NIM : 21142011922
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak pertama
berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak
meninggalkan rumah orangtua nya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan
memberi tanggung jawab serta kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit, karena orang tua melepas otoritas
dan membimbing anak untuk bertaanggung jawab. Anak harus mempunyai otoritas
sendiri yang berkaitan dengan peran dan fungsinya seringkali muncul konflik antara
orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan
menghindari kecurigaan dan perselisihan sehinga hubungan orang tua dan remaja tetap
harmonis.
Asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan anak remaja yang dilakukan
oleh perawat untuk mengelola stressor yang mungkin timbul dan bersama keluarga
kesehatannya pada akhinya mampu tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera,
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penukis merumuskan masalah sebagai berikut :
6. Studi kasus ?
C. Tujuan Penulisan
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Menurut Setiadi 2008 tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada
saat anak pertama berusia 13 tahun biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun pada
saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak
remaja dan memberi tanggung jawab serta kebutuhan yang lebih besar untuk
1. Pertumbuhan fisik :
tubuh memanjang.
2. Sosial emosional
Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis
konsep diri
Tahap awal :
Tahap kedua :
Tahan ketiga :
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar) misalnya melalui
sepak bola, basket, badminton, mendengar musik atau TV serta dengan buku-
buku.
Kecemasan yang timbul pada anak remaja yang dirawat dirumah sakit adalah
takut berpisah dengan orangtua tetapi takut kehilangan status dan hubungan
a. Duvall (19985)
1) Keluarga baru
kepergian anaknya
Mempersiapkan kematian
b. Carter dan MC Goldrick (1989)
Keluarga antara (massa bebas atau pacaran) dengan usia dewasa muda
Keluarga lansia
a. Tujuan umum
produktif.
b. Tujuan khusus
Ada beberapa prinsip utama yang harus di pegang oleh perawat keluarga yaitu :
khusus yang dirancang untuk mencegah orang bebas dari penyakit dan cedera
2) Pencegahan sekunder, yang terdiri dari deteksi dini, diagnosis dan pengobatan
tingkat fungsinya
Keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan antara lain adalah :
1) Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah sebagai berikut:
Waktu hamil umur ibu kurag dari 16 tahun atau lebih 35 tahun
3) Keluarga dengan
anak :
Lahir premature
keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang
Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN
STUDY KASUS
Tn E (50 th) sumai dari Ny.N (40 th) mempumnyai dua orang anak, An.W (14 th) laki-laki
kelas 2 SMP. Dan anak ke dua, An.S ( 6th) perempuan kelas 1 SD.
Ibu mengatakan bahwa, An.W sering ketahuan merokok dirumah. An W juga jarang dirumah
dan sering bermain dengan teman-temannya di luar. Penuturan ibu mengatakan Karena ibu
seorang pedagang, dan suaminya nelayan, dan hanya dirumah waktu pagi sebelum bekerja dan
sore hari ketika pulang kerja, oleh karena itu An W jarang dapat perhatian dari oreng tua. Karena
kurangnya perhatian orang tua kepada anak, ibu mengatakan seringkali muncul konflik antara
orang tua dan An W karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya.
Masalah lain, Ny N mengatakan sangat mengatur (otoriter) dalam mendidik anaknya, karena
pendidikan sangat diprioritaskan oleh Ny N. meskipun Ny N waktu untuk anak tidak penuh 24
jam untuk menemani anak memantau perkembanganya, namun Ny N tetap memantau belajar An
W, kadang ibu memarahi An W ketika An W tidak mahu belajar atau nilai peringkatnya
menurun. Ibu juga tidak segan- segan marah ketika An W sering bermain keluar dengan teman-
ibu seperti itu karena ibu takut An W terjerumus ke dalam pergaulan bebas karena
sepengetahuan ibu, usia remaja adalah penentu masa depanya nanti”. Karena sikap Ny N yang
mendapatkan perhatian dari orangtua, giliran dirumah bisanya hanya marah- marah terus, aku
merasa terkekang tidak bisa mengembangkan diriku dengan bebas, aku sudah remaja punya
otonomi kalau itu semua terdukung aku akan bisa menjadi anak yang sesuia dengan keinginan
orang tuak”. Oleh karena itu, An W berperilaku sebaliknya dari harapan oramgtua, dia menjadi
Selain itu Ny N juga mengatakan sedikit resah dengan lingkungan rumahnya yang dekat
dengan pembuangan sampah, bau bakaran sampah yang menyengat membuat Ny N takut akan
dampak dengan kesehatan keluarganya karena sudah terdapat bukti anak tetangganya terkena
diare akibat sering berinteraksi bermain dengan teman-temanya dilingkungan tempat sampah
tersebut.
- Nama : Tn E
- Umur : 50 tahun
- Agama : Islam
- Suku : Jawa
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : Nelayan
- Alamat : Tanjungbalai
b. Komposisi keluarga
+ + + +
Keterangan :
+ : Meninggal
: Menikah
8 : Klien
d. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.E adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah,
ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah
-Ketidaktahuan orng tua akan masalah kesehatan yang sedang dialami anaknya
-Keresahan keluarg akan sanitasi yang buruk disekitar rumahnya yang dekat
e. Suku bangsa
Tn.E dan istrinya adalah orang yang berasal dari suku melayu.
Tn E mengatakan tidak ada yang bertentangan dalam budaya suku bangsa Melayu
Agama keluarga Tn.E ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang
pedagang.
-Penghasilan
Pada keluarga Tn.E pengeluaran tiap bulanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga
sekitar Rp. 3.000.000 ini untuk membayar rekening listrik, air dan belanja bahan
makanan sebulan, biaya sekolah anak tiap bulanya, dan uang saku buat anak tiap
harinya.
Keluarga jarang melakukan rekreasi hanya saat cuaca buruk saja Tn E menyempatkan
bias dilakukan dirumah adalah menonton TV bersama anak dan istrinya sepulang
kerja nya.
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tn.E berumur 50 tahun dan memiliki
anak berusia 14 tahun yang sudah menginjak masa remaja.
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja yeng belum terpenuhi adalah deficit
perhatian (kurangnya perhatian) keluarga baik ibu maupun ayah untuk memperhatikan pola
tumbuh kembang anak yang seharusnya harus dipenuhi anak menginjak usia remaja
sehingga terkesan kurangnya kasih sayang orang tua kepada anak. Selama ini orang tua
hanya menyerahkan anak nya ketika mereka sedang bekerja dengan nenek (ibu dari Tn E)
Tn E dan Ny N tidak menderita penyakit apapun. Dan An.W menderita penyakit sesak
Pelayanan Kesehatan yang digunakan oleh Tn.E ini adalah puskesmas yang jaraknya
pemenuhan kebutuhan
oksigenasi An. W
dengan
membawanya
ke puskesmas.
pola nafas
3. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
- Type rumah:
Semi permanen, terbuat dari semen kayu,dan sudah memilik ventilasi yangbagus.
- Kepemilikan:
Tanah rumahnya sudah milik pribadi Tn E, hal ini dibuktikan dengan surat tanah atas nama
kepemilikan Tn E.
- Ventilasi/cendela:
- Pemanfaatan ruangan:
Setiap ruangan tertata dengan baik: bagian depan ada ruang tamu, bagian tengah ada
tempat ibadah, tempat istirahat bersama keluarga, tempat tidur, bagian belakang ada
dapur dan wc. Dan yang paling belakang terdapat kolam ikan.
PDAM
- Kamar mandi/WC:
- Sampah:
sampah dibuang disamping rumhnya yang juga tempat pembuangan sampah yang
limbah RT:
sampah disamping rumah Tn E adalah fasilitas umum untuk warga desa itu.
- Kebersihan lingkungan:
rumah tampak terlihat bersih, hal ini dikuatkan dengan Ny N mengatakan setiap pagi
selalu membesihkan rumhnya, menyiram halaman rumah dan tanaman yang tumbuh
- Kebiasaan:
Keluarga Tn.E tinggal didesa, rasa persaudaraan antar sesama warga tinggi, penduduk
disekitar rumah adalah penduduk asli dan ada yang datang dari berbagai daerah,
umumya interaksi banyak terjadi pada sore hari karena pada siang banyak tetangga
- Aturan/kesepakatan:
sekitar
- Budaya:
Dalam budaya didesa Tn E karena mayoritas semua asli melayu dan islami karena
banyak Mesjid dan para sesepuh kiyai, sehingga tidak pernah terjadi perlawanan
Keluarga Tn.E sudah menempati rumah hasil keringat sendiri sejak melahirkan anak
pertamanya (An W), sekitar 10 bulan awal berumah tangga baru pindah di rumah
baru hasil usahanya sendiri, dan sampai sekarang, dan tidak pernah berpindah-pindah
rumah.
persaudaraan sesama umat muslim. Ny. H masuk dalam perwiridan yang mana
kegiatan rutinitasnya setiap seminggu sekali dzibaiyah dan tahlil keliling (bergantian).
Apabila An.W sesak kambuh, maka Ny.N hanya meminta bantuan kakanya yang
4. STRUKTUR KELUARGA
Karena karakter Tn E yang tegas, jika ada suatu masalah dalam keluarga maka
dimusyawarahkan dengan baik, saling terbuka dan didiskusikan dengan orang tua dan
Sebelumnya keluarga mampu menyelesaikan masalah jika ada salah satu anggota
keluarga yang salah, namun karena tuntutan pekerjaan masing-masing harus mencari
nafkah, sehingg dampaknya kurangnya hak asuh anak sebagai kebutuhan primer
Dalam Keluarga Peran Tn.E berjalan dengan baik sebagai Kepala keluaga mencari
nafkah untuk membiayai keluarga. Dan peran terhadap tanggung jawabnya yang
kurang dari Ny.H sebagai Ibu rumah tangga, akibat kesibukan Ny H dengan
Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarkan kepercayaan yang dianut yaitu
islam, dan tidak ada konflik nilai yang terjadi. begitu juga dengan nilai dan norma
yang berlaku dimasyarakat juga menjadi pedoman dalam ketentuan keluarga dan
masing-masing keluarga wajib untuk mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam,
memakai pakaian yang sopan baik didalam maupun luar rumah, dan juga menjaga
perilaku yang tidak menyimpang. Namun kalau dari segi hak dan kewajiban yang
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari masing-masing peran
b. Fungsi sosialisasi
bersama.
sama lain. Namun dalam hal perhatian orang tua pada fokus tumbuh kembang anak
berpendapat namun dari hasil beberapa pendapat tadi didiskusikan bersama dan hasil
W dan An S), mereka lebih sering mengajak anka-ananya rekreasi ke tempat wisata
Semua itu mereka lakukan karena Tn E dan Ny N tahu akan tanggung jawabnya yang
kurang dalam mengasuh anak, oleh karena itu setiap ada waktu senggang mereka
Ny N dan Tn E memiliki jiwa sosial yang tinggi, meskipun keduanya sibuk dengan
dengan warga saat ada kegiatan rutinitas pngkajian dimasjid tiap 1 minggu sekali.
Ny.N masuk dalam Perwiridan yang mana kegiatan rutinitasnya setiap seminggu
sekali dzibaiyah dan tahlil keliling (bergantian). Ny H dan suaminya Tn E juga pandai
hilang timbul, Setahu Ny N kalau orang sesak pasti mengarahnya ada masalah di
dekat rumahnya.
N akan munculnya komplikasi yang lebih parah apabila tidak dilakukan tindakan
cepat maka keluarga memutuskan untuk segera dibawa ke puskesmas dekat rumahnya
rumah dan tanaman yang tumbuh hijau didepan rumahnya. Dan dihari libur sekolah,
semua isi rumah. Sehingga rumah tampak bersih, nyaman dan indah.
kakaknya yang seorang perawat dan apabila kondisinya lebih parah maka langsung
dirujuk ke puskesmas.
d. Fungsi reproduksi
tidak ada masalah dalam masalah seksual sama bapak walaupun bapak sering
e. Fungsi ekonomi
Pemenuhan sandang, pangan keluarga sangat tercukupi hal ini dibuktikan dengan
Masalah yang dihadapi oleh Tn.E dan Ny N dalam waktu pendek adalah khawatir dan
cemas dengan An W akan pertumbuhan dan perkembangan anak yang seharusnya sangat
butuh pengawasan dari orang tua. Akibat orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya, An W
sering terlihat merokok dirumah dan sering keluyuran ketika orangtua tidak drumah.
kebiasaan yang sama seperti saat ini: keluyuran, merokok, dan setiap arahan dari orangtua
Tn E dan Ny N selalu berdo’a untuk anaknya menjadi anaknyang berbakti dan menyakini
bahwa anaknya mampu mengerti kondisi orangtua dan belajar menjadi anak yang dewasa
dan mandiri.
d. Strategi Koping
Meskipun An W sedikit sulit untuk diberi arahan oleh orang tua, Ny N sealau memantau
perkembangan anak dirumah melalui ibu Tn E (nenek) yang rumahnya sebelahan dengan
rumah Tn E untuk selalu memnatau apapun yang dilakukan anak setiap harinya.
a. Pemenuhan gizi
Ny N mengatakan selalu memperhatikan pemenuhan gizi anak sejak anak masih kecil, oleh
karena itu, masing-masing anggota keluarga sangat menyukai berbagai macam sayuran dan
8. PEMERIKSAAN FISIK
W:
a. Identitas
- Nama : An W
- Umur : 14 tahun
- L/P : Laki-laki
- Pendidikan : SMP
- Pekerjaan : Pelajar
Keluarga mengatakan sejak 5 hari yang lalu An.W sering mengalami sesak sehingga
dadanya terasa berat, namun sesak sering hilang timbul, batuk kadang-kadang muncul
terutama pada malam dan pagi hari, ketika tidur nafas anak sering keluar suara ngik-
ngik (mengi).
f. Tanda-tanda vital:
N : 75 x/mnt S : 37,0 oC
- Perkusi : pekak
h. System Respirasi
- Perkusi : sonor
- Perkusi : timpani
k. System Muskuloskeletal
l. System Genitalia
9. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga, sesak An W hilang dan An W bisa beraktifitas normal seperti biasa
bagaimana cara mengingatkan anak membuang kebiasaan buruknya merokok dan bahaya
DO:
mereka
bekerja.
2. DS: ketidaktahuan keluarga Perubahan perilaku anak
bisa memukulnya.
DO:
terkekang.
- An W mengatakan” saya
bersama
teman-temanya.
11. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Diagnosa Keperawatan:
o dalam pekerjaanya.
dirumah.
- Ny N kawatir An N
merokoknya berakibat
-Sebagian dipedulikan .
memantau pergerakan An W
tidak dipedulikan
dicegah: dengan
kesehatan An W
11/3=3,6
7
b. Diagnosa Keperawatan
terus, An W berperilaku
temanya.
-Sebagian remaja
depanya nanti”.
menurun.
membangkang ibu
bisa memukulnya.
W jenuh
-Namun, perilaku An W
TOTAL 11/3=3,67
13. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
-Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal kebutuhan dalam
pengembangan remaja
1. Diagnos keperawatan 1
kesehatan
4. Berikan kesempatan
didiskusikan
kemampuan memahami
dipahami
diberikan
remaja remaja
terlalu otoriter
4. Berikan kesempatan
keluarga untuk
menanyakan penjelasan
belum dipahami
diberikan
KESIMPULAN
KESIMPULAN
a. Pertumbuhan Fisik:
- Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi tubuh memanjang
b. Sosial Emosional
- Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis.
- Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh kawan dan di
- Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah beralih pada teman
sebaya
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya melalui sepak bola,
memberika asuhan keperawatan komunitas tentang keluarga kepada anak remaja, keluarga
harus tahu tahapan tumbuh kembang anak.Orang tua harus bisa menempatkan diri dalam
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu: Yogyakarta
Stanhope Mercia, dkk. 1995. Keperawatan Komunitas dan Kesehatan Rumah. EGC.