REMAJA
DISUSUN OLEH
ANDI HASRIA
SDK 18192002
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13
tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah
orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta
kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit. Karena orang tua melepas otoritas dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak harus mempunyai otoritas sendiri yang
berkaitan dengan peran dan fungsinya. Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja
karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya, sementara orang tua perlu
menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari kecurigaan dan perselisihan sehingga
hubungan orang tua dan remaja tetap harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan anak remaja yang dilakukan oleh
perawat untuk mengelola stressor yang mungkin timbul dan bersama keluarga menentukan
permasalahan tersebut sehingga keluarga mampu secara mandiri menyelesaikan tugas
perkembangannya, mengenali dan menyelesaikan masalah kesehatannya pada akhirnya mampu
tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera, produktif dan menjalankan seluruh fungsi
keluarga dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Pengertian keluarga dengan anak remaja ?
2. Tahap-tahap perkembangan keluarga ?
3. Tujuan perawatan keluarga ?
4. Prinsip perawatan kesehatan keluarga ?
5. Langkah-langkah dalam perawatan keluarga ?
6. Studi kasus ?
7. Pengkajian sesuai kasus ?
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT PENULISAN
Dengan adanya makalah seminar ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami dan membuat
1. Konsep Dasar
A. Definisi
Menurut Setiadi, 2008. Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak
pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih
dewasa.
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
a. Pertumbuhan Fisik:
- Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%
- Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
- Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi tubuh
memanjang
b. Sosial Emosional
- Kemampuan bersosialisasi meningkat.
- Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis.
- Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh kawan dan di
samping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri.
- Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah beralih pada
teman sebaya
c. Sosialisasi pada Adolescense dibagi dalam tiga (3) tahap:
- Tahap awal:
Orangtua masih berperan penting baik fisik, sosial, emosional, tetapi ketergantungan ini
tidak sebesar pada usia dini.
- Tahap kedua:
Anak berubah menjadi independent. Periode ini sering terjadi konflik dengan orangtua.
- Tahap ketiga:
Relatif independent dengan orangtua. Anak memperlihatkan peran independent dalam
berfungsi di masyarakat.
d. Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya melalui sepak bola,
basket, badminton, mendengar musik atau TV serta dengan buku-buku.
e. Hospitalisasi pada anak dan keluarga
Kecemasan yang timbul pada anak remaja yang dirawat di rumah sakit adalah akibat
perpisahan dengan teman-teman sebaya/kelompok. Anak tidak merasa takut berpisah dengan
orang tua tetapi takut kehilangan status dan hubungan dengan teman sekelompok.Kecemasan
lain disebabkan oleh akibat yang ditimbulkan akibat penyakit fisik,kecacatan serta kurangnya
privacy
f. Pola minat dan seks -
- minat pada perubahan
- suka lawan jenis
Ada beberapa prinsip utama yang harus dipegang oleh perawat keluarga yait
a. Keluarga dijadikan sebagai unit dalam pelayanan kesehatan.
b. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan
c. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan adalah penyuluhan kesehatan dan
asuhan keperawatan kesehatan dasar/perawatan dirumah.
d. Diutamakan terhadap keluarga yang resiko tinggi
e. Diusahakan lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative
1. STUDY KASUS
Tn E (50 th) sumai dari Ny.N (40 th) mempumnyai dua orang anak, An.W (14 th) laki-laki
kelas 2 SMP. Dan anak ke dua, An.S ( 6th) perempuan kelas 1 SD.
Ibu mengatakan bahwa, An.W sering ketahuan merokok dirumah. An W juga jarang dirumah
dan sering bermain dengan teman-temannya di luar. Penuturan ibu mengatakan Karena ibu
seorang pengusaha dagang, dan suaminya pengusaha aluminium, dan hanya dirumah waktu pagi
sebelum bekerja dan sore hari ketika pulang kerja, oleh karena itu An W jarang dapat perhatian
dari oreng tua. Karena kurangnya perhatian orang tua kepada anak, ibu mengatakan seringkali
muncul konflik antara orang tua dan An W karena anak menginginkan kebebasan untuk
melakukan aktivitasnya.
Masalah lain, Ny N mengatakan sangat mengatur (otoriter) dalam mendidik anaknya, karena
pendidikan sangat diprioritaskan oleh Ny N. meskipun Ny N waktu untuk anak tidak penuh 24
jam untuk menemani anak memantau perkembanganya, namun Ny N tetap memantau belajar An
W, kadang ibu memarahi An W ketika An W tidak mahu belajar atau nilai peringkatnya
menurun. Ibu juga tidak segan-segan marah ketika An W sering bermain keluar dengan teman-
temanya kadang kalau An W membangkang ibu bisa memukulnya. . Ny N mengatakan “sikap
ibu seperti itu karena ibu takut An W terjerumus ke dalam pergaulan bebas karena
sepengetahuan ibu, usia remaja adalah penentu masa depanya nanti”. Karena sikap Ny N yang
seperti itu, penerimaan An W, dia merasa terkekang. An W mengatakan” saya jarang
mendapatkan perhatian dari orangtua, giliran dirumah bisanya hanya marah-marah terus, aku
merasa terkekang tidak bisa mengembangkan diriku dengan bebas, aku sudah remaja punya
otonomi kalau itu semua terdukung aku akan bisa menjadi anak yang sesuia dengan keinginan
orang tuak”. Oleh karena itu, An W berperilaku sebaliknya dari harapan oramgtua, dia menjadi
nakal, jarang belajar dan sering keluar rumah bersama teman-temanya.
Selain itu Ny N juga mengatakan sedikit resah dengan lingkungan rumahnya yang dekat
dengan pembuangan sampah, bau bakaran sampah yang menyengat membuat Ny N takut akan
dampak dengan kesehatan keluarganya karena sudah terdapat bukti anak tetangganya terkena
diare akibat sering berinteraksi bermain dengan teman-temanya dilingkungan tempat sampah
tersebut.
3. Tipe keluarga
a. Jenis tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.E adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah, ibu, dan anak
yang tinggal dalam satu rumah
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
- Ktidaktahuan orng tua akan masalah kesehatan yang sedang dialami anaknya
- Keresahan keluarg akan sanitasi yang buruk disekitar rumahnya yang dekat dengan
pembuangan sampah
- Ketidaktauan orangtua akan pemenuhan kebutuhan anak akan pertumbuhan dan
pekembanganya sesuai dengan tahap usianya.
4. Suku bangsa
a. Asal suku bangsa
Tn.E dan istrinya adalah orang yang berasal dari suku jawa.
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Tn E mengatakan tidak ada yang bertentangan dalam budaya suku bangsa jawa yang
bertentangan atau bertolak belakang dengan kesehatan
5. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Agama keluarga Tn.E ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang bertentangan
dengan kesehatan.
BOBOT
SKALA
NO KRITERIA SKORING PEMBENARAN
a. KESIMPULAN
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
1. Pertumbuhan Fisik:
- Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%
- Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
- Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi tubuh memanjang
2. Sosial Emosional
- Kemampuan bersosialisasi meningkat.
- Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis.
- Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh kawan dan di
samping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri.
- Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah beralih pada teman
sebaya
3. Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya melalui sepak bola, basket,
badminton, mendengar musik atau TV serta dengan buku-buku.
4. Pola minat dan seks -
5. minat pada perubahan
6. suka lawan jenis
a. SARAN