Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH

“ASKEP KELUARGA DENGAN USIA REMAJA”

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga

Oleh: HARDI PRAYETNO

NIM : 21142011922

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINALITA SUDAMA MEDAN
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak pertama

berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak

meninggalkan rumah orangtua nya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan

memberi tanggung jawab serta kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri

menjadi lebih dewasa.

Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit, karena orang tua melepas otoritas

dan membimbing anak untuk bertaanggung jawab. Anak harus mempunyai otoritas

sendiri yang berkaitan dengan peran dan fungsinya seringkali muncul konflik antara

orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan

aktivitasnya, sementara orang tua perlu menciptakan komunikasi yang terbuka,

menghindari kecurigaan dan perselisihan sehinga hubungan orang tua dan remaja tetap

harmonis.

Asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan anak remaja yang dilakukan

oleh perawat untuk mengelola stressor yang mungkin timbul dan bersama keluarga

menentukan permasalahan tersebut sehingga keluarga mampu secara mandiri

menyelesaikan tugas perkembangannya, mengenali dan menyelesaikan masalah

kesehatannya pada akhinya mampu tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera,

produktif dan menjalankan seluruh fungsi keluarga dengan baik.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penukis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Pengertian keluarga dengan anak remaja ?

2. Tahap-tahap perkembangan keluarga ?

3. Tujuan perawatan keluarga ?

4. Prinsip perawatan kesehatan keluarga ?

5. Langkah-langkah dalam perawatan keluarga ?

6. Studi kasus ?

7. Pengkajian sesuai status ?

C. Tujuan Penulisan

Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk memahami pengertian keluarga dengan anak remaja ?

2. Untuk memahami tahap-tahap perkembangan keluarga ?

3. Untuk memahami tujuan perawatan keluarga ?


4. Untuk memahami prinsip perawatan kesehatan keluarga ?

5. Untuk memahami langkah-langkah dalam perawatan keluarga ?

6. Untuk memahami studi kasus ?

7. Untuk memahami engkajian sesuai status ?


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Menurut Setiadi 2008 tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada

saat anak pertama berusia 13 tahun biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun pada

saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak

remaja dan memberi tanggung jawab serta kebutuhan yang lebih besar untuk

mempersiapkan diri menjadi dewasa.

Berdasarkan tumbuh kembang Adolescense (anak remaja) :

1. Pertumbuhan fisik :

 Pertumbuhan yang pesat (growth sprut) TB 25% BB 50%

 Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin

 Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya : tangan, kaki, proporsi

tubuh memanjang.

2. Sosial emosional

 Kemampuan bersosialisasi meningkat

 Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis

 Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya diterima oleh

kawan dan disamping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi

konsep diri

 Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah

beralih pada teman sebaya


3. Sosialisasi pada adolescense di bagi dalam tiga (3) tahap :

 Tahap awal :

Orangtua masih berperan penting baik fisik, sosial, emosional, tetapi

ketergantungan ini tidak sebesar pada usia dini

 Tahap kedua :

Anak berubah menjadi independent, periode ini sering terjadi konflik

dengan orang tua

 Tahan ketiga :

Relatif independent dengan orang tua, anak memperlihatkan peran

independent dalam fungsi di masyarakat

4. Bermain pada anak

Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar) misalnya melalui

sepak bola, basket, badminton, mendengar musik atau TV serta dengan buku-

buku.

5. Hospitalisasi pada anak dan keluarga

Kecemasan yang timbul pada anak remaja yang dirawat dirumah sakit adalah

akibat perpisahan dengan teman-teman sebaya/kelompok. Anak tidak merasa

takut berpisah dengan orangtua tetapi takut kehilangan status dan hubungan

dengan teman sekelompok, kecemasan lain disebabkan oleh akibat yang di

timbulkan akibat penyakit fisik, kecacatan serta kurangnya privacy.

6. Pola minat dan seks

 Minat pada perubahan


 Suka lawan jenis

B. Tahap perkembangan keluarga

a. Duvall (19985)

Membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan yaitu :

1) Keluarga baru

Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas

perkembangan keluarga tahap ini antara lain :

 Membina hubungan intim yang memuaskan

 Menerapkan tujuan bersama

 Mendiskusikan rencana memiliki anak

 Persiapan menjadi orangtua

2) Keluarga dengan anak pertama <30 bulan

Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan menimbulkan

krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain :

 Adaptasi perubahan anggota keluarga

 Mempertahankan hubungan yang memuaskan

 Membagi peran dan tanggung jawab

 Menata ruang untuk anak

 Mengatur biaya untuk anak

3) Keluarga dengan anak pra sekolah


Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan anak pra

sekolah antara lain :

 Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga

 Membantu anak bersosialisasi

 Pembagian waktu untuk anak

 Menstimulasi tumbuh kembang anak

4) Keluarga dengan anak usia sekolah

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

 Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar

 Menyediakan aktivitas untuk anak

 Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual

 Memenuhi kebutuhan anak

5) Keluarga dengan anak remaja

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :

 Pengembangan terhadap remaja

 Memelihara komunikasi terbuka

 Memelihara hubungan dalam keluarga

 Mempersiapkan perubahan yang akan terjadi

6) Keluarga dengan anak dewasa

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :


 Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima

kepergian anaknya

 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

 Menata kembali keluarga

 Menjadi contoh bagi anak-anaknya

7) Keluarga usia pertengahan

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

 Memulihkan hubungan antara generasi tua muda

 Memelihara hubungan dengan anak dan keluarga

 Keakrapan dengan pasangan

 Persiapan masa tua

8) Keluarga lanjut usia

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

 Penyesuaian tahap masa pensiun

 Merubah cara hidup

 Menerima kematian pasangan

 Mempersiapkan kematian
b. Carter dan MC Goldrick (1989)

Membagi keluarga dalam 5 tahap perkembangan yaitu :

 Keluarga antara (massa bebas atau pacaran) dengan usia dewasa muda

 Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan

 Keluarga dengan memiliki anak usia muda

 Keluarga yang memiliki anak dewasa

 Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah

 Keluarga lansia

C. Tujuan perawatan keluarga

a. Tujuan umum

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan keluarga dalam

meningkatkan, mencegah, memelihara kesehatan mereka sehingga status

kesehatannya meningkat dan mampu melaksanakan tugas-tugas mereka secara

produktif.

b. Tujuan khusus

 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah

kesehatan yang dihadapi

 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah

kesehatan dasar dalam keluarga

 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat


 Meningkatkan kemampuan keluarga memberikan asuhan keperawatan

terhadapanggota keluarga yang sakit

 Meningkatkan produktif keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya

D. Prinsip perawatan kesehatan keluarga

Ada beberapa prinsip utama yang harus di pegang oleh perawat keluarga yaitu :

1) Keluarga dijadikan sebagai unit dalam pelayanan kesehatan

2) Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan

3) Kegiatan utama dalam memberikan asuhan perawatan adalah penyuluhan

kesehatan dan asuhan keperawatan kesehatan dasar / perawatan dirumah

4) Diutamakan terhadap keluarga yang resiko tinggi

5) Diusahakan lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif

tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative


Ada 3 tingkatan pencegahan terhadap kesehatan keluarga yaitu :

1) Pencegahan primer, yang meliputi peningkatan kesehatan dan tindakan preventive

khusus yang dirancang untuk mencegah orang bebas dari penyakit dan cedera

2) Pencegahan sekunder, yang terdiri dari deteksi dini, diagnosis dan pengobatan

3) Pencegahan tersier, yang mencakup tahap penyembuhan dan rehabilitasi,

dirancang untukmeminimalkan ketidakmampuan klien dan memaksimalkan

tingkat fungsinya

Keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan antara lain adalah :

1) Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah sebagai berikut:

 Tingkat sosial ekonomi rendah

 Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri

 Keluarga dengan penyakit keturunan

2) Keluarga dengan ibu resiko tinggi kebidanan, yaitu :

 Waktu hamil umur ibu kurag dari 16 tahun atau lebih 35 tahun

 Waktu hamil menderita kekurangan gizi atau anemia

 Primipara atau multi para

 Riwayat persalinan dengan komplikasi

3) Keluarga dengan

anak :

 Lahir premature

 Berat badan sukar naik


 Lahir dengan cacat bawaan

 Asi ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi

 Ibu menderita penyakit menular

4) Keluarga mempunyai masalah dalam hubungannya antara anggota keluarga :

 Anak yang tidak dikehendaki dan mencoba untuk digugurkan

 Sering timbul cekcok

 Ada anggota keluarga sering sakit

 Salah satu komunikasi dua arah dengan keluarga

a. Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan keluarga :

 Menganalisa data untuk menentukan masalah dan perawatan keluarga

dengan cara mengkelompokkan menjadi data subjektif dan objektif

 Merumuskan masalah dengan mengacu kepada etiologi masalah

kesehatan serta berbagai alasan

 Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga dan

melaksanakan tugas keluarga

 Menentukan diagnosa keperawatan keluarga

 Menentukan prioritas-diagnosa keperawatan yang ditemukan

b. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan urutan prioritas :

 Melaksanakan asuhan keperawatan

 Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan

 Meninjau kembali masalah kesehatan yang belum teratasi dan


merumuskan kembali rencana asuhan keperawatan yang baru

E. Pengambilan keputusan dalam keperawatan kesehatan keluarga

Dalam mengalami kesehatan yang terjadi pada keluarga yang mengambil

keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang

dituakan. Hal ini didasarkan pemikiran sebagai berikut :

 Hak dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga

 Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluarga

 Hak dalam menentukan masalah kebutuhan pelayanan terhadap keluarga /

anggota keluarga yang bermasalah


BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

STUDY KASUS

Tn E (50 th) sumai dari Ny.N (40 th) mempumnyai dua orang anak, An.W (14 th) laki-laki

kelas 2 SMP. Dan anak ke dua, An.S ( 6th) perempuan kelas 1 SD.

Ibu mengatakan bahwa, An.W sering ketahuan merokok dirumah. An W juga jarang dirumah

dan sering bermain dengan teman-temannya di luar. Penuturan ibu mengatakan Karena ibu

seorang pedagang, dan suaminya nelayan, dan hanya dirumah waktu pagi sebelum bekerja dan

sore hari ketika pulang kerja, oleh karena itu An W jarang dapat perhatian dari oreng tua. Karena

kurangnya perhatian orang tua kepada anak, ibu mengatakan seringkali muncul konflik antara

orang tua dan An W karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya.

Masalah lain, Ny N mengatakan sangat mengatur (otoriter) dalam mendidik anaknya, karena

pendidikan sangat diprioritaskan oleh Ny N. meskipun Ny N waktu untuk anak tidak penuh 24

jam untuk menemani anak memantau perkembanganya, namun Ny N tetap memantau belajar An

W, kadang ibu memarahi An W ketika An W tidak mahu belajar atau nilai peringkatnya

menurun. Ibu juga tidak segan- segan marah ketika An W sering bermain keluar dengan teman-

temanya kadang kalau An W membangkang ibu bisa memukulnya. . Ny N mengatakan “sikap

ibu seperti itu karena ibu takut An W terjerumus ke dalam pergaulan bebas karena

sepengetahuan ibu, usia remaja adalah penentu masa depanya nanti”. Karena sikap Ny N yang

seperti itu, penerimaan An W, dia merasa terkekang. An W mengatakan” saya jarang

mendapatkan perhatian dari orangtua, giliran dirumah bisanya hanya marah- marah terus, aku

merasa terkekang tidak bisa mengembangkan diriku dengan bebas, aku sudah remaja punya

otonomi kalau itu semua terdukung aku akan bisa menjadi anak yang sesuia dengan keinginan
orang tuak”. Oleh karena itu, An W berperilaku sebaliknya dari harapan oramgtua, dia menjadi

nakal, jarang belajar dan sering keluar rumah bersama teman-temanya.

Selain itu Ny N juga mengatakan sedikit resah dengan lingkungan rumahnya yang dekat

dengan pembuangan sampah, bau bakaran sampah yang menyengat membuat Ny N takut akan

dampak dengan kesehatan keluarganya karena sudah terdapat bukti anak tetangganya terkena

diare akibat sering berinteraksi bermain dengan teman-temanya dilingkungan tempat sampah

tersebut.

1. IDENTITAS UMUM KELUARGA

a. Identitas Kepala Keluarga

- Nama : Tn E

- Umur : 50 tahun

- Agama : Islam

- Suku : Jawa

- Pendidikan : SMA

- Pekerjaan : Nelayan

- Alamat : Tanjungbalai

b. Komposisi keluarga

No. Nam L/P Umur Hub. Keluarga Pekerjaan Pend. Terakhir

1. Tn. E L 50 Thn Kepala keluarga Nelayan SMA

2. Ny. N P 40 Thn Istri Pedagang SMA

3. An. W L 14 Thn Anak Pelajar SMP

4. An. S P 6 Thn Anak Pelajar PAUD


c. Genogram

+ + + +

Keterangan :

: Laki-laki masih hidup

: Perempuan masih hidup

+ : Meninggal

: Menikah

------ : Tinggal satu rumah

8 : Klien

d. Tipe keluarga

a.) Jenis tipe keluarga

Tipe keluarga Tn.E adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah,
ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah

b.) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut

-Ketidaktahuan orng tua akan masalah kesehatan yang sedang dialami anaknya

-Keresahan keluarg akan sanitasi yang buruk disekitar rumahnya yang dekat

dengan pembuangan sampah

-Ketidaktahuan orangtua akan pemenuhan kebutuhan anak akan pertumbuhan dan

pekembanganya sesuai dengan tahap usianya.

e. Suku bangsa

a.) Asal suku bangsa

Tn.E dan istrinya adalah orang yang berasal dari suku melayu.

b.) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan

Tn E mengatakan tidak ada yang bertentangan dalam budaya suku bangsa Melayu

yangbertentangan atau bertolak belakang dengan kesehatan

f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan

Agama keluarga Tn.E ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang

bertentangan dengan kesehatan.


g. Status sosial ekonomi Keluarga

-Anggota Keluarga yang mencari nafkah

Adalah Tn.E (Kepala Keluarga ) seorang Nelayan, dan Ny N (istri) seorang

pedagang.

-Penghasilan

Penghasilan keluaraga Tn. E setiap bulan sekitar Rp 3.000.000

-Harta benda yang dimiliki

Tn E mempunyai alat transportasi pribadi (motor) untuk kebutuhan keluarganya, dan

perabotan rumah yang memadai.

-Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan

Pada keluarga Tn.E pengeluaran tiap bulanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga

sekitar Rp. 3.000.000 ini untuk membayar rekening listrik, air dan belanja bahan

makanan sebulan, biaya sekolah anak tiap bulanya, dan uang saku buat anak tiap

harinya.

-Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga jarang melakukan rekreasi hanya saat cuaca buruk saja Tn E menyempatkan

waktu bersama keluaganya untuk rekreasi ke tempat-tempat wisata. Rekreasi yang

bias dilakukan dirumah adalah menonton TV bersama anak dan istrinya sepulang

kerja nya.

2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

a. Tahap Perkembangan keluarga saat ini adalah

Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tn.E berumur 50 tahun dan memiliki
anak berusia 14 tahun yang sudah menginjak masa remaja.

b. Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya

Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja yeng belum terpenuhi adalah deficit

perhatian (kurangnya perhatian) keluarga baik ibu maupun ayah untuk memperhatikan pola

tumbuh kembang anak yang seharusnya harus dipenuhi anak menginjak usia remaja

sehingga terkesan kurangnya kasih sayang orang tua kepada anak. Selama ini orang tua

hanya menyerahkan anak nya ketika mereka sedang bekerja dengan nenek (ibu dari Tn E)

yang rumahnya juga bersebelahan dengan Tn E.

c. Riwayat kesehatan keluarga Inti

- Riwayat Kesehatan keluarga saat ini

Tn E dan Ny N tidak menderita penyakit apapun. Dan An.W menderita penyakit sesak

sesuai dengan diagnose dokter An W terkena asma alergi bronchial.

- Riwayat Penyakit Sebelumnya

Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya pada keluarga Tn.E.

- Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan

Pelayanan Kesehatan yang digunakan oleh Tn.E ini adalah puskesmas yang jaraknya

tidak begitu jauh dari rumahnya

- Riwayat Kesehatan keluarga Sebelumnya

Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit yang berbahaya apapun.


- Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

NO Nama Umur BB(kg) Imunisasi Masalah Tindakan yang telah

(BCG/POLIO/HB/CAMPAK) kesehatan di lakukan

1. Tn.E 50 Th 70 Lengkap Sehat Membantu

pemenuhan kebutuhan

oksigenasi An. W

dengan

membawanya

ke puskesmas.

2. Ny.N 40 Th 60 Lengkap Sehat

3. An.W 14 Th 27 Lengkap Gangguan

pola nafas

4. An.S 6 Th 20 Lengkap Sehat

3. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a. Karakteristik Rumah

- Luas rumah: 15X9 m2

- Type rumah:

Semi permanen, terbuat dari semen kayu,dan sudah memilik ventilasi yangbagus.

- Kepemilikan:

Tanah rumahnya sudah milik pribadi Tn E, hal ini dibuktikan dengan surat tanah atas nama

kepemilikan Tn E.

- Jumlah dan rasio kamar/ruangan:


Terdapat 3 kamar,

- Ventilasi/cendela:

Ventilasi mamadai, candela ada disetiap ruangan rumah.

- Pemanfaatan ruangan:

Setiap ruangan tertata dengan baik: bagian depan ada ruang tamu, bagian tengah ada

tempat ibadah, tempat istirahat bersama keluarga, tempat tidur, bagian belakang ada

dapur dan wc. Dan yang paling belakang terdapat kolam ikan.

- Septic tank: ada

Letak : bagian belakang didalam rumah bersebelahan dengan dapur rumah.

- Sumber air minum:

PDAM

- Kamar mandi/WC:

ada 1 kamar mandi dan WC

- Sampah:

sampah dibuang disamping rumhnya yang juga tempat pembuangan sampah yang

nantinya akan dibakar.

limbah RT:

limbah masyarakat juga dibuang disamping rumah Tn E, karena tempat pembuangan

sampah disamping rumah Tn E adalah fasilitas umum untuk warga desa itu.

- Kebersihan lingkungan:

rumah tampak terlihat bersih, hal ini dikuatkan dengan Ny N mengatakan setiap pagi

selalu membesihkan rumhnya, menyiram halaman rumah dan tanaman yang tumbuh

hijau didepan rumahnya.


b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

- Kebiasaan:

Keluarga Tn.E tinggal didesa, rasa persaudaraan antar sesama warga tinggi, penduduk

disekitar rumah adalah penduduk asli dan ada yang datang dari berbagai daerah,

umumya interaksi banyak terjadi pada sore hari karena pada siang banyak tetangga

yang sibuk bekerja.

- Aturan/kesepakatan:

Didalam lingkungan RT sudah ditetapkan beberapa aturan dan masing anggota

masyarakat mampu menaati peraturan tersebut. Salah satunya seiap 1 bulan

sekali diadakan gotong royong bersama memebersihkan limbah sampah di lingkungn

sekitar

- Budaya:

Dalam budaya didesa Tn E karena mayoritas semua asli melayu dan islami karena

banyak Mesjid dan para sesepuh kiyai, sehingga tidak pernah terjadi perlawanan

akibat perbedaan budaya.

c. Mobilitis Geografis Keluarga

Keluarga Tn.E sudah menempati rumah hasil keringat sendiri sejak melahirkan anak

pertamanya (An W), sekitar 10 bulan awal berumah tangga baru pindah di rumah

baru hasil usahanya sendiri, dan sampai sekarang, dan tidak pernah berpindah-pindah

rumah.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Tn E, menyempatkan untuk berkumpul dengan warga saat ada kegiatan rutinitas

pengkajian dimasjid tiap 1 minggu sekali. Guna meningkatkan jalinan ukhuwah

persaudaraan sesama umat muslim. Ny. H masuk dalam perwiridan yang mana
kegiatan rutinitasnya setiap seminggu sekali dzibaiyah dan tahlil keliling (bergantian).

Ny H dan suaminya Tn E juga pandai dalam berinteraksi dengan masyarakat karena

jiwa sosialnya yang tinggi.

e. System Pendukung Keluarga

Apabila An.W sesak kambuh, maka Ny.N hanya meminta bantuan kakanya yang

berprofesi seorang perawat yang juga bekerja di puskesmas dekat rumahnya.

4. STRUKTUR KELUARGA

a. Pola / Cara Komunikasi Keluarga

Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan Bahasa melayu yang jelas.

Karena karakter Tn E yang tegas, jika ada suatu masalah dalam keluarga maka

dimusyawarahkan dengan baik, saling terbuka dan didiskusikan dengan orang tua dan

bersama-sama mencari solusinya.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Sebelumnya keluarga mampu menyelesaikan masalah jika ada salah satu anggota

keluarga yang salah, namun karena tuntutan pekerjaan masing-masing harus mencari

nafkah, sehingg dampaknya kurangnya hak asuh anak sebagai kebutuhan primer

anaknya, sehingga yang dirasakan anak kurangnya perhatian orangtua terhadap

tumbub kembnag anak.

c. Struktur Peran (Peran masing-masing anggota keluarga)

Dalam Keluarga Peran Tn.E berjalan dengan baik sebagai Kepala keluaga mencari

nafkah untuk membiayai keluarga. Dan peran terhadap tanggung jawabnya yang

kurang dari Ny.H sebagai Ibu rumah tangga, akibat kesibukan Ny H dengan

pekerjaaanya sehingga tanggung jawabnya untuk memantau tumbuh kembang anak


sesuai pertambahan usia anak kurang diperhatikan., sehingga berdampak terhadap

perilaku anak, anak menjadi kurang perhatian dan kasih sayang.

d. Nilai dan Norma Keluarga

Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarkan kepercayaan yang dianut yaitu

islam, dan tidak ada konflik nilai yang terjadi. begitu juga dengan nilai dan norma

yang berlaku dimasyarakat juga menjadi pedoman dalam ketentuan keluarga dan

masing-masing keluarga wajib untuk mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam,

memakai pakaian yang sopan baik didalam maupun luar rumah, dan juga menjaga

perilaku yang tidak menyimpang. Namun kalau dari segi hak dan kewajiban yang

seharusnya didapatkan anak, anak kurang mendapatkan itu dikarenakan kesibukan ke

dua orangtuanya dalam pekerjaanya.

5. FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi afektif

Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari masing-masing peran

b. Fungsi sosialisasi

- Kerukunan hidup dalam keluarga:

Keluaga Ny N tidak pernah bertengkar karena setiap ada permasalahan, Tn E

langsung bersikap tegas mendiskusikan bersama-sama dan segera mencari solusi

bersama.

- Interaksi dan hubungan dalam keluarga:

masing-masing anggota keluarga pola interaksinya bagus, saling bekerjasama satu

sama lain. Namun dalam hal perhatian orang tua pada fokus tumbuh kembang anak

kurang didapatkan dari anak akibat kesibukan orang tuanya.


- Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan

Dalam pengambilan keputusan masing-masing anggota memiliki hak untuk

berpendapat namun dari hasil beberapa pendapat tadi didiskusikan bersama dan hasil

akhirnya diputuskan oleh Tn E selaku kepala keluarga.

- Kegiatan keluarga waktu senggang:

Diwaktu senggang Ny N dan Tn E menyibukkan dirinya dengan anak-anaknya (An

W dan An S), mereka lebih sering mengajak anka-ananya rekreasi ke tempat wisata

dan kunjungan ke tempat-tempat yang bersejarah. .

Semua itu mereka lakukan karena Tn E dan Ny N tahu akan tanggung jawabnya yang

kurang dalam mengasuh anak, oleh karena itu setiap ada waktu senggang mereka

berusaha untuk mencurahkan waktu senggangnya untuk anak-anak.

- Partisipasi dalam kegiatan social:

Ny N dan Tn E memiliki jiwa sosial yang tinggi, meskipun keduanya sibuk dengan

pekerjaanya. Hal ini dibuktikan dengan Tn E, menyempatkan untuk berkumpul

dengan warga saat ada kegiatan rutinitas pngkajian dimasjid tiap 1 minggu sekali.

Guna meningkatkan jalinan ukhuwah persaudaraan sesama umat muslim.

Ny.N masuk dalam Perwiridan yang mana kegiatan rutinitasnya setiap seminggu

sekali dzibaiyah dan tahlil keliling (bergantian). Ny H dan suaminya Tn E juga pandai

dalam berinteraksi dengan masyarakat karena jiwa sosialnya yang tinggi.


c. Fungsi perawatan kesehatan

- Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan

keluarganya: Ny N khawatir ketika melihat kondisi anakanya mengalami sesak yang

hilang timbul, Setahu Ny N kalau orang sesak pasti mengarahnya ada masalah di

paru-parunya. Ny N tidak tahumenahu bagaimana tatalaksana dalam menangani

kondisi tersebut. Oleh karena itu, Ny N langsung membawa An W ke puskesmas

dekat rumahnya.

- Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat:

Ketidaktahuan Ny N dn keluarga tentang masalah yang dialami An W, ketakutan Ny

N akan munculnya komplikasi yang lebih parah apabila tidak dilakukan tindakan

cepat maka keluarga memutuskan untuk segera dibawa ke puskesmas dekat rumahnya

- Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:

Ny N mengatakan setiap pagi selalu membesihkan rumhnya, menyiram halaman

rumah dan tanaman yang tumbuh hijau didepan rumahnya. Dan dihari libur sekolah,

Ny N, Tn E dan anak-anaknya mempunyai jadwal bergotong royong membersihkan

semua isi rumah. Sehingga rumah tampak bersih, nyaman dan indah.

- Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat

Dirumah Ny N selalu sedia P3K untuk persediaan keluarganya, namun Ny N

mempunyai saudara kandung seorang perawat yang bekerja dipuskesmas dekat

rumahnya, sehingga ketika ada keluarga yang sakit Ny N langsung memanggil

kakaknya yang seorang perawat dan apabila kondisinya lebih parah maka langsung

dirujuk ke puskesmas.

d. Fungsi reproduksi

- Perencanaan jumlah anak:


Ny N mengatakan harapan anak 2 saja cukup. Karena lebih bisa focus dalam memantau

perkembangan dan pertumbuhan anak.

- Akseptor: Ya, yang digunakan KB

pil lamanya satu tahun.

tidak ada masalah dalam masalah seksual sama bapak walaupun bapak sering

keluar pergi bekerja.

e. Fungsi ekonomi

- Upaya pemenuhan sandang pangan:

Pemenuhan sandang, pangan keluarga sangat tercukupi hal ini dibuktikan dengan

pekerjaan kedua orang tua An W. Ny N dan Tn E yang sama-sama bekerja.

- Pemanfaatan sumber di msyarakat:

Ny N dan Tn E sering ikut serta dalam membantu menjang administrasi yang

dibutuhkan dalam kegitatan yang diadakan dilingkungan masyarakat.

6. STRESS DAN KOPING KELUARGA

a. Stressor Jangka Pendek

Masalah yang dihadapi oleh Tn.E dan Ny N dalam waktu pendek adalah khawatir dan

cemas dengan An W akan pertumbuhan dan perkembangan anak yang seharusnya sangat

butuh pengawasan dari orang tua. Akibat orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya, An W

sering terlihat merokok dirumah dan sering keluyuran ketika orangtua tidak drumah.

b. Stressor jangka panjang

Tn E dan Ny N resah dengan masa depan An W nanti kalau An W masih memiliki

kebiasaan yang sama seperti saat ini: keluyuran, merokok, dan setiap arahan dari orangtua

masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.


c. Respon keluarga terhadap stressor

Tn E dan Ny N selalu berdo’a untuk anaknya menjadi anaknyang berbakti dan menyakini

bahwa anaknya mampu mengerti kondisi orangtua dan belajar menjadi anak yang dewasa

dan mandiri.

d. Strategi Koping

Keluarga dalam menangani masalah, mereka menyempatkan waktu untuk

memusyawarahkan masalah dan mengambil solusi bersama-sama.

e. Strategi Adaptasi fungsional

Meskipun An W sedikit sulit untuk diberi arahan oleh orang tua, Ny N sealau memantau

perkembangan anak dirumah melalui ibu Tn E (nenek) yang rumahnya sebelahan dengan

rumah Tn E untuk selalu memnatau apapun yang dilakukan anak setiap harinya.

7. KEADAAN GIZI KELUARGA

a. Pemenuhan gizi

Ny N mengatakan selalu memperhatikan pemenuhan gizi anak sejak anak masih kecil, oleh

karena itu, masing-masing anggota keluarga sangat menyukai berbagai macam sayuran dan

buah-buahan terutama susu.

8. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik pada An

W:

a. Identitas

- Nama : An W

- Umur : 14 tahun
- L/P : Laki-laki

- Pendidikan : SMP

- Pekerjaan : Pelajar

b. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini:

Keluarga mengatakan An W mengeluh sesak hilang timbul

c. Riwayat penyakit sekarang

Keluarga mengatakan sejak 5 hari yang lalu An.W sering mengalami sesak sehingga

dadanya terasa berat, namun sesak sering hilang timbul, batuk kadang-kadang muncul

terutama pada malam dan pagi hari, ketika tidur nafas anak sering keluar suara ngik-

ngik (mengi).

d. Riwayat penyakit keluarga

Keluarga mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti ini sebelumnya


e. Riwayat Penyakit Sebelumnya

Keluarga mengatakan An W tidak mempunyai riwayat penyakit seperti ini sebelumnya

f. Tanda-tanda vital:

TD: 100/90 mmHg RR: 30 x/mnt

N : 75 x/mnt S : 37,0 oC

g. System Cardio Vascular

- Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi : PMI teraba

- Perkusi : pekak

- Auskultasi : S1, S2 terdengar bunyi tunggal

h. System Respirasi

- Inspeksi : dada datar, simetris, terdapat penggunaan otot bantu napas

- Palpasi : fokal fremitus kanan kiri sama

- Perkusi : sonor

- Auskultasi : suara tambahan wheezing

i. System Gastrointestinal (GI Tract)

- Inspeksi : Simetris, umbilicus masuk ke dalam, tidak ada bekas operasi,

tidak terlihat pembuluh darah

- Auskultasi : bissing usus positif

- Perkusi : timpani

- Palpasi : hepar lien tidak tetaba, gastritis negative, apendisitis negative


j. System Persyarafan

- Kesadaran : composmentis (3-4-6)

k. System Muskuloskeletal

- Inspeksi : lengan dan tungkai simetris

- Palpasi : tidak ada odem

l. System Genitalia

- Inspeksi : skrotum simetris

- Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada mass

9. HARAPAN KELUARGA

- Terhadap masalah kesehatanya

Harapan keluarga, sesak An W hilang dan An W bisa beraktifitas normal seperti biasa

- Terhadap petugas kesehatan yang ada

Harapan keluarga, untuk tenaga kesehatan di puskesmas dapat mengajarkan bagaimana

tatalaksana yang harus dilakukan ketika sewaktu-waktu sesak An W kambuh, dan

bagaimana cara mengingatkan anak membuang kebiasaan buruknya merokok dan bahaya

dengan pergaulan bebas.


10. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1. DS: Ketidakmampuan Perubahan pertumbuhan

Ny N mengatakan An.W sering ketahuan keluarga mengenal dan perkembangan anak

merokok dirumah. An W juga jarang masalah tumbuh

dirumah dan sering bermain dengan kembang anak

teman-temannya di luar. Ny N Cuma titip

kepada nenek untuk memantau perilaku

An W disaat mereka berangkat kerja

DO:

Dari hasil pengkajian didapatkan:

-Orang tua An W sibuk bekerja, hanya

dirumah saat pagi sebelum berangkat

kerja dan sore sepulang bekerja.

-Orangtua An. W jarang memperhatikan

pola tumbuh kembang anak hanya

menyerahkan tanggung jawabnya kepada

nenek yang rumahnya bersebelahan disaat

mereka

bekerja.
2. DS: ketidaktahuan keluarga Perubahan perilaku anak

Ny N mengatakan sangat mengatur mengenal

(otoriter) dalam mendidik anaknya, karena kebutuha

pendidikan sangat diprioritaskan oleh Ny n dalam pengembangan

N, kadang ibu memarahi An W ketika An remaja

W tidak mahu belajar atau nilai

peringkatnya menurun. Ibu juga tidak

segan-segan marah ketika An W sering

bermain keluar dengan teman-temanya

kadang kalau An W membangkang ibu

bisa memukulnya.

DO:

- Ny N mengatakan “sikap ibu seperti

itu karena ibu takut An W terjerumus ke

dalam pergaulan bebas karena

sepengetahuan ibu, usia remaja adalah

penentu masa depanya nanti”.

- Karena sikap Ny N yang seperti

itu, penerimaan An W, dia merasa

terkekang.

- An W mengatakan” saya

jarang mendapatkan perhatian dari

orangtua, giliran dirumah bisanya hanya

marah-marah terus, aku merasa terkekang


tidak bisa mengembangkan diriku dengan

bebas, aku sudah remaja punya otonomi

kalau itu semua terdukung aku akan bisa

menjadi anak yang sesuia dengan

keinginan orang tua”. Oleh karena itu, An

W berperilaku sebaliknya dari harapan

oramgtua, dia menjadi nakal, jarang

belajar dan sering keluar rumah

bersama

teman-temanya.
11. DIAGNOSA KEPERAWATAN

- Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak

- Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal

kebutuhan dalam pengembangan remaja

12. PRIORITAS MASALAH

a. Diagnosa Keperawatan:

Perubahan pertumbuhan dan perkembanagan anak berhubungan dengan ketidak mampuan

keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak

NO Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

1. Sifat masalah: 2 1 2/3X1=2/3 - Ny N dan Tn E

-Ancaman mengatakan jarang memantau

kesehatan/resik kondisi anak karena kesibukan

o dalam pekerjaanya.

- An.W sering ketahuan

merokok dirumah, dan jarang

dirumah.

- Ny N kawatir An N

terjerumus kedalam pergaulan

bebas dan kebiasaan

merokoknya berakibat

terhadap kesehatan paru-parunya


2. Kemungkinan 1 2 1/2X2=2/2= -Ny N mengatakan sering

masala 1 memberikan petuah kepada An

h dapat diubah: W namun seakantidak

-Sebagian dipedulikan .

-Ny N juga sudah menyerahkan

tanggung jawabnya kepada

nenek An W yang ruamhnya

dekat dengan Ny N untuk

memantau pergerakan An W

ketika Ny N sedang bekerja, dan

memberikan teguran apabila An

W merokok atau main keluar

rumah. Namun An W masih

tidak dipedulikan

3. Potensi masalah untuk 3 1 3/3X1=1 Ny N mengatakan resah

dicegah: dengan

-Tinggi kondisi An W berdampak

terhadapmasa depan dan

kesehatan An W

4. Menonjolnya maslaah: 2 1 2/2X1=1 Ny N berusaha untuk

-Masalah berat mengatasimasalah An W,

harus apabila tidak segera diatasi akan

diatasi berdampak berat terhadap masa

depan dan kesehatannya


TOTAL

11/3=3,6

7
b. Diagnosa Keperawatan

- Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal

kebutuhan dalam pengembangan remaja

NO Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

1. Sifat masalah: 2 1 2/3X1=2/3 -An W merasan” akibat kurang

-Ancaman mendapatkan perhatian dari

kesehatan/resik orangtua, giliran dirumah

o bisanya hanya marah-marah

terus, An W berperilaku

sebaliknya dari harapan

orangtua, dia menjadi nakal,

jarang belajar dan sering

keluar rumah bersama teman-

temanya.

2. Kemungkinan 1 2 1/2X2=2/2= -Persepsi Ny N dengan

masala 1 pengetahuanya yang terbatas

h dapat diubah: tentang pengembangan anak

-Sebagian remaja

-Ny N mendidik An W selama

ini karena Ny N takut An W

terjerumus ke dalam pergaulan

bebas karena sepengetahuan

ibu, usia remaja adalah penentu


masa

depanya nanti”.

3. Potensi masalah untuk 3 1 3/3X1=1 -Ny N tetap memantau belajar

dicegah: An W, kadang ibu memarahi An

-Tinggi W ketika An W tidak mahu

belajar atau nilai peringkatnya

menurun.

-Ibu juga tidak segan-segan

marah ketika An W sering

bermain keluar dengan teman-

temanya kadang kalau An W

membangkang ibu

bisa memukulnya.

4. Menonjolnya maslaah: 2 1 2/2X1=1 -Penerimaan An W terhadap

-Masalah berat harus sikap yang diberikan Ny N

diatasi kepadanya tidak membuat An

W jenuh

-Namun, perilaku An W

semkain menyimpang dari

harapan orang tua

TOTAL 11/3=3,67
13. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

-Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak

-Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal kebutuhan dalam

pengembangan remaja

14. RENCANA KEPERAWATAN

1. Diagnos keperawatan 1

Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak.


TUJUAN KHUSUS KRITERIA STANDART HASL INTERVENSI

Setelah dilakukan Verbal pengetahuan Keluarga dapat: 1. Kontrak dengan keluarga

tindakan keperawatan 1. Menjelaskan tahap 2. Kaji tingkat pengetahuan

selama 1X kunjungn pertumbuhan dan keluarga tentang:

diharapkan: perkembangan - tahapan pertumbuhan dan

-Keluarga mengetahui sesuai usia anak perkembangan anak sesuai

tahap tumbuh kembang 2. menyebutkan usianya.

anak dampak dari - Dampak dari kurangnya

-Keluarga kurangnya perhatian oramgtua

mengutamakan perhatian orangtua terhadap perilaku anak

kebutuhan anak akan terhadap perilaku

masa depan dan anak 3. Pertemuan dengan keluarga

kesehatanya 3. menjelaskan dan membahas tentang:

-Keluarga memenuhi pengertian dari 1) Kebutuhan anak sesuai tahap

hak anak akan kasih pergaulan bebas tumbuh kembangnya diusia

sayang dan perhatian dari 4. menjelaskan remaja.

orangtua dampak dari 2) dampak dari kurangnya

pergaulan bebas perhatian dari orang tua

5. menjelaskan terhadap perilaku anak:

pengertian dan - Pengertian pergaulan bebas

bahaya merokok - Dampak pergaulan bebas

terhadap terhadap masa depan anak

kesehatan - Pengertian merokok


- Dampak merokok terhadap

kesehatan

4. Berikan kesempatan

keluarga untuk menanyakan

penjelasan yang telah

didiskusikan

5. Beri pujian terhadap

kemampuan memahami

materi yang diberikan

6. Berikan penjelasan ulang

bila ada materi yang belum

dipahami

7. Evluasi secara singkat

terhadap topic yang

diberikan

8. Pantau respon terhadap

materi yang disampaikan


3) Diagnosa Keperwatan 2

Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal kebutuhan

dalam pengembangan remaja

TUJUAN KHUSUS KRITERIA STANDART HASL INTERVENSI

Setelah dilakukan Verbal pengetahuan Keluarga dapat: 1. Kontrak dengan

tindakan keperawatan 1. Menjelaskan tahap- keluarga

selama 1X kunjungn tahap dalam 2. Kaji tingkat pengetahuan

diharapkan: pengembangan usia keluarga tentang:

- Keluarga mengetahui remaja - tahapan pengembangan

tahap-tahap dalam 2. Mengetahui sikap anak sesuai usianya.

pengembangan usia mendidik anak 3. Pertemuan dengan

remaja yang benar di usia keluarga dan membahas

- Keluarga mengerti remaja tentang:

sikap mendidik anak - sikap orang tua dalam

yang benar di usia mendidik anak di usia

remaja remaja

- dampak didikan yang

terlalu otoriter

4. Berikan kesempatan

keluarga untuk

menanyakan penjelasan

yang telah didiskusikan

5. Beri pujian terhadap


kemampuan memahami

materi yang diberikan

6. Berikan penjelasan ulang

bila ada materi yang

belum dipahami

7. Evluasi secara singkat

terhadap topic yang

diberikan

8. Pantau respon terhadap

materi yang disampaikan


BAB IV

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):

a. Pertumbuhan Fisik:

- Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%

- Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin

- Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi tubuh memanjang

b. Sosial Emosional

- Kemampuan bersosialisasi meningkat.

- Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis.

- Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh kawan dan di

samping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri.

- Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah beralih pada teman

sebaya

c. Bermain pada anak

Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya melalui sepak bola,

basket, badminton, mendengar musik atau TV serta dengan buku-buku.

d. Pola minat dan seks

- minat pada perubahan

- suka lawan jenis


SARAN

Dalam mengerjakan asuhan keperawatan komunitas keluarga dibutuhkan Dalam

memberika asuhan keperawatan komunitas tentang keluarga kepada anak remaja, keluarga

harus tahu tahapan tumbuh kembang anak.Orang tua harus bisa menempatkan diri dalam

menghadapi anak remaja agar tidak terjadi perselisihan.


DAFTAR PUSTAKA

Ali Zaidin. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga . EGC. Jakarta.

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu: Yogyakarta

Stanhope Mercia, dkk. 1995. Keperawatan Komunitas dan Kesehatan Rumah. EGC.

Jakarta. Stoppard Mirian. 2010. Panduan Kesehatan Keluarga. Erlangga. Jakarta

Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Transkultural.

EGC: Jakarta Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai