuhan).
• Perilaku dan teknik sosialisasi orang tua juga dipengaruhi oleh
sejumlah sters dan pengelaman ketegangan orang tua, cara koping
idiosinkratik dan menjadi orang tua, sumber yang tersedia bagi
mereka, serta isu terkait berbagai bentuk keluarga
• Contoh, usia orang tua dan anak mempengaruhi pola pengasuhan
anak. Orang tua yang masih belum cukup matang untuk memeliki
seorang anak dia akan mengealami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan bayi baru lahir.
BENTUK DAN SOSIALISASI KELUARGA

1. Keluarga Orang Tua Tunggal


• Pertumbuhan keluarga orang tua tunggal terutama disebabkan oleh tingginya
angka perceraian ,peningkatan kelahiran dari ibu remaja yang tida
menikah,dan pertumbuhan keluarga yang dikepalai ayah
• Pengasuhan anak diantara keluarga tunggal sulit dilakukan
• Orang tua tunggal berjuang mengatasi dua tuntutan untuk menyediakan
keuangan dan memberikan dukungan emosional bagi anak mereka
2. Keluarga Orang Tua Tiri
• Pada keluarga orang tua tiri ,ayah tidak memiliki hak legal terhadap
anak,karena tidak memiliki hubungan biologis
• Ketika konflik timbul selama mendisiplinkan anak ,ibu merasakan hak alami
untuk memutuskan masalah tersebut . Jika ayah tiri mendisiplinkan anak ,
ibu dapat saja marah , atau lebih seringnya secara tidak langsung tidak
mendukung sang ayah
3.Keluarga Homoseksual

• Dewasa homoseksual umumnya membawa anaknya kedalam


hubungan mereka dari penyatuan heteroseksual sebelumnya.

• Hambatan untuk memberikan asuhan yang sensitif pada keluarga


homoseksual dapat berkurang melalui pemberian asuhan dan
penyedia layanan keselahatan lain disertai informasi yang akurat
tentang keluarga lesbian dan gay untuk mengubah persepsi dan
streotipe negatif mereka (eliason,1996)
Dunn (2001) menegaskan bahwa heteroseksisme dan homofobia memberi
dampak pada orang tua homoseksual dalam 3 area :
1. Berperan pada tekanan terhadap lesbian dan menyebabkan kurangnya
pengakuan sosial dan legal terhadap orang tua homoseksual dan
pasangan mereka
2. Menciptakan hambatan terhadap akses ke layanan, saat orang tua
homoseksual dapat merasa mereka harus menyembunyikan identitas
seksual mereka dari tenaga kesehatan
3. Menghambat proses “pengungkapan” serta dapat berperan pada
perasaan bahwa orang tua homoseksual harus menyembunyikan
identitas homoseksual mereka untuk kebaikan anak mereka
Diagnosis keperawatan keluarga
Diagnosis keperawatan NANDA(2001) yang relevan dengan pola
sosialisasi keluarga:
1. Gangguan proses keluarga
2. Perilaku sehat(diagnosis promosi kesehatan)
3. Defisiensi pengetahuan
4. Konflik peran menjadi orang tua
5. Ketidakmampuan menjadi orang tua
6. Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua
Dua diagnosis keperawatan NANDA yang signifikan yang tampak
secara langsung terkait dengan masalah sosialisasi keluarga adalah
gangguan proses keluarga dan ketidakmampuan menjadi orang tua.
Gangguan proses keluarga adalah diagnosis keperawatan
keluarga yang lebih umum, tetapi dapat digunakan saat batasan
karakteristik khusus dimasukkan. Batasan karakteristik yang
dapat dihubungkan dengan diagnosis ini adalah (McFarland dan
McFarlane 1993) :
• Orang tua tidak menunjukkan penghormatan terhadap praktik
pengasuhan anak satu sama lain.
• Kekakuan dalam fungsi dan peran
• Keluarga tidak dapat menunjukkan penghormatan terhadap
individualitas dan otonomi anggotanya
• Ketidaksesuaian atau ketidakkonsistenan peran keluarga.
Diagnosa keperawatan lain yang lebih spesifik dengan masalah
pengasuhan anak adalah ketidakmampuan menjadi orang tua.

Beberapa kelompok berisiko tinggi pada diagnosis ini diantaranya :

• orang tua yang berada dalam situasi krisis atau di bawah tekanan;

• orang tua usia remaja;

• orang tua tunggal dengan keterbatasan keuangan atau sumber personal


atau dukungan sosial yang tidak adekuat;

• orang tua yang memiliki masalah fisik atau psikologis serius; dan

• orang tua yang memiliki bayi prematur atau bayi/anak yang mengalami
masalah kesehatan serius atau kronik.
Intervensi keperawatan keluarga

• Membuat intervensi yang sesuai dengan sosial budaya

• Pendidikan kesehatan dan bimbingan antisipasi untuk

berbagai bentuk keluarga

• Memulai perujukan ke program intervensi dini

• Memulai perujukkan ke program menjadi orang tua


SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai